7 Penyebab Bibir Kering dan Pecah-Pecah, Tandakan Gangguan Kesehatan

Bibir kering dan pecah-pecah bisa menjadi pertanda beberapa hal.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 17 Jun 2023, 08:50 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2023, 08:50 WIB
Gejala Dehidrasi yang Terjadi Saat Mudik
Bibir Kering / Sumber: iStockphoto

Liputan6.com, Jakarta Penyebab bibir kering dan pecah-pecah dapat disebabkan oleh sejumlah faktor. Bibir tidak mengandung kelenjar minyak seperti bagian kulit lainnya. Ini berarti bibir lebih rentan mengering dan pecah-pecah. Kurangnya kelembaban dapat membuat penyebab bibir kering dan pecah-pecah menjadi lebih buruk.

Penyebab bibir kering dan pecah-pecah bisa membuat bibir terkelupas dan menyakitkan. Kondisi ini biasanya tidak menunjukkan masalah serius. Meskipun demikian, kondisi ini bisa menyusahkan dan mengganggu penampilan.

Ada banyak penyebab bibir kering dan pecah-pecah. Penyebab bibir kering dan pecah-pecah bisa menjadi pertanda beberapa hal, termasuk dehidrasi, alergi, atau kekurangan vitamin. Mengetahui penyebab bibir kering dan pecah-pecah bisa mempermudah cara mengatasinya.

Berikut penyebab bibir kering dan pecah-pecah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (9/11/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dehidrasi

Gejala Dehidrasi yang Terjadi Saat Mudik
Dehidrasi / Sumber: iStockphoto

Bibir, mulut, dan mata yang kering adalah tanda-tanda dehidrasi. Ini adalah saat tubuh tidak memiliki jumlah cairan yang cukup. Banyak orang tidak cukup minum air. Dehidrasi juga bisa terjadi karena muntah, diare, berkeringat hebat, dan sakit.

Dehidrasi membuat tubuh lebih sulit untuk berfungsi dengan baik. Untuk menghindari dehidrasi, dianjurkan minum delapan hingga dua belas gelas air sehari. Dehidrasi mengganggu keseimbangan mineral alami dalam tubuh yang bisa memperburuk kondisi kulit.


Paparan sinar matahari

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Paparan sinar matahari dan angin, dapat menjadi penyebab bibir kering dan pecah-pecah menyakitkan. Kulit bibir tipis dan halus, sehingga udara musim dingin yang kering dan paparan sinar matahari dapat dengan mudah merusaknya.

Paparan jangka panjang menyebabkan bibir menjadi kaku dan kering, menyebabkan retak atau pecah. Lapisi bibir dengan lip balm pelindung untuk mencegah kerusakan akibat sinar matahari. Gunakan masker saat berada di tempat yang kering atau dingin.

Cheilitis aktinik adalah istilah yang diberikan untuk bibir pecah-pecah kronis yang berkembang sebagai akibat kerusakan akibat sinar matahari. Ini adalah kondisi prakanker yang biasanya memengaruhi bibir bawah.


Alergi

Ilustrasi Bibir Kering
Ilustrasi Bibir Kering

Reaksi alergi terhadap lipstik, pasta gigi, pelembab, dan benda apa pun yang diaplikasikan pada bibir atau sekitarnya dapat menjadi penyebab bibir kering dan pecah-pecah. Gejala lain dapat berupa kekeringan parah, iritasi dan gatal-gatal, atau ruam seperti eksim akut pada bibir.

Jika mengalami masalah bibir setelah menggunakan produk bibir baru, hentikan penggunaan dan lihat apakah kondisi membaik. Seseorang juga bisa alergi terhadap makanan tertentu. Kondisi ini dapat menjadi berkelanjutan jika masalah yang menyebabkan alergi tidak teridentifikasi dan diperbaiki.


Menjilat bibir dan bernapas melalui mulut

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Menjilat bibir

Sayangnya, kelegaan menjilat bibir tak selalu baik. Air liur menguap dengan cepat. Zat dalam air liur akan mengeringkan kulit dengan menjilatinya berlebihan. Menjilat bibir juga dapat meningkatkan produksi ragi.

Bibir pecah-pecah dapat berarti Anda memproduksi terlalu banyak ragi. Ragi ini dapat tumbuh dengan hangat, air liur lembab dihasilkan dari menjilati bibir

Bernapas melalui mulut

Tidur dengan mulut terbuka lebar tidak hanya akan menyebabkan air liur di bantal, tetapi juga akan mengeringkan bibir. Anda mungkin juga memperhatikan bahwa ketika hidung tersumbat dan dipaksa untuk bernapas melalui mulut, bibir menjadi pecah-pecah.


Kekurangan vitamin

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Vitamin B2, atau riboflavin, diperlukan untuk hal-hal seperti fungsi sel, metabolisme lemak, dan mempertahankan kadar normal asam homocysteine dalam darah. Karena vitamin B juga berkontribusi pada kulit yang sehat, kekurangan dapat menyebabkan berbagai masalah kulit seperti jerawat, bibir pecah-pecah, kekeringan, dan ruam.

Kadar seng dan zat besi yang rendah juga dapat menyebabkan bibir pecah-pecah, terutama di sudut mulut. Makan banyak makanan kaya vitamin B2 seperti telur dan daging tanpa lemak.


Terlalu banyak vitamin A

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Sebaliknya, bibir kering bisa berarti tubuh terlalu banyak mengonsumsi vitamin A. Keracunan vitamin A dapat terjadi jika mengonsumsi terlalu banyak suplemen. Jika tubuh memiliki terlalu banyak vitamin A dalam sistem, kulit dan bibir dapat mulai mengelupas dan pecah.

Jenis hipervitaminosis A akut dan kronis dapat menyebabkan sakit kepala dan ruam. Berhati-hati dalam mengonsumsi suplemen vitamin A karena sebagian besar harus berasal dari makanan.


Kondisi Kesehatan yang Dapat Menyebabkan Bibir Pecah-pecah

Ilustrasi Kepala Pusing (iStockphoto)
Kondisi Kesehatan yang Dapat Menyebabkan Bibir Pecah-pecah (Ilustrasi/iStockphoto)

Bibir pecah-pecah juga dapat dikaitkan dengan berbagai kondisi medis yang mendasarinya, termasuk penyakit tiroid, kekurangan vitamin, dan penyakit radang usus. Fungsi tiroid yang rendah dapat menyebabkan mulut dan bibir kering.

Meskipun kurang umum, beberapa penyakit dapat menyebabkan kekeringan dan pecahnya bibir dan sudut mulut. Ini termasuk pertumbuhan candida yang berlebihan, Penyakit Kawasaki, impetigo atau infeksi herpes.

Bibir pecah-pecah juga merupakan gejala menopause yang umum. Ketika kadar estrogen turun, kulit dan bibir kering, keriput, nyeri sendi, dan gejala menyenangkan lainnya mungkin muncul.

Cheilitis sudut, atau radang di sudut mulut, adalah kondisi umum lainnya yang dapat menyebabkan bibir kering atau pecah-pecah. Ini biasanya disebabkan oleh cuaca dingin, pertumbuhan berlebih ragi, dan atau iritasi dari air liur.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya