Liputan6.com, Jakarta Audit adalah pemeriksaan pembukuan hingga pemeriksaan fisik untuk memastikan suatu departemen dalam organisasi atau perusahaan sudah mengikuti sistem pencatatan yang terdokumentasi.
Sedangkan secara sederhana pengertian audit adalah suatu proses pemeriksaan. Arti audit sendiri lebih sering dikaitkan dengan pemeriksaan pada penyajian laporan keuangan perusahaan. Audit berfungsi untuk memastikan bahwa sistem pembukuan dan tata kelola perusahaan terhindar dari kesalahan penyajian atau penipuan (fraud).Â
Baca Juga
Advertisement
Fungsi lain dari audit adalah untuk memastikan keakuratan loporan keuangan yang disajikan oleh organisasi atau perusahaan. Saat ini, arti audit juga sudah meluas, tak hanya memeriksa, namun juga melakukan investigasi. Ini karena fungsi audit adalah pencegahan atas tindakan fraud.
Untuk lebih rinci, berikut ini penjelasan mengenai pengertian audit menurut para ahli beserta tujuan, tahapan pelaksanaan, dan jenis-jenisnya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (6/12/2021).
Pengertian Audit Menurut Para Ahli
Berikut ini ada sejumlah pendapat mengenai pengertian audit menurut para ahli, yaitu:
Sukrisno Agoes
Menurut Sukrisno Agoes, audit adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak independen secara kritis dan sistematis terhadap laporan keuangan, catatan keuangan, serta bukti pendukungnya yang disusun oleh anggota manajemen perusahaan dalam rangka memberikan pendapat atas kelayakan suatu laporan keuangan.
Arens dan Loebbecke
Menurut Arens dan Loebbecke, audit adalah suatu proses pengumpulan sekaligus evaluasi terhadap bukti informasi terukur pada suatu entitas ekonomi secara kompeten dan independen dalam menentukan dan melaporkan bahwa informasi yang tersedia telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.Â
Mulyadi
Menurut Mulyadi, audit adalah proses memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif dan sistematis atas tuduhan kegiatan ekonomi dalam menetapkan tingkat kesesuaian antara laporan yang ada dengan kriteria yang telah ditetapkan, yang selanjutnya akan disampaikan hasilnya kepada pengguna yang bersangkutan.
Sawyer
Audit adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor (orang yang melakukan audit) terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Advertisement
Tujuan Audit
Berikut ini ada beberapa tujuan audit, diantaranya:
1. Memastikan Kelengkapan
Tujuan audit yang pertama adalah memastikan kelengkapan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Audit diperlukan untuk memastikan bahwa semua transaksi yang terjadi telah dicatat atau dimasukkan ke dalam jurnal dengan segala kelengkapannya.
2. Memastikan Ketepatan
Audit bertujuan memastikan semua berjalan dengan baik dan sesuai aturan yang berlaku. Ini temasuk transaksi didokumentasikan dengan baik, perhitungan yang benar, jumlah yang tepat, dan pengklasifikasian berdasarkan jenis transaksi.
3. Memastikan Eksistensi
Tujuan audit adalah memastikan eksistensi atau keberadaan semua harta dan kewajiban yang dimiliki perusahaan sesuai tanggal tertentu. Dengan kata lain, semua transaksi yang dicatat sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.
4. Membuat Penilaian
Tujuan audit selanjutnya adalah membuat sebuah pemilaian. Audit berguna untuk melaporkan bahwa semua aturandan prinsip yang berlaku umum telah diaplikasikan dengan benar.
5. Membuat Klasifikasi
Audit juga bertujuan untuk memastikan kegiatan baik itu transaksi atau operasional di klasifikasikan sesuai aturan yang berlaku.
6. Membuat Cut-Off
Tujuan audit yang tak kalah penting adalah memastikan bahwa semua transaksi yang dekat tanggal neraca dicatat dalam periode yang sesuai.
Tahapan Pelaksanaan Audit
Berikut ini tahapan pelaksanaan audit, diantaranya:
1. Membuat Perencanaan
Langkah awal dalam melakukan audit yaitu membuat perencanaan. Dalam tahap ini, strategi awal untuk mengaudit ditentukan, baik soal pelaksaan mupun prosedurnya.
2. Menentukan Auditor
Langkah selanjutnya yaitu menentukan auditor, apakah orang internal atau orang eksternal. Hal itu sepenuhnya ditentukan olah pihak yang akan melakukan audit.
3. Tahap Proses Audit
Kemudian, setelah auditor ditentukan, selanjutnya masuk tahap proses audit. Pada tahap ini, auditor akan mengumpulkan semua informasi atau bukti atau pencatatan lalu dilakukan pemeriksaan dan dituangkan dalam bentuk laporan yang disebut dengan laporan audit.
4. Analisa
Setelah itu, pada tahap terakhir akan dilakukan analisa terhadap laporan tersebut atau disebut dengan analisa hasil sebelum laporan audit diserahkan.
Advertisement
Jenis-Jenis Audit Berdasarkan Objeknya
Ada beberapa jenis-jenis audit berdasarkan objeknya adalah sebagai berikut:
1. Audit Operasional
Audit aperasional adalah kegiatan audit yang berfokus pada pemeriksaan efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan. Bukti yang dikumpulkan terkait dengan operasional perusahaan akan dibandingkan dengan standar atau kebijakan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hasil dari audit yang dilakukan berupa rekomendasi yang akan disampaikan kepada pihak perusahaan.
2. Audit Ketaatan
Audit ketaatan merupakan audit yang bertujuan untuk menentukan tingkat kepatuhan auditee terhadap peraturan, prosedur, atau regulasi yang ditetapkan. Hasil dari audit kepatuhan ini akan dilaporkan kepada pihak manajemen sebagai pihak utama yang terkait dengan tingkat kepatuhan perusahaan terhadap prosedur dan regulasi.
3. Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan merupakan jenis audit yang paling sering dilakukan. Dalam audit ini auditor berfokus untuk menentukan tingkat kewajaran dan tingkat kesesuaian antara laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku seperti PSAK, IFRS dan GAAP. Tingkat kewajaran laporan keuangan ditentukan berdasarkan buktibukti yang dikumpulkan oleh auditor. Hasil audit terhadap tingkat kewajaran laporan keuangan tersebut dituangkan dalam laporan audit yang berisi opini audit dari auditor.
Jenis-Jenis Audit Berdasarkan Auditornya
Ada beberapa jenis-jenis audit berdasrakan auditornya adalah sebagai berikut:
1. Audit Eksternal
Audit eksternal merupakan audit yang dilakukan oleh pihak luar untuk membantu dalam menghilangkan bias dalam meninjau keadaan keuangan perusahaan. Perbedaan terbesar antara audit internal dan eksternal adalah konsep independensi. Ketika audit dilakukan oleh pihak ketiga, opini auditor yang dihasilkan atas item yang diaudit (keuangan perusahaan, pengendalian internal, atau sistem) dapat jujur ​​tanpa memengaruhi hubungan kerja sehari-hari dalam perusahaan.
2. Audit Internal
Auditor internal dipekerjakan oleh perusahaan atau organisasi tempat mereka melakukan audit, dan laporan audit yang dihasilkan diberikan langsung kepada manajemen dan dewan direksi. Auditor konsultan, meskipun tidak dipekerjakan secara internal, menggunakan standar perusahaan yang mereka audit sebagai kebalikan dari serangkaian standar terpisah. Hasil audit internal digunakan untuk melakukan perubahan manajerial dan perbaikan pengendalian internal. Tujuan dari audit internal adalah untuk memastikan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan dan untuk membantu menjaga pelaporan keuangan dan pengumpulan data yang akurat dan tepat waktu.
Advertisement