5 Kebutuhan Maslow Secara Hierarki, Fisiologis Hingga Aktualisasi Diri

Kebutuhan Maslow ada lima tingkatan mulai dari kebutuhan fisiologis hingga kebutuhan aktualisasi diri.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 26 Feb 2024, 13:00 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2024, 13:00 WIB
Piramida Kebutuhan Maslow
Piramida Kebutuhan Maslow (Sumber: wikipedia.org)

Liputan6.com, Jakarta Teori kebutuhan Maslow merupakan konsep psikologi yang dikemukakan oleh Abraham Maslow pada tahun 1943. Teori ini membagi kebutuhan manusia ke dalam 5 tingkatan yang disusun secara hierarkis. Menurut teori Maslow, manusia akan terus berusaha untuk mencapai kepuasan dari kebutuhan-kebutuhan ini, dimulai dari tingkat paling dasar hingga tingkat yang lebih tinggi.

Kebutuhan Maslow tingkatan pertama adalah kebutuhan fisiologis yang mencakup kebutuhan akan makanan, minuman, tidur dan tempat tinggal. Tanpa kebutuhan fisiologis yang terpenuhi, manusia tidak akan bisa bertahan hidup. Tingkat kedua adalah kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan, seperti keamanan finansial, kesehatan dan perlindungan dari bahaya.

Setelah kebutuhan fisiologis dan rasa aman terpenuhi, manusia akan mencari kebutuhan sosial di tingkat ketiga, seperti rasa cinta, persahabatan dan hubungan sosial. Kebutuhan Maslow di tingkat keempat adalah kebutuhan akan penghargaan dan rasa dihargai, seperti prestasi, pengakuan dan harga diri. Sedangkan tingkat terakhir dari teori Maslow adalah kebutuhan aktualisasi diri untuk mencapai cita-cita.

Berikut ini penjelasan teori kebutuhan Maslow yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (26/2/2024). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kebutuhan Maslow

Kemampuan otak manusia
Manusia berlomba-lomba meningkatkan fungsi kognitif otak. (Foto: Pexels/meo)

1. Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)

Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs) adalah kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi untuk menjalani kehidupan. Menurut teori motivasi dari Abraham Maslow, kebutuhan fisiologis ini merupakan kebutuhan paling dasar yang harus dipenuhi oleh manusia. Kebutuhan ini meliputi makanan, minuman, udara, tempat tinggal, tidur, dan pakaian. Tanpa terpenuhinya kebutuhan fisiologis ini, manusia tidak akan mampu bertahan hidup dan menjalani kehidupan yang sehat. Oleh karena itu, kebutuhan fisiologis menjadi prioritas yang utama bagi setiap individu. Ketika kebutuhan fisiologis sudah terpenuhi, manusia akan merasa aman dan stabil secara fisik.

2. Kebutuhan Rasa Aman (Safety/Security Needs)

Salah satu kebutuhan dasar manusia menurut teori hierarki kebutuhan Maslow adalah kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan ini mencakup perlindungan fisik, keamanan finansial, kesehatan dan stabilitas dalam kehidupan sehari-hari. Manusia merasa perlu memiliki tempat tinggal yang aman, pekerjaan yang stabil, akses terhadap layanan kesehatan, perlindungan dari ancaman fisik dan kekerasan, serta jaminan keamanan finansial. Ketika kebutuhan ini terpenuhi, individu akan merasa lebih tenang dan percaya diri dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Mereka dapat fokus untuk mencapai potensi maksimalnya tanpa harus khawatir akan ancaman atau ketidakpastian yang mengganggu kesejahteraan mereka. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk memastikan bahwa kebutuhan akan rasa aman ini terpenuhi untuk menciptakan lingkungan yang stabil dan kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia.

3. Kebutuhan Sosial (Social Needs)

Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki kebutuhan sosial yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan sosial ini merupakan salah satu dari hierarki kebutuhan menurut teori Maslow. Manusia tidak hanya membutuhkan kebutuhan fisik dan keamanan, tetapi juga memerlukan hubungan sosial yang kuat dengan orang lain. Kebutuhan ini mencakup rasa kasih sayang, rasa diterima, persahabatan, cinta, dan kebutuhan akan afiliasi. Tanpa adanya kebutuhan sosial yang terpenuhi, seseorang mungkin merasa kesepian, terasing, dan tidak berarti. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk menjalin hubungan yang sehat dengan orang-orang di sekitarnya. Hal ini juga dapat membantu dalam membangun rasa percaya diri, meningkatkan kesejahteraan emosional, dan memberi dukungan saat menghadapi masalah. Dengan memenuhi kebutuhan sosial, seseorang dapat merasa lebih bahagia, termotivasi, dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. 

4. Kebutuhan Penghargaan (Esteem Needs)

Kebutuhan Penghargaan (Esteem Needs) merupakan kebutuhan akan pengakuan, penghargaan dan rasa percaya diri dari orang lain maupun diri sendiri. Manusia membutuhkan pengakuan atas prestasi atau kontribusi yang diberikannya, serta mendapat rasa hormat dari orang lain. Kebutuhan ini juga mencakup keinginan untuk memiliki harga diri yang tinggi dan merasa diterima oleh masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, kebutuhan akan penghargaan dapat terlihat dalam bentuk pencapaian karir, status sosial, atau reputasi di masyarakat. Manusia akan merasa puas dan bahagia ketika berhasil meraih pengakuan atas prestasinya, baik dalam bidang pekerjaan, pendidikan, maupun dalam kehidupan sosial. Rasa percaya diri yang kuat juga menjadi bagian penting dari kebutuhan akan penghargaan, karena hal ini akan memengaruhi cara seseorang bersikap dan berinteraksi dengan orang lain.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self-Actualization Needs)

Kebutuhan aktualisasi diri, yang merupakan puncak dari hierarki kebutuhan Maslow, merupakan kebutuhan untuk mencapai potensi penuh dan menjadi versi terbaik dari diri sendiri. Manusia membutuhkan rasa pencapaian, pertumbuhan pribadi dan pemenuhan diri melalui pengembangan bakat, kreativitas dan pencapaian tujuan yang berarti bagi mereka. Proses aktualisasi diri melibatkan pengejaran makna dalam hidup, eksplorasi potensi individu, dan pengalaman positif. Bagi individu, kegiatan seperti mengembangkan keterampilan baru, mencari pengetahuan, atau menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dapat membantu memenuhi kebutuhan aktualisasi diri. Selain itu, hubungan yang mendukung dan lingkungan yang memungkinkan ekspresi diri juga sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan ini.


Mengenal Sosok Abraham Maslow

Abraham Maslow
Abraham Maslow (Sumber: wikipedia.org)

Abraham Maslow, seorang pionir dalam bidang psikologi, dikenal sebagai tokoh yang mencetuskan Teori Hierarki Kebutuhan. Lahir pada 1 April 1908 di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Maslow tumbuh dalam lingkungan keluarga Yahudi Rusia, meskipun pada masa kecilnya, ia tinggal di lingkungan non-Yahudi. Pendidikan Maslow dimulai di kampung halamannya, tepatnya di Brooklyn College, di mana ia berhasil meraih gelar psikolog. Karirnya kemudian berkembang menjadi seorang profesor di berbagai universitas, termasuk Alliant International University, Brooklyn College, New School for Social Research, Brandeis University, dan Columbia University.

Selama sepanjang hidupnya, Maslow memiliki tujuan untuk mengembangkan kualitas individu agar menjadi individu yang selalu positif. Hal ini mendorongnya untuk menyelidiki masalah-masalah yang muncul dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Meskipun seseorang telah mencapai aktualisasi diri pada kebutuhan dasar, Maslow heran mengapa hal tersebut masih terjadi pada sebagian kecil orang. Teori psikologi humanistik yang dianutnya menegaskan bahwa setiap individu memiliki dorongan untuk berkembang dan memenuhi tingkatan tertentu. Pada tahun 1943, Maslow mempublikasikan Teori Hierarki Kebutuhan melalui karyanya yang berjudul "A Theory of Human Motivation" dalam jurnal Psychological Review. Karyanya ini menjadi tonggak penting dalam memahami motivasi dan kebutuhan manusia.

Pada 8 Juni 1970, Maslow menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 62 tahun di California, Amerika Serikat, akibat serangan jantung. Meskipun telah meninggal, warisan ilmiahnya tetap hidup melalui Teori Hierarki Kebutuhan yang menjadi dasar pemahaman, tentang motivasi dan pemenuhan kebutuhan manusia. Selain itu, Maslow diakui sebagai pencetus psikologi humanistik yang menekankan pentingnya pertumbuhan pribadi dan aktualisasi diri dalam kehidupan manusia.


Teori Kebutuhan Maslow yang Direvisi

Ilustrasi kemanusiaan, menolong, membantu
Ilustrasi kemanusiaan, menolong, membantu. (Photo by Matheus Viana from Pexels)

1. Kebutuhan Biologis-Jasmaniah

Kebutuhan ini adalah landasan utama dan paling mendasar bagi kelangsungan hidup manusia. Menyeluruh, mencakup udara, makanan, minuman, tempat tinggal, kenyamanan, seks, dan tidur. Pemenuhan kebutuhan ini adalah prasyarat untuk menjaga kesejahteraan jasmani dan kelangsungan hidup fisik.

2. Kebutuhan Rasa Aman

Setelah kebutuhan biologis terpenuhi, individu cenderung mencari rasa aman dan stabilitas dalam hidupnya. Ini mencakup perlindungan dari gangguan, keteraturan, kebutuhan akan aturan dan hukum, serta stabilitas dalam lingkungan fisik dan sosial.

3. Kebutuhan Akan Penerimaan dan Cinta

Tingkatan ini melibatkan hubungan sosial yang mendalam dengan orang lain, seperti keluarga, pertemanan, dan kelompok sosial. Individu mencari kasih sayang, dukungan emosional dan rasa diterima dari lingkungan sosial mereka.

4. Kebutuhan Akan Penghargaan

Pada tingkatan ini, individu mengarahkan perhatian mereka pada aspek-aspek seperti harga diri, prestasi, kompetensi, kemandirian, status, kekuasaan, gengsi dan kewenangan mengatur. Mereka membutuhkan pengakuan dan apresiasi atas kontribusi mereka dalam kehidupan pribadi dan profesional.

5. Kebutuhan Kognitif

Kebutuhan kognitif mencakup keinginan untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan makna dalam kehidupan. Individu mencari pemahaman yang lebih dalam tentang dunia sekitar mereka serta makna dari pengalaman hidup mereka.

6. Kebutuhan Estetika

Tingkatan ini mencakup apresiasi dan pencarian terhadap keindahan dan keseimbangan dalam kehidupan. Melibatkan pengalaman seni, alam, musik dan segala sesuatu yang memperkaya pengalaman manusia, dengan keindahan visual dan estetika.

7. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Sebagai puncak hierarki, kebutuhan ini melibatkan usaha individu untuk mewujudkan potensi diri, mencapai tujuan pribadi, pertumbuhan pribadi dan pengalaman puncak yang membawa kepuasan batin. Ini melibatkan pencarian makna hidup, kreativitas, pengembangan diri dan kontribusi yang signifikan kepada diri sendiri dan masyarakat.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya