5 Penyebab Munculnya Tahi Lalat, Waspada Tanda-Tanda Kanker Kulit

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab munculnya tahi lalat.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 01 Jun 2023, 17:30 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2023, 17:30 WIB
Tahi Lalat
Ilustrasi Tahi Lalat Credit: pexels.com/cottonbro

Liputan6.com, Jakarta Tahi lalat adalah bintik cokelat kehitaman yang ada di permukaan kulit. Tahi lalat bisa ada di permukaan kulit sejak seseorang lahir, atau muncul kemudian. Umumnya tahi lalat muncul selama 30 tahun pertama kehidupan.

Tahi lalat kadang dianggap membuat penampilan seseorang menjadi lebih menarik, terutama jika berada di posisi tertentu di wajah. Hanya saja tidak setiap tahi lalat memiliki bentuk yang bagus, sehingga orang yang memiliki tahi lalat merasa sering terganggu dan menjadi tidak percaya diri.

Jumlah dan tampilan tahi lalat bisa saja berubah seiring dengan perubahan hormon. Dengan kata lain, bisa muncul tahi lalat baru meski sebelumnya tidak ada. Tentu ada beberapa faktor yang menjadi penyebab munculnya tahi lalat.

Mengetahui penyebab munculnya tahi lalat ini penting untuk diketahui, apalagi bagi Anda yang merasa tidak percaya diri dengan keberadaan tahi lalat tersebut dan ingin menghilangkannya. Apalagi ada beberapa tahi lalat yang berbahaya. Tahi lalat yang dianggap berbahaya ini disebut sebagai tanda-tanda kanker kulit.

Untuk lebih memahami apa saja yang menjadi penyebab munculnya tahi lalat, Berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (1/6/2023).

Penyebab Munculnya Tahi Lalat

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab munculnya tahi lalat, antara lain adalah sebagai berikut,

1. Penyebaran Sel Melanosit Tidak Merata

Penyebab munculnya tahi lalat yang paling umum ialah penyebaran sel melanosit yang tidak rata. Hal ini bisa terjadi ketika sel melanosit tumbuh secara berkelompok dan tidak menyebar ke seluruh kulit.

Sel melanosit merupakan penghasil pigmen yang dapat memberi warna kulit pada tubuh. Apabila penyebaran sel melanosit tidak merata dan berkelompok mengumpul jadi satu maka memicu tumbuhnya tahi lalat baru. Hal ini yang sering membuat tahi lalat muncul, padahal sebelumnya tidak ada.

2. Konsumsi Obat-obatan Tertentu

faktor lain yang menjadi penyebab munculnya tahi lalat baru adalah konsumsi obat-obatan tertentu. Obat-obatan tertentu seperti antibiotik, hormonal, dan antidepresan dapat membuat sistem kekebalan tubuh menurun. Ketika sistem kekebalan tubuh menurun, maka kulit menjadi lebih sensitif terkena sinar matahari.

Saat permukaan kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari, maka dapat menimbulkan tumbuhnya tahi lalat di tubuh. Salah satu cara mencegah tumbuhnya tahi lalat ialah mengurangi obat-obatan antibiotik dan mengonsumsi makanan yang sehat.

3. Paparan Sinar Matahari

Faktor berikutnya yang dapat menjadi penyebab munculnya tahi lalat adalah paparan sinar matahari. Kulit yang banyak terpapar sinar matahari akan lebih banyak memproduksi melanocytes. Apabila banyak melanocytes tertumpuk dan tidak tersebar secara merata, maka tahi lalat akan mudah terbentuk dan muncul.

4. Faktor Genetik

Faktor berikutnya yang menjadi penyebab munculnya tahi lalat adalah faktor genetik. Biasanya orang yang memiliki permukaan kulit yang cerah memiliki jumlah tahi lalat yang lebih banyak dibandingkan dengan orang yang memiliki kulit berwarna gelap. Hal ini bisa disebabkan karena adanya faktor genetik atau keturunan. Sehingga tahi lalat bisa dikatakan karena bawaan dari orang tua.

Dilansir dari laman Healthline, tumbuhnya tahi lalat biasanya akan muncul selama 25 tahun di masa awal kehidupan. Akan tetapi tak jarang seseorang sudah memiliki tahi lalat ini dari lahir. Hal ini terjadi karena faktor turun temurun dari keluarganya.

5. Faktor Usia

Faktor usia juga bisa menjadi penyebab munculnya tahi lalat. Biasanya orang yang sudah menginjak usia di atas 40 tahun akan memiliki kemungkinan untuk memiliki tahi lalat baru di permukaan kulit wajah maupun tubuh.

Ciri-Ciri Tahi Lalat yang Berbahaya

Penyebaran Sel Melanosit Tidak Merata
Ilustrasi Tahi Lalat Credit: pexels.com/cottonbro

Sebagian besar tahi lalat relatif aman. Akan tetapi ada sebagai jenis tahi lalat yang berbahaya. Salah satu alasan yang membuat kemunculan tahi lalat menjadi berbahaya, karena hal itu merupakan salah satu ciri dari kanker kulit ganas atau yang disebut melanoma. Tentu ada perbedaan antara tahi lalat yang normal atau aman dengan tahi lalat yang menjadi salah satu ciri dari kanker kulit.

Tahi lalat yang normal atau ama biasanya memiliki ciri-ciri sbeagai berikut:

  1. Warna. Selain berwarna cokelat atau agak gelap, tahi lalat juga ada yang berwarna sama persis dengan warna kulit. Orang yang berkulit atau rambut gelap juga cenderung memiliki tahi lalat yang berwarna lebih gelap dari mereka yang berkulit putih atau rambut pirang.
  2. Bentuk. Ada berbagai macam bentuk tahi lalat, mulai dari yang bulat, oval, menonjol, sampai datar.
  3. Tekstur. Tekstur tahi lalat pun bervariasi, ada yang menyatu rata dengan kulit atau timbul terangkat, halus atau kasar, bahkan ada yang ditumbuhi bulu.
  4. Ukuran. Tahi lalat yang normal biasanya berdiameter kurang dari 6 milimeter.

Adapun tahi lalat yang berbahaya atau indikator adanya kanker kulit, biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Tahi lalat melanoma memiliki tepian yang kasar dan tidak rata,
  2. bentuknya tidak simetris dan bisa memiliki campuran dua atau tiga warna lebih,
  3. serta diameternya melebihi 6 milimeter.
  4. tahi lalat ini terasa gatal dan kadang-kadang bisa berdarah.

Ketika Menemukan Tahi lalat yang Berbahaya

Tahi Lalat
Ilustrasi Foto Tahi Lalat (iStockphoto)

Lalu apa yang perlu dilakukan jika kita menemukan tahi lalat yang memiliki ciri-ciri yang berbahaya? Umumnya tahi lalat bukanlah kondisi medis yang serius, sehingga tak memerlukan penanganan medis. Namun, tahi lalat yang bersifat kanker harus segera diobati.

Sementara itu, tahi lalat yang bersifat kanker, pengobatannya disesuaikan dengan tingkat keparahan. Ketika melanoma sudah menyebar ke berbagai bagian tubuh lain, dokter akan mengambil tindakan kemoterapi. Tindakan ini dilakukan dengan pemberian obat antikanker. Pada kanker melanoma yang sudah memasuki stadium tinggi, prosedur kemoterapi dapat dimanfaatkan untuk mengurangi rasa sakit dan gejala yang ada.

Terapi tersebut bertujuan untuk meningkatkan sistem imun untuk melawan kanker. Prosedurnya dengan menyuntikkan obat-obatan ke pembuluh darah, atau langsung ke dalam gumpalan melanoma. Selain itu, terapi tersebut juga bertujuan untuk membunuh sel-sel kanker dengan menggunakan radiasi terkendali. Umumnya radioterapi dilakukan setelah pengangkatan kelenjar getah bening.

Cara Menghilangkan Tahi Lalat tanpa Operasi

Tahi Lalat, Pendeteksi Kanker Melanoma
ABCDE untuk melihat apakah tahi lalat bisa berubah menjadi kanker kulit atau melanoma

Umumnya tahi lalat bukanlah kondisi medis yang serius, sehingga tak memerlukan penanganan medis. Pengobatan tahi lalat umumnya dilakukan bila tahi lalat mengganggu penampilan. Tahi lalat yang hanya mengganggu penampilan dan kenyamanan biasanya cukup ditangani dengan bedah kecil.

Beberapa cara alami yang dipercaya dapat menghilangkan tahi lalat tanpa melalui prosedur operasi. Adapun cara alami menghilangkan tahi lalat tanpa operasi adalah sebagai berikut:

1. Kulit Pisang

Kulit pisang ternyata dapat digunakan sebagai cara menghilangkan penyebab tahi lalat dengan cepat. Manfaat menghilangkan tahi lalat ini berasal dari kandungan enzim dan asamnya yang sangat efektif mengurangi penampakan tahi lalat tebal.

Cara menghilangkan tahi lalat dengan menggunakan kulit pisang ini sangat mudah dan aman. Caranya yaitu dengan mengupas pisang terlebih dahulu, lalu oleskan kulit pisang ke tahi lalat yang ingin dihilangkan.

Biarkan bekas olesan tersebut selama 5 sampai 10 menit. Bilas menggunakan air hangat. Maka cara menghilangkan tahi lalat ini akan memberikan efeknya kemudian. Lakukan secara rutin untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

2. Lidah Buaya

Cara menghilangkan tahi lalat selanjutnya dengan lidah buaya atau aloe vera. Perawatan untuk bisa menghilangkan tahi lalat dengan lidah buaya dapat sekaligus mencerahkan kulit secara alami. Manfaat ini berasal dari kandungan lidah buaya seperti antiperadangan, antioksidan dan antibakteri. Tidak heran jika memang ampuh digunakan sebagai cara menghilangkan tahi lalat. Perawatannya sangat mudah cukup dengan menggunakan lidah buaya asli atau produk lidah buaya yang sudah dalam bentuk gel.

Cara menghilangkan tahi lalat ini hanya perlu mengoleskannya lidah buaya pada tahi lalat yang ingin dihilangkan. Setelah dioleskan diamkan tahi lalat tersebut dan jangan dibilas dengan menggunakan apapun. Lakukan perawatan ini secara rutin untuk hasil yang maksimal.

3. Minyak Frankincense

Cara menghilangkan tahi lalat selanjutnya yakni dengan minyak esensial Frankincense. Minyak ini memiliki nama populer kemenyan. Manfaat minyak kemenyan untuk menghilangkan tahi lalat, bekerja dengan menyerap minyak dan mengeringkan kulit pada bagian tahi lalat. Bila dioleskan setiap hari, minyak kemenyan akan cepat menghilangkan tahi lalat.

Setelah bereaksi, maka akan membuatnya lebih cepat mengering, mengelupas, dan hilang. Pastikan sebelum menggunakan cara menghilangkan tahi lalat dengan minyak kemenyan sudah mengencerkannya terlebih dahulu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya