Liputan6.com, Jakarta Haid, yang juga dikenal sebagai menstruasi, adalah proses fisiologis alami pada tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron. Siklus menstruasi memiliki panjang yang bervariasi antara 21 hingga 35 hari, dihitung mulai dari hari pertama menstruasi bulan ini hingga hari pertama menstruasi berikutnya. Wanita umumnya mengalami haid sebanyak 11 hingga 13 kali dalam setahun, dengan rentang siklus normal antara 24 hingga 35 hari.
Baca Juga
Advertisement
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua wanita memiliki siklus haid yang teratur. Ada yang mengalami haid secara teratur setiap bulan, sementara ada yang mengalami ketidakteraturan, baik itu siklus yang lebih singkat atau lebih panjang dari biasanya. Ketika mengalami keterlambatan haid, banyak wanita cenderung langsung mengasumsikan bahwa mereka hamil, terutama jika sudah terlambat haid selama 3 bulan atau lebih, yang merupakan batas telat haid yang cukup umum untuk menyulut kekhawatiran.
Ada yang siklusnya teratur tiap bulan, tapi ada juga yang tak teratur, bisa jadi lebih cepat atau sering telat haid. Batas telat haid yang normal adalah 3-7 hari dari siklus yang diharapkan. Namun, jika telat haid lebih dari 3 bulan atau amenore, ini adalah kondisi di mana perempuan tidak mengalami periode menstruasi meski sudah jatuh tempo sesuai prediksi waktunya. Terdapat banyak penyebab telat haid 3 bulan bisa berasal dari banyak faktor.
Menjadi salah satu siklus penting dalam kehidupan seorang wanita, memahami batas telat haid dan penyebab telat haid 3 bulan, menjadi hal yang penting. Untuk itu, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber penjelasan batas telat haid, beserta penyebab telat haid 3 bulan dan cara mengatasinya, pada Selasa (23/4).
Batas Telat Menstruasi
Siklus menstruasi pada setiap perempuan memang bisa bervariasi, dan ini normal. Biasanya, siklus haid berlangsung selama 28 hari, tetapi rentang yang dianggap normal adalah antara 21 hingga 35 hari. Siklus haid yang teratur adalah tanda kesehatan reproduksi yang baik.
Namun, penting untuk memperhatikan perubahan signifikan dalam siklus haid Anda. Jika Anda melihat banyak perubahan, atau gejala yang tidak biasa, berkonsultasilah dengan dokter Anda. Salah satu cara untuk melacak perubahan ini adalah dengan menggunakan kalender menstruasi. Dengan melacak siklus haid Anda setiap bulan, Anda dapat mengidentifikasi pola dan perubahan yang mungkin terjadi.
Ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai dan memerlukan perhatian medis:
- Haid Berlangsung Lebih dari 8 Hari: Jika Anda mengalami menstruasi lebih lama dari 8 hari, ini bisa menjadi pertanda adanya masalah, seperti gangguan hormonal atau masalah kesehatan lainnya.
- Haid Berlangsung Kurang dari 2 Hari: Begitu juga, jika siklus haid Anda tiba-tiba menjadi sangat singkat dan berlangsung kurang dari 2 hari, ini juga perlu diperhatikan. Hal ini bisa menandakan masalah hormon atau gangguan kesehatan lainnya.
- Tidak Mengalami Haid Selama 3 Bulan Namun Tidak Hamil: Jika Anda tidak mengalami menstruasi selama 3 bulan berturut-turut tanpa kehamilan yang diketahui, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu ditangani.
- Jarak Siklus Haid Kurang dari 21 Hari: Jika siklus haid Anda terlalu pendek dan berulang-ulang dengan jarak kurang dari 21 hari, ini juga perlu diperiksa lebih lanjut. Hal ini bisa menjadi tanda gangguan hormon atau masalah lainnya.
- Jarak Siklus Haid Lebih dari 35 Hari: Sebaliknya, jika siklus haid Anda terlalu panjang dan berulang-ulang dengan jarak lebih dari 35 hari, ini juga memerlukan evaluasi medis. Hal ini bisa menunjukkan ketidakseimbangan hormon atau kondisi kesehatan lainnya.
Merupakan praktik yang baik untuk tetap mengikuti perkembangan siklus haid Anda dan memperhatikan tanda-tanda yang tidak biasa. Jika Anda mengalami salah satu dari tanda-tanda di atas, berkonsultasilah dengan dokter Anda untuk evaluasi lebih lanjut dan perawatan yang tepat. Menjaga kesehatan reproduksi Anda adalah kunci untuk kesejahteraan secara keseluruhan.
Advertisement
Penyebab Telat Haid 3 Bulan
Ada beberapa penyebab telat haid 3 bulan, berikut ini penyebabnya:
1. Kehamilan
Penyebab telat haid 3 bulan yaitu karena kehamilan. Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Saat terjadinya kehamilan, dinding rahim tidak akan diluruhkan dan haid tidak akan terjadi. Hal ini pula yang mendasari tidak adanya haid pada ibu hamil.
Jika Anda aktif secara seksual dan tidak menggunakan alat kontrasepsi, hamil merupakan hal pertama yang harus dipikirkan. Untuk mengonfirmasi, lakukanlah pemeriksaan kehamilan dengan menggunakan test pack dan berkonsultasi kepada bidan atau dokter spesialis kandungan.
2. Stres
Penyebab telat haid 3 bulan yang selanjutnya adalah stres. Bagian otak yang mengatur siklus menstruasi adalah hipotalamus dimana saat Anda mengalami stres akan terganggu kinerjanya. Stres secara fisik dan mental dapat menjadi penyebab telat haid 3 bulan.
Pada beberapa kasus hal ini dapat menyerupai kehamilan palsu, untuk itu segeralah mengatasi stres Anda dengan relaksasi, mengubah pola hidup menjadi lebih sehat, dan rutin berolahraga.
3. Olahraga Berlebihan
Penyebab telat haid 3 bulan yang selanjutnya adalah olahraga berlebih. Olahraga merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilakukan oleh siapa saja. Tetapi olahraga yang tidak sesuai dengan porsinya, dapat menyebabkan gangguan hormonal yang berdampak pada siklus menstruasi tidak teratur.
Kehilangan cadangan lemak dalam jumlah besar secara tiba-tiba juga dapat membuat tubuh kekurangan energi untuk menghasilkan hormon estrogen dan progesteron yang mengatur haid. Sehingga menjadi penyebab telat haid atau bahkan tidak haid sama sekali bisa saja terjadi.
4. Berat Badan Berlebih (Obesitas)
Penyebab telat haid 3 bulan yang selanjutnya adalah obesitas. Ketika wanita mengalami penambahan berat badan berlebih atau obesitas akan memicu gangguan hormonal pada wanita. Hal ini dikarenakan tubuh memproduksi estrogen lebih banyak. Akibatnya, dapat menghambat ovulasi (pelepasan sel telur) dan menebalkan lapisan endometrium sehingga darah haid menjadi banyak dan tidak teratur.
5. Penurunan Berat Badan Signifikan
Penurunan berat badan yang drastis dapat memengaruhi hipotalamus dan dapat menjadi penyebab telat haid 3 bulan. Jika indeks massa tubuh (IMT) Anda berada di bawah normal (yaitu <18), Anda bisa mengalami gangguan haid. Biasanya hal ini disebabkan oleh gangguan pola makan seperti anoreksia dan bulimia.
Jika berat badan Anda kurang 10 persen dari berat badan ideal, fungsi tubuh dapat terganggu dan proses ovulasi (proses dimana indung telur melepaskan sel telur). Mengobati gangguan makan dan menaikkan berat badan secara sehat dapat mengembalikan siklus haid yang normal.
6. Sindrom Ovarium Polikistik (Polycystic Ovary Syndrome/PCOS)
Penyebab telat haid 3 bulan yang selanjutnya adalah sindrom ovarium polikistik. Polycystic Ovarium syndrome atau yang disingkat PCOS merupakan suatu kelainan hormonal dengan beberapa gejala khas yang ditandai oleh adanya sejumlah kista pada indung telur (Ovarium).
Pada remaja yang mengalami PCOS, proses pelepasan sel telur tidak akan bisa terjadi. Pasalnya, indung telur wanita dengan PCOS dipenuhi oleh folikel atau gelembung-gelembung sel yang mencegah telur tersebut untuk matang dan terlepas.
Kondisi ini dapat menyebabkan menstruasi terlambat atau tidak menstruasi sama sekali, dan dapat memengaruhi kesuburan. Walaupun penyebab kondisi ini belum diketahui secara pasti, namun diduga PCOS berhubungan dengan kondisi lain, seperti resistensi insulin dan sindrom metabolik.
Selain menyebabkan telat haid, PCOS juga menyebabkan timbulnya gejala lain. Contohnya adalah tumbuhnya jerawat, tumbuhnya bulu halus di bawah wajah dan dada, penambahan berat dan masalah kesuburan.
Penyebab Telat haid 3 Bulan yang Lainnya
Ada beberapa penyebab telat haid 3 bulan, berikut ini penyebabnya:
7. Penyakit Kronis
Penyakit celiac menyebabkan peradangan yang dapat menimbulkan kerusakan pada usus kecil. Kondisi ini bisa menghalangi tubuh menyerap nutrisi penting, mengalami diare, dehidrasi, hingga menyebabkan menstruasi terlambat. Gula darah yang tidak stabil terkait erat dengan perubahan hormon. Karena itu, diabetes yang tidak terkontrol dapat menjadi penyebabtelat haid 3 bulan.
8. Gangguan Tiroid
Penyebab telat haid 3 bulan yang selanjutnya adalah gangguan tiroid. Kelenjar tiroid adalah bagian dari sistem endokrin yang berlokasi di leher bagian depan.
Kelenjar ini menghasilkan hormon yang membantu mengoordinasikan banyak fungsi tubuh, sekaligus memengaruhi pertumbuhan dan metabolisme. Hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar tiroid juga berperan dalam perkembangan normal organ seperti jantung dan otak, serta untuk fungsi reproduksi normal. Jadi, bisa dibilang tiroid berfungsi untuk “memastikan” sistem tubuh Anda bekerja dengan seperti yang sudah seharusnya.
Jadi, jika Anda mengalami gangguan pada kelenjar tiroid, baik itu hipotiroid maupun hipertiroid, kondisi ini bisa berdampak pada siklus haid Anda. Ciri-ciri gangguan kelenjar tiroid yang sering muncul adalah tubuh merasa sangat kelelahan, berat badan cepat berubah, rambut rontok, dan sensitif terhadap suhu panas atau dingin.
9. Menopause Dini
Perimenopause terjadi antara 2-8 tahun sebelum menopause. Pada fase ini, haid bisa menjadi lebih sering atau lebih jarang. Gejala lain yang dapat muncul berupa hot flash, sering berkeringat, sulit tidur, vagina kering, dan gangguan mood.
Kebanyakan wanita mulai memasuki masa menopause di usia 45-55 tahun. Namun, ada pula wanita yang mengalami gejala-gejala menopause pada usia 40 tahun ke bawah. Kondisi ini disebut sebagai menopause dini. Menopause menyebabkan pelepasan sel telur berhenti, hasilnya menstruasi terlambat atau bahkan terhenti sama sekali.
10. Hormon Prolaktin Berlebih
Penyebab telat haid 3 bulan yang selanjutnya adalah produksi hormon prolaktin yang tidak normal. Hormon yang dihasilkan di kelenjar pituitari ini akan meningkat pada masa menyusui, namun bisa juga terjadi akibat kondisi medis tertentu, misalnya penyakit ginjal dan tumor kelenjar pituitari di otak. Peningkatan hormon prolaktin ini dapat memengaruhi kinerja hormon lain yang berperan dalam proses menstruasi, yaitu estrogen dan progesteron.
11. Penggunaan Alat Kontrasepsi (Pil KB)
Salah satu efek samping dari penggunaan KB hormonal adalah perdarahan yang tidak teratur. Mulai dari perdarahan bercak atau flek, hingga perdarahan yang berkepanjangan. Bahkan, tercatat bahwa 70 persen pengguna KB suntik tidak mengalami siklus menstruasi. Meski demikian, setiap individu memiliki respon yang berbeda-beda dalam penerimaan hormon ini.
Ketika Anda berhenti menggunakan kontrasepsi, sering kali dibutuhkan waktu untuk siklus haid Anda kembali seperti semula. Pada pemakaian KB suntik tiap tiga bulan (KB suntik progestin), siklus haid yang teratur akan kembali didapat dalam rentang waktu 6 bulan hingga satu tahun setelah pemakaian KB suntik dihentikan. Sedangkan pada KB suntik tiap sebulan sekali, pengembalian kesuburan tiap wanita biasanya berbeda-beda, dengan rentang waktu adalah 3-12 bulan.
12. Siklus Menstruasi Abnormal
Bila terjadi pola menstruasi yang berubah secara tiba-tiba, dianjurkan untuk segera berkonsultasi ke dokter. Hal ini ditandai dengan waktu menstruasi lebih lama, volume darah yang keluar lebih banyak dari biasanya, atau perdarahan setelah berhubungan seksual. Hal tersebut bisa saja menjadi tanda-tanda polip serviks, polip endometrium, kondisi prakanker (hiperplasia endometrium), atau bahkan kanker endometrium.
Advertisement
Tips Memperlancar Siklus Haid
Memelihara kesehatan reproduksi adalah hal yang penting bagi setiap perempuan, dan langkah-langkah berikut dapat membantu Anda mencapai itu:
- Menerapkan Pola Hidup Lebih Sehat: Mengadopsi gaya hidup yang sehat adalah langkah pertama dalam menjaga keseimbangan hormonal dan memperlancar siklus haid. Ini termasuk pola makan seimbang, tidur yang cukup, dan menghindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan.
- Istirahat Cukup: Penting untuk memberi tubuh Anda istirahat yang cukup. Kurang tidur dapat memengaruhi keseimbangan hormon dan menyebabkan gangguan dalam siklus haid.
- Olahraga Secara Rutin: Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu mengatur siklus haid Anda. Olahraga dapat meningkatkan aliran darah ke organ reproduksi dan membantu menjaga keseimbangan hormon.
- Hindari Olahraga atau Aktivitas yang Terlalu Berat: Meskipun olahraga penting, aktivitas yang terlalu berat atau berlebihan dapat mengganggu siklus haid Anda. Cobalah untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara aktivitas fisik yang cukup dan istirahat yang cukup.
- Makan Makanan Sehat Gizi Seimbang: Nutrisi yang tepat sangat penting untuk kesehatan reproduksi. Pastikan Anda mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin dan mineral penting, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein sehat.
- Mengonsumsi Makanan dan Minuman Sumber Vitamin D: Vitamin D telah terbukti berperan penting dalam menjaga kesehatan reproduksi. Anda dapat mendapatkannya dari sumber alami seperti sinar matahari, serta dari makanan dan suplemen.
- Menjaga Berat Badan Tetap Ideal: Keseimbangan berat badan yang sehat dapat membantu menjaga keseimbangan hormon dan memperlancar siklus haid Anda. Jika Anda mengalami masalah berat badan, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan bantuan.
- Mengelola Stres dengan Baik: Stres dapat memengaruhi keseimbangan hormon Anda dan menyebabkan gangguan dalam siklus haid. Temukan cara untuk mengelola stres dengan baik, seperti meditasi, yoga, atau terapi.
- Hindari Mengonsumsi Jamu atau Obat Herbal yang Tak Jelas atau Obat-obatan Tanpa Resep Dokter: Beberapa jamu atau obat herbal mungkin mengandung bahan-bahan yang dapat memengaruhi siklus haid Anda dengan cara yang tidak diinginkan. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen atau obat-obatan baru.
- Lakukan Pengobatan Jika Diperlukan: Jika Anda mengalami gangguan siklus haid yang serius, dokter mungkin akan merekomendasikan pengobatan tertentu, seperti terapi hormon, untuk membantu memperbaiki keseimbangan hormon Anda.
- Melakukan Pemeriksaan Rutin: Penting untuk menjaga kesehatan reproduksi Anda dengan melakukan pemeriksaan rutin seperti pemeriksaan panggul, pap smear, tes darah, USG, dan biopsi endometrium. Ini dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan yang mungkin memengaruhi siklus haid Anda secara dini.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini dan tetap berkomunikasi dengan dokter Anda, Anda dapat menjaga kesehatan reproduksi Anda dan memperlancar siklus haid Anda untuk kesejahteraan secara keseluruhan.