Mengenal Cappuccino Serta Perbedaan Komposisinya dengan Latte dan Mochaccino

Beragam jenis kopi seperti espresso, cappuccino, latte, mochaccino, dan flat white telah menjadi sangat populer, terutama dengan berkembangnya budaya coffee shop yang membawa sentuhan barat dalam penyajiannya.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 30 Mei 2024, 15:30 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2024, 15:30 WIB
kopi cappucino
ilustrasi kopi cappucino/copyright by Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Kopi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari bagi banyak orang. Entah itu sebagai ritual pagi, teman setia saat bekerja, atau minuman yang dinikmati bersama teman-teman di waktu santai, kopi selalu memiliki tempat istimewa di hati para penggemarnya. 

Beragam jenis kopi seperti espresso, cappucino, latte, moccacino, dan flat white telah menjadi sangat populer, terutama dengan berkembangnya budaya coffee shop yang membawa sentuhan barat dalam penyajiannya. Dengan banyaknya jenis minuman kopi yang tersedia, setiap orang dapat menemukan jenis kopi yang paling sesuai dengan selera dan kebutuhan mereka. 

Kopi tidak hanya menjadi sekedar minuman, tetapi juga bagian dari gaya hidup yang mendukung berbagai aktivitas. Entah itu untuk memulai hari dengan penuh semangat, meningkatkan produktivitas kerja, atau menikmati waktu santai bersama teman-teman, selalu ada jenis kopi yang bisa menemani setiap momen. Berikut ulasan lebih lanjut tentang cappucino dan perbedaan komposisinya dengan minuman kopi yang lain, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (30/5/2024).

Cappucino

Lebih Sehat Mana Antara Espreso, Latte atau Cappucino?
Berbagai jenis kopi mengandung jumlah protein, kafein dan kalori yang berbeda. (via: istimewa)

Cappucino adalah salah satu jenis kopi yang paling populer di seluruh dunia. Minuman dari Italia ini mulai mendapatkan tempat di hati para pecinta kopi Eropa dan Amerika sejak tahun 1980-an. Cappucino memiliki karakteristik unik yang membedakannya dari jenis kopi susu lainnya, baik dari segi rasa, komposisi, maupun sejarah penamaannya.

Secangkir cappucino terdiri dari tiga komponen utama dengan perbandingan yang sama: espresso, steamed milk (susu panas), dan foamed milk (busa susu). Komposisi ini memberikan rasa kopi yang rich dan kuat, meskipun sudah dicampur dengan susu. Kombinasi espresso yang pekat dengan kelembutan susu menghasilkan minuman yang kaya dan memuaskan, membuatnya lebih mudah diterima oleh berbagai kalangan, termasuk anak muda.

Asal usul nama "cappucino" terinspirasi dari jubah Capuchin, yaitu jubah cokelat panjang dengan tudung yang dikenakan oleh biarawan ordo Capuchin. Warna perpaduan antara espresso dan susu dalam secangkir cappucino mirip dengan warna jubah tersebut. Selain itu, busa yang terdapat di atas cangkir menyerupai bentuk sebuah topi (cap) yang dikenakan para biarawan, sehingga minuman ini dinamakan cappucino.

Meski cappucino dan latte sama-sama termasuk dalam kategori kopi susu, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Latte, atau caffe latte, memiliki lebih banyak susu dengan hanya sedikit busa di atasnya. Sementara, cappucino memiliki perbandingan yang seimbang antara espresso, susu panas, dan busa susu. 

Secangkir cappucino biasanya berisi 1/3 espresso, 1/3 steamed milk, dan 1/3 foamed milk, menjadikannya minuman yang lebih padat dan berbusa dibandingkan latte. Selain itu, cangkir yang digunakan untuk menyajikan cappucino umumnya lebih kecil, berukuran antara 147 hingga 175 ml, sedangkan latte biasanya disajikan dalam cangkir yang lebih besar.

Dalam hal penyajian, cappucino sering kali dihiasi dengan berbagai topping di atas busa susu. Bubuk nutmeg, kayu manis, atau cokelat sering ditambahkan untuk memberikan rasa dan aroma yang khas. Di Italia, cappucino tradisional biasanya dinikmati di pagi hari sebelum pukul 11, seringkali ditemani oleh croissant segar sebagai menu sarapan yang lezat.

Kepopuleran cappucino tidak hanya karena rasanya yang nikmat, tetapi juga karena cara penyajiannya yang khas dan estetis. Latte art yang dibuat pada busa susu di atas cappucino menambah daya tarik visual, menjadikan setiap cangkir cappucino tidak hanya enak untuk diminum tetapi juga indah untuk dilihat.

Espresso

Espresso
Manfaat espresso untuk tubuh (Foto: Unsplash)

Espresso adalah jenis kopi yang dikenal dengan rasa yang pekat dan tekstur yang kental. Berwarna hitam dengan aroma yang kuat, espresso menawarkan pengalaman minum kopi yang intens dan murni. Kopi ini tidak dicampur dengan bahan lain, sehingga rasa asli dari biji kopi sangat terasa. Bagi sebagian orang, terutama di Amerika, rasa pahit yang pekat ini mungkin menakutkan, namun bagi pencinta kopi sejati, inilah yang membuat espresso begitu istimewa.

Proses pembuatan espresso memerlukan ketelitian dan peralatan khusus. Biji kopi yang sudah dihaluskan diekstraksi menggunakan mesin espresso, dengan waktu ekstraksi yang singkat, hanya sekitar 25 detik. Proses ini menghasilkan konsentrat kopi yang kaya dan beraroma. Penyajiannya pun unik, tidak menggunakan cangkir besar melainkan cangkir kecil yang disebut dengan shot.

Ada beberapa jenis takaran porsi untuk menikmati espresso:

Ristretto

Ristretto adalah takaran 3/4 ons dari ekstraksi pertama saat pembuatan espresso. Takaran ini sering dianggap paling sempurna karena konsentrasi rasa kopi yang tinggi dan kepahitan yang lebih lembut dibandingkan dengan ekstraksi penuh.

Single Shot

Single shot terdiri dari 1 ons ekstraksi biji kopi. Ini adalah takaran standar untuk secangkir espresso dan merupakan dasar dari berbagai minuman kopi berbasis espresso lainnya.

Lungo

Lungo atau long shot, memiliki volume yang sedikit lebih banyak dari single shot, yaitu dengan menambahkan 1/2 ons air. Hasilnya adalah espresso dengan rasa yang sedikit lebih ringan namun tetap mempertahankan intensitas kopinya.

Double Shot

Double shot menggunakan takaran 2 ons ekstraksi. Kadang-kadang, bukan hanya volume yang digandakan, tetapi juga jumlah kopi pada penyaringan, menghasilkan rasa yang sangat kuat dan pekat.

Espresso tidak hanya dinikmati sendiri, tetapi juga menjadi dasar untuk banyak minuman kopi populer lainnya seperti cappucino, latte, dan macchiato. Setiap cangkir espresso menawarkan pengalaman yang mendalam, membawa kenikmatan kopi ke level yang lebih tinggi. Bagi para pencinta kopi, espresso adalah esensi murni dari kenikmatan kopi yang sejati, sebuah cerminan dari seni dan ilmu dalam setiap tegukan.

Latte

Turmeric Latte
Ilustrasi Turmeric Latte Credit: unsplash.com/allways

Latte adalah salah satu jenis minuman kopi yang berbahan dasar espresso, namun komposisi susunya lebih dominan. Café latte adalah campuran antara kopi dan susu dengan perbandingan yang bervariasi, mulai dari 1 banding 3 hingga 1 banding 9. Di Amerika, latte sangat populer karena rasanya yang manis dan lembut, membuatnya lebih mudah diterima oleh banyak orang dibandingkan dengan espresso yang pekat dan pahit.

Latte terdiri dari 1/6 espresso, 4/6 susu cair, dan 1/6 busa susu. Komposisi ini menghasilkan tekstur kopi yang lebih encer dan rasa yang lebih ringan. Karena dominasi susu dalam campurannya, latte sering kali dinikmati sebagai hidangan penutup dan dapat ditambahkan berbagai perasa seperti sirup vanila, karamel, atau hazelnut, yang menambah variasi rasa sesuai selera.

Busa susu yang ada pada latte tidak hanya berfungsi untuk menambah tekstur, tetapi juga menjadi media bagi barista untuk menunjukkan kreativitas mereka melalui latte art. Latte art adalah seni menggambar di atas busa susu menggunakan teknik khusus, menghasilkan berbagai bentuk dan gambar menarik yang menambah daya tarik visual dari minuman ini.

Latte adalah minuman yang fleksibel dan dapat dinikmati dalam berbagai suasana. Rasanya yang lembut membuatnya cocok untuk dinikmati kapan saja, baik di pagi hari untuk memulai hari dengan lembut, di siang hari sebagai teman bekerja, atau di sore hari sebagai penutup yang menyenangkan. Kehangatan susu yang bercampur dengan aroma kopi memberikan kenyamanan tersendiri, menjadikan latte pilihan favorit banyak orang di seluruh dunia. 

Moccacino

Moccacino adalah salah satu variasi minuman kopi yang menggabungkan rasa kopi dan cokelat dalam satu cangkir. Mirip dengan cappucino dalam hal takaran dan bahan dasarnya, moccacino juga terdiri dari campuran espresso dan susu. Namun, yang membedakan moccacino adalah tambahan cokelat, yang memberikan rasa manis dan kaya pada minuman ini.

Komposisi moccacino biasanya terdiri dari 2/5 cokelat, 2/5 espresso, dan 1/5 susu cair. Kombinasi ini menghasilkan minuman yang tidak hanya memiliki kepekatan dan kekuatan rasa kopi dari espresso, tetapi juga kelembutan dan kelezatan rasa cokelat. moccacino adalah pilihan yang sempurna bagi mereka yang menyukai kopi dengan sentuhan rasa manis dan sedikit lebih lembut.

Di Italia, moccacino sering dinikmati dengan tambahan sambuca, sejenis minuman beralkohol, yang disajikan dengan tiga biji kopi mengambang di atasnya. Tradisi ini menambah dimensi baru pada pengalaman menikmati moccacino, memberikan rasa yang unik dan khas.

Kandungan cokelat dan susu membuat moccacino memiliki kalori yang lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa jenis kopi lainnya. Semakin manis moccacino, semakin tinggi pula kandungan kalorinya. Oleh karena itu, moccacino mungkin bukan pilihan utama bagi pencinta kopi yang lebih menyukai kopi murni dengan rasa yang kuat dan tanpa tambahan rasa.

Moccacino, dengan rasa manis dan kaya yang dihasilkan dari perpaduan cokelat dan kopi, cocok dinikmati dalam berbagai kesempatan. Minuman ini dapat menjadi teman yang sempurna untuk menghangatkan diri di pagi hari, sebagai pengiring santai di sore hari, atau bahkan sebagai penutup yang manis setelah makan malam. Bagi mereka yang menikmati variasi dalam rasa kopi dan menyukai minuman yang sedikit lebih indulgent, moccacino adalah pilihan yang sempurna.

Flat White

Ilustrasi Kopi dan Susu
Ilustrasi Foto Kopi dan Susu (iStockphoto)

Flat White adalah minuman kopi yang menawarkan pengalaman minum kopi yang cenderung subjektif, dengan variasi yang bergantung pada negara atau café yang Anda kunjungi. Meskipun variasi racikan flat white banyak ditemukan, khususnya di Inggris yang memiliki racikan khas mereka sendiri, pada dasarnya flat white terdiri dari textured milk dan espresso.

Flat white umumnya disajikan dalam dua variasi utama, youti tanpa foam dan dengan foam. Flat white tanpa foam adalah espresso shot standar yang dikombinasikan dengan susu yang di-steam. Ini adalah variasi yang paling sering digunakan di banyak café. Minuman ini memiliki tekstur yang lembut dan creamy tanpa adanya foam di atasnya, memberikan rasa kopi yang kuat namun tetap halus di lidah.

Sedangkan, flat white dengan foam lebih umum disajikan di specialist coffee shop. Pada metode ini, barista harus memiliki keahlian khusus untuk membuat micro foam yang halus namun tetap terasa. Proses ini menuntut keahlian tinggi karena susu yang di-steam harus menghasilkan foam yang sangat halus sehingga tercampur sempurna dengan espresso. Hasilnya adalah minuman dengan tekstur yang creamy dan sedikit foam di atasnya, memberikan sensasi rasa kopi yang kuat namun tetap lembut.

Flat white sering disamakan dengan latte. Tetapi umumnya, flat white menggunakan takaran susu yang lebih sedikit dibandingkan latte. Oleh sebab itu flat white memiliki rrasa kopi yang lebih kuat. Kunci utama dalam menikmati flat white adalah keseimbangan antara kekuatan rasa espresso dan kelembutan susu yang di-steam dengan tekstur yang halus.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya