6 Contoh Cerita Fabel yang Terkenal, Ini Pengertian dan Ciri-Cirinya

Contoh cerita fabel yang paling terkenal dalam tradisi masyarakat Indonesia adalah cerita tentang si Kancil.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 08 Des 2022, 12:10 WIB
Diterbitkan 08 Des 2022, 12:10 WIB
Jenis-Jenis Fabel
Ilustrasi Fabel Credit: unsplash.com/Mad

Liputan6.com, Jakarta Contoh cerita fabel yang paling terkenal dalam tradisi masyarakat Indonesia adalah cerita tentang si Kancil. Cerita fabel ini memiliki banyak seri, mulai dari si Kancil yang mengelabui buaya untuk bisa dapat ke seberang sungai sampai dengan cerita di mana si Kancil yang mengelabui seekor gajah untuk dapat keluar dari lubang yang membuatnya terperangkap.

Contoh cerita fabel yang mungkin sudah familiar di telinga kita adalah kisah tentang perlombaan antara kelinci yang sombong dengan kura-kura. Beberapa contoh cerita fabel tersebut tidak hanya bersifat menghibur untuk anak-anak, tetapi juga sarat pelajaran yang bisa diambil untuk mengajarkan nilai-nilai moral pada anak-anak.

Fabel adalah salah satu jenis cerita fiksi, yang sumber ceritanya berasal dari khayalan pengarangnya. Meski demikian, banyak contoh cerita fabel yang berkembang dalam tradisi lisan, sehingga tidak diketahui siapa yang mengarang cerita tersebut.

Salah satu karakteristik utama yang menjadi ciri khas cerita fabel adalah tokoh-tokohnya, yakni adalah hewan-hewan yang dapat berbicara, berpikir, dan bertingkah laku layaknya manusia. Untuk lebih memahami apa itu cerita fabel dan contoh cerita fabel, berikut adalah pengertian, jenis-jenis, dan ciri-cirinya, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (8/12/2022).

Pengertian Cerita Fabel

Untuk mengetahui apa saja contoh cerita fabel, tentu akan lebih mudah untuk memahami pengertian cerita fabel. Dengan memahami pengertian cerita fabel, kita akan dapat menyadari bahwa ada banyak sekali cerita fabel yang mungkin sudah kita dengar atau simak sebelumnya.

Cerita fabel merupakan cerita fiksi, yang merupakan hasil dari khayalan pengarang. Cerita fabel dapat dipastikan adalah cerita khayalan, karena ciri utama dari ciri cerita fabel adalah tokohnya yang berupa hewan-hewan yang dapat berbicara, berpikir, dan bertingkah laku layaknya manusia.

Cerita fabel biasanya berbentuk naratif. Sedangkan karakter atau tokoh dalam cerita fabel merupakan hewan yang dapat berkata-kata, dan tindakannya mencerminkan perilaku manusia. Melalui tokoh binatang, pengarang bisa memengaruhi pembaca agar mencontoh yang baik dan tidak mencontoh yang buruk.

Jenis fabel menampilkan hewan, tumbuhan atau kekuatan alam dengan tujuan mengingat kualitas manusia. Fabel diceritakan untuk menonjolkan kebodohan dan kelemahan manusia. Dalam fabel, sebuah moral dijalin ke dalam cerita dan sering kali dirumuskan secara eksplisit di bagian akhir.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa cerita fabel adalah cerita naratif yang bertujuan untuk mengajarkan nilai moral, dengan menampilkan tokoh-tokoh berupa hewan, tumbuhan, bahkan kekuatan alam, yang dapat berbicara dan dapat bertindak layaknya manusia.

Ciri-Ciri Cerita Fabel

ilustrasi fabel
ilustrasi fabel (sumber: Unsplash/Дмитрий Хрусталев-Григорьев)

Cerita fabel tentu saja berbeda dengan karangan naratif lainnya, baik itu mitos maupun legenda. Cerita fabel memiliki karakteristik yang membedakannya dengan jenis cerita lainnya. Adapun hal yang membedakan fabel dengan cerita lainnya dapat dilihat dari ciri-cirinya, antara lain sebagai berikut:

1. Binatang sebagai tokoh utama dalam cerita.

2. Tokoh utama dapat bertingkah seperti manusia (berbicara dan berpikir).

3. Menunjukkan penggambaran moral dan karakter manusia dan kritik tentang kehidupan.

4. Alur cerita pendek dan sederhana.

5. Karakter tokoh diuraikan secara terperinci.

6. Gaya penceritaan secara lisan.

7. Pesan atau tema kadang ditulis dalam cerita.

8. Menggunakan kata-kata yang mudah dipahami.

9. Mengkritisi sifat manusia, diskriminasi kaum lemah, dan keadaan masyarakat.

Struktur Fabel

Tujuan Fabel
Ilustrasi Fabel Credit: pexels.com/Magda

Sama halnya dengan karangan naratif lainnya, cerita fabel biasanya ditulis atau disampaikan berdasarkan urutan tertentu, atau yang disebut juga sebagai struktur. Adapun struktur yang membangun cerita fabel adalah orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda.

Orientasi

Fabel akan dimulai dengan permulaan, atau bisa disebut dengan tahap orientasi. Paragraf awal tersebut akan memperkenalkan tokoh pada cerita, latar tempat, serta waktu. Kemudian, akan ada tahap perkenalan tema atau background, dan lain sebagainya.

Komplikasi

Pada bagian selanjutnya yaitu komplikasi atau klimaks cerita. Bagian fabel tahap ini menceritakan mengenai tokoh utama yang berhadapan dengan puncak masalah. Komplikasi akan menjadi bagian inti dari cerita fabel.

Resolusi

Tahap keempat yaitu resolusi, yaitu bagian cerita fabel di mana menceritakan mengenai pemecahan masalah yang sedang dihadapi oleh tokoh utama. Umumnya dalam fabel juga dijelaskan tokoh utama memecahkan masalahnya menggunakan cara yang unik dan kreatif.

Koda

Lalu, struktur fabel yang terakhir yaitu koda. Koda merupakan bagian fabel yang menjelaskan terjadinya perubahan pada tiap tokoh. Di bagian ini akan disampaikan amanat atau pesan moral yang bisa dipetik oleh pembaca.

Koda merupakan bagian yang tidak selalu ada dalam cerita fabel. Ada pula cerita fabel yang tidak ada bagian koda di dalamnya. Perbedaannya antara fabel dengan koda atau tidak adalah bagaimana nilai moral atau amanat disampaikan.

Pada cerita fabel dengan koda, kesan-pesan dan atau amanat yang terdapat di dalam cerita disampaikan secara tersurat atau eksplisit. Sedangkan pada cerita fabel tanpa koda, pesan atau amanat tidak disampaikan secara eksplisit.

Contoh Cerita Fabel

Ciri-Ciri Fabel
Ilustrasi Animasi Credit: unsplash.com/Hans

Berikut contoh cerita fabel yang terkenal:

Si Kancil

Diceritakan seekor hewan kancil yang licik dan suka mencuri timun dari kebun sayur Pak Tani. Suatu hari ia terjebak masuk ke dalam lubang yang sudah disiapkan oleh Pak Tani untuknya karena sudah merusak kebun sayurannya.

Di saat ia kebingungan karena tidak bisa keluar dari lubang, ia membohongi beberapa hewan yang menanyakan alasannya berada di dalam lubang tersebut.

Ia berbohong bahwa ia berada di sana karena berlindung dari hari kiamat yang akan tiba keesokan hari. Karena takut akan hari kiamat, para hewan pun ikut masuk ke dalam lubang bersamanya.

Tanpa mereka tahu bahwa itu adalah idenya untuk bisa keluar dari lubang tersebut. Pesan moral yang dapat diambil dari cerita tersebut adalah jangan pantang menyerah saat menghadapi sebuah masalah.

Kura-Kura dan Kelinci

Berkisah tentang seekor kelinci sombong karena merasa dirinya lah yang tercepat di hutan. Ia menantang hewan lainnya untuk lomba lari dengannya dan kura-kura menerimanya. Awalnya kelinci menganggapnya sebuah lelucon karena tahu bahwa kura-kura berjalan dengan sangat lambat, tapi akhirnya ia bersedia untuk lomba lari bersama kura-kura.

Saat lomba sudah dimulai, kelinci memang berlari dengan cepat sementara kura-kura jauh tertinggal di belakang. Di tengah perjalanan, kelinci merasa tidak akan bisa disusul oleh kura-kura jadi ia beristirahat dan menyantap wortel yang ia temukan di hutan. Karena kekenyangan, ia pun mengantuk dan akhirnya tertidur.

Siapa sangka kura-kura pantang menyerah dan terus berjalan meski lambat hingga garis akhir dan memenangkan perlombaan tersebut. Dari cerita ini dapat diambil pesan bahwa anak tidak boleh sombong serta harus memiliki sifat gigih dan pantang menyerah untuk mencapai mimpi.

Keledai Malas

Mamboo adalah keledai yang malas dan selalu berusaha mencari cara keluar dari pekerjaan yang diberikan oleh tuannya, sang tukang cuci.

Suatu hari, dia lari dari rumah tepat ketika tukang cuci mulai mencarinya. Ketika dia tidur di pertanian, badai debu besar dimulai.

Karena takut, Mamboo memutuskan untuk pulang. Sebenarnya dia juga takut bahwa tukang cuci akan memukulinya. Tetapi tukang cuci itu hanya senang bahwa Mamboo aman. Mamboo malu pada dirinya sendiri dan memutuskan untuk tidak pernah malas lagi.

Contoh Cerita Fabel

Memilih bibit bebek
Memilih bibit bebek (sumber: Pixabay)

Berikut contoh cerita fabel yang terkenal:

Bebek Buruk Rupa

Sebuah kisah klasik tentang anak itik yang mendapati bahwa semua saudara lelaki dan perempuannya dan bahkan teman-temannya lebih cantik daripada dia.

Dia benar-benar sedih, ia meninggalkan keluarganya dan menyendiri di bagian danau yang terpencil. Setelah dia pergi datang beberapa burung yang berkunjung, mereka mengatakan padanya bahwa dia sekarang telah tumbuh menjadi angsa yang indah.

Tikus Desa dan Tikus Kota

Tikus kota mengunjungi sepupunya di di desa. Tikus kota lalu mengajak sepupunya ke kota dengan menjanjikan banyak makanan enak di kota.

Sesampainya di kota, Tikus kota membawa sepupunya untuk makan kue yang lezat serta minuman yang enak.

Saat mereka makan, dua kucing mengejar mereka. Mereka pun lari untuk menyelamatkan hidup.

Persahabatan Anjing Peliharaan

Ini adalah kisah tentang seekor anjing peliharaan yang tidak mau bermain-main dengan anjing jalanan karena dia pikir mereka terlalu kotor.

Suatu hari, dua pencuri memasuki rumahnya ketika tuannya keluar dan memasukkannya ke dalam karung. Dia menangis minta tolong dan tiba-tiba anjing-anjing yang tinggal di jalannya datang dan menggigit pencuri.

Karena kesakitan para pencuri menjatuhkan karung yang berisi anjing peliharaan dan melarikan diri. Anjing peliharaan mendapatkan pelajaran dan akhirnya berteman dengan anjing-anjing di jalannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya