Pengertian Ibadah Agama Islam, Macam-Macam, dan Syarat Diterimanya

Perilaku dari pengertian ibadah adalah dilakukan secara rutin atau terus-menerus sampai waktu yang tidak ditentukan.

oleh Laudia Tysara diperbarui 24 Okt 2024, 09:58 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2021, 11:10 WIB
Berhias dan Memakai Pakaian Terbaik
Ilustrasi Pria Muslim Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta Secara etimologi pengertian ibadah adalah merendahkan diri atau tunduk. Pengertian ibadah adalah menggambarkan perilaku mendekatkan diri kepada sang pencipta atau Tuhan. Perilaku dari pengertian ibadah adalah dilakukan secara rutin atau terus-menerus sampai waktu yang tidak ditentukan.

Pengertian ibadah adalah tunduk kepada segala perintah dan larangan-Nya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengertian ibadah adalah perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah SWT, yang didasari ketaatan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Makna dari pengertian ibadah adalah lekat dengan ajaran agama Islam. Dalam Islam, pengertian ibadah adalah terbagi menjadi tiga bagian. Apa saja? Mulai dari ibadah dengan anggota badan, hati, dan diucapkan secara lisan. Pengertian ibadah tersebut sesuai dengan bentuk syahadat yang menyatakan tidak ada Tuhan selain Allah SWT dan Rasulullah Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT.

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rizki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi makan kepada-Ku. Sesungguhnya Allah Dia-lah Maha Pemberi rizki Yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.” (QS. Adz-Dzaariyaat: 56-58)

Menurut para ulama fikih, pengertian ibadah merupakan bentuk pekerjaan yang bertujuan untuk mendapatkan ridha Allah SWT dan mendambakan pahala dari-Nya di akhirat. Secara bahasa, ibadah berasal dari kata 'abd yang artinya hamba.

Pengertian ibadah dalam Islam bukan semata karena Allah SWT atau Tuhan yang membutuhkan ibadah. Akan tetapi manusia dan jinlah yang sebenarnya membutuhkan ibadah kepada Tuhannya. Mereka yang menolak atau tidak berupaya beribadah memiliki sebutan orang-orang yang sombong. Berikut Liputan6.com ulas tentang pengertian ibadah lebih dalam, Jumat (26/11/2021).

Macam-Macam Ibadah

Ilustrasi Muslim - Image by İbrahim Mücahit Yıldız from Pixabay
Ilustrasi Muslim - Image by İbrahim Mücahit Yıldız from Pixabay

Dalam syariah Islam, pengertian ibadah yang merupakan ketundukan atau ketaatan seorang hamba secara khusus kepada Allah diklasifikasikan menjadi beberapa macam ibadah.

Di antaranya berdasarkan jenis perbuatan hamba, kualitasnya, keberadaan 'illah di dalamnya, dan berdasarkan ruang lingkupnya serta berdasarkan hukum syariahnya.

1. Berdasarkan Pelaksanaannya

- Macam ibadah jasmaniah dan rohaniah (jasmani dan rohani). Contohnya: salat dan puasa.

- Macam ibadah rohaniah dan maliyah (rohani dan harta). Contonya: zakat.

- Macam ibadah jasmaniah, rohaniah, dan maliyah (jasmani, rohani, dan harta). Contohnya: ibadah haji.

2. Berdasarkan Bentuk dan Sifatnya

- Macam ibadah dalam bentuk perkataan/ lisan. Contohnya: zikir, doa, dan baca Al Quran.

- Macam ibadah dalam bentuk perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya. Contohnya: membantu atau menolong orang lain.

- Macam ibadah dalam bentuk pekerjaan yang telah ditentukan bentuknya. Contohnya: sholat, puasa, zakat, ibadah haji.

- Macam ibadah yang tata cara dan pelaksanaannya berbentuk menahan diri. Contohnya: puasa, iktikaf, dan ihram.

- Macam ibadah yang berbentuk menggugurkan hak. Contohnya: memaafkan kesalahan orang lain dan membebaskan hutang seseorang.

3. Secara Umum

Konsep ibadah dibagi menjadi dua, yaitu ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah atau sering disebut muamalah.

- Ibadah mahdhah adalah macam ibadah yang telah ditentukan dan menjadi syariat bagi umat Islam. Dalam kata lain, ibadah mahdhah adalah hubungan manusia dengan Tuhan atau hubungan secara vertikal. Ibadah sholat, zakat, puasa, dan haji dinamakan ibadah mahdhah.

- Ibadah ghairu mahdhah atau umum atau muamalah, merupakan segala perbuatan yang mendatangkan kebaikan dan dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah SWT. Ibadah ini dilakukan antar sesama manusia atau hubungan horizontal.

Ibadah ghairu mahdhah contohnya silaturahmi, menjenguk orang sakit, sedekah, mencari ilmu, bekerja, membangun masjid, menolong orang, dan perbuatan baik lainnya.

Ibadah yang Paling Utama dalam Islam

Ilustrasi Muslim, Islami
Ilustrasi Muslim, Islami. Photo by Rachid Oucharia on Unsplash

Dalam ajaran Islam, ada jenis ibadah yang paling utama di mata Allah SWT. Rasulullah SAW menjelaskan ibadah ini dalam hadits yang diceritakan sahabatnya Abdullah Ibnu Mas'ud RA. Ini hadisnya:

Artinya: "Aku bertanya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam , 'Amalan apakah yang paling dicintai Allah?' Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Shalat pada waktunya." Aku (Abdullah bin Mas'ud) mengatakan, 'Kemudian apa lagi?' Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Berbakti kepada dua orang tua." Aku bertanya lagi, 'Lalu apa lagi?' Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Jihad di jalan Allâh." (HR Bukhari).

Pentingnya sholat tepat waktu kembali ditegaskan Rasulullah SAW dalam haditsnya, yang diceritakan Anas bin Malik RA. Hadits ini dikutip dari buku Yang Disenangi Nabi SAW dan yang Tak Disukai karya Adnan Tharsyah. Berikut hadisnya:

Artinya: "Telah dijadikan bumi untukku sebagai tempat bersujud dan bersuci. Maka barangsiapa dari umatku yang mengetahui datangnya waktu sholat, hendaklah dia segera sholat." (HR Bukhari).

Apa saja syarat diterimanya sebuah ibadah?

Syarat pertama adalah konsekuensi dari syahadat laa ilaaha illa-llah, karena ia mengharuskan ikhlas beribadah hanya untuk Allah dan jauh dari syirik kepada-Nya.

Syarat kedua adalah konsekuensi dari syahadat Muhammad Rasulullah, karena ia menuntut wajibnya taat kepada Rasul, mengikuti syari’atnya dan meninggalkan bid’ah atau ibadah-ibadah yang diada-adakan. Seperti sabda Allah SWT dalam surat Al Baqarah 2:112, yaitu:

(Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. [Al-Baqarah/2: 112]

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya