Terapi CBT Untuk Atasi Berbagai Gangguan Kesehatan, Ini Pro dan Kontranya

Informasi seputar terapi CBT, beserta dengan kelebihan dan kekurangannya

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 07 Mei 2024, 11:45 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2024, 09:30 WIB
Konsultasi ke Psikolog
Ilustrasi kegiatan terapi korban pembullyan pada terapis ahli. (Sumber foto: Pexels.com).

Liputan6.com, Jakarta Dalam dunia kesehatan mental, Terapi CBT telah menjadi sorotan yang hangat dan efektif bagi banyak orang. Tetapi apa sebenarnya yang membuat Terapi CBT begitu istimewa? Mari kita telusuri bersama ke dalam ruang gelap pikiran, di mana Terapi CBT bertindak sebagai cahaya yang memperjelas jalur menuju kesejahteraan emosional. Dengan fokus yang tajam dan metode yang terstruktur, Terapi CBT menawarkan jendela baru bagi mereka yang mencari pemahaman mendalam tentang diri mereka sendiri.

Terapi CBT bukanlah sekadar serangkaian pertemuan dengan seorang terapis; ia adalah perjalanan mendalam ke dalam labirin pikiran dan perasaan yang melingkupi kita setiap hari. Di sini, Terapi CBT memandu langkah kita dengan bijaksana, membantu kita merancang strategi khusus yang akan membawa perubahan positif dalam hidup kita. Ini bukan hanya tentang menghadapi masalah yang ada, tetapi juga tentang mengubah cara kita memandang dan merespons dunia di sekitar kita.

Mungkin, di tengah keseharian yang serba cepat, Terapi CBT adalah pencerahan yang ditunggu-tunggu bagi mereka yang menginginkan solusi yang praktis dan efektif untuk masalah-masalah kesehatan mental. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi potensi diri Anda melalui Terapi CBT, karena di balik setiap sesi, tersembunyi rahasia-rahasia yang dapat mengubah pola pikir dan kehidupan Anda secara mendasar.

Untuk informasi lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber informasi seputar terapi CBT, beserta dengan kelebihan dan kekurangannya, pada Selasa (7/5).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apa Itu Terapi CBT?

Terapi Perilaku Kognitif
Terapi Perilaku Kognitif (sumber: iStockphoto)

Terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavior Therapy/CBT) merupakan pendekatan pengobatan yang efektif untuk berbagai masalah kesehatan mental dan emosional, termasuk kecemasan dan depresi. Terapi ini bertujuan untuk membantu mengidentifikasi dan menantang pemikiran-pemikiran yang tidak membantu, serta mempelajari strategi mandiri yang praktis. Strategi ini dirancang untuk membawa perubahan positif yang langsung terasa dalam kualitas hidup Anda.

CBT dapat memberikan manfaat bagi siapa pun yang membutuhkan dukungan untuk menantang pemikiran-pemikiran yang tidak membantu dan menghalangi mereka mencapai tujuan atau menjalani hidup yang mereka inginkan.

CBT bertujuan untuk menunjukkan bagaimana pemikiran Anda memengaruhi suasana hati Anda. Ini mengajarkan Anda untuk berpikir dengan lebih positif tentang diri Anda dan hidup Anda. Terapi ini didasarkan pada pemahaman bahwa berpikir negatif adalah kebiasaan yang, seperti kebiasaan lainnya, bisa diubah.

Dalam sesi CBT, Anda akan bekerja sama dengan seorang terapis untuk mengidentifikasi pola pikir yang merugikan dan menggantinya dengan pola pikir yang lebih sehat dan adaptif. Anda juga akan belajar teknik-teknik khusus, seperti teknik relaksasi dan pengalihan perhatian, yang dapat membantu Anda mengatasi kecemasan dan depresi sehari-hari. Terapi ini sering melibatkan latihan-latihan praktis di luar sesi terapi, sehingga Anda dapat mengimplementasikan perubahan-perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari Anda.


Kegunaan Terapi CBT

Manfaat Musik Bagi Kesehatan
Selain dapat menggambarkan suasana hati seseorang, musik juga digunakan untuk pengobatan atau dikenal dengan terapi musik.

Terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavior Therapy/CBT) telah terbukti sebagai cara yang efektif dalam mengobati sejumlah kondisi kesehatan mental yang berbeda. Selain depresi atau gangguan kecemasan, CBT juga dapat membantu individu yang mengalami:

  1. Gangguan bipolar: Terapi ini dapat membantu individu dengan gangguan bipolar dalam mengelola perubahan suasana hati yang ekstrem dan memahami pola pikir yang mendasarinya.
  2. Gangguan kepribadian borderline: CBT dapat membantu individu dengan gangguan kepribadian borderline dalam mengatasi ketidakstabilan emosi, impulsifitas, dan hubungan yang sulit.
  3. Gangguan makan: Terapi ini efektif digunakan untuk mengatasi gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia dengan mengubah pola pikir yang tidak sehat tentang makanan, berat badan, dan penampilan fisik.
  4. Gangguan obsesif-kompulsif (OCD): CBT dapat membantu individu dengan OCD dalam mengatasi obsesi-obsesi yang mengganggu dan kompulsi-kompulsi yang mengganggu kehidupan sehari-hari mereka.
  5. Gangguan panik: Terapi ini juga efektif dalam mengatasi gangguan panik dengan mengajarkan individu untuk mengatasi serangan panik dan mengubah pola pikir yang memicu kecemasan berlebihan.
  6. Fobia: CBT dapat membantu individu mengatasi fobia-fobia yang mengganggu kehidupan mereka, seperti fobia terhadap ketinggian, ruang tertutup, atau hewan tertentu.
  7. Gangguan stres pasca-trauma (PTSD): Terapi ini efektif dalam membantu individu dengan PTSD untuk mengatasi gejala-gejala traumatis dan mengelola reaksi yang berlebihan terhadap pemicu-pemicu trauma.
  8. Psikosis: CBT dapat membantu individu dengan gangguan psikotik untuk mengatasi gejala-gejala psikotik seperti halusinasi atau waham.
  9. Skizofrenia: Terapi ini juga dapat digunakan sebagai bagian dari pendekatan pengobatan untuk individu dengan skizofrenia dalam mengatasi gejala-symptoms dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
  10. Masalah tidur: CBT efektif dalam mengatasi masalah tidur seperti insomnia dengan mengajarkan teknik-teknik relaksasi dan perubahan kebiasaan tidur yang lebih sehat.
  11. Masalah terkait penyalahgunaan alkohol: Terapi ini juga digunakan dalam membantu individu yang mengalami masalah terkait penyalahgunaan alkohol dalam mengubah pola pikir dan perilaku yang berhubungan dengan kebiasaan minum mereka.

Selain itu, CBT kadang-kadang juga digunakan untuk mengobati individu dengan kondisi kesehatan jangka panjang, seperti:

  1. Sindrom usus iritabel (Irritable Bowel Syndrome/IBS): Terapi ini dapat membantu individu dengan IBS dalam mengelola gejala-gejala seperti nyeri perut, diare, atau sembelit yang terkait dengan kondisi ini.
  2. Sindrom kelelahan kronis (Chronic Fatigue Syndrome/CFS): CBT dapat membantu individu dengan CFS dalam mengatasi kelelahan yang berlebihan dan memahami faktor-faktor yang memengaruhi kondisi mereka.
  3. Fibromialgia: Terapi ini juga efektif dalam membantu individu dengan fibromialgia dalam mengatasi nyeri kronis dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
  4. Nyeri kronis: CBT dapat membantu individu dengan nyeri kronis dalam mengelola gejala-gejala nyeri yang berkepanjangan dan mengatasi dampak negatifnya terhadap kehidupan sehari-hari.

Meskipun CBT tidak dapat menyembuhkan gejala fisik dari kondisi-kondisi ini, terapi ini dapat membantu individu untuk lebih baik mengatasi gejala-gejala tersebut dan meningkatkan kemampuan mereka dalam menghadapi kondisi kesehatan mereka.


Langkah-Langkah Terapi CBT

Ragam Jenis Terapi Psikologi
Ilustrasi Jenis Terapi Credit: pexels.com/cottonbro

Saat menjalani sesi terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavior Therapy/CBT), biasanya Anda akan bertemu dengan seorang terapis sekali seminggu atau sekali setiap 2 minggu. Durasi perawatan biasanya berlangsung antara 6 hingga 20 sesi, dengan setiap sesi berlangsung sekitar 30 hingga 60 menit.

Selama sesi-sesi tersebut, Anda akan bekerja sama dengan terapis Anda untuk memecah masalah-masalah Anda menjadi bagian-bagian yang terpisah, seperti pikiran Anda, perasaan fisik, dan tindakan Anda. Anda dan terapis Anda akan menganalisis area-area ini untuk mengetahui apakah mereka tidak realistis atau tidak membantu, dan untuk menentukan efek yang mereka miliki satu sama lain dan pada diri Anda.

Terapis Anda kemudian akan membantu Anda menemukan cara untuk mengubah pemikiran dan perilaku yang tidak membantu. Setelah menemukan apa yang dapat Anda ubah, terapis Anda akan meminta Anda untuk berlatih melakukan perubahan-perubahan ini dalam kehidupan sehari-hari Anda, dan Anda akan mendiskusikan hasilnya selama sesi berikutnya.

Tujuan akhir dari terapi ini adalah mengajarkan Anda untuk menerapkan keterampilan-keterampilan yang telah Anda pelajari selama perawatan ke dalam kehidupan sehari-hari Anda.

Hal ini diharapkan dapat membantu Anda mengelola masalah-masalah Anda dan mencegahnya memiliki dampak negatif pada kehidupan Anda, bahkan setelah perawatan Anda selesai.

Pengobatan dengan terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavior Therapy/CBT) dapat bervariasi tergantung pada masalah kesehatan mental Anda. Namun, umumnya CBT meliputi hal-hal berikut:

  1. Evaluasi - ini mungkin mencakup pengisian kuesioner untuk membantu Anda menjelaskan masalah Anda secara khusus dan menemukan gejala-gejala yang mengganggu. Anda akan diminta untuk mengisi formulir dari waktu ke waktu sehingga Anda dan terapis Anda dapat melacak kemajuan Anda dan mengidentifikasi masalah atau gejala yang memerlukan perhatian ekstra.
  2. Pendidikan personal - terapis Anda memberikan bahan-bahan tertulis (seperti brosur atau buku) untuk membantu Anda mempelajari lebih lanjut tentang masalah Anda. Pepatah 'pengetahuan adalah kekuatan' adalah salah satu pilar dari CBT. Pemahaman yang baik tentang masalah psikologis Anda akan membantu Anda menghilangkan ketakutan-ketakutan yang tidak berdasar, yang akan membantu mengurangi kecemasan dan perasaan negatif lainnya.
  3. Menetapkan tujuan - terapis Anda membantu Anda menyusun daftar tujuan yang ingin Anda capai dari terapi (misalnya, Anda mungkin ingin mengatasi rasa malu Anda dalam situasi sosial). Anda dan terapis Anda mengembangkan strategi-strategi praktis untuk membantu mencapai tujuan-tujuan ini.
  4. Praktik strategi - Anda berlatih strategi-strategi baru Anda dengan terapis. Misalnya, Anda mungkin berperan sebagai berbagai situasi sosial yang sulit atau berbicara kepada diri sendiri (bagaimana Anda berbicara kepada diri Anda dalam pikiran Anda) untuk menggantikan percakapan internal yang tidak sehat atau negatif.
  5. Pekerjaan rumah - Anda diharapkan untuk aktif berpartisipasi dalam terapi Anda sendiri. Anda didorong untuk menggunakan strategi-strategi praktis yang telah Anda latih selama kehidupan sehari-hari Anda dan melaporkan hasilnya kepada terapis. Misalnya, terapis dapat meminta Anda untuk menyimpan catatan harian.

Melalui proses ini, CBT memberikan kerangka kerja yang terstruktur dan praktis untuk membantu Anda mengatasi masalah kesehatan mental Anda dan meningkatkan kesejahteraan Anda secara keseluruhan.


Kelebihan dan Kekurangan terapi CBT

Terapi perilaku kognitif (Cognitive Behaviour Therapy/CBT) efektif dalam mengatasi beberapa masalah kesehatan mental, namun tidak selalu berhasil atau sesuai untuk semua orang.

Beberapa keunggulan CBT meliputi:

  • Dapat diselesaikan dalam jangka waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan terapi bicara lainnya.
  • Sifat yang sangat terstruktur dari CBT memungkinkan pemberian terapi dalam berbagai format, termasuk dalam kelompok, melalui buku panduan mandiri, dan secara daring (online).
  • Mengajarkan strategi-strategi yang berguna dan praktis yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan setelah perawatan selesai.
  • Memfokuskan pada kapasitas seseorang untuk mengubah diri mereka sendiri (pemikiran, perasaan, dan perilaku).
  • Dapat sama efektifnya dengan obat-obatan dalam mengobati beberapa masalah kesehatan mental dan mungkin berguna dalam kasus-kasus di mana obat saja tidak efektif.

Namun, ada beberapa kelemahan dari CBT yang perlu dipertimbangkan:

  • Anda perlu berkomitmen untuk terlibat dalam proses tersebut agar mendapatkan manfaat maksimal - seorang terapis dapat membantu dan memberikan saran, tetapi mereka memerlukan kerjasama Anda.
  • Menghadiri sesi CBT secara rutin dan melaksanakan pekerjaan tambahan di antara sesi dapat memakan banyak waktu Anda.
  • Mungkin tidak cocok untuk orang-orang dengan kebutuhan kesehatan mental yang lebih kompleks atau kesulitan belajar.
  • Melibatkan konfrontasi dengan emosi dan kecemasan Anda - Anda mungkin mengalami periode awal di mana Anda merasa cemas atau tidak nyaman secara emosional.
  • Tidak mengatasi masalah-masalah lebih luas dalam sistem atau keluarga yang dapat memiliki dampak signifikan pada kesehatan dan kesejahteraan seseorang.

Beberapa kritikus juga berpendapat bahwa meskipun CBT mengatasi masalah-masalah saat ini dan fokus pada isu-isu spesifik, namun tidak mengatasi kemungkinan penyebab-penyebab mendasar dari kondisi kesehatan mental, seperti masa kecil yang tidak bahagia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya