5 Gejala Dermatitis Atopik Pada Bayi, Jangan Dianggap Sepele

Jika tak mendapatkan penanganan yang baik, penyakit ini bisa berlangsung lama.

oleh Mardella Savitri Murtisari diperbarui 28 Jun 2023, 04:30 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2023, 04:30 WIB
Fakta Seputar Dermatitis Atopik
Fakta Seputar Dermatitis Atopik (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Penyakit kulit ada banyak jenisnya, salah satunya yakni Dermatitis Atopik. Penyakit ini pada umumnya terjadi pada bayi atau anak usia dini yang kulitnya masih rentan. Namun, penyakit ini juga bisa terjadi pada orang yang memiliki riwayat yang sama di keluarganya.

Dermatitis atopik atau dikenal juga dengan istilah eksim susu merupakan kondisi di mana kulit mengalami peradangan. Kondisi ini nampak jelas terjadi karena disertai dengan kulit yang memerah, kering, dan terasa gatal.

Pada balita, biasanya dermatitis atopik akan nampak di bagian tubuh tertentu seperti kulit kepala, tangan, kaki, hingga pipi. Penyakit ini juga bisa berlangsung lama, bahkan perlu waktu sembuh hingga bertahun-tahun.

Meskipun penyakit ini tidak menular, namun jangan sampai menganggap sepele. Hal ini lantaran rasa gatal yang disebabkan oleh dermatitis atopik bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Berikut merupakan ulasan tentang 5 tanda dermatitis atopik pada bayi yang dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (2/10/2020).

Gejala Dermatitis Atopik

Fakta Seputar Dermatitis Atopik
Fakta Seputar Dermatitis Atopik (sumber: iStockphoto)

Bayi yang baru lahir cenderung memiliki kulit yang sensitif. Sehingga produk yang digunakan untuk bayi harus dipastikan aman terlebih dahulu. Hal ini menghindari terjadinya ruam atau peradangan pada kulit bayi yang masih tipis.

American Academy of Family Physicians (AAFP) menjelaskan bahwa gangguan kulit adalah salah satu keluhan yang paling sering dialami bayi dengan prevalensi mencapai 70 persen sehingga menjadi sumber kekhawatiran yang besar bagi orangtua.

Hal ini lantaran kondisi kulit bayi yang masih sensitif perlu mendapatkan penanganan khusus. Terutama kulit bayi yang baru lahir. Hal ini perlu dilakukan agar tidak memicu terjadinya gejala dermatitis atopik.

Gejala pada setiap pengidap dermatitis atopik bisa berbeda-beda. Jika pada balita, umumnya akan nampak jelas terlihat di kulit. Berupa kondisi kulit yang bersisik, berkerak, dan memerah di area pipi.

Berikut merupakan gejala dermatitis atopik pada bayi:

1. Anak akan sulit tidur karena merasa kulitnya gatal

2. Lebih sering rewel dan menangis karena kondisi kulitnya tidak nyaman

3. Kulit terlihat kering dan bersisik di sejumlah area

4. Nampak ruam yang muncul secara tiba-tiba

5. Ruam terdapat di lipatan siku, lutut, leher, pergelangan tangan, kaki, atau lipatan bokong.

Jika anak anda mengalami gejala dermatitis atopik, maka ada baiknya untuk segera membawa ke dokter kulit terdekat untuk mendapatkan pengobatan. Penyakit dermatitis atopik memang tidak menular, tapi rasa gatalnya bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Seperti halnya disebutkan di atas, biasanya bayi dengan kondisi kulit dermatitis atopik bisa lebih rewel dan mudah menangis karena kondisi kulitnya yang gatal. Jika semakin digaruk, maka infeksinya juga terancam meluas.

 

Faktor pemicu dermatitis atopik

Fakta Seputar Dermatitis Atopik
Fakta Seputar Dermatitis Atopik (sumber: iStockphoto)

Dermatitis atopik memang tidak menular, namun kondisi kulit ini bisa kambuh meskipun telah diobati. Ada banyak faktor yang bisa memicu gejala dermatitis atopik ini.

1. Alergi Makanan

Makanan bisa menjadi salah satu pemicu penyakit dermatitis atopik. Hal ini lantaran setiap orang dilahirkan dengan kondisi yang berbeda-beda. Beberapa makanan yang bisa memicu alergi yakni: susu sapi, telur ayam, ikan laut, kacang-kacangan, dan lain sebagainya.

2. Kondisi lingkungan kotor

Orang dengan penyakit dermatitis atopik, kulitnya bisa menjadi lebih sensitif. Kondisi lingkungan kotor misalnya seperti berdebu juga bisa menimbulkan gatal-gatal bagi para penderita penyakit ini.

Kemudian, bisa juga dipicu oleh alergi terhadap bulu binatang seperti halnya kucing, anjing, dan lain sebagainya.

3. Bahan pakaian

Kondisi kulit dermatitis atopik membuat penderitanya menjadi lebih sensitif dengan bahan pakaian yang menimbulkan iritasi. Misalkan seperti pakaian yang berbahan kasar, wol, atau berenda.

4. Kondisi cuaca

Salah satu faktor pemicunya dermatitis atopik adalah iklim cuaca. Orang dengan penyakit dermatitis atopik tidak bisa berada di tempat yang memiliki cuaca terlalu ekstream, misalkan seperti terlalu panas ataupun terlalu dingin. Jika memiliki alergi, bisa menimbulkan ruam dan gatal-gatal.

Cara mengurangi efek dermatitis atopik

Dermatitis Atopik
Dermatitis Atopik

 

Penyakit dermatitis atopik memang sulit disembuhkan. Maka dari itu ada sejumlah saran agar bisa mengurangi gejala dermatitis atopik. Sehingga radang dan ruam yang telah ada di kulit tidak semakin meluas.

Meski demikian, anda tetap harus memastikan untuk membawa bayi anda periksa ke dokter kulit. Supaya si kecil bisa mendapatkan penanganan yang baik dengan segera.

Berikut merupakan beberapa cara untuk mengurangi penyakit dermatitis atopik:

- Usahakan menjaga kebersihan kulit bayi dan anak

- Menghindari suhu ekstrem, terlalu dingin dan terlalu panas

- Menghindari faktor penyebab kekambuhan

- Menjaga kulit tetap lembab dengan mengoleskan pelembab segera setelah mandi. Pelembab yang digunakan pun harus yang mengandung bahan yang mengidentik dengan lipid penyusun Skin Barrier, seperti ceramide, cholesterol, dan fatty acid. Kandungan yang dapat menyusun kembali struktur pelindung sementara pada kulit dan dapat merangsang tingkat produksi ceramide dengan sendirinya.

- Menjaga kebersihan lingkungan terutama kamar tidur

- Rajin mandi dan mengganti pakaian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya