GDP adalah Indikator Perekonomian Suatu Negara, Ini Manfaat dan Cara Hitungnya

GDP adalah tolak ukur yang mencakup nilai seluruh produksi barang dan jasa dalam suatu wilayah (negara), tanpa memandang perubahan jumlah penduduk, struktur ekonomi, atau proses produksi yang terjadi.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 15 Mei 2024, 14:15 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2024, 14:15 WIB
Tetap Cuan di 2023, Ini 5 Cara Jitu Menghadapi Resesi Ekonomi 
Ilustrasi merencanakan keuangan. (Shutterstock/Thapana_Studio)

Liputan6.com, Jakarta GDP adalah salah satu indikator utama untuk mengukur pergerakan ekonomi suatu negara. Ini karena GDP mencakup nilai semua barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara dalam kurun waktu tertentu. Namun, penting untuk diingat bahwa GDP adalah tolok ukur yang tidak memberikan gambaran yang lengkap mengenai kesejahteraan atau kualitas hidup masyarakat. 

Sebab, GDP adalah indikator yang hanya mengukur nilai ekonomi tanpa mempertimbangkan distribusi pendapatan, keseimbangan lingkungan, atau aspek sosial lainnya. Dalam konteks pergerakan ekonomi di Indonesia, sektor jasa, termasuk lelang, menjadi bagian penting yang perlu diperhatikan dalam upaya pemberdayaan perekonomian nasional.

Perlu diingat bahwa pergerakan ekonomi tidak hanya diukur dari satu indikator saja. Pengukuran yang lebih holistik, termasuk indikator sosial, lingkungan, dan distribusi pendapatan, juga diperlukan untuk memahami secara menyeluruh bagaimana kesejahteraan masyarakat berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Berikut ulasan lebih lanjut tentang GDP adalah salah satu indikator perekonomian suatu negara yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (15/5/2024).

Pengertian GDP

FOTO: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Suasana gedung perkantoran di Jakarta, Sabtu (17/10/2020). International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5 persen pada Oktober, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) adalah ukuran yang digunakan oleh suatu negara untuk menilai aktivitas ekonominya secara keseluruhan. GDP adalah tolak ukur yang  mencakup nilai seluruh produksi barang dan jasa dalam suatu wilayah (negara), tanpa memandang perubahan jumlah penduduk, struktur ekonomi, atau proses produksi yang terjadi.

Dalam konteks pergerakan ekonomi, GDP adalah indikator kunci karena mencerminkan nilai total semua barang dan jasa yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi, baik milik penduduk negara tersebut maupun negara asing yang beroperasi di negara tersebut. 

Dilansir dari laman djkn.kemenkeu.go.id GDP atau PDB dapat dikategorikan dalam 2 jenis, berikut diantaranya.

1. GDP atas Dasar Harga Berlaku (PDB Nominal)

PDB nominal menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun. PDB nominal membantu melihat pergeseran dan struktur ekonomi suatu negara serta mengukur kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan.

2. GDP atas Dasar Harga Konstan (PDB Riil)

PDB riil menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada satu tahun tertentu sebagai dasar. PDB harga konstan digunakan untuk mengetahui kemampuan sumber daya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun.

Pengukuran GDP/PDB penting karena memberikan gambaran tentang kesehatan ekonomi suatu negara, pertumbuhan ekonomi riil, perubahan struktur ekonomi, serta kemampuan sumber daya ekonomi dalam menciptakan nilai tambah. Namun, penting juga untuk diingat bahwa GDP/PDB tidak memberikan gambaran yang lengkap tentang kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, sehingga perlu dikombinasikan dengan indikator lain seperti indeks pembangunan manusia (IPM) untuk mendapatkan pemahaman yang lebih holistik tentang perkembangan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

Manfaat GDP

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Suasana Gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (30/5/2023). Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 akan dipengaruhi oleh prospek ekonomi global. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Manfaat dari GDP dalam konteks ekonomi suatu negara sangatlah signifikan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan GDP.

1. Mengukur Laju Pertumbuhan Ekonomi

GDP memungkinkan negara untuk mengukur seberapa cepat ekonomi mereka berkembang. Data GDP memberikan informasi yang penting untuk menganalisis faktor-faktor apa yang dapat ditingkatkan atau dioptimalkan untuk memaksimalkan pertumbuhan ekonomi.

2. Landasan Perumusan Kebijakan Pemerintah

GDP sering dianggap sebagai indikator kesejahteraan suatu negara karena tingginya angka produksi dihubungkan dengan daya beli masyarakat yang tinggi. Dengan demikian, PDB menjadi landasan yang penting bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan ekonomi yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

3. Indikator Perbandingan Kemajuan Ekonomi Antar Negara

PDB memungkinkan negara untuk membandingkan kemajuan ekonomi mereka dengan negara lain. Ini membantu dalam menentukan keunggulan dan kelemahan relatif suatu negara dalam aspek ekonomi. Data GDP juga menjadi dasar untuk mengidentifikasi negara-negara dengan perekonomian terkuat, seperti yang terlihat dalam kelompok G7 dan G20.

4. Mengetahui Struktur Perekonomian

Data GDP membantu dalam memahami struktur perekonomian suatu negara dengan memberikan informasi tentang kontribusi sektor-sektor ekonomi terhadap produksi nasional. Ini penting untuk menentukan sektor mana yang harus ditingkatkan atau diperbaiki guna mendukung pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Cara Menghitung GDP

Mengenal Konsep Inflasi dalam Ekonomi
Ilustrasi Menghitung GDP Credit: pexels.com/pixabay

Menghitung GDP melibatkan langkah-langkah yang spesifik untuk menjumlahkan semua komponen yang membentuk total nilai produksi dalam suatu negara. Berikut adalah komponen yang diperlukan dalam perhitungan GDP

1. Konsumsi Rumah Tangga  (C)

Ini mencakup semua belanja konsumsi yang dilakukan oleh rumah tangga di negara tersebut. Ini termasuk pembelian barang-barang konsumsi seperti makanan, pakaian, perumahan, transportasi, dan barang-barang lainnya.

2. Investasi (I)

 Investasi mengacu pada belanja untuk barang modal yang digunakan untuk meningkatkan produksi di masa depan. Ini termasuk pembelian mesin, peralatan, gedung, dan investasi dalam pengembangan modal manusia seperti pelatihan dan pendidikan.

3. Konsumsi Negara (G)

Ini adalah pengeluaran pemerintah untuk barang dan jasa publik, termasuk pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan layanan publik lainnya. Ini juga mencakup pembelian barang-barang militer dan kepolisian.

4. Kinerja Pedagangan Internasional (NX)

Ini menghitung selisih antara total ekspor dan total impor negara. Jika ekspor lebih besar dari impor, maka nilai NX positif (surplus perdagangan); jika impor lebih besar dari ekspor, nilai NX negatif (defisit perdagangan).

Rumus untuk menghitung PDB adalah sebagai berikut,

PDB = C + I + G + NX

Dengan menggabungkan nilai dari setiap komponen di atas, GDP suatu negara dapat diketahui. Data ini memberikan gambaran menyeluruh tentang aktivitas ekonomi dalam suatu wilayah, memberikan indikasi pertumbuhan ekonomi, tingkat konsumsi, investasi, dan keseimbangan perdagangan internasional.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya