Liputan6.com, Jakarta Indonesia adalah salah satu kepualauan yang terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama, yaitu lempeng Indo-Australia di bagian Selatan, lempeng Eurasia di bagian Utara, dan lempeng Pasifik di bagian Timur. Karena letaknya ini, membuat Indonesia menjadi kawasan yang rawan terhadap bencana besar terutama bencana geologis, sehingga salah satu patahan yang kerap menyebabkan gempa bumi adalah Sesar Cimandiri dan Opak.
Baca Juga
Advertisement
Sesar Cimandiri dan Opak merupakan salah satu patahan gempa yang terletak di provinsi Jawa Barat dan Yogyakarta. Sesar Cimandiri memiliki dua arah jalur, di mana patahan ini akan mengalami pertemuan dengan sesar Lembang di Padalarang. Namun untuk Sesar Opak, memiliki kondisi tatanan tektonik, yang begitu kompleks menyebabkan wilayah Yogyakarta dan sekitarnya telah menjadikawasan seismik aktif dengan frekuensi kegempaan yang sangat tinggi.
Sesar Cimandiri dan Opak adalah patahan gempa, yang memiliki karakteristik mikrotremor di sekitar jalur patahan. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui sesar ini, karena memberikan informasi tentang bahaya seismik di daerah yang akan dilewati jalur patahan gempa.
Berikut ini informasi tentang Sesar Cimandiri dan Opak yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (13/12/2022).Â
Â
Mengenal Sesar Cimandiri
Sesar Cimandiri dan Opak adalah salah satu patahan gempa yang aktif di Indonesia. Sesar Cimandiri menurut BMKG, menyebabkan gempa Cianjur yang memanjang di wilayah Jawa Barat. Sesar Cimandiri merupakan sesar atau patahan geser aktif, sepanjang kurang lebih 100 kilometer.
Sesar ini memanjang dari muara Sungai Cimandiri yang terletak di Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, lalu mengarah ke timur laut melewati Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Subang. Patahan geser aktif akan bergerak dengan kecepatan geser 4-6 mm per tahun. Salah satu peneliti dari Pusat Survei Geologi (PSG) Badan Geologi, Asdani Soehaimi menjelaskan bahwa sesar Cimandiri, akan mengalami pertemuan dengan sesar Lembang di Padalarang.Â
Tak hanya itu saja, namun melalui beberapa laporan Pola Struktur Regional Jawa Barat, Laboratorium Geodinamik Jurusan Geologi FMIPA-Unpad, Feisal Hilmi dan Iyan Haryanto juga melakukan identifikasi bahwa sesar Cimandiri memiliki dua arah jalur sesar.
Segmen pertama berarah barat-timur, membentang mulai dari teluk Pelabuhan Ratu hingga mendekati selatan kota Sukabumi, dan segmen kedua berarah barat daya-timur laut yang membentang mulai dari selatan kota Sukabumi menerus ke arah timur laut menuju Rajamandala hingga ke kawasan komplek Burangrang, Kabupaten Bandung Barat.Â
Advertisement
Mengenal Sesar Opak
Sesar Opak adalah salah satu sesar aktif, yang memanjang di Sungai Opak dari pantai selatan ke utara Yogyakarta. Untuk mengetahui skala yang ditimbulkan akibat gempa ini, maka bisa menggunakan seismitas. Seismisitas adalah aktivitas gempa bumi, pada suatu lokasi dari waktu kewaktu. Sesar Opak perlu dilakukan analisis menggunakan seismisitas, yang menggunakan alat ukur parameter yaitu epicenter gempa, magnitude gempa, kedalaman gempa, dan nilai.Â
Sesar Opak bisa menimbulkan dampak yang berbahaya, karena menyebabkan kerusakan rendah. Kedalaman gempa bumi adalah titik pusat gempa bumi, yang berada di bawah permukaan bumi di mana energi gempa akan dilepaskan. Untuk wilayah sesar Opak bagian utara, termasuk wilayah dengan heterogenitas atau struktur lapisan bawah tanahnya beranekaragam.
Karakteristik mikrotremor di sekitar Sesar Opak, dapat didekati dengan menggunakan analisis TFA dan analisis spektrum. Terdapat beberapa karakteristik mikrotremor, yang perlu Anda ketahui dari beberapa variabel yaitu:
- Peta hasil
- Pemodelan frekuensi predominan
- Periodepredominan
- Faktor amplifikasi
- Kecepatan gelombang geser pada kedalaman maksimum30 mÂ
- Kurvaspektrum.
Â
Perbedaan Sesar Cimandiri dan Sesar Lembang
Setelah mengetahui dan mengenal Sesar Cimandiri dan Opak, maka perlu ketahui juga Sesar Lembang yang terletak di provinsi Jawa Barat. Sesar Cimandiri adalah salah satu patahan yang lebih aktif, daripada sesar Lembang karena posisinya yang lebih dekat dengan tumbukan lempeng tektonik di zona subduksi selatan Jawa.
Sedangkan Patahan Lembang merupakan sumber gempa aktif, sepanjang 29 kilometer yang membentang dari Lembang dan ujungnya menghilang di Padalarang. Sistem gerak dari sesar ini, akan bergeser secara mendatar mengiri atau sinistral dengan kecepatan slip rate 4 - 6 mm per tahun.Â
Sesar Lembang merupakan patahan gempa yang posisinya memanjang dengan arah barat ke timur, dan melalui kota Lembang. Untuk tingkat aktivitas sesar lembang, sekarang belum diketahui secara pasti namun diperlukan penelitian yang lebih dalam terkait hal ini. Melansir dari laman resmi BMKG, terdapat beberapa hasil kajian yang menunjukkan bahwa laju pergeseran sesar lembang mencapai 5,0 mm/tahun, sementara itu hasil monitoring BMKG juga menunjukkan beberapa aktivitas seismik dengan kekuatan kecil.
Â
Advertisement
Segmentasi Sesar Cimandiri
Terdapat beberapa segmen Sesar Cimandiri, diantaranya:
- Pelabuhan Ratu-Citarik
- Citarik-Cadasmalang
- Ciceureum-Cirampo
- Cirampo-Pangleseran
- Pangleseran-Cibeber
- Cibeber-Padalarang
- Padalarang-Tangkuban Perahu
Adapun karakteristik dari Sesar Cimandiri ini, berpotensi menyebabkan gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake dengan kekuatan magnitudo 4-5 bisa merusak secara signifikan. Gempa yang muncul rata-rata dangkal, bisa kurang dari 10 kilometer, bisa kurang dari 15 kilometer, dan itu tidak butuh kekuatan besar misalnya di atas (magnitudo) 7.Â