Asam Urat Tidak Boleh Makan Apa? Ini 18 Jenis Makanan Harus Dihindari

Salah satu cara untuk mengurangi kadar asam urat adalah dengan menghindari makanan yang mengandung tinggi purin.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 22 Jun 2024, 09:50 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2024, 09:50 WIB
Nyeri pergelangan tangan
Nyeri sendi pada pergelangan tangan adalah salah satu gejala umum dari asam urat. (Foto: Unsplash/Towfiqu barbhuiya)

Liputan6.com, Jakarta Asam urat merupakan kondisi medis yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di dalam tubuh, terutama pada sendi. Asam urat terbentuk ketika tubuh memecah purin, suatu zat yang terdapat pada makanan tertentu. Biasanya, tubuh akan membuang asam urat melalui urine, tetapi jika terjadi gangguan dalam proses ini, maka asam urat akan menumpuk dan membentuk kristal yang menyebabkan peradangan pada sendi.

Gejala asam urat umumnya berupa nyeri pada sendi, terutama sendi jari, pergelangan tangan, lutut, dan kaki. Sendi yang terkena seringkali tampak merah, bengkak, dan sangat sensitif saat disentuh. Gejala lain yang mungkin timbul meliputi kemerahan atau kulit yang bersinar di sekitar sendi yang terkena, serta pembengkakan yang berlangsung selama beberapa hari atau minggu.

Untuk mengatasi asam urat, selain pengobatan medis, sangat penting juga untuk menerapkan pola makan yang sehat. Salah satu cara untuk mengurangi kadar asam urat adalah dengan menghindari makanan yang mengandung tinggi purin. Lalu penderita asam urat tidak boleh makan apa saja? 

Untuk mengetahui asam urat tidak boleh makan apa saja, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (22/6/2024).

1. Jeroan

Jeroan merupakan jenis makanan yang harus dihindari oleh penderita asam urat. Jeroan ini terdiri dari organ dalam hewan seperti ayam, bebek, kambing, dan sapi yang lazim dikonsumsi oleh masyarakat sebagai sumber nutrisi. Organ dalam ini dapat berupa otak, hati, kelenjar timus, pankreas, dan ginjal. Jeroan dapat diolah dengan cara digoreng atau direbus untuk menjaga tekstur dan meningkatkan rasa.

Namun, dalam hal konsumsi makanan bagi penderita asam urat, jeroan harus dihindari. Hal ini dikarenakan jeroan memiliki kandungan zat purin yang tinggi. Zat purin tersebut akan diubah oleh tubuh menjadi asam urat. Jika asam urat yang dihasilkan melebihi kemampuan tubuh untuk mengeluarkannya, maka kadar asam urat dalam darah akan meningkat dan menumpuk di persendian, yang akhirnya menyebabkan gejala asam urat.

Meskipun jeroan kaya akan nutrisi seperti zat besi, vitamin B12, dan zat gizi lainnya, penderita asam urat sebaiknya tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Sebagai gantinya, penderita asam urat dapat mengonsumsi makanan yang rendah purin seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan produk susu rendah lemak. Menghindari konsumsi jeroan adalah langkah yang penting dalam mengendalikan kadar asam urat bagi penderita.

2. Daging Merah

Dalam kondisi asam urat, penderita sebaiknya menghindari konsumsi daging merah seperti kambing dan sapi. Meski mengandung protein hewani yang penting bagi tubuh, daging merah memiliki kandungan purin yang tinggi.

Purin adalah zat yang saat diolah dalam tubuh akan menghasilkan asam urat. Jika terdapat penumpukan purin yang berlebih dalam tubuh, maka akan menyebabkan asam urat tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya penderita asam urat menghindari konsumsi makanan tinggi purin, termasuk daging merah.

Bagi pengidap gout, disarankan untuk menggantikan konsumsi daging merah dengan daging putih seperti ayam. Daging putih memiliki kandungan purin yang lebih rendah dibandingkan daging merah. Selain itu, pengidap kondisi ini juga sebaiknya mengonsumsi protein nabati yang berasal dari tempe atau tahu.

Protein nabati memiliki kandungan purin yang lebih rendah daripada protein hewani seperti daging. Dengan mengonsumsi protein nabati, penderita asam urat dapat memperoleh nutrisi yang diperlukan tanpa meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Oleh karena itu, penting bagi penderita asam urat untuk menjaga pola makan dengan menghindari konsumsi daging merah dan memilih alternatif protein yang lebih aman.

3. Seafood

Sebagai penderita penyakit asam urat, menghindari makanan laut tertentu sangat penting. Salah satu jenis makanan laut yang perlu dihindari adalah jeroan. Jeroan ditemukan dalam makanan laut seperti ikan sarden, teri, udang, kepiting, dan kerang. Mengapa jeroan harus dihindari?

Bahkan jika kamu menyukai makanan laut, menghindari jeroan sangat penting karena makanan tersebut mengandung purin yang tinggi. Purin adalah senyawa yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Ketika kadar asam urat tinggi, kemungkinan terjadinya serangan asam urat akan meningkat. Makanan laut yang mengandung purin tinggi dapat memicu terjadinya serangan asam urat.

Namun, tak perlu khawatir karena ada alternatif lain bagi pecinta makanan laut. Ikan salmon, misalnya, adalah pilihan yang baik. Kadar purin dalam ikan salmon tergolong rendah, sehingga bisa dikonsumsi dengan aman oleh penderita asam urat. Selain itu, ikan salmon juga kaya akan omega-3, yang bermanfaat untuk kesehatan jantung.

Kesimpulannya, sebagai penderita asam urat, sebaiknya menghindari konsumsi jeroan dalam makanan laut. Jika kamu ingin tetap menikmati makanan laut, pilihlah ikan salmon sebagai alternatif yang rendah purin. Ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter jika kamu memiliki perencanaan diet yang spesifik untuk mengurangi risiko serangan asam urat.

 

4. Alkohol

Ilustrasi alkohol
Ilustrasi alkohol. Sumber foto: unsplash.com/Giovanna Gomes.

Alkohol merupakan salah satu pantangan bagi penderita asam urat. Meskipun tidak semua minuman beralkohol mengandung purin tinggi, namun alkohol secara umum dapat mempengaruhi ginjal dalam proses penghilangan asam urat dari tubuh.

Proses pengeluaran asam urat pada tubuh sebenarnya melibatkan ginjal. Namun, ketika mengonsumsi alkohol, ginjal dapat mengalami kesulitan dalam menghilangkan asam urat dengan efisien. Alkohol dapat menghambat kerja ginjal dalam mengeluarkan asam urat dari tubuh, sehingga asam urat dapat terus menumpuk.

Selain itu, alkohol juga memiliki sifat menarik kembali asam urat yang sudah dikeluarkan oleh ginjal ke dalam tubuh. Hal ini mengakibatkan penumpukan asam urat yang lebih tinggi dan dapat menyebabkan serangan asam urat yang lebih parah.

Pilihan makanan yang mengandung alkohol, seperti minuman beralkohol dan jeroan, sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat. Selain menghindari alkohol, penderita juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang rendah purin, seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan biji-bijian.

Dengan menghindari alkohol dan makanan yang mengandung purin tinggi, penderita asam urat dapat mengurangi risiko serangan asam urat yang lebih parah dan memperbaiki kondisi kesehatannya. Penting bagi penderita asam urat untuk konsisten dalam menjaga pola makan yang sehat dan mengikuti anjuran medis guna mengelola kondisi asam urat dengan baik.

5. Minuman Manis

Sebagai penderita asam urat, Anda diharapkan untuk menghindari makanan dan minuman tertentu yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Salah satu makanan yang perlu dihindari adalah minuman manis, terutama minuman kemasan yang mengandung kadar gula tinggi.

Minuman kemasan yang mengandung kadar gula tinggi dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah karena fruktosa yang terkandung dalam makanan kemasan dapat merangsang produksi asam urat yang berlebihan. Fruktosa adalah jenis gula yang dapat ditemukan tidak hanya dalam minuman kemasan, tetapi juga dalam beberapa buah seperti apel, pir, anggur, dan kurma.

Secara umum, konsumsi fruktosa yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam darah, yang dapat memicu serangan asam urat. Oleh karena itu, bagi penderita asam urat, sangat penting untuk membatasi konsumsi minuman manis dan memperhatikan jumlah fruktosa yang dikonsumsi dari buah-buahan.

Lebih baik menghindari minuman manis dan menggantinya dengan air putih atau minuman non-gula, seperti teh herbal atau teh hijau. Selain itu, hindari juga konsumsi makanan jeroan yang tinggi purin, seperti hati, ginjal, dan jeroan lainnya. Dengan memperhatikan pola makan yang sehat dan menghindari makanan dan minuman pantangan, Anda dapat mengontrol kadar asam urat Anda dan mengurangi risiko serangan asam urat yang sering terjadi pada penderita.

6. Bayam

Bayam adalah salah satu jenis makanan yang penderita asam urat tidak boleh makan apa. Mengapa demikian? Bayam mengandung senyawa yang disebut purin. Purin adalah senyawa yang dapat menghasilkan asam urat ketika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Penderita asam urat cenderung memiliki kadar asam urat yang tinggi dalam tubuh, sehingga penting bagi mereka untuk mengurangi konsumsi makanan yang mengandung purin tinggi.

Selain mengandung purin, bayam juga merupakan salah satu sumber oksalat. Oksalat adalah senyawa yang dapat membentuk kristal di ginjal penderita asam urat, yang pada akhirnya dapat menyebabkan batu ginjal. Oleh karena itu, menghindari makan bayam adalah langkah yang bijak bagi penderita asam urat.

Meskipun bayam memiliki berbagai manfaat kesehatan seperti kandungan vitamin dan mineral yang tinggi, serta serat yang baik untuk pencernaan, penderita asam urat sebaiknya mencari alternatif lain untuk menggantikan bayam dalam diet mereka. Ada banyak makanan lain yang lebih aman dikonsumsi, seperti buah-buahan, sayuran lain yang rendah purin, atau protein nabati seperti kacang-kacangan.

Dalam memilih jenis makanan, penderita asam urat sebaiknya berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter untuk memperoleh saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan mereka. Dengan demikian, kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi tanpa menyebabkan peningkatan kadar asam urat yang dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman bagi penderita.

7. Asparagus

Asparagus
Asparagus. Image by Pezibear from Pixabay

Asparagus merupakan salah satu jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat. Asparagus adalah sayuran hijau yang terkenal dengan manfaatnya dalam meningkatkan kesehatan. Namun, bagi penderita asam urat, asparagus sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan atau dihindari sama sekali.

Asparagus mengandung zat purin yang tinggi. Purin adalah zat yang dapat diubah menjadi asam urat dalam tubuh. Ketika seseorang memiliki kadar asam urat yang tinggi dalam tubuhnya, mengonsumsi makanan yang mengandung purin tinggi akan meningkatkan risiko terjadinya serangan asam urat yang menyakitkan.

Selain itu, asparagus juga dikenal sebagai makanan yang bersifat diuretik, yang berarti dapat meningkatkan produksi urin dalam tubuh. Peningkatan produksi urin ini dapat menyebabkan tubuh kehilangan sejumlah besar cairan dan elektrolit seperti magnesium dan potassium. Hal ini dapat mempengaruhi keseimbangan asam urat dalam tubuh.

Meskipun demikian, penghindaran asparagus bagi penderita asam urat tidak berarti bahwa sayuran ini harus benar-benar dihapus dari diet. Sebaiknya, penderita asam urat perlu mengatur konsumsi asparagus secara bijak dan menjaga pola makan yang seimbang. Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan penyesuaian diet yang tepat sesuai dengan kebutuhan pribadi.

8. Brokoli

Brokoli adalah salah satu jenis makanan yang sebaiknya dihindari bagi penderita asam urat. Hal ini dikarenakan brokoli mengandung senyawa purin yang dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh. Asam urat sendiri adalah senyawa yang terbentuk saat proses metabolisme purin yang dikonsumsi melalui makanan.

Brokoli mengandung sejumlah purin yang dikonversi menjadi asam urat dalam tubuh. Saat kadar asam urat meningkat, kristal-kristal asam urat dapat terbentuk dan menumpuk di persendian, menyebabkan peradangan dan rasa nyeri pada penderita asam urat.

Untuk itu, penderita asam urat disarankan menghindari konsumsi brokoli secara berlebihan. Meskipun brokoli mengandung banyak nutrisi seperti serat, vitamin C, dan antioksidan, sebagai penderita asam urat, keberadaan purin di dalamnya dapat memicu gejala asam urat kambuh.

Meskipun brokoli bukan makanan yang harus sepenuhnya dihindari, sebaiknya penderita asam urat mengonsumsinya dengan jumlah terbatas. Disarankan juga untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui porsi yang tepat dalam konsumsi brokoli dan penerapan pola makan sehat yang sesuai dengan kondisi asam urat.

9. Kembang Kol

Kembang kol, dengan karakteristik bunganya yang berwarna putih dan bentuknya seperti bunga kembang, merupakan salah satu jenis sayuran yang memiliki rasa segar dan nikmat. Namun, bagi penderita asam urat, makan kembang kol sebaiknya dihindari.

Penyebab utama asam urat adalah peningkatan kadar asam urat dalam tubuh yang terjadi karena ketidakseimbangan produksi dan ekskresi asam urat. Makanan yang tinggi purin, yang kemudian diubah menjadi asam urat dalam tubuh, dapat memperburuk kondisi penderita asam urat. Kembang kol, meskipun rendah purin, mengandung senyawa yang dikenal sebagai purina.

Purina dapat menjadi sumber nutrisi bagi bakteri dalam usus manusia dan menghasilkan zat nitrogen yang kemudian diubah menjadi asam urat. Oleh karena itu, meskipun purin dalam kembang kol tidak sebanyak makanan lainnya seperti daging merah atau ikan berlemak, penderita asam urat sebaiknya menghindari mengonsumsi kembang kol agar tidak memicu peningkatan produksi asam urat dalam tubuh.

Selain kembang kol, penderita asam urat juga sebaiknya menghindari makanan lain yang tinggi purin, seperti hati, jeroan, kerang, dan alkohol. Makanan ini dapat memperparah gejala dan peningkatan kadar asam urat dalam tubuh. Dengan menghindari makanan pantangan ini, penderita asam urat dapat mengelola kondisinya dengan lebih baik dan mencegah serangan asam urat yang menyakitkan.

 

10. Gorengan

tempe goreng
Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Gorengan adalah salah satu jenis makanan yang harus dihindari oleh penderita asam urat. Gorengan seperti tahu, tempe, bakwan, pisang goreng, dan kentang goreng, memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi dan dapat menyebabkan peningkatan produksi asam urat dalam tubuh.

Penderita asam urat umumnya memiliki konsentrasi asam urat yang tinggi dalam darah. Hal ini disebabkan oleh peningkatan produksi asam urat atau gangguan dalam proses pengeluarannya melalui ginjal. Pasokan makanan yang kaya purin, seperti gorengan, dapat memperburuk kondisi ini.

Purin adalah senyawa yang terdapat dalam makanan dan dapat diubah menjadi asam urat dalam tubuh. Konsumsi makanan yang kaya purin akan meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh. Oleh karena itu, penderita asam urat harus menghindari makanan mengandung purin tinggi, termasuk gorengan.

Selain tinggi purin, gorengan juga mengandung lemak jenuh yang tinggi. Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh dengan cara mengganggu pengeluaran asam urat yang berlebih melalui ginjal. Selain itu, lemak jenuh juga dapat meningkatkan risiko terjadinya obesitas, yang juga dapat memperburuk kondisi asam urat.

Sebagai gantinya, penderita asam urat disarankan untuk mengonsumsi makanan yang rendah purin, seperti sayuran hijau, buah-buahan, biji-bijian, dan makanan berprotein rendah lemak. Dengan menjaga pola makan yang sehat, penderita asam urat dapat mengendalikan kadar asam urat dalam tubuh dan mencegah terjadinya serangan asam urat.

11. Makanan Olahan

Penderita asam urat sebaiknya menghindari makanan olahan seperti sosis, daging asap, dan daging olahan lainnya. Hal ini dikarenakan makanan olahan tersebut mengandung banyak bahan pengawet dan garam yang dapat memperburuk gejala asam urat.

Pengawet yang biasa digunakan dalam makanan olahan memiliki kemampuan untuk memperlebar pori-pori sel, sehingga lebih mudah bagi kristal asam urat untuk mengendap di persendian. Akumulasi kristal asam urat ini adalah penyebab utama terjadinya serangan asam urat pada penderita. Oleh karena itu, penggunaan bahan pengawet yang berlebihan dapat memperburuk kondisi penderita asam urat dan menyebabkan serangan yang lebih sering terjadi serta lebih parah.

Selain itu, makanan olahan juga mengandung kandungan garam yang tinggi. Konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam tubuh. Sebab, garam dapat menghambat proses pengeluaran asam urat melalui proses filtrasi ginjal. Kadar asam urat yang tinggi ini akan memicu terjadinya serangan asam urat.

Oleh karena itu, penderita asam urat disarankan untuk menghindari konsumsi makanan olahan. Sebagai alternatif, mereka sebaiknya mengonsumsi makanan segar, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian yang rendah purin. Selain itu, tingkatkan juga konsumsi air putih yang cukup untuk membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh.

12. Minuman Berkafein

Minuman berkafein seperti kopi, teh, dan minuman berenergi sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat. Hal ini disebabkan karena kafein dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh.

Asam urat adalah endapan kristal yang terbentuk akibat peningkatan kadar asam urat dalam darah. Peningkatan kafein dalam tubuh dapat memicu produksi asam urat yang lebih banyak, membuat kondisi asam urat semakin parah. Selain itu, kafein juga dapat menghambat penghilangan asam urat dari tubuh, sehingga kadar asam urat lebih sulit untuk dikendalikan.

Minuman berkafein juga memiliki efek diuretik, yang dapat menyebabkan peningkatan produksi urine. Hal ini dapat memperburuk kondisi penderita asam urat karena akan mengakibatkan penurunan kadar cairan dalam tubuh, sehingga mempercepat produksi asam urat dan menghambat penghilangan asam urat.

Selain itu, minuman berkafein juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan peradangan pada tubuh. Ini dapat memperburuk gejala asam urat, termasuk rasa nyeri pada sendi dan pembengkakan.

Oleh karena itu, bagi penderita asam urat, menghindari minuman berkafein adalah langkah yang penting untuk mengendalikan gejala penyakit ini. Sebaiknya, penderita asam urat menggantikan minuman berkafein dengan air putih, jus buah tanpa gula, atau minuman herbal yang tidak mengandung kafein.

13. Makanan Tinggi Purin

ikan sarden
Ilustrasi ikan sarden saus pedas gurih/copyright freepik.com/jcomp

Penderita asam urat perlu menghindari makanan tinggi purin karena zat ini dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh dan memperburuk gejala yang ada. Purin adalah senyawa alami yang ditemukan dalam beberapa jenis makanan. Ketika tubuh memecah purin, asam urat akan dihasilkan. Meskipun asam urat ini sebenarnya normal untuk kebanyakan orang, namun penderita asam urat memiliki masalah dalam mengeluarkan asam urat dari tubuh mereka.

Makanan tinggi purin umumnya termasuk dalam kategori daging- dagingan seperti hati, ginjal, dan jeroan lainnya, seperti otak dan usus hewan. Makanan laut seperti ikan sarden, ikan kembung, tiram, dan kerang juga tinggi purin. Selain itu, beberapa jenis makanan olahan seperti daging asap dan makanan cepat saji juga mengandung tinggi purin. Minuman beralkohol, khususnya bir, juga harus dihindari karena dapat mengakibatkan peningkatan produksi asam urat.

Makanan tinggi purin dapat menyebabkan penumpukan kristal asam urat dalam sendi dan jaringan tubuh lainnya. Ini dapat menyebabkan serangan nyeri pada sendi, khususnya di kaki dan jari tangan. Menghindari makanan tinggi purin adalah cara yang efektif untuk mengendalikan kadar asam urat dalam tubuh dan mencegah serangan nyeri yang terkait dengan asam urat. Penderita asam urat sebaiknya mengganti makanan tinggi purin dengan makanan rendah purin seperti buah-buahan, sayuran, dan makanan sumber karbohidrat.

14. Makanan Cepat Saji

Penderita asam urat harus menghindari makanan cepat saji atau fast food karena alasan tertentu. Fast food sering kali mengandung tinggi purin, zat yang setelah diuraikan oleh tubuh, akan menghasilkan asam urat. Purin merupakan senyawa organik yang ditemukan dalam sel-sel tubuh dan makanan tertentu. Ketika tingkat asam urat meningkat, tubuh penderita akan mengalami serangan asam urat yang menyakitkan.

Makanan cepat saji juga cenderung mengandung lemak jenuh yang tinggi dan kalori yang berlebihan. Lemak jenuh dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh dan mempengaruhi fungsi ginjal dalam menghilangkan asam urat. Konsumsi tinggi lemak jenuh juga dapat menyebabkan obesitas atau kelebihan berat badan, yang pada gilirannya akan meningkatkan risiko serangan asam urat.

Selain itu, banyak makanan cepat saji mengandung fruktosa, yaitu gula buah alami. Fruktosa dapat meningkatkan produksi asam urat dan mempengaruhi metabolisme asam urat dalam tubuh. Kebanyakan makanan cepat saji juga memiliki kandungan MSG (Monosodium Glutamate), bahan penyedap rasa yang dapat memicu serangan asam urat pada penderita.

Oleh karena itu, penderita asam urat sebaiknya menghindari makanan cepat saji untuk menjaga tingkat asam urat tetap rendah. Sebagai pengganti, konsumsilah makanan sehat yang rendah purin, seperti buah-buahan segar, sayuran hijau, biji-bijian, dan produk susu rendah lemak. Penting bagi penderita asam urat untuk mengikuti pola makan seimbang dan menghindari makanan yang dapat memicu serangan asam urat.

15. Minuman Kemasan

Penderita asam urat sebaiknya menghindari minuman kemasan karena alasan kegunaan dan risiko yang dapat ditimbulkan. Pertama, minuman kemasan umumnya mengandung gula tambahan yang tinggi. Konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh, yang pada akhirnya meningkatkan risiko serangan asam urat. Selain itu, minuman kemasan juga sering mengandung pewarna buatan dan pengawet yang dapat memicu peradangan dan memperparah gejala asam urat.

Selanjutnya, penderita asam urat juga harus menghindari minuman bersoda. Minuman bersoda umumnya mengandung asam fosfat, yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh dan memicu serangan asam urat. Kegiatan menyerap zat-zat ini akan mempengaruhi kestabilan asam urat dalam darah dan dapat memperburuk gejala yang dialami penderita asam urat.

Oleh karena itu, untuk mengontrol gejala asam urat, para penderita harus berusaha mengurangi atau bahkan menghindari minuman kemasan dan minuman bersoda. Sebagai alternatif, mereka dianjurkan untuk memilih minuman yang sehat dan alami seperti air putih, jus buah segar, atau teh herbal. Minuman ini tidak hanya membantu menjaga keseimbangan asam urat dalam tubuh, tetapi juga memberikan manfaat nutrisi tambahan yang baik bagi kesehatan secara keseluruhan.

 

16. Makanan yang Mengandung Karbohidrat Rafinasi

Roti gandum
Pilihlah karbohidrat berupa biji-bijian utuh atau olahan biji-bijian utuh untuk rasa kenyang yang lebih lama. (Foto: Pexels/Magda Ehlers)

Penderita asam urat harus menghindari makanan yang mengandung karbohidrat rafinasi karena dapat memicu peningkatan kadar asam urat dalam tubuh. Karbohidrat rafinasi adalah jenis karbohidrat yang mengalami proses pengolahan atau pemurnian yang tinggi, sehingga menghilangkan sebagian besar serat, mineral, dan vitamin yang terkandung di dalamnya.

Makanan yang mengandung karbohidrat rafinasi antara lain adalah nasi putih, roti putih, pasta, dan makanan ringan yang terbuat dari tepung terigu. Konsumsi makanan ini dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh, karena karbohidrat rafinasi menjadi sumber energi yang cepat terurai dan diubah menjadi asam urat.

Peningkatan kadar asam urat dalam tubuh dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman bagi penderita asam urat, seperti nyeri sendi, terutama di area kaki dan jari tangan. Oleh karena itu, sangat penting bagi penderita asam urat untuk menghindari makanan yang mengandung karbohidrat rafinasi dan memilih sumber karbohidrat yang lebih baik, seperti nasi merah, roti gandum, dan biji-bijian utuh.

Selain itu, penderita asam urat juga disarankan untuk mengonsumsi makanan yang rendah purin, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan ikan laut. Konsumsi air yang cukup juga penting untuk membantu mengeluarkan asam urat melalui urin. Dengan menghindari makanan yang mengandung karbohidrat rafinasi dan memperhatikan pola makan, penderita asam urat dapat mengelola kondisinya dengan lebih baik dan mengurangi risiko serangan asam urat yang lebih serius.

17. Makanan Tinggi Gula

Penderita asam urat sebaiknya menghindari makanan tinggi gula karena gula dapat mempengaruhi kadar asam urat dalam darah. Ketika gula dikonsumsi, tubuh akan mengubahnya menjadi asam laktat. Asam laktat ini dapat menghambat penyerapan asam urat oleh ginjal, sehingga meningkatkan risiko terjadinya penumpukan asam urat dalam tubuh.

Makanan tinggi gula juga cenderung mengandung kalori tinggi, sehingga dapat menyebabkan kelebihan berat badan. Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit asam urat. Selain itu, gula juga dapat merangsang produksi asam urat di dalam tubuh, sehingga dapat memperburuk kondisi penderita asam urat.

Beberapa contoh makanan tinggi gula yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat antara lain minuman manis seperti soda, sirup, teh manis, dan minuman berenergi. Selain itu, perlu dihindari juga makanan dengan tambahan gula seperti kue, permen, cokelat, dan makanan olahan yang mengandung banyak gula.

Penderita asam urat sebaiknya memilih makanan yang rendah gula, seperti buah-buahan segar yang tidak mengandung gula tambahan atau makanan yang dikonsumsi dalam jumlah terbatas. Penting bagi penderita asam urat untuk menjaga pola makan yang seimbang dan menghindari makanan tinggi gula agar dapat mengontrol kadar asam urat dalam tubuh dan mencegah terjadinya serangan asam urat yang lebih serius.

18. Durian

Sebagai penderita asam urat, Anda perlu memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Salah satu buah yang sangat dikenal sebagai pantangan bagi penderita asam urat adalah Durian. Mengapa Durian harus dihindari?

Durian merupakan buah eksotis yang memiliki rasa yang khas dan tekstur yang lembut. Walaupun memiliki rasa yang enak, Durian mengandung asam amino bernama purin yang tinggi. Purin sendiri dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh.

Bagi penderita asam urat, batas konsumsi purin per hari sebaiknya tidak melebihi 100-150 mg. Durian sangat kaya akan purin, di mana setiap 100 gram Durian mengandung sekitar 40-60 mg purin. Jika Anda mengonsumsi lebih dari satu porsi durian, maka jumlah purin dalam tubuh akan meningkat secara signifikan. Akibatnya, asam urat dalam tubuh akan terakumulasi dan menyebabkan gejala asam urat yang tidak diinginkan seperti nyeri sendi, inflamasi, dan bahkan batu ginjal.

Selain itu, Durian juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah karena kandungan kalium yang cukup tinggi. Penyakit asam urat sendiri sudah memiliki risiko faktor lain seperti hipertensi. Jadi, menghindari durian dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.

Secara umum, jika Anda menderita asam urat, disarankan untuk menghindari buah Durian. Lebih baik memilih buah-buahan lain dengan kandungan purin yang lebih rendah agar gejala asam urat tidak semakin parah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya