Liputan6.com, Jakarta Tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan membawa jasad seorang pria untuk ikut dalam touring motor ini jadi perbincangan.
Dilansir Liputan6.com dari Daily Mail, Senin (6/12/2021) kejadian tersebut terjadi di Ekuador. Peti mati yang berisi jasad seorang pria berusia 21 tahun tersebut dibawa oleh teman-temannya. Namun, bukannya untuk dilakukan pemakaman, akan tetapi teman-temannya justru membawa jasadnya untuk touring.
Baca Juga
Advertisement
Sekelompok orang yang diketahui sebagai teman dari pria ang terbunuh tersebut memberikan tumpangan terakhir. Jenazah dari pria yang bernama Erick Cedeno tersebut diketahui dikeluarkan dari peti mati oleh teman-temannya.
Diketahui peristiwa tersebut terjadi di Portoviejo, Provinsi Manabi, Ekuador. Sekelumpok teman dari Cedeno mengeluarkan jenazahnya dari peti mati. Mereka pun melakukan ritual terakhir sebagai seorang teman.
Diarak berkeliling kota
Cedeno sendiri diketahui meninggal dunia usai diserang oleh dua orang bersenjata yang tak diketahui identitasnya. Penyerangan tersebut pun terjadi pada akhir pekan lalu saat Cedeno berada dalam perjalanan untuk menghadiri sebuah pemakaman.
Dalam sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan adanya sekelompok orang yang mengeluarkan jasad Cedeno dari peti kayunya. Mereka pun membawa tubuh Cedeno dengan sepeda motor.
Jasadnya pun diposisikan berad di belakang pengendara dan diapit oleh seorang teman lainnya yang duduk di belakang. Hal ini dilakukan untuk memastikan jika jasadnya tidak terjatuh selama perjalanan. Dalam sebuah arak-araka berjumlah cukup banyak, teman-teman mendian Cedeno ini pun berkeliling kota. Mereka menyebut jika hal tersebut menjadi sebuah penghormatan bagi Cedeno untuk melakukan touring terakhir.
Advertisement
Peti mati disiram minuman beralkohol
Bukan hanya berkeliling kota dengan memboncengi jasad Cedeno saja, akan tetapi teman-temannya juga disebut telah menuangkan minuman beralkohol pada peti mati. Meski begitu, mereka mengklaim jika telah mendapatkan izin dari orang tua Cedeno.
Meski begitu, tak sedikit pula masyarakat yang mengecam kejadian tersebut. Hal ini dikarenakan ritual yang dilakukan dianggap cukup menyimpang dan tak menghormati jasad yang akan dikebumikan. Namun, karena pemakaman dilakukan secara pribadi dan tak ada laporan khusus, penyelidikan terhadap peristiwa tersebut pun belum dibuka.