Fungsi Perencanaan Produksi adalah Efisiensi, Pahami Tujuan, Jenis-Jenis, dan Tahapannya

Salah satu fungsi perencanaan produksi adalah memastikan agar proses pembuatan produk tetap berjalan lancar dan efisien.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 17 Jul 2023, 11:20 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2023, 11:20 WIB
Produksi kaus
Proses produksi kaus. (Liputan6.com/ist)

Liputan6.com, Jakarta Perencanaan produksi adalah rumusan dari serangkaian langkah yang harus diambil untuk menjalankan kegiatan produksi dengan efisien. Salah satu fungsi perencanaan produksi adalah memastikan agar proses pembuatan produk tetap berjalan lancar dan jumlahnya bisa memenuhi kebutuhan konsumen.

Selain itu, fungsi perencanaan produksi adalah untuk memastikan bahwa serangkaian proses produksi berlangsung secara sistematis dan efisien. Dengan memastikan bahwa aktivitas produksi berjalan sistematis dan efisien, diharapkan langkah-langkah produksi dapat mencapai tujuan dari produksi, salah satunya memperoleh tingkat keuntungan yang ditargetkan.

Selain itu, tujuan dari perencanaan produksi adalah untuk meningkatkan efisiensi produksi dengan cara mengurangi biaya produksi dan meningkatkan kualitas produk. Selain itu, perencanaan produksi juga bertujuan untuk memastikan ketersediaan produk tepat waktu.

Untuk lebih memahami fungsi perencanaan produksi, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com, Senin (18/7/2023).

Fungsi Perencanaan Produksi adalah Berikut Ini

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perencanaan produksi adalah sebuah rumusan mengenai langkah-langkah produksi agar aktivitas produksi berjalan secara efisien. Fungsi perencanaan produksi adalah memainkan peran penting dalam kegiatan kewirausahaan untuk memastikan bahwa proses produksi berjalan dengan lebih efisien. Beberapa fungsi perencanaan produksi adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Perencanaan Produksi adalah Memenuhi Permintaan Pasar dengan Produk yang Relevan

Fungsi perencanaan produksi adalah berperan dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan permintaan pasar. Ini berarti memahami apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan memproduksi barang atau layanan yang relevan. Dalam perencanaan produksi, Anda dapat menentukan jenis produk yang diinginkan serta kuantitas dan kualitasnya, sehingga dapat terus memenuhi kebutuhan pasar dalam jangka waktu yang lebih lama.

2. Fungsi Perencanaan Produksi adalah Merencanakan Biaya Produksi

Perencanaan produksi adalah untuk memperkirakan biaya produksi agar tetap efisien dan sesuai dengan anggaran. Dengan memiliki perkiraan yang akurat tentang biaya produksi, perusahaan dapat mengelola sumber daya dengan lebih baik dan mengoptimalkan penggunaan dana.

3. Fungsi Perencanaan Produksi adalah Menentukan Jadwal Peluncuran Produk

Fungsi perencanaan produksi adalah untuk membantu dalam menentukan waktu peluncuran produk. Ini melibatkan penjadwalan dari tahap pengolahan bahan baku, penambahan fitur, hingga tahap akhir produksi. Dengan memiliki jadwal yang terperinci, Anda dapat memastikan bahwa produk siap diluncurkan tepat waktu dan dapat dipasarkan kepada masyarakat dengan sukses.

Tujuan Perencanaan Produksi

Tesla Ingin Bangun Pabrik Raksasa di Jepang?
Elon Musk ingin membuka fasilitas produksi baru diluar Amerika Serikat.

Dari penjelasan sebelumnya dapat dipahami bahwa secara umum fungsi perencanaan produksi adalah untuk merumuskan langkah-langkah produksi untuk mencapai tujuan dari aktivitas produksi. Tujuan utama dari perencanaan produksi adalah memastikan bahwa produk dapat diproduksi dan dijual sesuai permintaan pasar.

Selain itu, perencanaan produksi juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi dengan mengurangi biaya produksi dan meningkatkan kualitas produk. Tujuan lainnya adalah memastikan ketersediaan produk tepat waktu.

Menurut Assauri (2011), terdapat lima tujuan perencanaan produksi yang dapat dicapai oleh perusahaan:

1. Mencapai Keuntungan

Perencanaan produksi dapat membantu perusahaan mencapai tingkat keuntungan yang optimal dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengontrol biaya produksi, dan meningkatkan efisiensi operasional.

2. Menguasai Pangsa Pasar Utama

Melalui perencanaan produksi yang tepat, perusahaan dapat merencanakan produksi untuk memenuhi permintaan pasar utama dan mencapai dominasi di pasar tersebut.

3. Memastikan Efisiensi Produksi

Perencanaan produksi membantu perusahaan dalam merencanakan proses produksi yang efisien, mengatur aliran produksi, dan mengoptimalkan penggunaan mesin, tenaga kerja, dan bahan baku.

4. Mempertahankan Kesempatan Kerja dan Pertumbuhan Perusahaan

Dengan perencanaan produksi yang baik, perusahaan dapat mempertahankan kesempatan kerja bagi karyawan serta mendorong pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan.

5. Memanfaatkan Fasilitas dan Sarana Perusahaan secara Efektif

Perencanaan produksi membantu perusahaan dalam memanfaatkan fasilitas dan sarana produksi yang dimiliki dengan seefektif mungkin, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan mengoptimalkan penggunaan aset perusahaan.

Dengan mencapai tujuan-tujuan ini melalui perencanaan produksi yang baik, perusahaan dapat mencapai keberhasilan dalam menjalankan kegiatan produksi dan memenuhi kebutuhan pasar dengan efektif.

Jenis-Jenis Perencanaan Produksi

20160119-Buruh-Tembakau-AFP
Ratusan buruh Indonesia bekerja di pabrik tembakau memproduksi rokok kretek di Malang Jawa Timur, (24/6/2010). (AFP/AMAN RAHMAN)

Secara umum, fungsi perencanaan produksi adalah untuk memastikan bahwa aktivitas produksi dapat mencapai tujuan dengan langkah-langkah yang efisien. Untuk mencapai hal tersebut, perencanaan produksi bisa dilakukan dengan berbagai cara. Adapun jenis-jenis perencanaan produksi antara lain adalah sebagai berikut:

1. Metode Pekerjaan

Metode ini dikenal sebagai produksi berbasis proyek dan cocok untuk memenuhi permintaan produk secara khusus. Metode pekerjaan menekankan perencanaan dan manufaktur setiap barang secara terpisah. Dalam metode ini, fungsi perencanaan produksi adalah untuk mengantisipasi hambatan yang mungkin muncul selama proses produksi.

2. Metode Batch

Metode ini melibatkan produksi barang dalam kelompok. Tim manajemen dapat memantau proses produksi secara langsung, sehingga dapat melakukan perbaikan segera jika terjadi kesalahan pada batch produksi sebelumnya.

3. Metode Aliran

Metode aliran menggunakan hubungan antara setiap tahapan manufaktur dan upaya pencegahan hambatan produksi. Dalam metode ini, penting untuk melakukan standarisasi dan kontrol kualitas yang ketat. Metode aliran cocok untuk produk yang diproduksi secara individual dan tidak memerlukan desain khusus. Inventarisasi juga penting untuk mencegah keterlambatan produksi.

4. Metode Proses

Metode ini menekankan transisi yang mulus dari satu tahap manufaktur ke tahap berikutnya. Transisi harus dilakukan dengan bantuan otomatisasi yang signifikan. Metode ini umumnya digunakan dalam produksi bahan cair yang memerlukan pemantauan yang ketat. Pemantauan ini bertujuan untuk memastikan setiap tahapan produksi memenuhi standar yang ditetapkan.

5. Metode Produksi Massal

Metode produksi massal mirip dengan metode aliran, tetapi melibatkan lebih banyak jalur dan otomatisasi untuk mempercepat waktu produksi. Namun, metode ini berbeda dari metode batch karena tidak memerlukan produksi dalam kelompok. Perencanaan produksi massal memerlukan estimasi permintaan produk yang sangat rinci untuk menghindari kelebihan persediaan.

Tahap-Tahap Perencanaan Produksi

Produksi Beton Menuju New Normal di Plant Karawang PT. Waskita Beton Precast
Pekerja merangkai baja untuk PC-I Girder di Plant Karawang PT Waskita Beton Precast, Jawa Barat, Rabu (17/6/2020). Anak usaha PT Waskita Karya yang mampu memproduksi 450 ribu ton per tahun mewajibkan pekerja dan pegawai kenakan masker dengan kebijakan new normal. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Fungsi perencanaan produksi adalah untuk memastikan bahwa aktivitas produksi dapat mencapai tujuan dengan langkah-langkah yang efisien. Karena itu, perencanaan produksi memerlukan serangkaian langkah sistematis untuk memastikan kelancaran pelaksanaannya. Berikut adalah empat tahap dalam merencanakan produksi:

1. Routing

Routing melibatkan penentuan jalur produksi dari pengolahan bahan mentah hingga tahap akhir produksi. Ini mencakup identifikasi sumber daya yang dibutuhkan pada setiap tahap, termasuk mesin, peralatan, dan tenaga kerja.

2. Scheduling

Tahap scheduling melibatkan pengaturan jadwal produksi. Anda menentukan waktu mulai produksi dan jumlah produk yang perlu diproduksi dalam periode waktu tertentu. Scheduling juga mencakup penentuan urutan produksi agar berjalan dengan sistematis hingga produk siap diluncurkan.

3. Dispatching

Tahap dispatching melibatkan penugasan tugas produksi. Anda membuat daftar tugas yang harus dilakukan oleh setiap karyawan dalam setiap tahap produksi. Dispatching juga melibatkan pemantauan kinerja karyawan dan mesin yang digunakan dalam proses produksi untuk memastikan segalanya berjalan sebagaimana mestinya.

4. Follow-up

Tahap follow-up melibatkan pemantauan dan evaluasi produksi. Ini berfokus pada proses produksi, mengevaluasi kinerja produksi, dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi masalah yang muncul. Follow-up mencakup penyesuaian jadwal dan rencana produksi jika terjadi perubahan dalam permintaan pasar atau kondisi selama produksi.

Perencanaan produksi memiliki peran yang sangat penting dalam kewirausahaan. Fungsinya adalah memastikan kelancaran proses produksi dan menghasilkan jumlah produk yang sesuai dengan permintaan pasar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya