Liputan6.com, Jakarta Serangan jantung adalah kondisi di mana aliran darah yang membawa oksigen ke jantung tiba-tiba berhenti. Kondisi ini bisa timbul secara mendadak tanpa adanya tanda-tanda terlebih dahulu. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami tentang bagaimana cara pertolongan pertama pada orang yang terkena serangan jantung.
Baca Juga
Advertisement
Dengan mengetahui pertolongan pertama untuk serangan jantung, kita bisa saja menyelamatkan nyawa orang lain maupun diri sendiri. Selain itu dengan mengetahui pertolongan pertama untuk serangan jantung, kita juga bisa mencegah terjadinya gejala yang lebih serius.
Tergantung situasi ketika serangan jantung terjadi, pertolongan pertama untuk serangan jantung pun ada dua macam. Yang pertama adalah pertolongan pertama pada orang lain yang terkena serangan jantung. Yang kedua adalah pertolongan petama pada diri sendiri ketika kena serangan jantung.
Setiap jenis pertolongan pertama untuk serangan jantung memiliki cara masing-masing. Berikut cara pertolongan serangan jantung, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (27/4/2023).
Pertolongan Pertama Serangan Jantung pada Orang Lain
Mungkin Anda tidak memiliki riwayat penyakit jantung atau gejala yang menandai penyakit jantung. Akan tetapi bisa saja Anda akan dihadapkan pada situasi di mana ada seseorang yang mengalami serangan jantung. Dengan mengetahui pengetahuan tentang pertolongan pertama serangan jantung, bisa jadi Anda dapat menyelamatkan nyawa seseorang.
Adapun cara untuk memberikan pertolongan pertama serangan jantung pada orang lain adalah sebagai berikut:
1. Tetap tenang dan Jangan Panik
Langkah pertama yang penting untuk dapat memberikan pertolongan pertama serangan jantung pada orang lain adalah tetap tenang dan jangan panik. Kepanikan hanya akan mencegah Anda untuk berpikir logis dan mengatur strategi yang harus dilakukan.
2. Panggil AmbulansÂ
Tindakan yang wajib dilakukan pada pertolongan pertama serangan jantung adalah dengan menelpon ambulans melalui nomor 119. Katakan secara jelas di mana posisi Anda saat ini dan bagaimana kondisi pasien.
3. Longgarkan Pakaian
Langkah berikutnya dalam pertolongan pertama serangan jantung adalah dengan melonggarkan pakaian yang dikenakan. Hal ini untuk membantu pasien agar tidak sesak napas, terlebih lagi jika pakaian yang dikenakan ketat.
4. Memberikan Bantuan CPRÂ
Tim medis dari rumah sakit terdekat tentu butuh waktu untuk bisa sampai ke lokasi. Hal ini bisa saja terhambat dengan situasi jalan yang tidak bisa ditebak, seperti kemacetan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memberikan bantuan CPR atau teknik memberi napas buatan/teknik kompresi dada yang benar. Anda juga dapat membantu pasien serangan jantung untuk duduk, istirahat, dan menenangkannya sambil menunggu penanganan tim medis.
5. Memantau Kondisi PasienÂ
Langkah terakhir dalam tips pertolongan pertama mengatasi serangan jantung adalah dengan melakukan monitoring. Usahakan untuk tidak meninggalkan pasien dalam keadaan apapun. Periksa secara berkala mengenai pernapasan, denyut nadi dan respon pasien.
Advertisement
Pertolongan Pertama Serangan Jantung pada Diri Sendiri
Serangan jantung bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, bahkan ketika Anda sedang sendiri. Maka dari itu, penting bagi Anda mengetahui cara pertolongan pertama serangan jantung pada diri sendiri dalam keadaan darurat.
Apalagi, tentu ada berbagai macam situasi di mana kita tidak sedang bersama orang lain, sehingga kita perlu mengetahui apa yang bisa kita lakukan sendiri ketika terjadi serangan jantung. Hanya saja, cara ini hanya bisa dilakukan ketika Anda dalam keadaan sadar dan sanggup untuk bergerak.
Adapun langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk memberikan pertolongan pertama serangan jantung pada diri sendiri adalah sebagai berikut:
1. Menghubungi Rumah Sakit
Ketika Anda sadar bahwa sedang mengalami serangan jantung, jangan pernah mengabaikannya. Meski saat sendiri, segeralah menghubungi rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
2. Tetap Tanang dan Jangan Panik
Saat dalam keadaan cemas atau panik, detak jantung akan meningkat lebih cepat. Hal ini akan berdampak buruk bagi penderita serangan jantung. Maka dari itu, cobalah untuk tidak terlalu panik dan lakukan pertolongan pertama serangan jantung dengan tenang.
3. Melonggarkan Pakaian
Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan untuk memberikan pertolongan pertama mengatasi serangan jantung pada diri sendiri adalah dengan melonggarkan pakaian yang dikenakan. Saat mengalami serangan, dada akan terasa sesak, sehingga melonggarkan pakaian bisa mengurangi rasa tidak nyaman tersebut.
4. Menunggu di Depan Pintu Rumah
Setelah menghubungi pihak rumah sakit terdekat dan menuruti instruksi dari mereka, langkah terakhir saat Anda mengalami serangan jantung adalah dengan menunggu di depan rumah. Hal ini perlu dilakukan agar petugas medis bisa dengan cepat menemukan Anda. Selain itu, menunggu di luar rumah memungkinkan orang lain menyadari kondisi Anda dan dapat memberikan bantuan.
Gejala Umum Serangan Jantung
Serangan jantung bisa terjadi kapan saja dan di amana saja. Meski demikian, serangan jantung dapat dikenali dari gejala-gejala yang muncul. Gejala serangan jantung memang bisa berbeda pada setiap orang. Namun mengingat situasi ini bisa mengancam nyawa, agar Anda lebih cepat mengenalinya, pahami beberapa gejala yang umum terjadi pada serangan jantung berikut ini:
- Detak jantung tidak beraturan.
- Sesak nafas.
- Dada terasa nyeri seperti terbakar atau tertekan benda berat.
- Nyeri pada dada hingga menjalar ke punggung, dada/ulu hati, leher, bahu dan lengan kiri.
- Tubuh terasa lemas disertai pusing.
- Mual, muntah dan nyeri pada ulu hati.
- Mengeluarkan keringat dingin.
Dengan mengenali gejala umum serangan jantung, kita bisa menyadarinya lebih cepat sehingga dapat mengambil langkah antisipasi dengan memberikan pertolongan pertama serangan jantung, baik itu untuk orang lain, maupun diri sendiri.
Pasalnya, tidak semua serangan jantung terjadi secara mendadak seperti yang sering dibayangkan orang awam. Gejala yang terjadi pada setiap orang bisa saja berbeda. Bahkan, beberapa orang tidak menyadari bahwa mereka pernah/sedang mengalami serangan jantung karena tidak mengenali gejalanya.Â
Advertisement