Arti Komitmen adalah Kesungguhan dalam Perjanjian, Pahami Tandanya

Komitmen adalah bisa disamakan dengan kesetiaan.

oleh Laudia Tysara diperbarui 28 Mei 2023, 14:20 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2023, 14:20 WIB
Kutipan Inspiratif Novel Outliers Bagian III
Ilustrasi Membaca Credit: pexels.com/Kinga

Liputan6.com, Jakarta Apa arti dari komitmen? Memahami arti komitmen adalah wujud kesungguhan dalam perjanjian. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan komitmen adalah perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu atau kontrak.

Melansir dari The Healthy, pada Senin (14/3/2022) profesor di Derner School of Psychology New York, Lawrence Josephs PhD mengungkap komitmen adalah komponen paling penting dari hubungan jangka panjang yang sukses.

Komitmen adalah keadaan ketika seseorang menjadi terikat oleh tindakannya. Dalam hal ini, komitmen bisa memunculkan keyakinan yang menunjang aktivitas dan keterlibatannya dalam melakukan sesuatu.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang arti komitmen dan tandanya, Senin (14/3/2022).

Arti Komitmen

Membaca Buku
Ilustrasi Membaca Buku Credit: pexels.com/Eliable

Memahami arti komitmen adalah wujud dari sebuah tanggung jawab. KBBI menjelaskan arti komitmen adalah perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu atau kontrak.

Secara sederhana, arti komitmen adalah bisa disamakan dengan kesetiaan. Arti komitmen adalah adanya perasaan terlibat, loyalitas, dan identifikasi dari seseorang.

Melansir dari The Healthy, profesor di Derner School of Psychology New York, Lawrence Josephs PhD mengungkap komitmen adalah komponen paling penting dari hubungan jangka panjang yang sukses.

“Bagaimanapun, semakin berkomitmen pada suatu hubungan, maka semakin stabil dan sukses hubungan yang dimiliki tersebut,” dijelaskan.

Para ahli mendefinisikan arti komitmen sebagai berikut:

1. Arti Komitmen Menurut Griffin

Arti komitmen adalah suatu sikap yang menunjukkan sejauh mana seseorang mengetahui, mengenal, serta mau terikat terhadap organisasinya.

2. Arti Komitmen Menurut Mathis dan Jackson (dalam Sopiah, 155)

Arti komitmen adalah derajat di mana karyawan percaya dan mau menerima tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan organisasinya.

3. Arti Komitmen Menurut Colquitt, Lepine, dan Wesson (2010)

Arti komitmen adalah keinginan karyawan untuk tetap menjadi anggota organisasi, termasuk didalamnya keadaan untuk tetap atau meninggalkan organisasi.

4. Arti Komitmen Menurut Sri Kuntjoro

Arti komitmen adalah rasa keterlibatan, loyalitas, dan identifikasi yang dinyatakan oleh seseorang terhadap organisasi.

5. Arti Komitmen Menurut Robert dan Kinicki (dalam Kreitner dan Kinichi, 2011)

Arti komitmen adalah cerminan di mana seorang karyawan dalam mengenali organisasi dan terikat kepada tujuan-tujuannya.

6. Arti Komitmen Menurut Steers dan Porter

Arti komitmen adalah suatu keadaan di mana seseorang menjadi terikat oleh tindakannya sehingga memunculkan keyakinan yang menunjang aktivitas dan keterlibatannya.

7. Arti Komitmen Menurut Robbins dan Judge (2007)

Arti komitmen adalah suatu keadaan di mana seorang individu memihak organisasi serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keangotaannya dalam organisasi.

8. Arti Komitmen Menurut Meyer & Allen dalam Munandar (2004:75)

Arti komitmen adalah bentuk dari komitmen yang lain dan memiliki fokus yang berbeda.

Tanda Tidak Berkomitmen

Kutipan Buku Sapiens Bagian I
Ilustrasi Membaca Buku Credit: pexels.com/Priscilla

Apa saja yang menjadi tanda seseorang tidak benar-benar berkomitmen dalam sebuah hubungan? Melansir dari The Healthy, ada lima tanda yang menggambarkan seseorang tidak berkomitmen dan bila terjadi sebaliknya itulah komitmen. Ini penjelasannya dari Lawrence Josephs PhD:

1. Tidak Mampu Berkompromi

Suatu hubungan, terlebih yang jangka panjang, membutuhkan sikap memberi dan menerima. Dalam hubungan yang sehat dan seimbang, pasangan terkadang harus bersedia mengalah, pada minat yang tidak mereka sukai secara khusus.

Akan tetapi, jika seseorang secara konsisten tidak mau berkompromi, itu pertanda mereka mungkin bukan calon pasangan hidup.

2. Menjadi Egois

Josephs mengatakan bahwa terlalu fokus pada diri sendiri berjalan seiring dengan keengganan untuk berkompromi.

“Orang yang memiliki tingkat narsisme tinggi memiliki masalah dengan komitmen. Mereka cenderung merasa bahwa rumput di tempat lain lebih hijau. Mereka menempatkan kebutuhan mereka sendiri di atas orang lain,” kata Josephs.

Seharusnya ketika orang mendefinisikan diri mereka sendiri dalam hubungan mereka, mereka termotivasi untuk berpikir dan berperilaku dengan cara yang membantu mempertahankan hubungan. Tidak hanya menunjukkan perilaku sesekali bahwa mereka peduli.

3. Mudah Marah

Terkadang, kemarahan bisa menjadi produktif dan bahkan sehat untuk hubungan jika diungkapkan dengan tepat, menurut American Psychological Association.

Namun tetap saja, itu mungkin merupakan tanda komitmen yang goyah jika perhatian seseorang terhadap kepentingan pribadi mereka menyebabkan kemarahan atau frustrasi setiap kali mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan.

“Beberapa orang sangat sensitif terhadap penolakan dan pengabaian, dan jika mereka kecewa, mungkin akan merespons dengan cara balas dendam yang marah,” kata Josephs. 

4. Memiliki Hubungan Bermasalah

Riwayat hubungan dapat memberikan petunjuk tentang kemampuan seseorang untuk bertahan dalam hubungan jangka panjang. Ini dapat mencakup hubungan keluarga masa lalu, kekasih, atau bahkan teman platonis.

Seringkali ada hubungan antara riwayat trauma dan kesulitan dengan keintiman dan komitmen. 

Namun, karena beberapa orang dengan masa lalu yang traumatis masih mengalami hubungan pribadi yang stabil, faktor ini saja tidak menunjukkan kurangnya komitmen, menurut Matt Cohen PhD, seorang psikolog klinis dan asisten profesor psikiatri di University of North Carolina.

5. Merasa Terganggu

Pasangan yang tampaknya terganggu bisa menandakan seseorang yang tidak berkomitmen, kata Jessy Levin PhD, psikolog senior di Northwell Health di Lake Success, New York.

Contohnya mungkin mengamati bahwa mereka mundur dari kontak fisik dan seksual, tidak berkencan sebelumnya, atau menarik diri secara emosional.

“Jika seseorang melakukan gerakan dengan cara yang tidak bersemangat, itu adalah petunjuk yang cukup bagus bahwa mereka belum mencapai tempat di mana mereka berkomitmen,” kata Josephs.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya