Tarqiq Artinya Aturan dalam Ilmu Tajwid, Ini Penjelasan dan Contohnya

Pengertian Tarqiq, hukum baca Tarqiq, beserta dengan contohnya dalam Al Quran.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 07 Apr 2023, 11:15 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2023, 11:15 WIB
Makna Keistimewaan Nuzulul Qur’an
Ilustrasi Kitab Suci Al Qur'an Credit: pexels.com/Sameer

Liputan6.com, Jakarta Tarqiq artinya dalam ilmu Tajwid merujuk pada teknik atau aturan dalam mengatur perbedaan dalam melafalkan huruf-huruf yang memiliki harakat panjang dan harokat pendek, serta dalam melafalkan huruf-huruf yang berdampingan yang masing-masing memiliki harakat panjang atau pendek. Tarqiq ini penting untuk dipahami agar pembaca Al-Quran dapat mengucapkan huruf-huruf dengan benar, sehingga dapat memperoleh bacaan yang tepat dan bermakna.

Dalam melafalkan huruf-huruf yang memiliki harakat panjang, tarqiq artinya mengharuskan pembaca Al-Quran untuk memperpanjang suara atau mengeluarkan suara panjang pada huruf tersebut.Sementara itu, dalam melafalkan huruf-huruf yang memiliki harakat pendek atau huruf tanwin, tarqiq artinya mengharuskan pembaca Al-Quran untuk memendekkan suara atau mereduksi suara pada huruf tersebut. 

Penerapan tarqiq dalam Tajwid membutuhkan pemahaman yang baik terhadap aturan-aturan Tajwid dan latihan yang cukup untuk menguasainya. Melafalkan Al-Quran dengan benar sesuai dengan aturan Tajwid merupakan salah satu bentuk penghormatan terhadap Kitab Suci dalam agama Islam. Oleh karena itu, penting bagi para pembaca Al-Quran untuk mempelajari dan menguasai konsep tarqiq serta aturan-aturan Tajwid lainnya. 

Lantas bagaimana hukum bacaan tarqiq? Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Jumat (7/4/2023). Pengertian Tarqiq, hukum baca Tarqiq, beserta dengan contohnya dalam Al Quran. 

Arti Tarqiq Dalam Ilmu Tajwid 

Syariat Syirkah dalam Al-Qur’an Surat Al-Anfal Ayat 41
Ilustrasi Al-Qur'an Credit: pexels.com/Ali

Dalam ilmu Tajwid, tarqiq artinya adalah salah satu aturan atau teknik dalam membaca Al-Quran yang berkaitan dengan cara melafalkan atau mengucapkan huruf-huruf yang mempunyai harakat (tanda baca) panjang atau pendek secara benar. Tarqiq digunakan untuk mengatur perbedaan dalam melafalkan huruf-huruf yang memiliki harakat panjang (madd) dan harokat pendek (huruf tanwin), serta dalam melafalkan huruf-huruf yang berdampingan yang masing-masing memiliki harakat panjang atau pendek.

Dalam konteks Tajwid, "tarqiq" dapat berarti mengeluarkan suara panjang atau memperpanjang suara saat melafalkan huruf-huruf tertentu yang memiliki harakat panjang, atau mereduksi suara atau memendekkan suara saat melafalkan huruf-huruf yang memiliki harakat pendek atau huruf tanwin.

Contoh penggunaan "tarqiq" dalam ilmu Tajwid:

1. Menggunakan "tarqiq" saat melafalkan huruf alif (ا) yang memiliki harakat panjang (madd) seperti dalam kata "بَيْتٌ" (baitun).

2. Menggunakan "tarqiq" saat melafalkan huruf nun (ن) atau mim (م) yang diikuti oleh harokat panjang (madd) atau harokat pendek (tanwin) seperti dalam kata "عَلَىٰ" (ʿalā) atau "فَرَحٍ" (farahin).

Penting untuk memahami dan menguasai aturan-aturan Tajwid, termasuk "tarqiq", agar dapat membaca Al-Quran dengan benar sesuai dengan tuntunan dalam agama Islam.

 

Manfaat Mempelajari Tarqiq

Pemahaman yang baik tentang tarqiq, salah satu aturan Tajwid dalam ilmu tajwid Al-Quran, memiliki beberapa manfaat, antara lain:

1. Membaca Al-Quran dengan Benar

Memahami tarqiq membantu Anda untuk menguasai cara membaca huruf-huruf dalam Al-Quran sesuai dengan aturan tajwid. Dengan memperhatikan tarqiq, Anda dapat mengenali huruf-huruf yang harus dilafalkan dengan suara panjang, diperpanjang, atau dipendekkan sesuai ketentuan tajwid, sehingga membaca Al-Quran dengan benar dan sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid.

2. Menghormati Kalam Allah

Al-Quran adalah kitab suci umat Islam yang dianggap sebagai kalam Allah. Dengan mempelajari tarqiq dan menerapkannya saat membaca Al-Quran, Anda menunjukkan penghormatan kepada kalam Allah dan menjaga keaslian bacaan Al-Quran yang sebenarnya.

3. Memahami Makna yang Dalam

Tajwid bukan hanya tentang melafalkan huruf-huruf dengan benar, tetapi juga memahami makna yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Quran. Dengan mempelajari tarqiq, Anda akan dapat memahami perbedaan pengucapan huruf-huruf yang berdampak pada makna ayat-ayat Al-Quran. Ini membantu Anda untuk memahami dan merenungkan pesan-pesan Al-Quran dengan lebih dalam.

4. Menjaga Keindahan Bacaan Al-Quran

Tajwid juga berkaitan dengan keindahan bacaan Al-Quran (tilawah). Dengan menguasai tarqiq, Anda akan dapat memperhatikan pengucapan yang benar, seperti memperpanjang huruf-huruf yang harus diperpanjang atau mengurangi suara pada huruf-huruf yang harus dipendekkan. Ini membantu Anda membaca Al-Quran dengan indah dan menghayati keagungan bacaan Al-Quran.

5. Meraih Pahala

Membaca Al-Quran dengan benar sesuai dengan aturan tajwid, termasuk tarqiq, merupakan ibadah yang dianjurkan dalam agama Islam. Oleh karena itu, dengan mempelajari dan mengamalkan tarqiq, Anda dapat meraih pahala dari Allah SWT sebagai bentuk ibadah dan pengabdian kepada-Nya.

Dengan demikian, mempelajari tarqiq dalam ilmu tajwid Al-Quran memiliki banyak manfaat, seperti membaca Al-Quran dengan benar, menghormati kalam Allah, memahami makna yang dalam, menjaga keindahan bacaan Al-Quran, dan meraih pahala sebagai bentuk ibadah.

Contoh Tarqiq Dalam Al Quran

Terdapat beberapa contoh penerapan tarqiq dalam Al-Quran, di antaranya:

1. Alif Lam Maqsurah (الألف اللام المقصورة): Tarqiq terjadi pada huruf alif (ا) di awal kata yang diikuti oleh huruf lam (ل) dan berada di akhir kalimat. Huruf alif tersebut akan dilafalkan dengan suara panjang atau diperpanjang. Contohnya dalam kata "فَصْلٌ" (faslun) dalam Surat Al-Baqarah ayat 23.

2. Harakat Panjang pada Huruf Hamzah (حركات الهمزة): Tarqiq terjadi pada huruf hamzah (ء) yang memiliki harakat panjang (madd) pada awal kata atau di tengah kata. Huruf hamzah tersebut akan dilafalkan dengan suara panjang atau diperpanjang. Contohnya dalam kata "أُولَٰئِكَ" (ulaika) dalam Surat Al-Baqarah ayat 7.

3. Harakat Pendek pada Huruf Tanwin (حركات التنوين): Tarqiq terjadi pada huruf tanwin (ٌ ٍ ً) yang diikuti oleh huruf nun (ن) atau mim (م) yang memiliki harakat panjang (madd) atau harakat pendek (tanwin). Huruf tanwin tersebut akan dilafalkan dengan suara yang dipendekkan atau direduksi. Contohnya dalam kata "فِيهَا" (fiha) dalam Surat Al-Baqarah ayat 25.

4. Huruf Berdampingan dengan Harakat Panjang dan Pendek: Tarqiq terjadi ketika terdapat huruf-huruf yang berdampingan, masing-masing memiliki harakat panjang atau pendek. Salah satu contohnya adalah dalam kata "وَيْلٌ" (waylun) dalam Surat Al-Masad ayat 1.

5. Huruf Nun dan Mim Sukun (نون وميم الساكنة): Tarqiq terjadi pada huruf nun (ن) dan mim (م) yang memiliki tanda sukun (tanwin) dan berada di tengah kata. Huruf nun atau mim tersebut akan dilafalkan dengan suara yang dipendekkan atau direduksi. Contohnya dalam kata "كَمْلَكِ" (kamliki) dalam Surat Al-Fajr ayat 26.

Itulah beberapa contoh penerapan tarqiq dalam Al-Quran. Penting untuk memahami aturan-aturan Tajwid, termasuk tarqiq, secara mendalam agar dapat membaca Al-Quran dengan benar sesuai dengan tuntunan dalam agama Islam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya