Liputan6.com, Jakarta Surat Al-Maidah ayat 11 perlu dipahami tafsirnya oleh setiap muslim. Pasalnya, ayat ini mengajak orang-orang beriman untuk mengingat kembali semua nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Di mana Allah SWT melepaskan orang-orang beriman dari bahaya kejahatan musuh.
Baca Juga
Advertisement
Kejahatan musuh di sini bisa dimaknai sebagai semua kejahatan yang dilakukan oleh orang kafir kepada Rasulullah SAW dan para sahabatnya pada permulaan lahirnya Islam, di mana mereka selalu dilindungi Allah SWT.
Al-Maidah merupakan surat ke-5 dalam Al-Qur’an, dan ayat 11 dalam surat ini mengingatkan kepada orang-orang beriman agar mensyukuri anugerah keselamatan dari gangguan musuh. Hal ini bagi orang beriman dapat bermanfaat karena akan lebih memperteguh imannya kepada Allah dan kekuasaan-Nya dan menimbulkan semangat dan kepercayaan kepada diri sendiri dalam menghadapi kesusahan dan penderitaan untuk menegakkan kebenaran.
Allah menyuruh kaum Muslimin bertawakal kepada-Nya, setelah mereka melakukan usaha dan ikhtiar menurut kemampuan mereka, dan melarang mereka bertawakal selain kepada Allah. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (10/1/2024) tentang tafsir Al-Maidah ayat 11.
Bacaan Surat Al-Maidah Ayat 11
Sebelum mengenali tafsir surat Al-Maidah ayat 11, kamu tentunya perlu mengetahui bacaan dan juga artinya terlebih dahulu. Berikut bacaan surat Al-Maidah ayat 11 tulisan Arab, Latin, dan artinya:
Bacaan surat Al-Maidah ayat 11 tulisan Arab:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ هَمَّ قَوْمٌ اَنْ يَّبْسُطُوْٓا اِلَيْكُمْ اَيْدِيَهُمْ فَكَفَّ اَيْدِيَهُمْ عَنْكُمْۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗوَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ ࣖ
Bacaan surat Al-Maidah ayat 11 Latin:
“Yâ ayyuhalladzîna âmanudzkurû ni‘matallâhi ‘alaikum idz hamma qaumun ay yabsuthû ilaikum aidiyahum fa kaffa aidiyahum ‘angkum, wattaqullâh, wa ‘alallâhi falyatawakkalil-mu'minûn.”
Arti Surat Al-Maidah Ayat 11:
“Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah nikmat Allah (yang diberikan) kepadamu, ketika suatu kaum bermaksud hendak menyerangmu dengan tangannya, lalu Allah menahan tangan mereka dari kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah-lah hendaknya orang-orang beriman itu bertawakal.”
Advertisement
Tafsir Al-Maidah Ayat 11 dari Tafsir Tahlili
Tafsir surat Al-Maidah ayat 11 bisa kamu pahami dari Tafsir Tahlili. Tafsir Tahlili adalah metode menafsirkan al-Qur'an yang berusaha menjelaskan al-Qur'an dengan menguraikan berbagai seginya dan menjelaskan apa yang dimaksudkan oleh al-Qur'an. Melansir dari Kemenag RI via NU Online, berikut tafsir surat Al-Maidah ayat 11:
Orang-orang yang beriman harus mengingat kembali nikmat yang sangat besar yang diberikan kepada mereka dengan kekuasaan-Nya, Allah telah menahan dan membebaskan mereka dari suatu kejahatan yang sangat berbahaya yang direncanakan oleh orang-orang kafir.
Banyak riwayat yang menceritakan tentang sebab turunnya ayat ini yang pada umumnya berkisar di sekitar seorang laki-laki dari suku Muharib yang diutus oleh kaumnya untuk membunuh Nabi Muhammad SAW.
Riwayat yang terkuat ialah yang dikuatkan oleh al-Hakim dari hadis Jabir, yaitu seorang laki-laki dari suku Muharib bernama Gauras bin Haris datang dan berdiri di hadapan Rasulullah SAW seraya (menghunus pedang) dan berkata,
"Siapakah yang dapat membelamu?"
Rasulullah saw menjawab, "Allah" maka terjatuhlah pedang itu dari tangannya lalu diambil oleh Rasulullah SAW seraya berkata, "Siapakah yang dapat membelamu?", laki-laki itu menjawab, "Jadilah engkau sebaik-baik orang yang bertindak."
Rasulullah bertanya, "Maukah engkau mengakui bahwa tiada tuhan selain Allah dan sesungguhnya aku adalah Rasul-Nya ?" Laki-laki itu menjawab, "Saya berjanji bahwa saya tidak akan memerangimu dan tidak akan turut dengan kaum yang akan memerangimu."
Lalu Rasulullah SAW membebaskannya, setelah ia kembali kepada kaumnya ia berkata kepada mereka: "Saya baru saja datang menjumpai seorang manusia yang paling baik yaitu Rasulullah SAW."
Ayat ini mengajak orang-orang yang beriman untuk mengingat kembali nikmat yang akan diberikan kepada mereka pada waktu menghadapi kaum yang bermaksud jahat, Allah menahan dan melepaskan mereka dari bahaya kejahatan musuh.
Menurut sebagian ahli tafsir yang dimaksud dengan kejahatan dalam ayat ini ialah kejahatan Gauras yang tersebut di atas. Sebagian lain berpendapat bahwa yang dimaksud, ialah semua kejahatan yang dilakukan oleh orang kafir kepada Rasulullah dan para sahabatnya pada permulaan lahirnya Islam dan mereka selalu dilindungi Allah.
Mengingat hal-hal serupa itu sangat besar manfaatnya bagi kehidupan orang-orang yang beriman, akan lebih memperteguh imannya kepada Allah dan kekuasaan-Nya dan menimbulkan semangat dan kepercayaan kepada diri sendiri dalam menghadapi kesusahan dan penderitaan untuk menegakkan kebenaran.
Pada akhir ayat ini, Allah memerintahkan kepada orang-orang mukmin supaya tetap bertakwa kepada-Nya yang telah memperlihatkan kekuasaan-Nya dalam menolong dan melindungi mereka dari kejahatan musuh. Allah menyuruh kaum Muslimin bertawakal kepada-Nya, setelah mereka melakukan usaha dan ikhtiar menurut kemampuan mereka, dan melarang mereka bertawakal selain kepada Allah.
Tafsir Al-Maidah Ayat 11 dari Tafsir Wajiz
Tafsir surat Al-Maidah ayat 11 juga bisa kamu pahami dari Tafsir Wajiz. Melansir dari Kemenag RI via NU Online, berikut tafsir surat Al-Maidah ayat 11 dari tafsir Wajiz:
Ayat ini sekali lagi mengingatkan orang-orang beriman agar mensyukuri anugerah keselamatan dari gangguan musuh. Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah nikmat Allah SWT yang dianugerahkan kepadamu, ketika suatu kaum, yakni orang-orang kafir Mekah dan orang-orang Yahudi Bani Nadir, bermaksud hendak menyerangmu dengan tangannya untuk membunuhmu dan para sahabat yang bersamamu dengan cara yang licik, lalu Allah menahan tangan mereka dari kamu sehingga mereka tidak dapat melaksanakan niatnya berbuat jahat kepadamu.
Dan bertakwalah kepada Allah pada setiap waktu dan dalam segala keadaan, dan hanya kepada Allah-lah, tidak kepada selain-Nya, hendaknya orang-orang beriman itu bertawakal, menyerahkan segala keputusan kepada Allah yang memutuskan segala sesuatu sesuai ilmu-Nya yang mahaluas dan kekuasaan-Nya yang mahabesar.
Advertisement