Psikiater: Hidup Bisa Jadi Beautiful atau Painful, Tergantung Cara Kita Kelola Stres

Depresi merupakan salah satu gangguan kesehatan mental yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang, bahkan mengancam nyawa. Salah satu penyebab depresi adalah stres. Ketahui gejala depresi untuk mencegah Anda dan orang tersayang mengalaminya.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Des 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 15 Des 2022, 07:00 WIB
Depresi atau Gangguan Cemas
Ilustrasi Depresi atau Gangguan Cemas Credit: pexels.com/Ivan

Liputan6.com, Jakarta - Hidup memang tidak dapat diprediksi. Kadang senang, kadang susah. Kadang gembira, kadang merana. Rintangan yang harus dilalui pun tak selamanya mulus. Ada saja hal-hal sulit yang membuat pikiran kacau.

Tak dapat dipungkiri bahwa ada kalanya seseorang merasa stres atau frustrasi akan sesuatu. Meski demikian, itu terserah Anda bagaimana mau mengelolanya.

"Hidup ini bisa menjadi beautiful, tapi juga bisa menjadi painful," ucap psikiater atau dokter spesialis kedokteran jiwa Eva Suryani dalam talkshow bertajuk "Yuk Kenali Depresi!" pada Sabtu (10/12/2022).

Jika Anda dapat mengelola stres dengan baik, maka tidak akan ada masalah. Sebaliknya, jika Anda cenderung menyimpan akar penyebab stres Anda dalam-dalam, maka ia akan tumbuh dan berkembang menjadi depresi.

Depresi sendiri adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Bahkan, depresi dapat berakibat fatal.

"Depresi yang berat itu membuat seseorang menjadi bisa mengalami, ada tanda-tandanya, dia melukai diri sendiri atau mengakhiri hidup," jelas Eva.

Eva menuturkan, gangguan depresi itu bukan hanya sedih saja. Ini merupakan gangguan mood yang disertai gejala lain.

"Gejala yang ada itu, ada gangguan baik secara fisik, ada secara emosi, dan juga gangguan fungsi kognitif."

1. Emosi: sedih, cemas, mudah marah, kehilangan minat, putus asa, dan ide bunuh diri.

2. Kognitif: sulit konsentrasi, mudah lupa, kehilangan fokus, lambat berpikir, dan sikap ragu-ragu.

3. Fisik: merasa lelah sepanjang hari, gangguan nafsu makan, disfungsi seksual, gangguan siklus tidur, sakit kepala dan nyeri.

Tanda dan Gejala Depresi

Depresi Menjadi Penyebab Umum Tindakan Bunuh Diri
Ilustrasi Depresi Credit: freepik.com

1. Gejala Mayor

-Afek depresif.

-Kehilangan minat.

Misalnya, sebelumnya Anda suka berolahraga atau bermain musik, tetapi tiba-tiba Anda jadi tidak bersemangat dan enggan melakukannya.

-Kehilangan energi (cepat lelah).

Merasa cepat lelah, padahal cukup tidur.

2. Gejala Minor

-Konsentrasi atau perhatian yang berkurang.

-Harga diri dan rasa percaya diri berkurang

-Rasa bersalah atau tidak berguna

-Memiliki pandangan masa depan suram dan pesimistis

-Muncul gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri

-Tidur terganggu

-Nafsu makan berkurang.

Depresi yang dialami seseorang terbagi menjadi 3 tingkat yaitu ringan, sedang, atau berat.

1. Depresi Ringan

Depresi ringan terjadi apabila terdapat 2 gejala mayor serta 2 gejala minor dan hanya mengalami sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan yang biasa dilakukan yang berlangsung selama minimal 2 minggu.

2. Depresi Sedang

Depresi sedang terjadi apabila terdapat 2 gejala mayor dan 3 hingga 4 gejala minor. Pasien mengalami kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan, pekerjaan dan urusan rumah. hal ini berlangsung selama minimal 2 minggu.

3. Depresi Berat

[Fimela] Depresi
Ilustrasi Depresi | unsplash.com/@anthonytran

Depresi berat terjadi apabila seseorang mengalami 2 gejala mayor dan 4 gejala minor dengan skala berat. Pasien sangat tidak mungkin meneruskan kegiatan pekerjaan atau urusan rumah tangga serta mengalami halusinasi atau delusi.

Gejala ini berlangsung selama 2 minggu. Namun, bila gejala berat maka bisa saja kurang dari 2 minggu.

"Kalau kurang dari 2 minggu memang gejalanya ini gejala yang berat. Gejalanya berat, dirasakannya, baru kita bisa mengkategorikannya sebagai depresi."

Untuk mencegah depresi, Eva mengatakan perlu untuk mengetahui faktor risiko dan faktor protektif depresi.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami gejala depresi meliputi:

1. Gangguan mental dan riwayat percobaan bunuh diri

2. Kecenderungan untuk putus asa

3. Permasalahan ekonomi, pekerjaan, atau kesehatan

4. Diskriminasi dan isolasi sosial, misalnya bullying.

5. Stigma terkait gangguan mental

Sedangkan faktor-faktor yang dapat mencegah seseorang terkena depresi yaitu:

1. Keterampilan mengatasi dan memecahkan masalah yang efektif

2. Menemukan alasan hidup, misalnya keluarga, teman, hobi, dan lainnya.

3. Dukungan dari orang terdekat seperti pasangan, teman, atau keluarga.

4. Ketersediaan layanan kesehatan mental yang baik.

Cara Cegah Depresi

anak depresi
Ilustrasi anak depresi/copyright unsplash.com/Joseph Gonzalez

Eva juga mengungkapkan beberapa cara untuk mencegah depresi, yaitu:

1. Menceritakan Masalah ke Orang Lain

Bila Anda memiliki masalah, jangan pendam hal itu sendirian. Sebaliknya, bicarakan hal tersebut dengan keluarga atau teman terdekat. 

2. Hadapi Ketakutan

"Kalau kita berpikirnya negatif-negatif terus, akhirnya kita tidak punya semangat untuk melakukan sesuatu. Tapi kalau kita berpikir kebalikannya, saya hadapi deh ketakutan saya. itu ada challenge, ada peluang untuk saya berubah," kata Eva.

Dibanding mengikuti pikiran negatif Anda, cobalah lakukan terlebih dahulu. Lawan pikiran negatif yang muncul di kepala Anda. Hanya karena Anda memikirkan sesuatu, bukan berarti itu benar. Jadi, pelajari cara untuk melawannya guna meningkatkan mood serta rasa percaya diri.

3. Lakukan Sesuatu untuk Tetap Aktif

"Lakukan hal-hal yang membuat Anda itu bisa merasa senang, merasa dekat satu sama lain," ujar Eva. Anda bisa melakukan hobi atau hal yang disenangi untuk menjaga suasana hati tetap baik.

Selain itu, berinteraksi dengan alam juga dapat mengurangi stres dan meningkatkan mood.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

 

Infografis Hayo! Jangan Kendor Prokes Covid-19
Infografis Hayo! Jangan Kendor Prokes Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya