Apa itu Obligasi? Pahami Pengertian, Karakteristik, Serta Kelebihan dan Kekurangannya

Obligasi dikenal sebagai surat utang berjangka yang dikeluarkan perusahaan untuk menarik dana dari masanyarakat.

oleh Husnul Abdi diperbarui 20 Jan 2022, 15:40 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2022, 15:40 WIB
Investasi dan menabung
Ilustrasi investasi (pexels.com/Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Apa itu obligasi dikenal sebagai salah satu bahan investasi. Bahkan, kini banyak pihak yang menawarkan salah satu finansial dalam bisnis ini sebagai lahan untuk berinvestasi. Obligasi dikenal sebagai surat utang berjangka yang dikeluarkan perusahaan untuk menarik dana dari masanyarakat.

Hal ini berguna untuk menutup pembiayaan perusahan. Apa itu obligasi adalah jenis kewajiban keuangan yang harus dipenuhi sesuai kontrak. Obligasi pemerintah, obligasi korporasi, dan obligasi ritel adalah jenis-jenis obligasi yang bisa kamu kenali.

Bagi kamu yang tertarik berinvestasi, obligasi adalah produk yang patut dipertimbangkan. Pasalnya, investasi ini memiliki beragam keuntungan. Keuntungan berinvestasi obligasi adalah selisih yang besar, dijamin UU yang berlaku, bunga lebih tinggi, mudah diperdagangkan dalam Bursa Efek, dan bisa menjadi agunan.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (20/1/2022) tentang apa itu obligasi.

Apa itu Obligasi?

Ilustrasi Obligasi
(Foto: Liputan6.com)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, apa itu obligasi adalah surat utang berjangka (waktu) lebih dari satu tahun dan bersuku bunga tertentu, dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari masyarakat guna menutup pembiayaan perusahaan. Apa itu obligasi berisi janji dari pihak yang menerbitkan Efek untuk membayar imbalan berupa bunga (kupon) pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada akhir waktu yang telah ditentukan, kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), apa itu obligasi yaitu surat utang jangka menengah maupun jangka panjang yang dapat diperjualbelikan. Apa itu obligasi merupakan salah satu investasi Efek berpendapatan tetap yang bertujuan untuk memberikan tingkat pertumbuhan nilai investasi yang relatif stabil dengan risiko yang relatif lebih stabil juga, dibandingkan dengan saham.

Definisi apa itu obligasi menurut Bursa Efek Indonesia yaitu surat utang jangka menengah – panjang yang dapat dipindah tangankan, yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

Pengertian Obligasi Menurut Para Ahli

- Adler, Desmon, Wilson. Obligasi merupakan salah satu sumber pendanaan (financing) bagi pemerintah dan perusahaan, yang dapat diperoleh dari pasar modal. Secara sederhana, apa itu obligasi yaitu suatu surat berharga yang dikeluarkan oleh penerbit (issuer) kepada investor (bondholder), di mana penerbit akan memberikan suatu imbal hasil (return) berupa kupon yang dibayarkan secara berkala dan nilai pokok (principal) ketika obligasi tersebut mengalami jatuh tempo.

- Gitman. Obligasi adalah instrumen hutang jangka panjang yang mengindikasikan bahwa sebuah perusahaan telah meminjam sejumlah uang tertentu dan berjanji untuk membayarnya di masa depan dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan. Syarat yang ditentukan sebelumnya adalah waktu jatuh tempo, coupon interest rate, dan periode pembayaran bunga.

- Brigham dan Houston. Obligasi adalah kontrak jangka panjang di mana peminjam dana setuju untuk membayar bunga dan pokok pinjaman pada tanggal tertentu kepada pemegang obligasi tersebut.

- Irham Fahmi. Obligasi merupakan surat berharga yang dijual kepada publik, di mana dicantumkan berbagai ketentuan yang menjelaskan berbagai hal seperti nilai nominal, tingkat suku bunga, jangka waktu, nama penerbit dan beberapa ketentuan lainnya yang terjelaskan dalam undang – undang yang disahkan oleh lembaga yang terkait.

- Rudianto. Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh suatu perusahaan berupa janji untuk membayar sejumlah utang (seperti yang tercantum dalam nominal obligasi) di kemudian hari beserta pembayaran bunganya secara berkala.

Jenis-Jenis Obligasi

Jenis-Jenis Obligasi
Jenis-Jenis Obligasi (Foto:Ilustrasi)

Menurut Otortias Jasa Keuangan, apa itu obligasi terdiri dari 3 jenis, yaitu:

Obligasi Pemerintah

Obligasi pemerintah adalah obligasi dalam bentuk Surat Utang Negara yang diterbitkan oleh Pemerintah RI. Pemerintah menerbitkan obligasi dengan kupon tetap (seri FR- Fixed Rate), obligasi dengan kupon variable (seri VR –Variable Rate) dan obligasi dengan prinsip syariah/ Sukuk Negara.

Obligasi Korporasi

Obligasi korporasi yaitu obligasi berupa surat utang yang diterbitkan oleh Korporasi Indonesia baik BUMN maupun korporasi lainnya. Sama seperti obligasi pemerintah, obligasi korporasi terbagi atas obligasi dengan kupon tetap, obligasi dengan kupon variabel dan obligasi dengan prinsip syariah. Ada Obligasi Korporasi yang telah diperingkat atau ada yang tidak diperingkat.

Obligasi Ritel

Obligasi ritel yaitu obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah yang dijual kepada individu atau perseorangan melalui agen penjual yang ditunjuk oleh Pemerintah. Biasanya ada beberapa jenis yaitu ORI atau Sukuk Ritel.

Karakteristik Obligasi

Rahardjo membagi karakteristik obligasi sebagai berikut:

- Penerbitan atau jumlah pinjaman dana, dalam penerbitannya pihak emiten dengan jelas memberikan pernyataan tentang besaran jumlah yang dibutuhkan dari penjualan surat utang tersebut sehingga muncul sebuah istilah jumlah emisi obligasi.

- Masa jatuh tempo, sebuah obligasi kebanyakan berjangka hanya sampai lima tahunan, sementara obligasi pemerintah berjangka waktu lebih dari lima tahunan. Semakin pendek jangka tersebut maka semakin banyak yang minat terhadap obligasi itu dengan ketentuan pada saat jatuh tempo maka pihak penerbit wajib melunasi semua pembayaran pokok obligasi.

- Tingkat suku bunga, yang membuat semua investor merasa tertarik untuk membeli obligasi misalnya 17% hingga 18 persen pertahun.

- Jadwal pembayaran, yaitu sebuah kewajiban yang dilakukan secara periodik sebagaimana telah ditetapkan bersama dengan jadwal pembayaran secara 3-6 bulan.

- Jaminan berbentuk aset perusahaan, di mana tagihan perusahaan dapat menjadi jalan selanjutnya untuk menarik investor.

Kelebihan dan Kekurangan Obligasi

Imbal Hasil Obligasi AS VS Dividen Saham S&P 500.
Imbal Hasil Obligasi AS VS Dividen Saham S&P 500.

Menurut Maharti (2011), apa itu obligasi memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, yaitu:

Kelebihan obligasi

- Bunga: Bunga dibayar secara reguler sampai jatuh tempo dan ditetapkan dalam persentase dari nilai nominal.

- Capital Gain: Sebelum jatuh tempo biasanya obligasi diperdagangkan dipasar sekunder, sehingga investor mempunyai kesempatan untuk memperoleh capital gain. Capital gain juga dapat diperoleh jika investor membeli obligasi dengan diskon yaitu dengan nilai lebih rendah dari nilai nominalnya, kemudian pada saat jatuh tempo ia akan memperoleh pembayaran senilai dengan harga nominal.

- Hak Klaim pertama: jika emiten mengalami kebangkrutan atau dilikuidasi, pemegang obligasi sebagai kreditur memilki hak klaim pertama atas aktiva perusahaan.

- Jika memiliki obligasi konversi, investor dapat mengkonversikan obligasi menjadi saham pada harga yang telah ditetapkan, dan kemudian berhak untuk memperoleh manfaat atas saham.

 

Kekurangan obligasi

- Risiko default: Risiko default merupakan risiko yang ditanggung investor atas ketidakmampuan emiten melunasi obligasi pada waktu yang telah ditetapkan dalam kontrak obligasi. Risiko default dapat dinilai dari gagal bayar kupon dan pokok obligasi. Dampak yang ditimbulkan dari risiko default adalah harga obligasi perusahaan menurun tajam. Selain itu perusahaan yang mengalami gagal bayar kurang diminati investor karena risiko yang ditanggung investor terlalu besar.

- Callability lebih rendah: Pada investasi obligasi, emiten memiliki hak untuk membeli kembali obligasi dari investor sebelum waktu jatuh tempo. Emiten yang membeli kembali obligasi biasanya terjadi apabila tingkat suku bunga deposito menurun sehingga harga obligasi akan naik. Investor yang ditarik obligasinya oleh emiten akan merugi karena tidak sepenuhnya mendapatkan hasil obligasi secara maksimum.

- Risiko nilai tukar mata uang: Risiko ini dapat terjadi pada obligasi yang dibeli dalam satuan mata uang neraca lain, contoh: dolar AS. Jika investor membeli obligasi pada satuan dolar AS maka kupon yang diterima juga dalam bentuk dolar AS. Apabila kondisi ekonomi semakin mengautkan nilai rupiah maka kupon yang akan diterima akan semakin kecil dalam bentuk rupiah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya