Liputan6.com, Jakarta Dividen adalah pembagian yang diperoleh para pemegang saham atas keuntungan perusahaan dari aktivitas ekonomi. Deviden adalah keuntungan perusahaan yang diberikan kepada para pemegang sama berdasarkan jumlah persentase saham yang dimiliki. Artinya, besar dividen tergantung pada besarnya saham masing-masing pemilik.
Baca Juga
Advertisement
Dividen biasanya dibagikan setiap akhir periode laporan keuangan. Perusahaan selaku emiten biasanya akan memberitahukan waktu pembagian dividen kepada para pemegang saham. Untuk dapat melakukan pembagian dividen, perusahaan harus memiliki laba positif. Artinya, perusahaan memiliki laba bersih.
Pembagian saham biasanya ditentukan melalui Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) atau broker tempat para investor menanamkan saham mereka. Sebelum membagikan dividen kepada para pemegang saham, perusahaan sebagai emiten akan memberikan informasi terkait waktunya.
Berikut adalah sejumlah informasi yang akan diterima oleh para pemegang saham terkait pembagian dividen, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (9/11/2022).
Informasi Terkait Pembagian Dividen
Sebelum menerima dividen, pemegang saham biasanya akan menerima sejumlah informasi dari perusahaan sebagai emiten. Informasi tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1. Declaration Date
Declaration Date adalah tanggal pengumuman adalah tanggal di mana perusahaan mengumumkan bentuk dan besaran dividen per lembar yang akan diterima oleh para pemegang saham. Selain itu, pada tanggal ini perusahaan juga akan menyampaikan kapan jadwal pembayaran akan dilakukan.
2. Date of Record
Date of Record adalah tanggal pencatatan, perusahaan akan mendata siapa-siapa saja nama pemegang saham perusahaan. Para pemegang saham yang namanya terdaftar akan mendapatkan hak dan menerima dividen, sedangkan para pemegang saham yang namanya tidak terdaftar pada tanggal pencatatan ini tidak akan mendapatkan hak memperolehnya.
3. Payment Date
Payment Date adalah tanggal pembayaran merupakan merupakan tanggal di mana perusahaan membagikan laba saham yang telah ditentukan bentuk dan besarannya kepada para pemegang saham. Pada tanggal ini, pemegang saham yang namanya sudah terdaftar dapat mengambil hak keuntungan mereka.
4. Cum-dividend date
Cum-dividend date adalah tanggal terakhir atau batas waktu bagi para investor yang ingin membeli saham supaya masuk ke dalam perhitungan dividen perusahaan.
5. Ex-dividend date
Ex-dividenddate adalh tanggal atau hari pertama ketika pemegang saham sudah tidak bisa mendapat dividen perusahaan. Jika pada tanggal ini ada investor yang membeli saham, maka ia tidak akan mendapat dividennya dan harus menunggu sampai pembagian dividen pada periode berikutnya.
Advertisement
Jenis-Jenis Dividen
Berdasarkan bentuk deviden yang diterima para pemegang saham, dividen dapat dibedakan menjadi lima jenis, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Dividen tunai
Dividen tunai merupakan metode paling umum untuk pembagian keuntungan. Dibayarkan dalam bentuk tunai dan dikenai pajak pada tahun pengeluarannya. Perusahaan publik biasanya membayarkan dividen ini secara berkala antara dua sampai empat kali dalam satu tahun dan dividen ini biasanya dikenai pajak sesuai dengan aturan yang berlaku pada saat dikeluarkannya dividen tersebut.
2. Dividen saham
Dividen saham adalah dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk saham tambahan. Adapun jumlah saham tambahan yang diberikan dihitung berdasarkan proporsi terhadap jumlah saham yang dimiliki oleh para pemegang saham.
3. Dividen properti
Dividen properti adalah jenis dividen yang dibayarkan dalam bentuk aset. jenis pembagian dividen seperti sudah jarang dilakukan karena sulit dalam perhitungannya. Biasanya, pembagian dividen properti dilakukan karena uang tunai yang ada di perusahaan sudah terlanjur masuk dalam investasi pada perusahaan lain.
4. Dividen skrip
Dividen skrip adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk surat janji hutang. Perusahaan akan membayarkan dividen ini pada waktu dan jumlah yang telah ditentukan sesuai surat janji hutang. Surat hutang ini akan dikenakan bunga sampai uang tersebut dibayarkan kepada pemilik saham. Pembagian dividen skrip biasanya dilakukan karena jumlah uang tunai yang dimiliki perusahaan tidak mencukupi.
5. Dividen likuidasi
Dividen likuidasi adalah bentuk pengembalian modal. Dividen likuidasi dilakukan jika perusahaan akan mengalami kebangkrutan. Perusahaan akan mengeluarkan dividen likuidasi jika masih memiliki sedikit sisa kekayaan yang dimiliki, sebaliknya jika tidak ada sisa kekayaan maka para pemegang saham tidak akan mendapat dividen.
Cara Menghitung Deviden
Dividen adalah pembagian yang diperoleh pemegang saham dari laba perusahaan akibat dari suatu aktivitas ekonomi. Jumlah dividen yang diterima para pemegang saham berbeda-beda tergantung persentase saham yang dimiliki. Sebelum membagikan dividen, perusahaan sudah semestinya melakukan perhitungan agar deviden yang diterima pemegang sesuai dengan saham yang dimilikinya.
Namu penting juga bagi para pemegang saham untuk mengetahui cara menghitung deviden yang akan mereka terima, sehingga jumlah dividen yang diperoleh bersifat valid dan sudah dihitung oleh kedua belah pihak.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang biasa dilakukan dalam menghitung dividen saham:
1. Penentuan total jumlah dividen yang akan dibagikan. Jumlah tersebut dapat diperoleh dengan cara mengalikan laba bersih dengan persentase rasio pembayaran dividen.
2. Setelah jumlah total dividen diketahui, saatnya menghitung jumlah dividen per saham. Caranya adalah dengan membagi nominal total dividen dengan jumlah saham.
3. Setelah dua rumus tersebut dihitung, barulah akan diketahui besaran dividen yang akan diperoleh masing-masing pemegang saham.
Demikian ulasan mengenai dividen. Secara singkat pengertian dividen adalah pendapatan para pemegang saham yang dibagikan perusahaan sebagai emiten setiap akhir periode laporan keuangan. Dividen adalah sesuatu yang dibagikan kepada para pemegang saham yang berasal dari keuntungan hasil aktivitas ekonomi perusahaan.
Advertisement