12 Penyebab Kurang Darah Atau Anemia, Hati-hati Salah Satunya Harus Operasi

Penyebab kurang darah dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor mulai dari kekurangan zat besi hingga pendarahan.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 21 Jul 2022, 16:50 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2022, 16:50 WIB
Mencegah Terjadinya Anemia
Ilustrasi Anemia Credit: pexels.com/Polina

Liputan6.com, Jakarta Penyebab kurang darah dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor mulai dari kekurangan zat besi hingga pendarahan. Kurang darah atau sering disebut anemia merupakan kondisi ketika tidak ada cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke organ tubuh anda. Akibatnya tubuh akan terasa dingin dan muncul gejala seperti kelelahan atau lemas.

Ada banyak jenis anemia, sehingga perlu untuk mengetahui dengan pasti penyebab kurang darah yang dialami. Salah satu anemia yang paling umum adalah anemia defisiensi besi. Dimana ini dapat diredakan dengan menambahkan zat besi ke dalam asupan makanan.

Selain karena kekurangan zat besi, penyebab kurang darah juga bisa terjadi sebagai tanda adanya penyakit atau pendarahan yang terjadi dalam tubuh. Apalagi mengingat anemia dapat terjadi pada semua kelompok umur, penting untuk mengetahui semua penyebab anemia dan cara mengatasinya.

Untuk lebih detailnya berikut ini Liputan6.com rangkum dari beberapa sumber pada Kamis (21/7/2022) pengertian anemia, jenis dan penyebab kurang darah, gejala serta cara mencegahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penyebab Kurang Darah dan Pengertiannya

Anemia hingga Anorexia Nervosa
Ilustrasi Anemia Credit: pexels.com/Ron

Apa itu anemia?

Anemia terjadi ketika anda tidak memiliki cukup sel darah merah. Sel-sel melakukan perjalanan dengan zat besi dan hemoglobin, yang merupakan protein yang membantu membawa oksigen melalui aliran darah ke organ-organ diseluruh tubuh.

Ketika seseorang mengalami anemia, mereka akan merasa lebih lelah atau kedinginan daripada biasanya, dan juga kadang kulit juga turut terlihat lebih pucat. Hal ini terjadi karena organ anda tidak menerima oksigen yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka dengan baik.

 

Apakah ada berbagai jenis anemia?

Ada beberapa jenis anemia, tetapi masing-masing menyebabkan jumlah sel darah merah yang beredar di tubuh mengalami penurunan. Tingkat sel darah merah turun karena salah satu alasan berikut:

-          Tubuh tidak dapat membuat cukup hemoglobin (hemoglobin rendah).

-          Tubuh membuat hemoglobin, tetapi hemoglobin tidak bekerja dengan benar.

-          Tubuh tidak membuat cukup sel darah merah.

-          Tubuh memecah sel darah merah terlalu cepat.

Beberapa jenis anemia yang mungkin pernah anda dengar termasuk anemia defisiensi besi dan anemia sel sabit.

 

Tanda dan Gejala Anemia

Beberapa tanda dan gejala terjadi pada semua jenis anemia, seperti kelelahan, sesak napas dan rasa dingin. Dalam kasus tertentu penderita anemia juga dapat merasakan pusing, sakit kepala, sakit lidah, kulit pucat, kulit kering, atau kulit mudah memar dan detak jantung yang cepat.


Penyebab Kurang Darah

Mengenali CMV, Virus Paling Dominan dalam 16 Kasus Proable Hepatitis Akut di Indonesia
Ilustrasi kepingan cell darah merah. (Sumber foto: Pexels.com).

Mengetahui bahwa anda menderita anemia hanyalah permulaan. Menemukan penyebab anemia akan membawa anda ke pengobatan terbaik.

1. Perdarahan

Penyebab kurang darah yang pertama dan umumnya terjadi adalah karena adanya pendarahan. Perdarahan ini bisa berupa menstruasi atau luka di tubuh. Tidak hanya luka yang terjadi di bagian luar. Luka ini juga bisa berasal dari dalam tubuh yang menjadi salah satu tanda saat seseorang mengalami atau mengidap tukak lambung dan kanker usus besar.

 

2. Kekurangan Mineral dan Vitamin

Penyebab kurang darah selanjutnya yang mungkin terjadi adalah karena tubuh kekurangan mineral dan vitamin. Vitamin dan mineral sangat diperlukan untuk melakukan produksi sel darah merah oleh tubuh yang kemudian digunakan untuk menyebarkan oksigen ke seluruh tubuh dan menjaga tubuh untuk melakukan tugasnya dengan maksimal. Vitamin dan mineral ini berupa zat besi, vitamin B12, dan asam folat/vitamin B9. Zat ini sangat penting untuk membantu proses pembentukan hemoglobin.

 

3. Kurangnya Zat Besi

Penyebab kurang darah yang umum terjadi selanjutnya adalah karena kurangnya zat besi dalam tubuh. Sumsum tulang sangat membutuhkan zat besi untuk dapat bekerja dengan baik. Zat besi ini akan digunakan untuk memproduksi sel darah merah dengan struktur hemoglobin yang sempurna. Jika proses produksi pada sumsum tulang tidak sempurna maka akan mengakibatkan anemia. Kurangnya zat besi ini juga disebabkan karena gaya hidup dan asupan yang tidak sehat serta tidak mengandung cukup zat besi

 

4. Dehidrasi

Penyebab kurang darah yang masih jarang diketahui selanjutnya adalah dehidrasi yang dialami oleh tubuh. Komposisi tubuh dan darah manusia yang utama adalah air. Oleh karena itu jika terjadi dehidrasi maka volume darah juga akan mengalami penurunan. Kondisi ini akan semakin diperparah jika sampai terjadi tekanan darah rendah secara tiba-tiba.  Darah rendah karena dehidrasi ditandai dengan pusing, lemas, dan pingsan.

 

5. Hormon Kehamilan

Penyebab kurang darah yang paling sering menyerang Wanita hamil adalah karena adanya hormone yang tidak stabil selama kehamilan. Kehamilan membuat peredaran darah tubuh berkembang lebih cepat. Kondisi peredaran darah yang cepat ni sangat berbeda dengan kondisi ketika tidak hamil.

Hal ini dapat terjadi karena adanya perubahan hormonal. Selain membuat peredaran darah menjadi cepat. Perubahan ini jugalah yang menyebabkan pembuluh darah membesar, dan tekanan darah menurun.


Penyebab Kurang Darah Berdasarkan Jenis Anemia

Ayo Membuat Sel Darah Merah
Kemajuan teknologi sel punca memungkinkan pembuatan sel darah merah di laboratorium. Temuan ini bisa menolong di kala bencana.

Selain karena kekurangan zat besi, anemia juga dapat disebabkan kondisi abnormal tertentu yang terjadi pada tubuh, berikut penjelasannya:

1. Anemia pernisiosa

Jenis anemia yang pertama adalah anemia pernisiosa. Anemia pernisiosa terjadi ketika seseorang kekurangan sesuatu yang disebut faktor intrinsik, yang memungkinkan mereka menyerap vitamin B12. Tanpa vitamin B12, tubuh tidak dapat mengembangkan sel darah merah yang sehat.

 

2. Anemia hemolitik

Jenis anemia ini dapat disebabkan oleh penyakit bawaan atau didapat dan menyebabkan tubuh membuat sel darah merah cacat yang mati terlalu cepat. Jika bukan karena penyakit yang diturunkan secara genetik, anemia hemolitik juga dapat disebabkan oleh zat berbahaya atau reaksi terhadap obat-obatan tertentu yang dikonsumsi.

 

3. Anemia sel sabit

Jenis anemia ini dipengaruhi oleh bentuk sel darah merah yang diproduksi tubuh. Bentuk genetik anemia ini terjadi karena bentuk sel darah merah yang salah. Bukannya berbentuk bulat sempurna namun berbentuk sabit, yang berarti mereka dapat menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan kerusakan. Hemoglobin tidak dapat bekerja dengan benar jika melalui sel sabit.

 

4. Anemia Diamond-Blackfan

Jenis anemia berikutnya adalah Anemia Diamond-Blackfan, Anemia Diamond-Blackfan adalah kelainan darah langka yang mungkin diturunkan secara genetika dari garis keturunan di keluarga. Pada jenis anemia ini, sumsum tulang tidak membuat cukup sel darah merah. Anemia Diamond-Blackfan dapat didiagnosis dalam tahun pertama kehidupan di hampir 90% orang yang memilikinya.

 

5. Anemia aplastik

Ini adalah jenis anemia yang disebabkan oleh sumsum tulang yang rusak yang tidak mampu membuat cukup sel darah merah. Ini juga mungkin bawaan atau didapat dari gaya hidup yang tidak sehat. Nama lain dari anemia aplastik adalah aplasia sumsum tulang. Beberapa orang mungkin menganggap kondisi ini sebagai kanker, tetapi sebenarnya bukan dan termasuk kelainan genetik.

 

6. Anemia Fanconi

Jenis anemia ini juga jarang terjadi dan bersifat genetik. Itu terjadi karena sumsum tulang tidak membuat cukup sel darah merah. Secara khusus jenis anemia ini memiliki tanda-tanda fisik seperti struktur tulang yang tidak normal dan warna kulit yang tidak normal. Sekitar 50% orang dengan kondisi ini didiagnosis pada saat mereka berusia 10 tahun.

 

7. Anemia Mediterania

Kondisi ini juga dikenal sebagai anemia Cooley dan sebenarnya mengacu pada beta thalassemia mayor. Thalassemia adalah kondisi bawaan di mana tubuh anda tidak membuat jumlah hemoglobin yang tepat. Selain tidak cukup membuat sel-sel ini, sel darah merah tidak hidup selama sel darah merah yang normal hidup.


Penyebab Kurang Darah dan Cara Mengobatinya

FOTO: Pandemi COVID-19, PMI Intensifkan Donor Darah Keliling
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) mengambil darah pendonor di mobil donor darah keliling, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (17/7/2020). PMI mengintensifkan pengoperasian mobil donor darah keliling untuk memenuhi persediaan stok darah saat pandemi COVID-19. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Bagaimana Cara Mengatasi dan Pengobatan Anemia?

Pertama, penyedia layanan kesehatan akan mencari tahu apakah anemia disebabkan oleh pola makan yang buruk atau masalah kesehatan yang lebih serius. Kemudian, anda akan mendapat penanganan yang sesuai dengan penyebabnya. Anemia defisiensi zat besi dapat diobati dengan:

-  Suplemen zat besi yang diminum.

-  Makanan tinggi zat besi dan makanan yang membantu tubuh anda menyerap zat besi (seperti makanan dengan Vitamin C).

-  Zat besi diberikan melalui infus intravena

-  Transfusi sel darah merah.

Sedangkan untuk jenis anemia lainnya mungkin memerlukan jenis perawatan yang berbeda sesuai dengan penyebab dasar dari anemia yang dialami. Misalnya, kelainan genetic seperti anemia sel sabit mungkin memerlukan operasi untuk transplantasi sumsum tulang .

Sementara beberapa jenis anemia bersifat jangka pendek dan ringan, yang lain dapat bertahan seumur hidup. Ada beberapa cara untuk membantu mengatasi anemia, antara lain:

-  Mengikuti diet sehat.

-  Minum air yang cukup agar tetap terhidrasi.

-  Berolahraga secara teratur. Namun, jika anda sudah mengalami anemia parah, anda harus mulai berolahraga dengan hati-hati.

-  Menghindari paparan bahan kimia yang memicu anemia.

-  Sering mencuci tangan untuk menghindari infeksi.

-  Merawat gigi dengan baik dan pergi ke dokter gigi secara teratur.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya