Liputan6.com, Jakarta - Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) mengambil nama dari tokoh terkemuka dalam sejarah keagamaan, yaitu Sunan Gunung Jati atau yang dikenal sebagai Syarif Hidayatullah. Pilihan nama ini mencerminkan penghargaan terhadap peran besar Sunan Gunung Jati dalam penyebaran Islam di wilayah Sunda Kelapa, yang sekarang menjadi Jakarta.
Dalam sejarahnya, Sunan Gunung Jati memainkan peran penting dalam memperluas pengaruh Islam, membantu mengusir pasukan Portugis dari wilayah tersebut, dan memprakarsai pengukuhan kekuasaan Islam di Sunda Kelapa. Nama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengisyaratkan pengabdian kepada nilai-nilai keagamaan, sejarah, dan perjuangan untuk memperkuat keberadaan Islam di wilayah tersebut.
Sejak 27 Februari 2018, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta telah dianugerahi akreditasi A oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Peringkat akreditasi A ini merupakan penilaian tertinggi yang diberikan oleh lembaga independen tersebut. Artinya, universitas ini telah memenuhi standar kualitas tinggi yang ditetapkan oleh BAN-PT dalam segala aspek, termasuk kurikulum, sumber daya manusia, fasilitas pendidikan, manajemen institusi, dan kualitas layanan pendidikan tinggi.
Advertisement
Akreditasi A ini menandakan pengakuan terhadap mutu pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berikut Liputan6.com ulas penjelasan lengkapnya, Selasa (21/11/2023).
Sosok Syarif Hidayatullah
Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) merupakan sebuah lembaga pendidikan tinggi di Indonesia yang memiliki nama berdasarkan tokoh terkemuka dalam sejarah keagamaan, yakni Sunan Gunung Jati atau yang dikenal sebagai Syarif Hidayatullah.
Melansir dari situs website resmi UIN Jakarta, pemilihan nama ini tidak terlepas dari kecenderungan institusi pendidikan Islam di Indonesia, khususnya IAIN (sekarang UIN), untuk menggunakan nama-nama tokoh agama dalam penamaan perguruan tingginya.
Sunan Gunung Jati, atau Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, adalah salah satu dari sembilan Wali Songo, penyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Lahir di Arab pada tahun 1448 M, ia memiliki peran signifikan dalam pengembangan Islam di wilayah Sunda Kelapa yang kini menjadi Jakarta. Gelar-gelarnya mencakup berbagai nama seperti Muhammad Nuruddin, Syekh Nurullah, Sayyid Kamil, Maulana Syekh Makhdum Rahmatullah, dan Makhdum Jati. Setelah wafat, ia diakui dengan gelar "Sunan Gunung Jati."
Syarif Hidayatullah mengemban peran penting dalam menyebarkan Islam di Jawa bagian barat. Ia juga memiliki dampak besar dalam mengukuhkan kekuasaan Islam di Sunda Kelapa (sekarang Jakarta), membantu mengusir pasukan Portugis pada tahun 1527 M bersama dengan bantuan Fatahillah (Fala-tehan).
Selain menjadi seorang penyebar ajaran Islam, Sunan Gunung Jati dikenal karena pendekatannya yang bijaksana dalam dakwah. Ia berinteraksi dengan hati nurani masyarakat dan bangsawan setempat dengan cara yang lembut dan toleran. Jika pendekatan ini tidak berhasil, ia menggunakan metode berdebat dengan bijaksana. Pendekatannya yang terbuka dan penuh toleransi berhasil menarik simpati masyarakat.
"Ia juga sering membantu rakyat miskin dan menderita, baik secara moril maupun materil. Ia bergaul dengan bahasa rakyat, sehingga ajarannya dapat dengan mudah diterima. Syarif HidayaÂÂtullah tidak menentang secara tajam agama, kepercayaan, dan adat istiadat penduduk setempat. Sebaliknya ia memperlihatkan keindahan dan kesederhanaan Islam," dijelaskan.
Keberagaman agama dan budaya diperhatikan oleh Syarif Hidayatullah, seperti yang tercermin dalam pernikahannya dengan berbagai wanita dari latar belakang etnis yang berbeda. Upaya menjalin hubungan dengan berbagai etnis ini merupakan bagian dari upaya membangun toleransi dan kerukunan antar-manusia.
Penamaan universitas dengan namanya, yakni Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta diharapkan bisa menjadi sumber inspirasi bagi seluruh komunitas akademis dalam upaya mengembangkan Islam di Indonesia. Harapannya bisa melanjutkan jejak kepemimpinan dan toleransi yang diwujudkan oleh Sunan Gunung Jati.
Advertisement
Lembaga Terakreditasi A
Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) telah menerima akreditasi tertinggi, yaitu peringkat A, dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) sejak tanggal 27 Februari 2018. Akreditasi A ini menandakan pengakuan atas kualitas pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) adalah lembaga independen yang bertugas untuk menilai dan memberikan akreditasi terhadap perguruan tinggi di Indonesia, memastikan bahwa standar kualitas pendidikan tinggi terpenuhi sesuai dengan pedoman yang ditetapkan.
Pengakuan akreditasi A ini menunjukkan bahwa Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta telah memenuhi standar yang ketat dalam hal kurikulum, sumber daya manusia (dosen dan tenaga pendidik), fasilitas pendidikan, pengelolaan institusi, dan berbagai aspek kualitas lainnya yang menjadi acuan dari BAN-PT.
Demikian, mahasiswa yang belajar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat memiliki keyakinan akan mutu dan standar pendidikan tinggi yang tinggi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh lembaga akreditasi nasional.
Peringkat akreditasi A dari BAN-PT juga memberikan dampak positif bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam meningkatkan reputasi serta daya saing di ranah pendidikan tinggi. Hal ini juga menarik bagi calon mahasiswa yang tengah mencari institusi pendidikan tinggi yang unggul dan terpercaya, serta memberikan dorongan bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan, inovasi kurikulum, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat demi mempertahankan standar yang tinggi yang telah diakui oleh lembaga akreditasi nasional.