5 Cara Mengatasi Baby Blues, Ternyata Ayah Juga Bisa Kena

Baby blues adalah perasaan sedih, cemas, stres, dan perubahan suasana hati pascamelahirkan.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 22 Des 2022, 19:25 WIB
Diterbitkan 22 Des 2022, 19:25 WIB
Sindrom Baby Blues Dan Depresi Pasca Persalinan, Apa Bedanya? (Luna4/Shutterstock)
Sindrom Baby Blues Dan Depresi Pasca Persalinan, Apa Bedanya? (Luna4/Shutterstock)

Liputan6.com, Jakarta Hampir setiap ibu mengalami baby blues setelah melahirkan. Bahkan, seperti dikutip dari Healthline, 80 persen ibu mengalami baby blues.

Baby blues adalah perasaan sedih, cemas, stres, dan perubahan suasana hati usai melahirkan. Baby blues biasanya muncul dalam beberapa hari setelah melahirkan. Namun kadang baby blues juga bisa terjadi lebih cepat, terutama jika proses persalinan berlangsung sulit.

Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan baby blues. Namun, perubahan hormon yang ekstrem untuk memulihkan rahim dan mendorong produksi ASI, diyakini dapat memengaruhi kondisi perasaan ibu.

Selain itu, ada kemungkinan lain yang membuat seorang ibu mengalami baby blues. Biasanya, setelah melahirkan seorang ibu biasanya tidak bisa tidur secara teratur. Perubahan rutinitas mendadak semacam itu juga dapat mendorong seorang ibu mengalami baby blues. Baby blues adalah perasaan sedih yang mungkin Anda alami dalam beberapa hari pertama setelah melahirkan.

Untuk memahami apa itu baby blues, berikut adalah ulasan lengkapnya, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (22/12/2022).

Gejala Baby Blues

Seperti yang sudah sedikit dibahas sebelumnya, baby blues biasanya muncul beberapa hari setelah seorang ibu melahirkan, biasanya antara 2 sampai 3 setelah bayi lahir. Sedangkan baby blues sendiri biasanya hilang dengan sendirinya setelah 10-14 hari setelah melahirkan. Setiap orang bisa saja mengalami baby blues dengan cara yang berbeda, namun secara umum baby blues dapat dikenali dengan gejala-gejalanya, antara lain sebagai berikut:

a. merasa ingin menangis

b. mudah sekali menangis, bahkan karena hal-hal kecil yang biasanya tidak membuat menangis.

c. suasana hati mudah berubah, bahkan mudah sekali tersinggung.

d. merasa khawatir dan cemas, terutama tentang kesehatan si bayi.

e. sulit tidur meski merasa sangat lelah

f. mengalami kesulitan untuk berpikir, bahkan kesulitan untuk membuat keputusan yang seharusnya mudah.

Apakah baby blues bisa dialami ayah?

Ayah dan anak perempuan
Ilustrasi ayah dan anak. (Foto: aplus.com)

Siapa yang menyangka jika baby blues tidak hanya bisa dialami oleh ibu saja. Bahkan ayah pun juga bisa mengalami baby blues. Dikutip dari babycentre, meski persentasenya tidak banyak, namun satu dari sepuluh ayah menderita depresi pascakelahiran.

Berbeda dengan baby blues yang akan segera dialami seorang ibu dalam beberapa hari setelah melahirkan, baby blues yang dirasakan ayah biasanya akan muncul dalam tiga bulan hingga enam bulan setelah kelahiran bayi.

Ada banyak faktor yang bisa membuat seorang ayah merasa depresi. Secara umum, ada dua hal yang bisa membuat seorang ayah bisa mengalami baby blues, yakni merasa tidak siap dengan peran baru dan masalah keuangan.

Dengan kehadiran seorang anak, tentu akan ada peran baru yang akan dia jalani, yakni peran sebagai ayah. Hal ini membuat seorang ayah merasa khawatir, terutama tentang bagaimana dia harus menjadi anak yang baik, dan bagaimana dia bisa kehilangan kebebasan yang ia miliki selama ini.

Masalah keuangan juga menjadi faktor lain yang membuat seorang ayah merasa depresi. Bagaimanapun juga, seorang ayah akan berusaha untuk mencukupi semua kebutuhan keluarganya. Dengan begitu dia akan memikirkan segala hal, termasuk mengelola keuangan, yang sering membuat seseorang menjadi stres.

Cara Mengatasi Baby Blues

baby blues
Ibu mengalami baby blues./Copyright shutterstock.com

Dilihat dari gejalanya, baby blues adalah kondisi yang sangat merepotkan. Seorang ibu jadi susah tidur bahkan ketika lelah, suasana hati mudah berubah bahkan mudah tersinggung, dan sebagainya. Hal itu tampak seperti masalah yang harus segera diatasi.

Namun seperti yang dilansir dari Healthline, baby blues akan hilang dengan sendirinya. Kebanyakan orang bahkan merasa lebih baik ketika menyesuaikan diri dengan rutinitas dan peran baru mereka. Meski begitu ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk membuat perasaan menjadi lebih baik, antara lain sebagai berikut:

a. Tidur yang cukup

Perasaan menjadi lebih buruk ketika seseorang merasa kelelahan. Carilah kesempatan untuk tidur, terutama ketika saat bayi tidur.

b. Minta bantuan

Jangan ragu untuk meminta bantuan. Anda bisa meminta bantuan suami untuk mencuci pakaian, memasak, dan sebagainya. Jangan pernah untuk mencoba melakukan semuanya sendiri.

c. Cari teman ngobrol

Ungkapkan perasaan Anda pada orang terdekat, baik itu ibu, suami, atau teman. Dengan mengobrol, Anda dapat mengeluarkan segala perasaan yang mengganggu Anda.

d. Lakukan hobi

Lakukan apapun yang Anda sukai, baik itu berbelanja, jalan-jalan dengan teman, atau hobi yang sudah lama tidak Anda lakukan. Sesekali luangkan waktu untuk diri sendiri, baik itu dengan merawat diri atau apapun yang membuat Anda merasa nyaman.

e. Jalin ikatan dengan pasangan

Selain meluangkan waktu untuk diri sendiri, jangan lupa juga untuk meluangkan waktu untuk pasangan. Waktu ini juga bisa membangun kedekatan antara kalian berdua.

Demikian apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi baby blues, atau setidaknya membuat perasaan kita menjadi lebih baik. Penting juga bagi pasangan untuk berperan serat untuk dapat mengatasi masalah baby blues ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya