Cara Budidaya Buah Naga, Komoditas Pertanian yang Menjanjikan

Cara budidaya buah naga dapat dilakukan dengan mudah karena iklim Indonesia yang mendukung.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 27 Feb 2023, 16:00 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2023, 16:00 WIB
Ilustrasi buah naga
Ilustrasi buah naga (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Cara budidaya buah naga mulai banyak dicari sejak buah ini populer di Indonesia.  meskipun dikenal sebagai buah dari asia, tanaman ini aslinya berasal dari meksiko, amerika tengah dan amerika selatan. pada tahun 1870, bangsa perancis membawa buah naga dari guyana ke vietnam sebagai tanaman hias. karena rasanya manis, buah naga kemudian dikonsumsi secara meluas di vietnam dan cina.

Buah naga dikelompokan kedalam keluarga tanaman kaktus. Buah ini memiliki daging buah berair, dengan rasa manis dan sedikit asam. Selain memiliki rasa yang enak, buah naga juga kaya akan nutrisi dan memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh. Cara budidaya buah naga dapat dilakukan dengan mudah karena iklim Indonesia yang mendukung.

saat ini terdapat beberapa spesies tanaman buah naga yang banyak dibudidayakan. jenis-jenisnya buah populer yaitu hylocereus undatus yang memiliki merah dengan daging buah putih, hylocereus polyrhisus dengan kulit merah dengan daging buah merah, hylocereus costaricensis dengan kulit merah dengan daging buah merah pekat agak keunguan, dan terakhir hylocereus megalanthus dengan kulitnya berwarna kuning dengan daging buah putih. 

Sebagai komoditas pertanian, buah naga memiliki potensi yang menjanjikan. Permintaan pasar yang terus meningkat, buah naga dapat menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan bagi petani. Buah naga dapat dijual dalam bentuk segar maupun olahan seperti jus, selai, dan yogurt. Selain itu, kulit buah naga juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pewarna alami dan obat herbal. Berikut cara budidaya buah naga yang dirangkum Liputan6.com dari laman resmi pertanian.go.id, Senin (27/2/2023).

Cara Budidaya Buah Naga

buah naga
ilustrasi/copyright pixabay.com/DEZALB

Memilih Bibit Buah Naga

Cara budidaya buah naga yang pertama adalah memilih bibit dengan kualitas baik. Tanaman buah naga dapat diperbanyak dengan cara generatif dan vegetatif. Cara generatif dilakukan dengan memperbanyak tanaman dari biji. Benih dapat diambil dari buah naga terpilih. Cara ini sedikit rumit dan biasanya dilakukan oleh para penangkar berpengalaman

Cara vegetatif relatif lebih banyak dipakai karena lebih mudah. Cara budidaya buah naga dengan cara vegetatif lebih cepat menghasilkan buah. selain itu, sifat-sifat tanaman induk bisa dipastikan menurun pada anaknya. Berikut

langkah-langkah penyetekkan buah naga.

- Penyetekkan dilakukan pada batang atau cabang tanaman yang sudah pernah berbuah setidaknya 3-4 kali. tujuannya untuk memastikan hasil stek dapat berproduksi lebih cepat dan produktivitasnya akan menurun dari induknya.

- Pilih batang yang berdiameter setidaknya 8 cm, keras, tua, berwarna hijau kelabu dan sehat. Semakin besar diameter batang akan semakin baik, karena batang tersebut akan jadi batang utama tanaman.

- Pemotongan dilakukan terhadap batang yang panjangnya sekitar 80-120 cm. Jangan dipotong semua, sisakan sekitar 20 persen.

- Potong-potong batang calon bibit dengan panjang sekitar 20-30 cm. Ujung bagian atas dipotong rata, sedangkan pangkal bawah yang akan ditancapkan ke tanah dipotong meruncing untuk merangsang pertumbuhan akar.

- Potongan stek harus memiliki setidaknya 4 mata tunas. Panjang stek dapat lebih pendek namun konsekuensinya akan berpengaruh pada kecepatan berbuah.

- Biarkan batang stek yang telah dipotong-potong tersebut hingga getahnya mengering. Apabila langsung ditanam getah yang masih basah bisa menyebabkan busuk batang. Untuk menghindari resiko serangan jamur, batang stek dapat dicelupkan pada larutan fungisida.

- Siapkan bedengan atau polybag untuk menanam.

- Siram bedengan atau polybag yang telah diisi dengan media tanam. kemudian tancapkan bagian yang runcing dari stek kedalam media tanam sedalam 5 cm.

- Berikan naungan atau sungkup untuk melindungi stek. Lakukan penyiraman sebanyak 2-3 hari sekali.

- Setelah 3 minggu, tunas pertama akan mulai tumbuh dan naungan atau sungkup harus dibuka agar bibit mendapatkan cahaya matahari penuh.

- Pemeliharaan bibit biasanya berlangsung hingga 3 bulan. pada umur ini tinggi bibit berkisar 50-80 cm.

Persiapan Cara Budidaya Buah Naga

Kelompok Petani Buah Naga (Panaba) Banyuwangi menjadi salah satu kelompok petani yang merasakan manfaat program Electrifying Agriculture dari PT PLN (Persero).
Kelompok Petani Buah Naga (Panaba) Banyuwangi (Persero).

Jumlah bibit yang diperlukan tergantung pada metode tanam dan pengaturan jarak tanam. Berikut persiapan yang harus dilakukan sebelum memulai cara budidaya buah naga.

1. Pembuatan tiang panjat

dalam budidaya buah naga tiang panjat sangat diperlukan untuk menopang tumbuhnya tanaman. Tiang panjat biasanya dibuat permanen dari beton berbentuk bisap pilar segi empat atau silinder dengan diameter sekitar 10-15 cm. Tinggi tiang panjat untuk budidaya buah naga biasanya 2-2,5 meter. Tiang tersebut ditanam sedalam 50 cm agar kuat berdiri. Ujung bagian atas diberikan penopang berupa batang kayu atau besi membentuk ‘+’. kemudian tambahkan besi berbentuk lingkaran atau bisa juga ban motor bekas. sehingga bagian ujung atasnya berbentuk seperti stir mobil

2. Pengolahan Tanah

Buat lubang tanam dengan ukuran 60×60 cm dengan kedalaman 25 cm. Posisi tiang panjat persis terletak di tengah-tengah lubang tanam. Campurkan 10 kg pasir dengan tanah galian untuk menambah porositas tanah. Tambahkan pupuk kompos atau pupuk kandang yang telah matang sebanyak 10-20 kg. Tambahkan juga dolomit atau kapur pertanian sebanyak  300 gram, karena buah naga memerlukan banyak kalsium. Aduk bahan-bahan tersebut hingga merata.

Timbun kembali lubang tanam dengan campuran media yang sudah dibuat. Siram dengan air hingga basah tapi jangan sampai tergenang. Biarkan lubang tanam yang telah ditimbun kembali tersinari matahari dan mengering. Setelah 2-3 hari, berikan pupuk tsp sebanyak 25 gram. Pemberian pupuk melingkari tiang panjat dengan jarak sekitar 10 cm dari tiang. biarkan selama kurang lebih 1 hari. Kini lubang tanam siap untuk ditanami.

3. Penanaman Bibit 

Satu tiang panjat membutuhkan 4 bibit tanaman buah naga. bibit ditanam mengitari tiang panjat, jarak antar tiang panjat dengan bibit tanaman sekitar 10 cm. Gali tanah sedalam 10-15 cm, atau disesuaikan dengan ukuran bibit. Pindahkan bibit dari poly bag atau bedeng ke lubang yang sudah dibuat.

Setelah semua bibit ditanam, ikat batang bibit tanaman tersebut sehingga menempel pada tiang panjat. Pengikatan jangan terlalu kencang untuk memberi ruang gerak pertumbuhan tanaman dan agar tidak melukai batang.

Cara Budidaya Buah Naga: Pemupukan dan Perawatan

Kebun pengelolahan buah naga dengan listrik di Mojokerto. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Kebun pengelolahan buah naga dengan listrik di Mojokerto. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

1. Pemupukan

Cara budidaya buah naga dilanjutkan dengan proses pemupukan. Pada masa awal pertumbuhan pupuk yang dibutuhkan harus mengandung banyak unsur nitrogen (n). Pada fase berbunga atau berbuah gunakan pupuk yang banyak mengandung fosfor (p) dan kalium (k). Pemakaian urea tidak dianjurkan untuk memupuk buah naga, karena sering mengakibatkan busuk batang.

Pemupukan dengan pupuk kompos atau pupuk kandang dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan dosis 5-10 kg per lubang tanam. Pada saat berbunga dan berbuah berikan pupuk tambahan npk dan zk masing-masing 50 dan 20 gram per lubang tanam. Pada tahun berikutnya perbanyak dosis pemberian pupuk sesuai dengan ukuran tanaman. Pupuk tambahan berupa pupuk organik cair, pupuk hayati atau hormon perangsang buah bisa diberikan untuk memaksimalkan hasil.

2.  Penyiraman

Penyiraman bisa dilakukan dengan mengalirkan air pada parit-parit drainase. Selain itu juga bisa menggunakan gembor atau irigasi tetes. Sistem irigasi tetes lebih hemat air dan tenaga kerja namun perlu investasi yang cukup besar.

Penyiraman dengan parit drainase dilakukan dengan merendam parit selama kurang lebih 2 jam. Jika penyiraman dilakukan dengan gembor, setiap lubang tanam disiram dengan air sebanyak 4-5 liter. Frekuensi penyiraman 3 kali sehari di musim kering, atau sesuai dengan kondisi tanah.

Penyiraman bisa dikurangi atau dihentikan ketika tanaman mulai berbunga dan berbuah. Pengurangan atau penghentian penyiraman bertujuan untuk menekan pertumbuhan tunas baru sehingga pertumbuhan buah bisa maksimal. Penyiraman tetap dilakukan apabila tanah terlihat kering dan tanaman layu karena kurang air.

3. Pemangkasan

Terdapat setidaknya tiga tipe pemangkasan dalam budidaya buah naga, yakni pemangkasan untuk membentuk batang pokok, pemangkasan membentuk cabang produksi dan pemangkasan peremajaan. Pemangkasan untuk membentuk batang pokok dilakukan pada batang bibit tanaman. Tanaman yang baik memiliki batang pokok yang panjang, besar dan kokoh. Untuk mendapatkan itu pilih tunas yang tumbuh di bagian paling atas batang awal. tunas yang tumbuh dibawahnya sebaiknya dipotong saja.

Pemangkasan untuk membentuk cabang produksi dilakukan pada tunas yang tumbuh pada batang pokok. Pilihlah 3-4 tunas untuk ditumbuhkan, tunas ini akan menjadi batang produksi dan tumbuh menjuntai ke bawah. Tunas yang ditumbuhkan sebaiknya yang ada di bagian atas, sekitar 30 cm dari ujung atas.

Pemangkasan peremajaan dilakukan terhadap cabang produksi yang kurang produktif. Biasanya batang ini sudah berbuah 3-4 kali. Hasil pangkasan peremajaan ini bisa dijadikan sumber bibit tanaman.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pemangkasan adalah bentuk tanaman. Tanaman buah naga tumbuh tidak teratur. Upayakan agar tunas-tunas yang dipilih bisa membentuk tanaman dengan baik, sehingga percabangan tidak terlalu rimbun dan batang yang ada di bawah tajuk bisa terkena sinar matahari dengan maksimal.

Cara Budidaya Buah Naga: Pemanenan

Hadapi Pandemi Corona, Mitra Binaan CSR Perta Arun Gas Tetap Produktif
Para petani Mitra Binaan Perta Arun Gas panen buah naga.

Cara budidaya buah naga yang terakhir adalah tahap panen. Tanaman buah naga memiliki umur panjang. Siklus produktifnya dapat mencapai 15-20 tahun. Satu tanaman dapat menghasilkan 1 kg buah. Pada satu tiang panjat terdapat 4 tanaman. Ciri-ciri buah yang siap panen adalah kulitnya sudah mulai berwarna merah mengkilap. Jumbai buah berwarna kemerahan, warna hijaunya sudah mulai berkurang. mahkota buah mengecil dan pangkal buah menguncup atau berkeriput. Ukuran buah membulat dengan berat sekitar 400-600 gram

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya