Tata Cara Shalat Tarawih 11 Rakaat: Panduan Lengkap dan Keutamaannya

Pelajari tata cara shalat Tarawih 11 rakaat dengan formasi 4-4-3 dan keutamaan shalat sunnah di bulan Ramadhan.

oleh Sulung Lahitani Diperbarui 27 Feb 2025, 19:03 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2025, 19:03 WIB
tata cara sholat tarawih sendiri
tata cara sholat tarawih sendiri ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Shalat Tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan selama bulan Ramadhan. Ibadah ini memiliki keutamaan yang besar, di mana Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang berdiri (shalat) di malam Ramadhan dengan penuh iman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni" (HR. Bukhari dan Muslim).

Shalat Tarawih menjadi momen penting bagi umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, sekaligus memperkuat ikatan spiritual dalam bulan yang penuh berkah ini.

Keutamaan shalat Tarawih tidak hanya terletak pada pahala yang dijanjikan, tetapi juga pada kesempatan untuk berdoa dan membaca Al-Qur'an. Selama bulan Ramadhan, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, termasuk membaca Al-Qur'an dan berdoa.

Shalat Tarawih menjadi sarana untuk melaksanakan dua hal tersebut secara bersamaan. Selain itu, shalat ini juga menjadi momen untuk berkumpul dan bersilaturahmi dengan sesama jamaah di masjid.

Penting untuk dicatat bahwa shalat Tarawih ini dikerjakan setelah shalat Isya dan dilakukan dalam jumlah rakaat yang bervariasi. Terdapat beberapa pendapat mengenai jumlah rakaat yang bisa dilakukan, mulai dari 8 hingga 20 rakaat. Namun, yang paling umum dilakukan adalah 11 rakaat, yang terdiri dari 8 rakaat Tarawih dan 3 rakaat Shalat Witir. Dengan demikian, shalat Tarawih menjadi salah satu ibadah yang sangat dinantikan oleh umat Muslim setiap tahunnya.

Dalam pelaksanaannya, shalat Tarawih dilakukan secara berjamaah di masjid, meskipun juga bisa dilakukan secara sendirian di rumah. Namun, disarankan untuk melaksanakan shalat ini secara berjamaah agar lebih khusyuk dan merasakan kebersamaan dalam beribadah. Mari kita pelajari lebih lanjut tentang tata cara shalat Tarawih 11 rakaat dengan formasi 4-4-3.

Formasi Rakaat Tarawih: Variasi Pelaksanaan

Shalat Tarawih dapat dilakukan dalam beberapa formasi yang berbeda. Salah satu yang paling umum adalah formasi 11 rakaat, yang terdiri dari 8 rakaat Tarawih dan 3 rakaat Witir. Dalam pelaksanaan formasi ini, shalat Tarawih dibagi menjadi dua bagian, masing-masing terdiri dari 4 rakaat dengan satu salam di setiap bagiannya. Ini berarti, setelah menyelesaikan 4 rakaat pertama, jamaah akan memberikan salam sebelum melanjutkan ke 4 rakaat berikutnya.

Formasi 4-4-3 ini sangat praktis dan mudah diingat, sehingga banyak dijadikan pilihan oleh jamaah. Di samping itu, ada juga variasi lain seperti formasi 2-2-2-2-2-1 dan 2-2-2-2-3. Formasi-formasi ini sah dan diperbolehkan, namun penting untuk mengikuti tata cara yang lazim di masjid atau tempat Anda melaksanakan shalat Tarawih. Dengan begitu, jamaah dapat merasakan keseruan dan kebersamaan dalam beribadah.

Shalat Tarawih 11 rakaat dengan formasi 4-4-3 ini menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang ingin melaksanakan ibadah dengan lebih ringan namun tetap mendapatkan pahala yang maksimal. Dalam pelaksanaannya, setiap 4 rakaat dilakukan dengan tata cara shalat sunnah pada umumnya, sehingga tidak ada yang berbeda dengan shalat sunnah lainnya. Ini membuat shalat Tarawih menjadi ibadah yang mudah diakses oleh semua kalangan.

Tata Cara Shalat Tarawih 8 Rakaat

Pada pelaksanaan shalat Tarawih 8 rakaat, setiap jamaah diawali dengan niat dalam hati untuk melaksanakan shalat sunnah. Setelah itu, langkah pertama adalah takbiratul ihram dengan mengucapkan "Allahu Akbar". Selanjutnya, bacalah surat Al-Fatihah diikuti dengan surat pendek lainnya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Pada setiap rakaat, setelah membaca Al-Fatihah, jamaah melanjutkan dengan ruku', i'tidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud.

Setelah menyelesaikan empat rakaat pertama, jamaah dianjurkan untuk memberikan salam. Kemudian, lanjutkan dengan empat rakaat berikutnya dengan cara yang sama. Pastikan setiap gerakan dilakukan dengan khusyuk dan penuh penghayatan, agar ibadah terasa lebih bermakna. Shalat Tarawih ini menjadi momen untuk merenungkan ayat-ayat yang dibaca dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Setelah menyelesaikan 8 rakaat Tarawih, jamaah dapat melanjutkan dengan shalat Witir sebagai penutup. Shalat Witir ini memiliki tata cara yang sedikit berbeda dan menjadi bagian penting dalam rangkaian shalat malam di bulan Ramadhan.

Tata Cara Shalat Witir 3 Rakaat

Setelah menyelesaikan shalat Tarawih, jamaah dapat melanjutkan dengan shalat Witir sebanyak 3 rakaat. Rakaat pertama dan kedua dilakukan seperti shalat sunnah pada umumnya, yaitu dengan membaca Al-Fatihah dan surat pendek, kemudian melanjutkan dengan ruku', i'tidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud.

Rakaat ketiga memiliki tata cara yang sedikit berbeda. Setelah membaca Al-Fatihah dan surat pendek, jamaah diharuskan untuk melaksanakan doa qunut sebelum ruku'. Doa qunut ini merupakan permohonan kepada Allah untuk meminta petunjuk dan perlindungan. Setelah qunut, lanjutkan dengan ruku', i'tidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud, seperti pada rakaat sebelumnya.

Setelah menyelesaikan semua rakaat, tutup shalat dengan salam. Shalat Witir ini menjadi penutup yang sempurna untuk shalat malam, dan sangat dianjurkan untuk dilakukan agar ibadah kita di bulan Ramadhan semakin lengkap.

Bacaan Niat Shalat Tarawih dan Witir

Sebelum melaksanakan shalat tarawih dan witir, penting untuk mengucapkan niat di dalam hati. Berikut adalah bacaan niat untuk shalat tarawih dan witir dengan formasi 4-4-3:

1. Niat Shalat Tarawih 4 Rakaat

a. Niat sebagai Imam:

أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Ushallii sunnatat-taraawiihi arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Aku berniat shalat sunnah tarawih empat rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta'ala."

b. Niat sebagai Makmum:

أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُومًا لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Ushallii sunnatat-taraawiihi arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati ma'muuman lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Aku berniat shalat sunnah tarawih empat rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

c. Niat Shalat Sendiri:

أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Ushallii sunnatat-taraawiihi arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Aku berniat shalat sunnah tarawih empat rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."

 

2. Niat Shalat Witir 3 Rakaat

a. Niat sebagai Imam:

أُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Ushallii sunnatal witri tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Aku berniat shalat sunnah witir tiga rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta'ala."

b. Niat sebagai Makmum:

أُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُومًا لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Ushallii sunnatal witri tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati ma'muuman lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Aku berniat shalat sunnah witir tiga rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

c. Niat Shalat Sendiri:

أُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Ushallii sunnatal witri tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati lillaahi ta'aalaa

Artinya: "Aku berniat shalat sunnah witir tiga rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."

Infografis Jenis-Jenis Plastik yang Berpotensi Jadi Sampah
Infografis Jenis-Jenis Plastik yang Berpotensi Jadi Sampah. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya