Liputan6.com, Jakarta Penyebab nyeri dada ada banyak sekali. Penyebab nyeri dada biasanya terkait dengan penyakit tertentu. Gangguan jantung menjadi hal umum yang telah diketahui sebagai penyebab dada nyeri.
Akan tetapi, tidak hanya gangguan jantung saja yang menjadi penyebab nyeri dada. Meski demikian, bukan berarti Anda bisa tenang-tenang saja ketika nyeri dada menyerang.
Baca Juga
Sebagian besar penyebab nyeri dada biasanya terkait dengan masalah organ dalam. Dengan kata lain, Anda tetap harus waspada jika dada nyeri.
Advertisement
Masalah otot, infeksi, masalah tulang juga bisa menjadi faktor penyebab nyeri dada. Di samping itu, masih ada banyak lagi faktor yang menjadi penyebab dada nyeri.
Berikut adalah daftar masalah kesehatan yang menjadi faktor penyebab nyeri dada, seperti yang sudah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (19/9/2022).
Ketegangan Otot sampai Heartburn
1. Heartburn
Penyebab nyeri dada yang pertama adalah heartburn. Heartburn adalah kondisi ketika seseorang merasa panas di dada seperti terbakar akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan. Stres dan merokok diduga menjadi faktor utama pemicu heartburn.
Jika dalam seminggu merasakan nyeri dada yang seperti ini hingga dua kali, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter. Jika dibiarkan bisa memicu asma, lalu kerongkongan Barrett yang bisa meningkatkan risiko terkena kanker.
2. Ketegangan otot
Ketegangan otot juga bisa menjadi penyebab nyeri dada. Otot yang tidak terlatif biasanya akan dengan mudah mengalami ketegangan yang bisa menjadi penyebab dada nyeri.
Hal ini biasanya terjadi pada orang-orang yang tidak pernah melakukan aktivitas fisik yang berat. Ketegangan otot terjadi ketika mereka melakukan aktivtias fisik yang berat untuk pertama kali.
Ciri nyeri dada yang disebabkan oleh ketegangan otot dapat diketahui dengan ciri, bila Anda dapat menekan tembok dengan kedua tangan lalu rasa sakit di dada bertambah, itu seperti ada masalah ketegangan otot.
3. Perikarditis
Jika dalam beberapa hari terakhir Anda sakit karena infeksi, lalu tiba-tiba terbangun dengan rasa sakit menusuk dada, mungkin terkena perikarditis. Kondisi ini menjadi salah satu penyebab nyeri dada.
Perikarditis adalah pembengkakan dan iritasi pada membran seperti kantung tipis yang membungkus jantung (pericardium) seperti disampaikan dokter jantung University of Texas Health Science Center, Salman Arain.
Walau tidak berbahaya, kata Arain, tapi kondisi ini bisa memengaruhi kualitas hidup. Dokter akan mendiagnosis kondisi ini setelah melakukan pemeriksaan CT-scan, EKG, atau rontgen dada.
4. Pankreatitis
Ketika nyeri dada itu bukan tanda serangan jantung, bukan berarti tidak serius. Salah satunya, pankreatitis akut. Ini adalah suatu peradangan di pankreas (letaknya di dekat perut).
Advertisement
Masalah Paru-Paru hingga Sendi
5. Penyakit Arteri Koroner
Penyakit arteri koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan karena penumpukan plak di arteri yang memasok darah ke jantung. Hal ini menjadi salah satu faktor penyebab nyeri dada.
Deposit kolesterol yang menempel ke dinding arteri ini menghalangi aliran darah yang kemudian memicu nyeri dada. CAD bisa memicu serangan jantung, tapi juga berkontribusi terjadinya gagal jantung dan aritmia atau gangguan irama jantung.
Untuk mencegah hal-hal buruk terjadi, cek bila mengalami nyeri dada. "Jika mengalami nyeri dada, penting untuk segera memeriksanya. Dan masih banyak dari kita abai dengan rasa nyeri itu," kata dokter spesialis jantung Mayo Clinic, Sharonne Hayes.
6. Emboli paru
Emboli paru adalah salah satu penyebab nyeri dada. Kondisi ini adalah ketika darah yang membeku tersangkut di arteri paru-paru dan menghalangi aliran darah ke jaringan paru-paru. Penyebabnya biasanya karena periode diam yang lama seperti duduk di pesawat terbang atau selama istirahat di tempat tidur setelah operasi.
Ketika emboli paru besar atau terdiri dari beberapa gumpalan yang lebih kecil, itu bisa mencekik arteri dan berakibat fatal. Gumpalan yang menyebar ke paru-paru itu akan menyebabkan nyeri dada, sesak napas, dan batuk.
7. Paru-Paru Kolaps
Paru-paru yang kolaps atau pneumotoraks adalah ketika udara bocor antara paru-paru dan dinding dada, memberi tekanan pada paru-paru dan sebagian kolaps. Ketika ini terjadi, Anda masih bisa menghirup udara tapi paru-paru tidak akan mengembang sebanyak seharusnya.
Dalam kasus kecil, Anda mungkin tak menyadarinya. Kasus yang lebih parah bisa berakibat fatal.
Nyeri dada adalah gejala utama, tapi mungkin Anda melihat gejala kulit kebiru-biruan sebagai tanda kurangnya oksigen. Indikator lainnya adalah pernapasan dan detak jantung yang cepat serta batuk.
8. Radang Sendi
Radang sendi di tulang rusuk bisa menjadi penyebab nyeri dada saat bersin. Costochondritis adalah jenis radang sendi di tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk ke tulang dada. Ini juga disebut nyeri dinding dada dan sindrom costosternal.
Costochondritis menyebabkan peradangan dan pembengkakan di dada. Kadang-kadang nyeri dada ini terasa seperti serangan jantung atau kondisi jantung lainnya. Bersin bisa membuat sakit dada bertambah parah.
Masalah Tulang sampai Infeksi
9. Kerusakan atau Penyakit Tulang
Cedera, kerusakan, atau penyakit pada tulang rusuk atau sendi tulang rusuk dapat menyebabkan nyeri dada yang memburuk saat bersin. Tak cuma rusuk, kerusakan pada tulang dada dan tulang selangka juga bisa berpengaruh. Ini karena aliran udara tiba-tiba masuk dan keluar dari dada menggerakkan tulang-tulang tulang rusuk.
10. Alergi
Alergi dapat memicu asma pada beberapa orang. Rinitis alergi atau demam menyebabkan gejala hidung dan sinus. Asma terutama mempengaruhi paru-paru dan menjadi penyebab nyeri dada. Asma alergi menyebabkan gejala demam dan asma, termasuk bersin hidung beringus dan tersumbat, mata gatal, mengi, sesak, batuk, dan kelelahan.
11. Infeksi Paru-Paru
Penyebab nyeri dada ketika bersin bisa jadi adalah infeksi paru-paru. Infeksi paru-paru memengaruhi tabung pernapasan masuk dan keluar dari paru-paru.
Pilek atau flu biasa terkadang dapat menyebabkan infeksi paru-paru. Jenis infeksi lainnya seperti bronkitis, Pneumonia dan TBC juga bisa menimbulkan rasa nyeri saat bersin.
12. Infeksi Sendi
Infeksi sendi tulang rusuk juga dapat menjadi penyebab nyeri dada saat bersin. Virus, bakteri, dan jamur dapat menginfeksi sendi tulang rusuk. Virus, bakteri, dan jamur ini termasuk TBC, sifilis, san aspergillosis.
Advertisement
Tumor hingga Serangan Panik
13. Hernia
Hernia adalah keluarnya jaringan atau organ yang tidak normal, seperti usus, melalui dinding rongga tempat normalnya berada. Misalnya, hernia hiatal terjadi jika bagian atas perut menonjol ke dada. Bersin yang keras dan jenis-jenis ketegangan lainnya bisa memperburuk hernia.
Bersin membuat otot ini bergerak tiba-tiba. Jika diafragma terluka atau secara alami lemah, hernia dapat menjadi penyebab nyeri dada saat bersin.
Ini kadang-kadang dapat menjadi penyebab dada nyeri dan gejala lainnya seperti heartburn, muntah sakit perut, dan sesak. Hernia yang lebih besar mungkin memerlukan perawatan seperti operasi.
14. Masalah jantung
Nyeri dada adalah tanda peringatan utama serangan jantung dan masalah jantung lainnya. Bersin tidak akan menyebabkan nyeri dada karena serangan jantung. Namun, ini dapat memicu atau memperburuk nyeri dada jika memiliki kondisi jantung lain seperti angina.
Angina adalah sejenis nyeri dada yang terjadi ketika tidak ada cukup oksigen untuk sampai ke jantung. Angina biasanya terjadi ketika seseorang aktif secara fisik atau stres. Dalam beberapa kasus, bersin keras atau terus menerus dapat memicu nyeri dada angina. Istirahat dan pengobatan biasanya meredakan nyeri dada.
15. Tumor
Tumor di dinding dada, di dalam atau di sekitar paru-paru atau jantung dapat menjadi penyebab nyeri dada. Tumor di mana saja di dada dapat menyebabkan rasa sakit yang tajam atau tumpul di satu sisi. Nyeri dada bisa bertambah parah dengan bersin dan menguap. Gejala lain termasuk batuk, sulit bernafas, dan cairan di paru-paru.
16. Serangan Panik
Serangan panik bisa terjadi dengan serangan kecemasan yang ekstrim. Serangan panik menyebabkan gejala mendadak dan intens yang bisa terasa mirip dengan serangan jantung. Gejala mungkin termasuk merasa lemah, detak jantung cepatm sulit bernapas, nyeri dada, mual, gemetar, panas dingin, hingga mati rasa.
Serangan panik cenderung tidak berbahaya. Orang yang mengalami serangan panik secara teratur mungkin mengalami kecemasan atau gangguan panik.
Cedera dan Paru-Paru Robek
17. Gagal jantung
Gagal jantung terjadi saat jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh seperti biasa. Gejala gagal jantung meliputi sesak napas, batuk atau mengi, bengkak di kaki, tungkai, atau pergelangan kaki, kelelahan, perubahan nafsu makan,dan peningkatan detak jantung. Kondisi ini umum menjadi penyebab nyeri dada.
18. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
PPOK adalah sekelompok gangguan yang membuat sulitnya bernapas. Kondisi ini bisa penyebab nyeri dada saat bernapas. Gejala lain PPOK adalah batuk terus menerus disertai lendir berlebihan, mengi, sesak, dan sulit bernapas.
19. Robeknya Paru-Paru
Robeknya paru-paru membuat udara memasuki ruang antara dinding dada dan paru-paru. Kondisi ini bisa disebabkan cedera dada atau penyakit paru-paru. Kondisi ini dapat menjadi penyebab dada nyeri mendadak. Gejala lain meliputi sesak napas, kelelahan, dan detak jantung cepat.
20. Cedera dada
Cedera pada dada dapat menjadi penyebab nyeri dada dan kesulitan bernapas. Ada banyak jenis cedera yang dapat memengaruhi pernapasan. Misalnya, tulang rusuk yang patah atau memar bisa menyebabkan nyeri saat bernapas, batuk, atau bergerak. Gejala patah tulang rusuk biasanya meliputi memar, nyeri atau nyeri tekan, dan ketidakmampuan untuk mengambil napas penuh.
Advertisement
Hepatitis hingga Trauma
21. Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit infeksi pada hati yang disebabkan oleh virus hepatitis. Orang awam pada umumnya mengenal hepatitis sebagai penyakit kuning.
Akan tetapi, sebenarnya masih banyak hal lain yang perlu diketahui terkait penyakit yang menyerang organ hati ini. Pada beberapa kasus, penyebab nyeri dada sebelah kanan dipicu oleh hepatitis.
Organ hati atau liver terletak di sebelah kanan atas perut. Pada umumnya, letak hati yang berdekatan dengan dinding rongga dada kanan. Letak inilah yang membuat hepatitis dapat menjadi penyebab dada nyeri sebelah kanan.
22. Kolesistitis
Kolesistitis merupakan peradangan kantong empedu yang paling sering disebabkan oleh tersumbatnya saluran empedu akibat batu empedu. Kondisi ini juga dapat menjadi penyebab nyeri dada. Selain itu, nyeri juga bisa dirasakan pada perut bagian atas sisi kanan yang dapat menjalar hingga ke punggung.
Keluhan dapat disertai dengan mual, muntah, demam, penurunan nafsu makan dan nyeri ketika menyentuh bagian perut sisi kanan. Jika mengalami hal ini, sebaiknya lakukan pemeriksaan langsung ke dokter.
23. Pleuritis
Pleuritis disebut juga peradangan pada lapisan dalam dinding dada (pleura). Kondisi ini dapat menjadi penyebab nyeri dada sebelah kanan. Hal ini disebabkan karena pleura melekat dengan paru-paru, sehingga ketika mengalami peradangan, dapat menimbulkan dada kanan sakit.
Ketika bernapas, rasa nyeri dapat menjalar hingga bahu dan punggung. Keluhan nyeri dada yang disebabkan oleh pleuritis ini akan semakin berat ketika sedang batuk, bersin atau tertawa.
24. Pneumonia
Pneumonia adalah masalah paru-paru yang kerap menjadi penyebab nyeri dada sebelah kanan. Kondisi ini terjadi saat ada infeksi yang terjadi di salah satu atau kedua paru.
Penderita pneumonia biasanya akan mengalami batuk berdahak dan menyebabkan sakit dada. Gejala lain yang dapat menyertai adalah sesak napas, demam, menggigil, mual dan muntah.
Ketika mengalaminya, meskipun pengobatan secara mandiri di rumah dapat meringankan gejala, tetap lakukan pemeriksaan diri ke dokter agar dapat memperoleh terapi yang tepat. Jika tidak diterapi dengan baik, dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya.
25. Trauma
Cedera traumatis, seperti karena jatuh, pukulan ke dada, atau kecelakaan kendaraan bermotor, dapat merusak saraf, pembuluh darah, dan otot di dalam dada. Bahkan kecelakaan juga dapat menyebabkan kerusakan pada organ dalam seperti paru-paru.
Kondisi inilah yang dapat menjadi penyebab nyeri dada sebelah kanan ketika trauma terjadi. Siapa pun yang mengalami kecelakaan dan mengalami keluhan dada kanan sakit, harus mengunjungi dokter atau layanan darurat untuk pemeriksaan lebih lanjut.