Liputan6.com, Jakarta Fungsi jaringan epitel sangat penting untuk seluruh sistem tubuh hewan. Jaringan epitel adalah jaringan tipis yang menutupi semua permukaan tubuh yang terbuka. Jaringan epitel pada hewan terdiri dari ribuan sel.
Jaringan epitel pada hewan membentuk kulit luar, lapisan dalam mulut, saluran pencernaan, kelenjar sekretori, dan lapisan bagian berongga dari setiap organ dalam. Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang disatukan dalam lembaran dengan sel-sel yang saling terhubung erat.
Advertisement
Baca Juga
Fungsi jaringan epitel pada hewan sangat penting dalam anatomi tubuh. Terlepas dari bentuk, ukuran, atau susunan sel, fungsi jaringan epitel pada hewan memiliki peran sesuai jenisnya. Tak hanya berperan melindungi organ tubuh, bagian anatomi ini juga berkontribusi dalam fungsi sensorik, pembuangan, hingga menangkal bakteri dan virus.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (14/9/2021) tentang fungsi jaringan epitel.
Pengertian Jaringan Epitel
Sebelum mengenal fungsi jaringan epitel, kamu perlu memahami apa itu jaringan epitel terlebih dahulu. Jaringan epitel adalah salah satu dari empat jenis dasar jaringan hewan. Jaringan epitel melapisi permukaan luar organ dan pembuluh darah ke seluruh tubuh, serta permukaan dalam rongga di banyak organ internal. Sebagian besar jaringan epitel pada dasarnya adalah sel-sel besar yang menutupi semua permukaan tubuh yang terpapar dunia luar dan melapisi bagian luar organ.
Lapisan epitel tidak mengandung pembuluh darah, sehingga mereka harus menerima makanan melalui difusi zat dari jaringan ikat yang mendasarinya, melalui membran basement. Epitel juga membentuk banyak jaringan kelenjar tubuh. Semua epitel memiliki beberapa fitur struktural dan fungsional yang penting.
Jaringan epitel biasanya terdiri dari satu lapisan sel, namun dalam kasus tertentu mungkin ada lebih dari satu lapisan. Semua jaringan epitel adalah permukaan bebas yang melekat pada lapisan dasar membran basal. Ada berbagai jenis jaringan epitel yang dinamai sesuai dengan jumlah lapisan yang mereka bentuk dan bentuk sel-sel individu yang membentuk lapisan-lapisan itu.
Epitel sederhana mengacu pada satu lapisan sel. Epitel bertingkat mengacu pada dua atau lebih lapisan sel. Epitel skuamosa mengacu pada sel-sel yang diratakan, epitel kuboid mengacu pada sel yang berbentuk kubus dan epitel kolumnar mengacu pada sel yang memanjang secara vertikal. Epitel bersilia mengacu pada sel-sel epitel yang mengandung banyak proyeksi kecil seperti rambut.
Advertisement
Klasifikasi dan Jenis Jaringan Epitel
Klasifikasi dan jenisnya juga perlu dipahami sebelum mengenal fungsi jaringan epitel. Jaringan epitel dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok berdasarkan atas bentuk dan jumlah lapisan sel-selnya. Untuk penamaan epitel banyak lapis umumnya berdasarkan bentuk sel permukaannya tanpa memperhatikan bentuk sel yang ada pada lapisan di bawahnya.
Seperti Liputan6.com kutip dari Merdeka, jaringan epitel dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yakni:
1. Epitel pelapis yaitu epitelium superfisial yang bersifat membran atau membaran/lapisan.
2. Epitel kelenjar yaitu epitelium glandulare.
Sementara, jenis-jenis jaringan epitel dapat dibedakan menjadi dua yaitu epitel simpleks (terdiri dari satu lapis sel) dan epitel kompleks (tersusun atas beberapa lapisan sel).
1. Epitel simpleks
- Epitel pipih selapis.
- Epitel kubus selapis
- Epitel silindris selapis
- Epitel silindris selapis bersilia
- Epitel silindris semu berlapis (Epitel silindris bersilia)
2. Epitel kompleks
- Epitel pipih berlapis
- Epitel kubus berlapis
- Epitel silindris berlapis
- Epitel transisional
- Epitel kelenjar eksokrin
- Epitel kelenjar endokrin
Fungsi Jaringan Epitel
Melapisi organ
Fungsi jaringan epitel menutupi bagian luar tubuh dan melapisi organ, pembuluh (darah dan getah bening), dan rongga. Sel epitel membentuk lapisan tipis sel yang dikenal sebagai endotelium, yang berdekatan dengan lapisan dalam jaringan organ seperti otak, paru-paru, kulit, dan jantung. Permukaan bebas jaringan epitel biasanya berisi cairan atau udara, sedangkan permukaan bawah melekat pada membran basement.
Fungsi pelindung
Sel-sel dalam jaringan epitel sangat rapat bersama dan bergabung dengan sedikit ruang di antara mereka. Dengan strukturnya yang padat, fungsi jaringan epitel dapat mendukung beberapa jenis penghalang dan fungsi pelindung. Sebagai contoh, kulit tersusun dari lapisan jaringan epitel (epidermis) yang didukung oleh lapisan jaringan ikat. Ini melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan dan dehidrasi.
Lindungi tubuh dari bakteri
Fungsi jaringan epitel juga membantu melindungi terhadap mikroorganisme. Kulit adalah garis pertahanan pertama tubuh terhadap bakteri, virus, dan mikroba lainnya. Jaringan epitel memiliki sejumlah fungsi, yang meliputi perlindungan terhadap abrasi, kerusakan radiasi, stres kimia dan invasi oleh patogen. Jringan epitel berperan melindungi jaringan yang terletak di bawah dari radiasi, pengeringan, racun, invasi oleh patogen, dan trauma fisik.
Fungsi sensorik
Fungsi jaringan epitel juga dalam sensorik karena mengandung saraf sensorik di berbagai bidang seperti kulit, lidah, hidung, dan telinga. Ujung saraf sensorik yang tertanam dalam jaringan epitel menghubungkan tubuh dengan rangsangan luar. Fungsi ini mampu mendeteksi sensasi yang dirasakan kulit.
Menyerap dan mengeluarkan zat
Fungsi jaringan epitel juga untuk menyerap dan mengeluarkan zat. Di usus, jaringan ini menyerap nutrisi selama pencernaan. Jaringan epitel di kelenjar mengeluarkan hormon, enzim, dan zat lainnya. Jaringan epitel di ginjal mengeluarkan limbah, dan di kelenjar keringat mengeluarkan keringat.
Epitel ini biasanya tipis, mengandung silia atau mikrovili dan seringkali terbuat dari satu lapisan sel. Dengan pengecualian mulut dan kerongkongan, sisa saluran pencernaan yang terdiri dari lambung, usus kecil dan besar ditutupi oleh epitel tipis semacam ini. Sel-sel ini mengeluarkan enzim dan memainkan peran penting dalam secara selektif menyerap makanan yang dicerna.
Advertisement