Liputan6.com, Jakarta Hari Ulang Tahun (HUT) ke-44 PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengusung tema "Menata Ulang, Menyulut Perubahan". Tema ini merupakan ajakan kepada seluruh insan Bukit Asam untuk bergerak maju, melakukan perbaikan, dan transformasi ke arah yang lebih baik guna memberikan Energi Tanpa Henti.
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Arsal Ismail mengungkapkan, Menata Ulang berarti seluruh insan Bukit Asam harus mampu melihat kembali setiap langkah yang telah dilalui, dan menata ulang strategi untuk menghadapi tantangan di masa depan. Menyulut Perubahan adalah selalu bersiap beradaptasi atas setiap perubahan.
Advertisement
Baca Juga
"Di usia ke-44 ini, sudah saatnya PTBA tidak hanya menjadi penonton perubahan, tetapi menjadi pelopor perubahan," ungkapnya.
Advertisement
"Mari bersama-sama kita ciptakan terobosan yang tidak hanya memberikan nilai tambah bagi perusahaan, tetapi juga memberikan kontribusi terhadap kemajuan bangsa Indonesia," jelas Arsal.
Arsal mengungkapkan,pada momen peringatan HUT ke-44, PTBA harus melangkah lebih maju dan melompat lebih tinggi, bersama-sama mewujudkan transformasi bisnis perusahaan dalam rangka menghadirkan Energi Tanpa Henti bagi negeri.
“Dengan semangat Menata Ulang dan Menyulut Perubahan, Bukit Asam terus berinovasi dan beradaptasi agar dapat berkembang secara berkelanjutan, mendukung swasembada energi, pembangunan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Hadirkan Inovasi dari Batu Bara
PTBA menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk menciptakan peningkatan nilai tambah batu bara, salah satunya dengan Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN) dalam konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet untuk bahan baku baterai.
Peluncuran perdana (soft launching) pilot project Artificial Graphite dan Anode Sheet telah dilakukan di Kawasan Industri Tanjung Enim pada 15 Juli 2024.
Artificial Graphite merupakan bahan utama untuk pembuatan Anoda. Adapun Anode Sheet adalah elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi (kutub positif), salah satu komponen penting untuk baterai.
Produk hilir batu bara lainnya yang juga sedang dikembangkan PTBA adalah asam humat. Penelitian dan pengembangan batu bara kalori rendah menjadi asam humat dilakukan PTBA bersama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Peluncuran Protoype (purwarupa) asam humat telah dilakukan di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) Peranap, Indragiri Hulu, Riau, pada 12 Desember 2024. Prototype tersebut selanjutnya akan dikembangkan untuk menuju pilot project.
Asam humat merupakan zat organik (pupuk) yang dapat membantu menyuburkan dan meningkatkan kualitas tanah dengan cara memperbaiki struktur, menjaga kelembaban, dan membantu tanaman menyerap nutrisi lebih baik.
Advertisement
Hadirkan Energi Baru Terbarukan
PTBA melakukan diversifikasi bisnis ke energi baru terbarukan (EBT) dan memiliki sejumlah lahan bekas tambang untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Di antaranya adalah lahan pasca tambang Ombilin (Sumatera Barat) dan Tanjung Enim (Sumatera Selatan). Potensi PLTS di lahan pasca tambang tersebut mencapai 200 Megawatt-peak (MWp).
Perusahaan sejauh ini telah membangun PLTS di Bandara Soekarno-Hatta bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero), yang sudah beroperasi penuh sejak Oktober 2020. PLTS tersebut berkapasitas maksimal 241 kilowatt-peak (kWp) dan terpasang di Gedung Airport Operation Control Center (AOCC).
Tak hanya dengan Angkasa Pura II, PTBA bekerja sama dengan Jasa Marga Group untuk pengembangan PLTS di jalan-jalan tol. PLTS berkapasitas 400 kWp di Jalan Tol Bali-Mandara telah selesai dibangun dan diresmikan pada 21 September 2022.
Perusahaan pun bekerja sama dengan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) dalam pembangunan PLTS berkapasitas 23,07 kWp yang mencapai tahap COD pada Juni 2023.
(*)
