6 Jenis Susu Non-Dairy, Simak Cara Membuatnya

Jenis susu non-dairy bisa jadi alternatif pilihan yang tepat bagi penderita lactose intolerant, atau yang menjalankan gaya hidup vegan.

oleh Fakhriyan Ardyanto diperbarui 19 Jun 2023, 14:50 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2023, 14:50 WIB
ilustrasi susu almond/pixabay
ilustrasi susu almond/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Susu sapi dikenal dengan berbagai kandungan gizi dan nutrisi yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Itulah mengapa, tidak heran sangat disarankan mengonsumsi susu sapi. Baik langsung diminum, maupun diolah terlebih dahulu menjadi berbagai macam makanan.

Walaupun sangat sarat akan kandungan yang baik bagi tubuh, sayangnya ada beberapa orang yang tidak dapat menikmati susu sapi, bahkan yang sudah diolah menjadi bentuk lain seperti keju atau yoghurt. Baik karena memiliki alergi, lactose intolerant, atau yang menganut gaya hidup vegan.

Namun tidak perlu khawatir, saat ini sangat banyak jenis susu non-dairy. Lalu apa bedanya jenis susu non-dairy dan susu sapi biasa? Perbedaan yang paling mendasar dari jenis susu non-dairy, yaitu dari sumbernya. Jenis susu non-dairy umumnya dibuat dari tumbuhan. Meski begitu, kandungan gizi dan nutrisi di dalamnya bisa memenuhi kebutuhan tubuh sehari-hari.

Nah, berikut ini Liputan6.com telah merangkum apa saja jenis susu non-dairy yang bisa dijadikan pilihan. Selain itu, disertai juga cara membuat salah satu jenis susu non-dairy yang mudah dan murah, Jumat (16/10/2020).

1. Susu Kedelai

suus kedelai
ilustrasi susu kedelai/Photo by rawpixel.com from Pexels

Jenis susu non-dairy yang pertama ini tentu sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Susu kedelai merupakan jenis susu non-dairy yang paling populer. Bahan dasar pembuatan susu ini, berasal dari Kacang kedelai.

Di dalam satu cangkir susu kedelai tanpa gula, terkandung sebesar 80 kalori, tujuh gram protein, empat gram karbohidrat, serta empat gram lemak. Banyak yang memilih jenis susu non-dairy ini, karena selain rendah kalori, protein susu kedelai hampir setara dengan susu sapi.

Namun, meski bisa menjadi pilihan alternatif pengganti susu sap, bagi penderita penyakit tiroid ada baiknya untuk tidak mengonsumsi susu kedelai dengan jumlah berlebihan.

2. Susu Kelapa

Santan Lebih Sehat dari Susu? Yuk, Cari Tahu Faktanya
Cari tahu fakta tentang santan dan susu yuk!

Susu kelapa atau lebih dikenal dengan santan, juga cocok dijadikan alternatif pengganti susu. Secara tekstur, sekilas susu kelapa ini memang mirip dengan susu sapi.

Di dalam secangkir susu kelapa, terkandung sebesar 45 kalori dan empat gram lemak. Selain dari segi nutrisi, jenis susu non-dairy ini jarang menimbulkan alergi.

Meski begitu, susu kelapa tinggi akan lemak jenuh dan kadar proteinnya sangat rendah. Susu kelapa memiliki kandungan carrageenan. Di mana kandungan tersebut bisa menimbulkan masalah pencernaan pada beberapa orang.

3. Susu Beras

[Bintang] Buat yang Alergi Susu Sapi, Ini 5 Pilihan Penggantinya
Susu Beras. (Foto: chefxchange.com)

Susu beras dibuat dari bahan beras putih. Rasa dari jenis susu non-dairy ini manis dan lebih cair dari jenis susu non-dairy lainnya. Susu beras juga jarang memicu alergi.

Di dalam secangkir susu beras, terdapat dua gram lemak, 27 karbohidrat, dan kurang dari satu gram protein. Secara besar kalori, hampir sama dengan susu sapi. Namun, sayangnya dengan kalori yang sama, jumlah proteinnya lebih sedikit dan karbohidrat terlalu tinggi.

Itulah mengapa, jenis susu non-dairy ini kurang cocok jika dikonsumsi oleh penderita diabetes. Selain itu, susu beras juga tidak cocok apabila dikonsumsi oleh anak-anak, kaum lansia, bahkan atlet, mengingat kandungan protein yang rendah.

4. Susu Almond

Susu almond
Buat susu dan kacang almond untuk mengompres mata panda. (Foto: pixabay.com)

Selanjutnya, jenis susu non-dairy ini juga mudah ditemukan dan cukup populer di masyarakat Indonesia. Susu almond memiliki cita rasa kacang, sedikit manis, dan ringan.

Susu ini memiliki kalori serta kandungan nutrisi yang lebih rendah, jika dibandingkan dengan susu kedelai. Di dalam satu cangkir susu almond tanpa gula, terkandung 38 kalori dengan 2,5 gram lemak serta satu gram protein.

Kemudian, di dalam susu almond juga kaya vitamin E yang mampu menangkal radikal bebas. Akan tetapi, di dalam susu almond juga terdapat carrageenan, yang dapat memicu masalah pencernaan pada beberapa orang.

5. Susu Oat

[Fimela] Oat Milk
Oat Milk | unsplash.com/@perfectcoding

Susu oat memiliki rasa yang manis dan ringan. Dalam satu cangkir susu oat, terkandung 140 kalori dengan 4,5 gram lemak, 19 gram karbohidrat, serta 2,5 gram protein.

Susu oat juga mengandung serat dan beta-glukan yang mampu menurunkan kadar kolesterol tubuh. Selain itu, serat tersebut juga berguna untuk memberi rasa kenyang lebih lama.

6. Susu Kacang Mete

[Bintang] Buat yang Alergi Susu Sapi, Ini 5 Pilihan Penggantinya
Susu Kacang Mete. (Foto: netdna-cdn.com)

Jenis susu non-dairy ini memiliki cita rasa manis dan rasa kacang yang samar. Di dalam secangkir susu kacang mete tanpa gula terkandung 25 kalori dengan satu gram protein, satu gram karbohidrat, dan dua gram lemak.

Dengan kandungan kalorinya yang cukup rendah, tidak heran jika susu kacang mete cocok dikonsumsi orang yang sedang ingin membatasi asupan kalorinya. Tapi, bagi orang yang bertujuan untuk meningkatkan asupan protein, susu kacang mete bukan pilihan tepat.

Cara Membuat Susu Kedelai

Ilustrasi Susu Kedelai
Ilustrasi susu kedelai (dok. Pixabay.com/bigfatcat/Putu Elmira)

Setelah membahas berbagai jenis susu non-dairy di atas tadi, hingga saat ini banyak yang masih cenderung memilih susu kedelai. Selain kandungan nutrisi yang lengkap, harganya juga murah.

Nah, jika ingin membuat susu kedelai sendiri di rumah, maka bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini:

 

Bahan utama:

- 400 gram kacang kedelai

- 8 cangkir air putih

 

Alat:

- 2 wadah besar

- Blender

- Saringan berpori rapat

 

Cara membuat:

a. Rendam kacang kedelai selama satu malam dengan air dalam wadah besar yang sudah disiapkan. Pastikan air cukup banyak, sebab kacang kedelai menyerap banyak air ketika direndam.

b. Setelah semalaman direndam, tiriskan dan bilas kacang kedelai dengan air bersih.

c. Masukkan kacang kedelai ke blender, kemudian tuang 4 cangkir air putih. Blender hingga halus.

d. Siapkan wadah besar dan saringan. Kemudian saring kacang kedelai yang sudah dihaluskan tersebut.

e. Ulangi proses penyaringan tersebut hingga ampas benar-benar kering.

f. Pindahkah susu yang sudah disaring ke panci untuk dimasak.

g. Saat dimasak, pastikan susu diaduk terus.

h. Setelah mendidih, kecilkan api dan biarkan susu matang 15-20 menit. Aduk lagi dan pastikan susu tidak meluap.

i. Setelah 15-20 menit, diamkan susu hingga dingin.

j. Sajikan langsung, atau bisa didinginkan dan diolah menjadi berbagai menu minuman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya