5 Cara Mengenali Kurma Israel yang Diharamkan MUI, Cermati Baik-Baik

Liputan6.com, Jakarta Konflik yang berkepanjangan antara Israel dan Palestina telah menjadi fokus perhatian global selama puluhan tahun. Pada tahun-tahun terkini, ketegangan di kawasan tersebut kembali memuncak, menciptakan gelombang baru aksi solidaritas internasional untuk mendukung rakyat Palestina. Salah satu respons yang mendapat sorotan adalah kampanye pemboikotan terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan Israel.

Aksi pemboikotan ini mengemuka sebagai respons atas kebijakan Israel yang dianggap melanggar hak asasi manusia dan hukum internasional, terutama terkait dengan pendudukan, ekspansi pemukiman ilegal di Tepi Barat, dan blokade terhadap Jalur Gaza. pemboikotan terhadap produk-produk Israel dan perusahaan yang beroperasi di wilayah pendudukan tersebut menjadi cara bagi masyarakat global untuk mengekspresikan penolakan mereka terhadap tindakan Israel yang kontroversial.

Di Indonesia, respons terhadap konflik Israel-Palestina mencapai puncaknya dengan pernyataan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). MUI mengeluarkan fatwa yang mengharamkan kurma produksi Israel, sebagai bentuk solidaritas dengan rakyat Palestina. Fatwa ini memperkuat upaya pemboikotan produk-produk yang terkait dengan Israel, serta menekankan pentingnya dukungan kepada Palestina dalam menghadapi konflik yang berkepanjangan.

Pengumuman MUI ini mencerminkan semangat solidaritas yang tumbuh di kalangan masyarakat Indonesia, yang semakin peduli terhadap nasib rakyat Palestina dan menolak tindakan yang dianggap melanggar hak mereka. Langkah ini juga menjadi bagian dari gerakan global yang menyerukan perlindungan terhadap hak asasi manusia dan keadilan bagi rakyat Palestina, serta mengirimkan pesan kepada Israel bahwa tindakan mereka tidak akan diterima secara internasional.

Dengan demikian, kampanye pemboikotan dan langkah yang diambil oleh MUI menunjukkan bahwa konflik Israel-Palestina masih menjadi isu yang mendalam dan berdampak luas, dan mendorong masyarakat global untuk bertindak dalam solidaritas dengan rakyat Palestina demi perdamaian dan keadilan di Timur Tengah.

Hal ini tentu menjadi pertanyaan bagi banyak orang mengenai cara membedakan kurma Israel. Untuk memahami hal tersebut, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (13/3/2024).

Salah satu cara yang paling mudah untuk mengenali kurma Israel atau bukan adalah dengan melihat mereknya. Berdasarkan informasi dari Boycott Guide dan American Muslim for Palestine (AMP), berikut adalah daftar merek kurma produksi Israel yang diboikot karena terkait dengan pemukiman ilegal di Tepi Barat:

1. Carmel Agrexco
2. Hadiklaim
3. Jordan River
4. Desert Diamond
5. Rapunzel
6. Shams
7. Bomaja
8. King Solomon
9. Delilah
10. Urban Platter
11. Star Dates
12. Sincerely Nuts
13. Edeka
14. Anna and Sarah
15. Galilee
16. Shah Co
17. Nava Fresh
18. Food to Live
19. Mehadrin
20. Ventura
21. King of Dates

Merek-merek ini diboikot karena terlibat dalam operasi di pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat dan dituduh menggunakan praktik buruh yang meragukan, seperti mempekerjakan anak-anak dan membayar upah di bawah standar minimum bagi pekerja Palestina. Beberapa merek kurma produksi Israel bahkan menggunakan label "Made in the West Bank" atau "Made in the Jordan Valley" untuk menyembunyikan asal-muasalnya, yang sebagian besar berasal dari pemukiman ilegal.

Selain dari merek atau brand, ada beberapa cara lain yang kita lakukan untuk mengenali kurma Israel. Berikut adalah cara-cara mengenali kurma Israel selain dari mereknya:

1. Periksa barcode di kemasan

Cara paling mudah untuk memeriksa apakah kurma berasal dari Israel adalah dengan memeriksa barcode yang tertera pada kemasan. Hindari produk dengan barcode yang dimulai dari angka 729, karena ini merupakan nomor seri yang terkait dengan produk-produk Israel.

2. Perhatikan bentuk kurma

Israel dikenal sebagai salah satu produsen kurma Medjool terbesar di dunia. Kurma Medjool memiliki ciri khas berupa ukuran yang lebih besar, warna yang lebih gelap, daging yang tebal, dan biji yang cenderung kecil. Meskipun demikian, tidak semua kurma Medjool diproduksi di Israel. Negara lain seperti Yordania, Palestina, Maroko, Iran, dan Arab Saudi juga merupakan produsen kurma Medjool.

3. Kurma tanpa informasi produsen

Hindari kurma yang tidak memiliki informasi produsen dan asal negara produksi yang jelas. Kurma seperti ini cenderung dikemas tanpa label yang jelas untuk menyembunyikan asal-muasalnya. Memperhatikan kurma yang tidak memiliki informasi produsen bisa membantu menghindari produk-produk Israel yang ingin mengelabui pembeli.

4. Harga lebih murah

Kurma asal Israel seringkali dibanderol dengan harga lebih murah dibandingkan dengan jenis kurma lainnya di pasaran. Hal ini disebabkan oleh subsidi yang diberikan oleh pemerintah Israel kepada para produsennya. Oleh karena itu, memperhatikan perbedaan harga dapat menjadi indikator potensial dalam mengidentifikasi kurma Israel.

Dengan memperhatikan barcode, bentuk, informasi produsen, dan harga, kita dapat lebih mudah mengenali kurma Israel di pasaran. Mengingat pentingnya dukungan terhadap Palestina dan kampanye pembikotan terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan Israel, pengenalan ini memungkinkan konsumen untuk membuat pilihan yang sesuai dengan nilai-nilai dan kepercayaan mereka.