Tarawih Artinya Apa? Ini Hukum, Keutamaan dan Tata Cara Melakukannya

Pengertian tarawih dan hukumnya, serta keutamaan dan tata caranya.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 12 Sep 2023, 09:18 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2023, 09:15 WIB
Ilustrasi Sholat Tarawih (Istimewa)
Ilustrasi Sholat Tarawih (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Untuk memahami makna sejati dari ibadah tarawih, mari kita mulai dengan menerjemahkan kata tarawih dalam bahasa Arab. Secara harfiah, tarawih artinya menyusul, dan ibadah ini diberi nama demikian karena shalat tarawih artinya adalah salat yang menyusul atau dilakukan secara berurutan setelah shalat Isya'.

Dalam konteks Islam, tarawih artinya lebih dari sekadar salat yang dilakukan di malam bulan Ramadhan. Ibadah tarawih adalah kesempatan istimewa bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah, merenungkan ayat-ayat suci Al-Quran, dan memperoleh pahala yang besar. Keutamaan tarawih tidak dapat diabaikan, dan setiap muslim dianjurkan untuk melaksanakannya dengan penuh khusyu' dan ikhlas.

Untuk lebih memahami arti dari shalat tarawih, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Selasa (12/9/2023). Pengertian tarawih dan hukumnya, serta keutamaan dan tata caranya.

Tarawih artinya apa?

Hukum Sholat Tarawih
Ilustrasi Waktu Maghrib Credit: pexels.com/Konevi

Tarawih adalah salah satu ibadah yang dilakukan oleh umat Islam selama bulan Ramadhan. Ibadah ini berupa shalat sunnah yang dilakukan secara berjamaah di masjid atau di rumah pada malam hari, setelah shalat Isya' dan sebelum shalat Witir. Tarawih biasanya dilakukan dalam setiap malam bulan Ramadhan dan bisa terdiri dari sejumlah rakaat shalat, dengan jumlah rakaat yang umumnya berkisar antara 8 hingga 20 rakaat, tergantung pada tradisi atau keyakinan masing-masing jamaah.

Hukum tarawih adalah sunnah mu'akkadah, yang artinya merupakan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Hal ini berdasarkan pada hadis Rasulullah Muhammad SAW yang menyatakan pentingnya melaksanakan shalat tarawih selama bulan Ramadhan. Namun, tidak ada hukuman atau sanksi jika seseorang tidak melaksanakannya. Ini berbeda dengan shalat wajib, seperti shalat lima waktu, yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim.

Tarawih memiliki nilai ibadah yang besar dalam Islam, karena selain menjadi kesempatan untuk membaca Al-Quran lebih banyak, juga merupakan momen untuk meningkatkan koneksi spiritual dan mendapatkan pahala yang besar di bulan Ramadhan. Banyak umat Islam yang merasa terinspirasi dan bersemangat untuk melaksanakan tarawih bersama-sama dengan jamaah di masjid, meskipun tarawih juga bisa dilakukan secara individu di rumah.

 

Keutamaan tarawih dan dalilnya

Tata Cara Sholat Tarawih Sendiri di Rumah
Ilustrasi Sholat Tarawih Sendiri di Rumah Credit: pexels.com/Abdullah

Tarawih memiliki keutamaan yang besar dalam Islam, dan ada beberapa dalil yang menunjukkan pentingnya melaksanakan shalat tarawih selama bulan Ramadan. Berikut adalah beberapa keutamaan tarawih beserta dalilnya:

  1. Pahala yang Besar: Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa yang berdiri (menjalankan shalat) pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
  2. Menggandakan Pahala: Tarawih merupakan kesempatan untuk memperoleh pahala yang berlipat ganda selama bulan Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian menyusulnya dengan enam hari di bulan Syawal, maka itu seperti berpuasa selama setahun." (HR. Muslim)
  3. Pahala Membaca Al-Quran: Tarawih memberikan kesempatan untuk membaca Al-Quran lebih banyak. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka dia mendapatkan satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan semisalnya. Aku tidak mengatakan 'Alif Lam Mim' adalah satu huruf, tetapi 'Alif' adalah satu huruf, 'Lam' adalah satu huruf, dan 'Mim' adalah satu huruf." (HR. Tirmidzi)
  4. Meningkatkan Koneksi dengan Allah: Tarawih adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah, berrefleksi, dan memperdalam hubungan spiritual dengan-Nya.
  5. Mendengarkan Al-Quran: Selain membaca Al-Quran, tarawih juga memberikan kesempatan untuk mendengarkan bacaan Al-Quran yang dilakukan oleh imam masjid, sehingga umat Islam dapat memahami pesan-pesan dalam Al-Quran.

Keutamaan-keutamaan ini menunjukkan pentingnya melaksanakan shalat tarawih selama bulan Ramadhan sebagai bentuk ibadah yang dapat mendatangkan banyak pahala. Oleh karena itu, banyak umat Islam yang dengan antusias melaksanakan tarawih setiap malam selama bulan Ramadhan untuk meraih keberkahan dan ampunan Allah SWT.

Tata cara sholat tarawih

Niat Salat Tarawih

Sebagai imam:

أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا للهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tarawihi rak'atayni mustaqbilal qiblati ada'an imaman lillahi ta'ala.

Sebagai makmum:

أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tarawihi rak'ataini mustaqbilal qiblati ma'muman lillahi ta'ala.

Niat Salat Tarawih Sendirian:

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tarawihi rak'atayni mustaqbilal qiblati ada'an lillahi ta'ala.

 

Rakaat Pertama

  1. Takbiratul ihram (mengangkat tangan sebelum membaca niat) dan membaca niat di dalam hati.
  2. Membaca Surat Al-Fatihah.
  3. Membaca satu surat pendek atau satu ayat yang dapat dipahami.
  4. Rukuk dengan tenang (tumakninah).
  5. Membaca tasbih rukuk satu kali (Subhana Rabbiyal Azim).
  6. Iktidal dengan tenang (tumakninah).
  7. Membaca doa iktidal (Sami'allahu liman hamidah).
  8. Sujud pertama dengan tenang (tumakninah).
  9. Membaca tasbih sujud satu kali (Subhana Rabbiyal A'la).
  10. Duduk di antara dua sujud dengan tenang (tumakninah).
  11. Membaca doa duduk di antara dua sujud (Rabbighfirli, warhamni, wajburni, warzuqni, wahdinii, w'aafini).
  12. Sujud kedua dengan tenang (tumakninah).
  13. Membaca tasbih sujud satu kali (Subhana Rabbiyal A'la).
  14. Duduk istirahat sejenak (tumakninah) sebelum bangun.
  15. Bangun untuk melanjutkan rakaat kedua.

Rakaat Kedua

Lakukan langkah-langkah 2 hingga 13 seperti yang telah dilakukan dalam rakaat pertama.

Setelah itu, duduk tasyahud (tawaruk atau duduk di atas pantat kiri dengan memasukkan kaki kiri ke kanan).

Baca tasyahud atau kalimat syahadat.

Membaca selawat Nabi (Allahumma salli 'ala Muhammadin wa 'ala ali Muhammad).

Membaca salam pertama sambil menoleh ke kanan (Assalamu 'alaikum wa rahmatullah).

Membaca salam kedua sambil menoleh ke kiri (Assalamu 'alaikum wa rahmatullah).

Setelah dua rakaat selesai, ulangi langkah-langkah di atas untuk rakaat-rakaat berikutnya, sesuai dengan jumlah yang Anda pilih (biasanya 8 atau 20 rakaat). Jika Anda melaksanakan tarawih di masjid dengan imam, ikuti langkah-langkah yang dia lakukan dan dengarkan bacaan Al-Quran dengan khushu' (khusyuk).

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya