PT Kaltim Prima Coal, Perusahaan Tambang Batu Bara Terbesar di Dunia

PT Kaltim Prima Coal adalah perusahaan berbadan hukum Indonesia yang bergerak di bidang penambangan dan penjualan batu bara.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 01 Jan 2023, 14:45 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2023, 14:45 WIB
FOTO: Ekspor Batu Bara Indonesia Melesat
Kapal tongkang pengangkut batu bara lepas jangkar di Perairan Bojonegara, Serang, Banten, Kamis (21/10/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor produk pertambangan dan lainnya pada September 2021 mencapai USD 3,77 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Kaltim Prima Coal merupakan perusahaan pertambangan batu bara yang berlokasi di wilayah Sangatta, Kalimantan Timur, Indonesia. PT Kaltim Prima Coal mengoperasikan penambangan terbuka terbesar di dunia.

PT Kaltim Prima Coal adalah perusahaan berbadan hukum Indonesia yang bergerak di bidang penambangan dan penjualan batu bara untuk pelanggan domestik dan internasional dari berbagai sektor industri.

Untuk menjalankan bisnisnya, PT Kaltim Prima Coal berkantor pusat di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Selain itu PT Kaltim Prima Coal juga memiliki kantor perwakilan di Jakarta, Samarinda, dan Balikpapan.

PT Kaltim Prima Coal mengelola area pertambangan seluas 84.938 hektar. Didukung lebih dari 4.499 karyawan dan 21.000 personel dari kontraktor dan perusahaan asosiasi, PT Kaltim Prima Coal memiliki kapasitas produksi mencapai 70 juta ton per tahun.

Untuk lebih memahami PT Kaltim Prima Coal lebih dalam, berikut adalah profil selengkapnya, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com, Minggu (1/1/2023).

Sejarah PT Kaltim Prima Coal

Sejarah PT Kaltim Prima Coal dimulai pada 1978 ketika pemerintah Indonesia mengundang perusahaan asing untuk mengikuti tender eksplorasi batubara untuk wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.

Kemudian PT Kaltim Prima Coal menandatangani Kontrak Karya Batubara dengan Perum Tambang Batu, yang kini dikenal sebagai PT Tambang Bara Bukit Asam (PTBA) yang mewakili Pemerintah Indonesia.

Perjanjian kontrak meliputi kegiatan eksplorasi, produksi dan pemasaran. Kemudian pada tahun 1982-1986 KPC melakukan kegiatan eksplorasi secara menyeluruh di wilayah kontrak. Kegiatan penambangan dimulai pada bulan Juni 1990.

Pada 1991 komisioning dilakukan untuk proyek-proyek utama yang meliputi crusher, coal preparation plant, overland conveyor, stacker, reclaimer dan shiploader. Pada tahun yang sama, KPC memulai pengapalan batubara lebih dari 2,1 juta ton batu bara.

Pada tahun 1992 PT Kaltim Prima Coal berhasil melampaui target yang telah ditetapkan, yakni memproduksi 7 juta ton ton batubara per tahun. Tahun itu PT Kaltim Prima Coal menghasilkan lebih dari 7,3 juta ton batu bara.

PT. Bumi Resources Tbk mengakuisisi PT Kaltim Prima Coal pada tahun 2003. Di tahun yang sama, PT Kaltim Prima Coal terus berkembang dengan kapasitas produksi 16,4 juta ton batu bara, dan selanjutnya mencapai 56,97 juta ton di tahun 2017. Di tahun 2017, PT Prima Prima Coal juga mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga uap berkapasitas 3×18 MW pembangkit listrik tenaga listrik (PLTU) berkapasitas 1x18MW mendukung elektrifikasi masyarakat di Kutai Timur.

Produk PT Kaltim Prima Coal

FOTO: Aktivitas Bongkar Muat Batu Bara Setelah Indonesia Longgarkan Larangan Ekspor
Gambar udara menunjukkan seorang pekerja berdiri di atas truk bermuatan batu bara di Pelabuhan Karya Citra Nusantara (KCN) Marunda, Jakarta, 17 Januari 2022. Indonesia melonggarkan larangan ekspor batu bara. (ADEK BERRY/AFP)

PT Kaltim Prima Coal merupakan perusahaan pertambangan batu bara yang berlokasi di wilayah Sangatta, Kalimantan Timur, Indonesia. Bisnis utama perusahaan ini tentu saja adalah eksplorasi tambang batu bara hingga pemasarannya. Adapun batu bara yang dipasarkan PT Kaltim Prima Coal dijual dengan tiga merek, yakni Prima Coal, Pinang Coal, dan melawan Coal.

Prima Coal

Prima Coal adalah salah satu batubara termal dengan kualitas terbaik yang diperdagangkan secara internasional. Prima Coal adalah batu bara bituminous volatil tinggi dengan nilai kalor tinggi, abu sangat rendah, belerang moderat, dan kelembaban total yang relatif rendah.

Ini adalah batu bara yang cerah dan berkilau dengan kandungan vitrinit yang tinggi. Prima Coal berasal dari enam lapisan utama di pit yang terletak dekat dengan Pinang Dome. Temperatur dan tekanan yang lebih tinggi di lapisan batu bara dekat Kubah menghasilkan batu bara dengan kadar air yang lebih rendah dan kandungan panas yang lebih tinggi.

Pinang Coal

Pinang Caal mirip dengan Prima Coal tetapi dengan kadar air yang lebih tinggi dan energi yang lebih rendah.

Melawan Coal

Melawan Coal adalah batu bara sub-bituminous yang sangat bersih dengan kandungan abu dan belerang yang sangat rendah. Batu bara Pinang dan Melawan terletak lebih jauh dari Kubah dan terkandung dalam lapisan yang umumnya lebih tinggi dalam urutan stratigrafi.

Manajemen PT Kaltim Prima Coal

ilustrasi abu batu bara.
ilustrasi abu batu bara. (dok. Andraberila/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

1. Adika Nuraga Bakrie - President Director

Adika Nuraga Bakrie atau yang dikenal dengan Aga Bakrie resmi diangkat sebagai Direktur Utama PT Kaltim Prima Coal (KPC) pada 28 April 2022 melalui Memorandum No. 166/BR-BOD/IV/22. Aga Bakrie tidak hanya menjabat sebagai Direktur Utama KPC, namun juga sebagai Direktur Utama PT Bumi Resources Tbk (perusahaan induk KPC), sebagaimana ditetapkan dalam RUPS Tahunan pada Selasa, 31 Agustus 2021.

2. Ashok Mitra - Chief Executive Officer

Ashok Mitra resmi diangkat sebagai Chief Executive Officer PT Kaltim Prima Coal (KPC) pada 28 April 2022, melalui Memorandum No. 166/BR-BOD/IV/22. Ashok adalah nama terkenal di industri pertambangan KPC. Sebelum menjadi CEO, beliau bekerja di KPC selama 15 tahun sebagai Chief Financial Officer (CFO) dan Senior Chief Financial Officer (SCFO).

3. Muhammad Rudy - Chief Operating Officer

M. Rudy menjabat sebagai Chief Operating Officer (COO) sejak November 2014. Beliau juga menjabat sebagai Chief Mining Technical KPC hingga saat ini.

4. Subhashish Datta - Chief Financial Officer

Subhashish Datta memiliki lebih dari tiga puluh tahun pengalaman profesional di bidang Keuangan & Akuntansi. Subhashish Datta adalah Anggota Rekan Institut Akuntan Biaya India dan Institut Sekretaris Perusahaan India.

5. Eko Fitriandri - General Manager Finance

Sejak 1 Februari 2021, Eko Fitriandri menjabat sebagai General Manager Finance PT Kaltim Prima Coal. Sebelum menjadi GM Finance, Eko memegang beberapa posisi keuangan di PT Kaltim Prima Coal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya