6 Manfaat Petai bagi Kesehatan, Jangan Anggap Remeh

Jangan pandang remeh manfaat petai.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 24 Jun 2023, 09:30 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2023, 09:30 WIB
ilustrasi pete
ilustrasi pete (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Petai tak hanya lezat disantap. Meski memiliki bau menyengat, petai menjadi salah satu makanan favorit di Indonesia. Petai biasa disajikan sebagai sambal, lalapan, atau dimasukkan ke dalam campuran masakan. Jika Anda merupakan penggemar petai, secara tidak langsung Anda sudah mendapat manfaat petai yang baik bagi kesehatan.

Petai, yang memiliki nama ilmiah Parkia speciosa, merupakan jenis polong-polongan yang dapat ditemui di Asia Tenggara. Petai bermanfaat bagi kesehatan, terbukti dari kandungan nutrisinya. Petai mengandung protein, karbohidrat, fosfor, vitamin A, zat besi, dan sejumlah mineral lainnya.

Petai mampu mengatasi dan mencegah beberapa masalah kesehatan. Beberapa orang menjauhi petai karena baunya yang kurang sedap. Bau tidak sedap yang dimiliki oleh petai berasal dari asam amino yang mengandung unsur sulfur. Meski bau, manfaat petai tak kalah hebat dari sayur dan biji-bijian lainnya.

Nah, apa saja manfaat petai bagi kesehatan? Simak ulasan Liputan6.com tentang manfaat petai yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber, Senin (22/7/2019).

Ringankan gejala PMS

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

PMS (Pre Menstrual Syndrome) menjadi masalah tersendiri bagi sebagian wanita. PMS bisa mengubah emosi, menimbulkan keram dan rasa nyeri. Saat PMS, wanita dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen, seperti asam folat, vitamin B-6, kalsium, dan magnesium untuk mengurangi keram dan perubahan suasana hati.

Pete mengandung vitamin B, kalsium, dan magnesium yang berguna untuk meringankan gejala PMS. Efek triptofan yang dihasilkan petai membantu menstabilkan suasana hati. Bitamin B, terutama vitamin B1, dapat mengatur kadar gula darah, dan juga dapat membantu meningkatkan mood seseorang.

Vitamin B-6, kalsium, dan magnesium pada petai dapat mengurangi kembung dan nyeri saat PMS. Mengonsumsi petai saat menstruasi juga mampu mengembalikan zat besi yang hilang saat PMS.

Cegah Anemia

Ilustrasi anemia (iStock)
Ilustrasi anemia (iStock)

Anemia disebabkan kekurangan zat besi dalam darah. Anemia kekurangan zat besi adalah jenis anemia yang paling umum, dan itu terjadi ketika tubuh Anda tidak memiliki cukup zat besi untuk membuat hemoglobin. Ketika tidak ada zat besi yang cukup dalam aliran darah, seluruh tubuh tidak bisa mendapatkan jumlah oksigen yang dibutuhkan.

Petai kaya akan zat besi yang mendorong pembuatan hemoglobin dalam darah. Ini dapat mencegah timbulnya anemia. Gejala anemia juga dapat diatasi dengan mengonsumsi petai. Ini karena pete dapat mengatasi lelah, letih, lesu, dan lemas, pusing dan mual yang menganggu aktivitas.

Atasi stres, cemas, dan depresi

Ilustrasi stres
Ilustrasi stres. Sumber foto: unsplash.com/Gabriel Matula.

Menurut sebuah penelitian, seseorang yang berjuang dalam gangguan depresi merasa jauh lebih baik usai mengonsumsi petai. Ini karena petai mengandung triptofan, sejenis protein yang diubah tubuh menjadi serotonin, yang dapat memberi efek rileks, meningkatkan suasana hati, dan menjadi lebih nyaman.

Petai juga mengandung vitamin B yang tinggi yang membantu melemaskan sistem saraf pusat. Petai diperkaya oleh kalium yang akan membantu menstabilkan detak jantung, mengirim oksigen ke otak, dan juga mengelola keseimbangan air tubuh manusia. Ketika merasa cemas, laju metabolisme meningkat hingga menurunkan kadar kalium.

Stabilkan tekanan darah

Ilustrasi Hipertensi, Tekanan Darah, Tekanan Darah Tinggi (iStockphoto)
Ilustrasi Hipertensi (Ilustrasi/iStockphoto)

Petai kaya akan kalium dan rendah natrium. Perpaduan ini membuatnya ideal untuk menaklukkan tingkat tekanan darah. US Food and Drug Administration mulai membudidayakan petai karena diklaim mampu mencegah tingkat tekanan darah dan stroke jantung.

Beberapa penelitian mengatakan bahwa petai dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Orang dengan hipertensi dan mereka yang memiliki peningkatan risiko penyakit jantung mungkin perlu menjaga asupan natrium harian mereka antara 1.500 miligram dan 2.300 miligram per hari.

Tingkatkan fungsi kognitif

Ilustrasi otak
Ilustrasi (iStock)

Petai memiliki kandungan kalium yang tinggi, sehingga dapat membantu seseorang dalam meningkatkan kemampuan kognitif. Penelitian di Inggris menguatkan bahwa petai dapat meningkatkan fungsi kognitif seseorang. Penelitian ini menunjukkan, siswa yang mengonsumsi petai saat sarapan hingga makan siang, dapat menyelesaikan masalah dengan cukup mudah.

Penelitian telah mengungkapkan bahwa makanan yang dikemas dengan potasium dapat membantu belajar dengan membuat siswa lebih waspada dan juga meningkatkan daya ingat. Mineral ini memainkan peran penting dalam mengaktifkan impuls saraf di seluruh sistem saraf. Impuls saraf membantu mengatur kontraksi otot, detak jantung, refleks, dan banyak proses lainnya.

Lancarkan pencernaan

Manfaat Kacang Polong
Menyehatkan Sistem Pencernaan / Sumber: iStockphoto

Petai memiliki efek efek antasid yang bisa meredakan mulas atau sakit perut lainnya. Petai dapat membantu mengurangi rasa sesak dan sakit pada perut. Makan petai di sela waktu makan juga membuat kadar glukosa darah naik dan mencegah mual di pagi hari pada wanita.

Petai bisa digunakan sebagai makanan untuk gangguan usus karena teksturnya yang lembut dan halus. Petai menetralkan tingkat keasaman dan mengurangi iritasi dengan melapisi lapisan perut. Serat ditemukan dalam petai yang membantu pencernaan makanan. Bagi siapa saja yang sering mengalami masalah pencernaan seperti sembelit, petai cocok dikonsumsi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya