Surat Asyam Ayat 1 Sampai 15 dalam Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahannya

Surat Asyam adalah surat ke 91 dalam urutan mushaf Al-Quran yang terdiri dari 15 ayat

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 19 Okt 2023, 15:30 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2023, 15:30 WIB
Surat Asyam Ayat 1 Sampai 15 dalam Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahannya
Ilustrasi kitab suci, Islam, Al-Qur'an. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Surat Asyam merupakan salah satu surat dalam Al-Qur’an. Surat ini adalah surat ke 91 dalam urutan mushaf Al-Quran yang terdiri dari 15 ayat dan termasuk dalam golongan surat Makkiyah, karena Surat Asyam diturunkan di kota Mekkah.

Surat Asyam sendiri diturunkan sesudah surat Al Qadr. Diberi nama Asyam karena diambil dari kata Asy Syams yang artinya matahari. Kata tersebut diambil dari perkataan Asy Syams yang terdapat pada ayat permulaan surat ini.

Isi kandungan surat Asyam adalah orang yang menyucikan jiwanya akan memperoleh keberuntungan dan orang yang mengotori jiwanya akan diazab Allah SWT. Menurut Imam Bukhari, Surat Asyam disebut sebgai surat Was-syamsi wa dhuhaahaa.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai surat Asyam ayat 1 sampai 15 dalam bahasa Arab, Latin, dan terjemahannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (19/10/2023).

Surat Asyam dalam Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahannya

Surat Asyam Ayat 1 Sampai 15 dalam Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahannya
Ilustrasi Al-Qur’an (sumber: pixabay)

Berikut ini bacaan surat Asyam ayat 1 sampai 15 dalam bahasa Arab, Latin, dan terjemahannya yang perlu anda ketahui, yakni:

وَالشَّمۡسِ وَضُحٰٮهَا

Arab Latin: Wash shamsi wa duhaa haa

Artinya: "Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari,"

وَالۡقَمَرِ اِذَا تَلٰٮهَا

Arab Latin:Wal qamari izaa talaa haa

Artinya: "demi bulan apabila mengiringinya,"

وَالنَّهَارِ اِذَا جَلّٰٮهَا

Arab Latin:Wannahaari izaa jallaa haa

Artinya: "demi siang apabila menampakkannya,"

وَالَّيۡلِ اِذَا يَغۡشٰٮهَا

Arab Latin:Wallaili izaa yaghshaa haa

Artinya: "demi malam apabila menutupinya (gelap gulita),"

وَالسَّمَآءِ وَمَا بَنٰٮهَا

Arab Latin:Wassamaaa'i wa maa banaahaa

Artinya: "demi langit serta pembinaannya (yang menakjubkan),"

وَالۡاَرۡضِ وَمَا طَحٰٮهَا

Arab Latin:Wal ardi wa maa tahaahaa

Artinya: "demi bumi serta penghamparannya,"

وَنَفۡسٍ وَّمَا سَوّٰٮهَا

Arab Latin:Wa nafsinw wa maa sawwaahaa

Artinya: "demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya,"

فَاَلۡهَمَهَا فُجُوۡرَهَا وَتَقۡوٰٮهَا

Arab Latin:Fa-alhamahaa fujuurahaa wa taqwaahaa

Artinya: "maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya,"

قَدۡ اَفۡلَحَ مَنۡ زَكّٰٮهَا

Arab Latin:Qad aflaha man zakkaahaa

Artinya: "sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu),"

وَقَدۡ خَابَ مَنۡ دَسّٰٮهَا

Arab Latin:Wa qad khaaba man dassaahaa

Artinya: "dan sungguh rugi orang yang mengotorinya."

كَذَّبَتۡ ثَمُوۡدُ بِطَغۡوٰٮهَآ

Arab Latin:Kazzabat Samuudu bi taghwaahaaa

Artinya: "(Kaum) Tsamud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas (zhalim),"

اِذِ انۡۢبَعَثَ اَشۡقٰٮهَا

Arab Latin:Izim ba'asa ashqoohaa

Artinya: "ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka,"

فَقَالَ لَهُمۡ رَسُوۡلُ اللّٰهِ نَاقَةَ اللّٰهِ وَسُقۡيٰهَا

Arab Latin:Faqoola lahum Rasuulul laahi naaqatal laahi wa suqiyaahaa

Artinya: "lalu Rasul Allah (Shalih) berkata kepada mereka, '(Biarkanlah) unta betina dari Allah ini dengan minumannya.'"

فَكَذَّبُوۡهُ فَعَقَرُوۡهَا ۙفَدَمۡدَمَ عَلَيۡهِمۡ رَبُّهُمۡ بِذَنۡۢبِهِمۡ فَسَوّٰٮهَا

Arab Latin:Fakazzabuuhu fa'aqaruuhaa fadamdama 'alaihim Rabbuhum bizambihim fasaw waahaa

Artinya: "Namun mereka mendustakannya dan menyembelihnya, karena itu Tuhan membinasakan mereka karena dosanya, lalu diratakan-Nya (dengan tanah),"

وَلَا يَخَافُ عُقۡبٰهَا

Arab Latin:Wa laa yakhaafu'uqbaahaa

Artinya: "dan Dia tidak takut terhadap akibatnya."

Isi Kandungan Surat Asyam

Surat Asyam Ayat 1 Sampai 15 dalam Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahannya
Ilustrasi Al-Qur'an. (Photo by GR Stocks on Pexels)

Mengutip dari buku yang berjudul Pembinaan An Nafs di Dalam Surat Asy Syams (2022) oleh Muhammad Misbahul Munir, menjelaskan surat Asyam merupakan surat yang berbicara tentang seruan kepada seluruh manusia untuk senantiasa mentarbiyah atau mendidik dan membina jiwa-jiwa yang telah Allah SWT ciptakan dalam penciptaan yang paling sempurna. Sederhananya, surat ini lebih membahas tentang An Nafs atau hakikat jiwa manusia. Maksud dari An Nafs adalah pembinaan menuju jiwa yang suci, tenang, dan diridhoi oleh Allah SWT.

Surat ini diberi nama "Asy-Syams" karena surat ini dimulai dengan pernyataan dari Allah SWT. bahwasannya Dia bersumpah dengan salah satu dari makhluknya yaitu matahari yang cahayanya menerangi bumi khusunya pada siang hari. Selain itu, nama Asy- Syams diambil dari ayat pertama surat ini.

Surat Asy-Syams ini memiliki identitas tersendiri dibandingkan dengan beberapa surat lainnya. Dalam surat ini Allah SWT bersumpah atas nama beberapa makhluknya. Allah SWT membuka surat ini dengan bersumpah atas nama matahari, yang merupakan salah satu sumber kehidupan bagi manusia, yang cahayanya menyinari segala penjuru dunia.

Allah SWT kemudian bersumpah atas nama rembulan, siang, malam, langit, bumi, dan jiwa manusia. Allah SWT bersumpah atas nama-nama makhluknya menjadi salah satu bukti bahwa semua ciptaan-Nya sangat sempurna.

Keajaiban Surat Asy-Syams

Surat Asyam Ayat 1 Sampai 15 dalam Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahannya
Ilustrasi Al-Qur'an, surah Al-Kautsar. (Photo by belal obeid on Pexels)

Surat Asy-Syams ini merupakan salah satu surat pendek yang memiliki karakteristik unik dibanding dengan surat dalam Al-Qur’an yang lain. Sayyid Quthb memaparkan di dalam bukunya yang berjudul Tafsir Fi Zhilalil Qur'an,

"Surat pendek ini memiliki rima (bunyi akhir) dan nuansa musikal yang sama."

Surat Asy-Syams ini juga merupakan salah satu surat yang membahas tentang hakikat jiwa manusia, potensi fitrahnya, dan peranan manusia dalam mengatur dirinya, sebagaimana yang telah dituliskan oleh seorang ahli tafsir terkenal. Sayyid Qutb berkata,

"Surat ini mengandung sejumlah sentuhan yang bersumber dari pemandangan-pemandangan alam dan fenomenanya yang menjadi permulaan surat dan tampak seolah-olah sebuah bingkai besar yang dikandung oleh surat ini. Yaitu, hakikat tentang jiwa manusia, potensi fitrahnya, peranan manusia di dalam mengatur dirinya, tanggung jawab di tempat kembalinya (akhirat nanti).”

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya