Kenali Perbedaan Daging Merah dan Daging Putih, Perhatikan Nutrisinya

Perbedaan daging merah dan daging putih bisa dilihat dari jumlah nutrisinya.

oleh Husnul Abdi diperbarui 17 Mei 2023, 16:30 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2023, 16:30 WIB
Perbedaan Daging Merah dan Daging Putih
Perbedaan Daging Merah dan Daging Putih (KlikDokter)

Liputan6.com, Jakarta Perbedaan daging merah dan daging putih perlu diketahui untuk mendapatkan nutrisi tepat yang diperlukan tubuh. Kedua jenis daging ini merupakan sumber protein yang paling disenangi banyak orang, termasuk di Indonesia.

Daging merah contohnya adalah daging sapi, domba, kambing, hingga daging babi. Sedangkan contoh daging putih adalah daging ayam, bebek, hingga kalkun. Baik daging merah maupun daging putih, dapat dimasak menjadi berbagai macam olahan lezat. Kamu bisa memasaknya dengan cara direbus, digoreng, dikukus, dibakar, atau dipanggang.

Perbedaan daging merah dan daging putih bisa dilihat dari jumlah nutrisinya. Secara umum, keduanya merupakan sumber protein yang baik untuk membentuk massa otot dan menjaga daya tahan tubuh. Selain itu, ada juga lemak, vitamin (terutama vitamin B dan asam folat), serta mineral (seperti zat besi, seng, dan kalium) yang bisa kamu dapatkan dari kedua jenis daging tersebut.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (4/9/2020) tentang perbedaan daging merah dan daging putih.

Kadar Mioglobin dan Kandungan Lemak

Daging Merah
Daging Merah

Kadar Mioglobin

Perbedaan daging merah dan daging putih yang pertama terdapat pada kadar mioglobin, yaitu protein dengan bentuk struktur bulat yang menyimpan oksigen dan terbentuk dari rantai polipeptida. Mioglobin merupakan jenis protein yang banyak ditemukan pada otot. Mioglobin merupakan faktor utama adanya daging yang berwarna merah dan putih.

Daging merah merupakan daging yang tinggi akan kandungan mioglobin. Contoh hewan yang menghasilkannya adalah sapi, domba, kambing, atau babi. Sementara itu, daging putih mengandung kadar mioglobin yang rendah. Daging yang termasuk daging putih di antaranya ayam, bebek, dan kalkun.

Kandungan Lemak

Perbedaan daging merah dan daging putih juga dapat dikenali dari kandungan lemaknya. Daging berwarna merah memiliki kandungan lemak jenuh (lemak tidak baik) yang lebih tinggi dibandingkan daging putih.

Tentunya, kandungan lemak tak jenuh (lemak baik) pada daging berwarna merah juga lebih rendah dibandingkan daging yang putih. Oleh karena itu, jika dilihat dari kadar lemaknya, daging putih terbilang lebih aman dibandingkan daging merah.

Kandungan Vitamin dan Mineral

Dada Ayam
Ilustrasi Dada Ayam Credit: pexels.com/pixabay

Kandungan Vitamin

Kandungan vitamin juga bisa dijadikan patokan dalam mengenali perbedaan daging merah dan daging putih. Berbagai jenis vitamin B mulai dari vitamin B1, B2, B3, B5, B6, hingga asam folat dapat dipenuhi oleh daging merah dan daging putih.

Namun, vitamin B12 dalam jumlah besar hanya terdapat dalam daging hewan berwarna merah. Meski daging unggas juga memiliki vitamin B12, jumlahnya hanya 2 persen dari yang dimiliki oleh daging merah. Memenuhi kebutuhan vitamin B12 sangat penting untuk mendukung proses pembentukan sel darah merah, pembentukan DNA di dalam sel, serta pengantaran sinyal saraf.

Kandungan Mineral

Perbedaan daging merah dan daging putih selanjutnya dapat dilihat dari kandungan mineralnya. Berdasarkan kandungan mineralnya, kedua jenis daging ini sama-sama mengandung zat besi, seng, dan kalium yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, regenerasi sel, dan kontraksi otot.

Namun, kandungan mineral dalam daging merah cenderung lebih tinggi dibandingkan daging putih. Bisa disimpulkan bahwa daging yang berwarna merah lebih kaya akan nutrisi tetapi juga lebih tinggi lemak dibandingkan daging yang berwarna putih. Jadi, kamu harus mengenali kondisi kesehatan tubuh juga sebelum memilih daging apa yang akan dikonsumsi.

 

Bahaya Konsumsi Berlebihan dan Cara Mengolah

Ilustrasi Daging Sapi
Ilustrasi Daging Sapi Credit: freepik.com

Bahaya Konsumsi Daging Berlebihan

Daging yang berwarna merah memang kaya nutrisi. Namun, berbagai studi menemukan bahwa konsumsi dalam jumlah banyak dan rutin dapat menyebabkan orang yang mengonsumsinya lebih berisiko mengalami kanker, terutama kanker usus besar. Selain itu, konsumsi daging merah yang terlalu sering, terutama daging olahan, juga menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung koroner dan diabetes melitus.

Hal ini dapat juga menjadi salah satu perbedaan daging merah dan daging putih. Perlu diketahui, risiko-risiko penyakit tersebut ditemukan lebih rendah pada orang yang tidak mengonsumsi daging merah dan hanya mengonsumsi daging putih. Jadi, penting sekali untuk kamu mengenal kondisi kesehatan sebelum mengonsumsi daging merah ataupun putih.

Cara Mengolah

Perbedaan daging merah dan daging putih juga bisa dilihat dari cara mengolahnya. Hal ini terutama dalam pemilihan bagian daging sebelum memasaknya. Untuk daging merah, sebisa mungkin pilihlah bagian otot dan hindari bagian iga. Sementara itu, untuk daging putih, buang semua kulitnya saat memasak.

Masaklah daging dengan cara direbus atau dikukus. Sebisa mungkin, hindari menggoreng atau membakar daging, karena proses tersebut berisiko menimbulkan adanya zat karsinogenik. Kamu juga dilarang untuk mengonsumsi daging yang gosong. Sebelum memasak, marinasi daging dengan bawang putih, perasan lemon, atau minyak zaitun untuk mengurangi terbentuknya zat karsinogenik.

Itulah beberapa perbedaan daging merah dan daging putih yang harus kamu perhatikan. Memperhatikan perbedaan kedua jenis daging ini sangat penting dalam menjaga kesehatan kamu.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya