Phubbing adalah Perilaku yang Lebih Fokus ke Gawai Daripada Sekitar, Ini Dampaknya

Phubbing adalah tindakan kurang peduli terhadap lawan bicara atau lingkungan sosialnya dan hanya fokus bermain ponsel.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 09 Mei 2022, 20:45 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2022, 20:45 WIB
Phubbing adalah Perilaku yang Lebih Fokus ke Gawai Daripada Sekitar, Ini Dampaknya
Ilustrasi phubbing. 

Liputan6.com, Jakarta Era semakin modern, perilaku manusia juga mulai mengalami perubahan yang signifikan terutama pada generasi milenial. Perilaku ini terjadi saat sekelompok teman yang harusnya saling berbicara akrab, tetapi ada saja yang memainkan ponsel hingga tidak memedulikan temannya yang sedang berbicara. Perilaku ini disebut sebagai phubbing. 

Phubbing mungkin istilah yang asing bagi kita namun sebenarnya kerap dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Istilah phubbing merupakan singkatan dari phone snubbing. Phubbing adalah tindakan kurang peduli terhadap lawan bicara atau lingkungan sosialnya dan hanya fokus bermain ponsel.

Perilaku negatif ini terkadang tak disadari oleh sebagian orang, padahal fenomena ini dianggap tidak sopan dan juga dapat memperburuk relasi anda dengan orang lain. Untuk itu, perlu untuk dihindari sebelum lebih ketergantungan.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian phubbing, ciri-ciri, dan dampaknya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (9/5/2022).

Pengertian Phubbing

Phubbing adalah Perilaku yang Lebih Fokus ke Gawai Daripada Sekitar, Ini Dampaknya
Ilustrasi phubbing. 

Phubbing adalah kata yang menggambarkan perilaku seseorang yang asyik dengan gadget ketika berhadapan dengan orang lain atau sedang berada di dalam pertemuan. Akibatnya, pelakunya mengabaikan orang lain di depannya sehingga dikategorikan sebagai sikap anti sosial. Istilah phubbing tercipta dari kata phone, artinya telepon, dan snubbing, yang berarti menghina.

Terminologi ini pertama kali tercetus pada Mei 2012 lalu di Australia. Kala itu, sebuah biro iklan negara tersebut menggunakan istilah phubbing untuk menggambarkan fenomena yang berkembang di era digital ini. Banyak orang mengabaikan teman dan keluarga yang berada tepat di depannya karena malah lebih asyik dengan ponselnya.

Dikutip dari Healthline, salah satu penelitian membuktikan lebih dari 17 persen orang melakukan phubbing kepada orang lain, setidaknya empat kali sehari. Sementara itu, hampir 32 persen menjadi korban phubbing hingga dua sampai tiga kali sehari. Perilaku ini begitu mengganggu sehingga kini banyak orang mulai mengkampanyekan anti phubbing. Pasalnya, perilaku tidak sopan ini bukan hanya mengganggu hubungan sosial seseorang namun juga merusak kesehatan mentalnya.

Ciri-Ciri Phubbing

Phubbing adalah Perilaku yang Lebih Fokus ke Gawai Daripada Sekitar, Ini Dampaknya
Ilustrasi phubbing.

Ciri khas jika Anda seorang phubber adalah ada ponsel di tangan Anda. Ada perasaan takut dalam diri jika Anda tidak menjawab telepon, melewatkan tweet, tidak bisa memperbarui status, atau tidak ingin melewatkan informasi apa pun. Di samping itu, ciri lain yang bisa menjadi tanda bahwa Anda seorang phubber, di antaranya:

1. Melakukan dua percakapan sekaligus, di telepon atau secara langsung. Hal ini kadang tidak bisa dilakukan dengan mulus, karena pastinya phone snubbing bisa terjadi.

2. Selalu meletakkan ponsel di samping Anda dan kerap mengecekanya, bahkan ketika Anda makan atau ketika sedang melakukan interaksi dengan orang lain.

3. Muncul perasaan kehilangan ketika Anda tidak bisa memeriksa ponsel atau ketika ponsel tidak dalam jangkauan.

Ciri-ciri ini hampir mirip dengan kecanduan ponsel. Akan tetapi, fenoma phubbing lebih mengarah pada situasi ketika Anda sedang berinteraksi dengan orang lain dan mengabaikan lawan bicara Anda.

Dampak Phubbing dalam Kehidupan

Phubbing adalah Perilaku yang Lebih Fokus ke Gawai Daripada Sekitar, Ini Dampaknya
Ilustrasi pertengakaran. 

Berikut terdapat beberapa dampak phubbing dalam kehidupan, yaitu:

1. Merusak hubungan

Tindakan mengabaikan orang lain dapat merusak hubungan, baik dengan pasangan, keluarga, teman, teman kerja, atau orang-orang di sekitar. Sebab, orang yang diabaikan akan merasa marah, kecewa, dan tidak suka dengan “si phubber” yakni orang yang melakukan phone snubbing.

Hal tersebut bisa memancing pertengkaran, juga bisa membuat orang yang diabaikan menjaga jarak dan mengurangi interaksi dengan si phubber. Padahal interaksi dan komunikasi sangat penting dilakukan untuk menjaga kelanggengan suatu hubungan. Dampak buruknya tidak hanya dirasakan oleh orang yang diabaikan, tapi juga orang yang melakukan phubbing. Ia juga akan merasa tidak puas dengan komunikasi yang dilakukan.

2. Menurunkan kesehatan mental

Dampak buruk akibat tindakan ini mungkin lebih banyak didapati pihak yang diabaikan. Studi yang diterbitkan pada Journal of Applied Social Psychology menemukan bahwa orang yang diabaikan menilai diri mereka lebih negatif.

Mereka mungkin merasa ditolak, dikucilkan, atau diremehkan dan semua pikiran negatif ini dapat menurunkan kesehatan mental. Sementara si phubber cenderung mengalihkan perhatian mereka untuk berselancar ke media sosial, yang bisa memperburuk masalah.

Sedangkan, menurut studi yang dipublikasikan pada jurnal Computers and Human Behavior, semakin seseorang keranjingan media sosial semakin meningkatkan risiko gangguan kecemasan dan depresi.

Cara Mengurangi Kebiasaan Phubbing

Phubbing adalah Perilaku yang Lebih Fokus ke Gawai Daripada Sekitar, Ini Dampaknya
Ilustrasi berkumpul dengan teman. 

Kebiasaan yang menimbulkan berbagai dampak buruk ini dapat diatasi dengan berbagai cara. Berikut adalah cara mengurangi kebiasaan phubbing, antara lain:

1. Tinggalkan Ponsel

Salah satu penyebab utama seseorang melakukan phubbing adalah ponsel yang berada dalam jangkauan, seperti di dalam saku atau tas, ketika sedang berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah meninggalkan ponsel untuk sejenak, seperti meninggalkan ponsel di rumah atau di dalam mobil. Hal ini akan mencegah seseorang untuk melakukan phubbing ketika berinteraksi dengan orang lain.

2. Batasi Penggunaan Ponsel

Tidak bisa dipungkiri bahwa ponsel memegang peranan penting pada era serba digital seperti saat ini. Namun, hal tersebut tidak berarti bahwa ponsel tidak bisa dikurangi penggunaannya. Kebanyakan orang menggunakan ponsel untuk hal-hal yang tidak terlalu penting, seperti bermain media sosial atau game. Kebiasaan-kebiasaan tersebut dapat dikurangi untuk mengatasi kebiasaan phubbing.

3. Jangan Memainkan Ponsel Ketika Makan

Phubbing tidak hanya terjadi ketika seseorang tengah terlibat interaksi sosial. Ketika melakukan kegiatan lain, seperti makan, seseorang juga dapat melakukan phubbing. Beberapa orang bahkan tidak mampu menghabiskan makanannya tanpa memainkan ponsel. Oleh karena itu, mencoba untuk menjauhkan ponsel ketika makan menjadi salah satu solusi untuk mengurangi kebiasaan phubbing.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya