Posisi Badan yang Benar Saat Akan Melakukan Gerakan Meroda Adalah Menyamping

Posisi badan yang benar saat akan melakukan gerakan meroda adalah menyamping arah gerakan.

oleh Husnul Abdi diperbarui 28 Nov 2022, 20:55 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2022, 20:55 WIB
Sejarah Senam Lantai
Ilustrasi Senam Lantai Credit: pexels.com/Andrew

Liputan6.com, Jakarta Posisi badan yang benar saat akan melakukan gerakan meroda adalah suatu hal yang sangat penting diperhatikan. Gerakan meroda adalah salah satu gerakan yang bisa kamu lakukan dalam senam lantai. Hal ini kerap kali diajarkan di masa sekolah.

Adapun beberapa gerakan yang bisa kamu lakukan dalam senam lantai, yaitu gerak guling depan, gerak guling lenting, dan gerak meroda. Ketiga gerakan tersebut harus dilakukan dengan teknik yang benar agar kamu tidak mengalami cedera.

Posisi badan yang benar saat akan melakukan gerakan meroda adalah menyamping arah gerakan. Kamu tentunya perlu memahami teknik gerakan meroda dari awal sampai akhir untuk menghindari cedera dan mendapatkan manfaatnya.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (28/11/2022) tentang posisi badan yang benar saat akan melakukan gerakan meroda.

Mengenal Senam Lantai

Senam Lantai
Ilustrasi Senam Lantai Credit: pexels.com/LiSun

Mengenal posisi badan yang benar saat akan melakukan gerakan meroda adalah suatu hal yang sangat penting. Namun, sebelum itu kamu harus memahami senam lantai terlebih dahulu. Senam dikelompokkan menjadi enam, yaitu senam artistik, senam ritmik, senam akrobatik, senam aerobic sport, senam trampolin, dan senam umum. Selain itu, terdapat senam lantai yang menjadi salah satu rumpun senam yang memiliki berbagai macam gerakan dan umumnya dilakukan di lantai ataupun di atas matras.

senam lantai adalah gerakan yang dilakukan di atas lantai yang datar dengan menggunakan matras sebagai alasnya. Senam lantai sendiri menggabungkan unsur kelenturan, kekuatan, lompatan, menahan pose, dan keseimbangan.

Saat di bangku sekolah, mungkin kamu pernah melakukan kegiatan senam lantai. Biasanya, guru olahragamu akan menyediakan matras dan mencontohkan beberapa gerakan. Adapun beberapa gerakan yang bisa kamu lakukan dalam senam lantai, yaitu gerak guling depan, gerak guling lenting dan gerak meroda.

Gerakan Meroda

Ilustrasi sikap lilin, head stand, senam lantai
Ilustrasi sikap lilin, head stand, senam lantai (Yoga nature photo created by frimufilms - www.freepik.com)

Posisi badan yang benar saat akan melakukan gerakan meroda adalah suatu hal yang sangat penting diperhatikan. Gerakan meroda merupakan gerakan yang dilakukan dengan cara memutarkan badan dengan sikap awalan menyamping ke arah gerakan dan tumpuan berat badan saat berputar menggunakan tangan dan kaki.

Posisi badan yang benar saat akan melakukan gerakan meroda adalah suatu hal yang sangat penting dipahami agar kamu tidak mengalami cedera. Posisinya menyamping arah gerakan. Melansir buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan VIII, posisi badan yang benar saat akan melakukan gerakan meroda adalah sebagai berikut:

Posisi Awal

Posisi badan yang benar saat akan melakukan gerakan meroda adalah posisi tubuh berdiri dengan sikap menyamping arah gerakan. Kemudian, sebelum melakukan gerakan, hal yang perlu diperhatikan adalah membuka kaki selebar bahu dan kedua lengan direntangkan dengan menyerong ke atas.

Gerakan

Posisi badan yang benar saat akan melakukan gerakan meroda adalah menyamping arah gerakan. Setelah posisi badan sudah benar dan rileks, kamu perlu menentukan tangan bagian mana yang akan mengawali gerakan. Jika gerakan diawali dengan tangan kiri, maka telapak tangan bagian kiri lah yang diletakan pada matras. Kemudian, kaki bagian kanan diangkat lurus ke atas dan tangan kanan diletakan di matras dengan keadaan kaki kiri juga terangkat lurus ke atas.

Dengan begitu, badan akan berdiri dengan tumpuan tangan di atas matras. Kamu tidak perlu berlama-lama dalam posisi ini, segera turunkanlah kaki kanan dengan cepat pada matras yang disusul oleh tangan kiri dan usahakan kaki kiri yang mendarat di matras. Teknik ini berlaku bagi kamu yang memulai gerakan dengan tangan kiri.

Akhir Gerakan

Saat kamu berhasil mendaratkan kaki dan tangan di matras, tahap selanjutnya menjadi akhir dalam gerakan meroda. Berdiri dengan sikap menyamping arah gerakan dengan posisi kedua kaki terbuka selebar bahu. Kemudian, sikap kedua lengan direntangkan serong ke atas di samping telinga.

Gerakan Guling Depan dan Belakang

Senam PON XIX
Pesenam Jawa Timur, Ferrous One Wilyodac, tampil untuk cabang senam nomor lantai pada PON XIX di GOR Arcamanik, Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/9/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Gerakan guling depan adalah gerakan yang dilakukan dengan cara mengguling atau menggelinding ke depan membulat. Tahapan yang dilakukan pada gerakan ini di awali dengan tengkuk, punggung, pinggang dan panggul bagian belakang.

Melansir buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VII,  gerakan guling depan terbagi menjadi dua bagian, yakni guling ke depan dengan awalan jongkok dan guling ke depan dengan awalan berdiri.

Selain gerakan guling depan, adapun gerakan guling belakang yang biasa disebut back roll. Guling ke belakang adalah gerakan yang dilakukan dengan cara menggelundung ke belakang, dimana posisi badan tetap harus membulat.

Hal ini dilakukan dengan cara melipat kaki, posisi lutut melekat di dada dan kepala ditundukan sampai dagu melekat di dada.

Gerakan Guling Lenting

Beragam Gerakan Senam lantai
Ilustrasi Senam Lantai Credit: pexels.com/Ketut

Melansir buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VII, gerakan lenting adalah suatu gerakan melentingkan badan ke atas depan yang disebabkan oleh lemparan kedua kaki dan tolakan kedua tangan, dari sikap setengah guling ke belakang atau setengah guling ke depan dengan kedua kaki rapat dan lutut lurus.

Dalam olahraga senam lantai, gerakan mengguling menjadi salah satu gerak yang cukup sulit dilakukan. Jika kamu tidak melakukan dengan benar kamu mungkin akan mengalami cedera.

Dilansir melalui buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas VII, terdapat kesalahan-kesalahan yang sering terjadi, yaitu:

- Pada saat kedua kaki dilemparkan, kedua lutut berada dalam posisi bengkok

- Kedua kaki terbuka dan tidak dirapatkan

- Posisi badan kurang melenting atau bahkan terlalu melenting

- Kurangnya tolakan pada tangan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya