12 Alasan Ketiak Tetap Bau Meski Sudah Mandi, Simak Penyebab dan Cara Mengatasi

Hal ini memunculkan pertanyaan apa alasan ketiak tetap bau meski sudah mandi.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 23 Agu 2024, 20:00 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2024, 20:00 WIB
Berkhasiat Untuk Memutihkan Ketiak
Ilustrasi Ketiak yang Menghitam Credit: pexels.com/Godisable

Liputan6.com, Jakarta Apa alasan ketiak tetap bau meski sudah mandi? Bau ketiak yang tidak sedap bisa menjadi salah satu masalah yang paling mengganggu. Bagi banyak orang, bau badan, khususnya bau ketiak, adalah sumber ketidaknyamanan yang konstan, bahkan setelah mandi yang seharusnya menghilangkan bau. Keringat, yang sebenarnya merupakan proses alami tubuh untuk mengatur suhu, sering kali dianggap sebagai biang keladi dari masalah ini. Namun, kenyataannya tidak sesederhana itu.

Tubuh manusia memiliki 2 hingga 4 juta kelenjar keringat yang terbagi menjadi dua jenis utama, kelenjar ekrin dan apokrin. Kelenjar ekrin mengeluarkan keringat yang pada dasarnya tidak berbau, tetapi bisa menimbulkan bau ketika mengering di permukaan kulit. Di sisi lain, kelenjar apokrin menghasilkan cairan yang lebih kental dan langsung berbau ketika bercampur dengan bakteri di kulit.

Mandi memang merupakan cara yang paling umum untuk menjaga kebersihan dan kesegaran tubuh, tetapi bagi sebagian orang bau ketiak yang tidak sedap masih bertahan bahkan setelah mandi. Hal ini memunculkan pertanyaan apa alasan ketiak tetap bau meski sudah mandi. Berikut ulasan lebih lanjut tentang alasan ketiak tetap bau meski sudah mandi yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (23/8/2024).

1. Kekurangan Magnesium dalam Tubuh

ilustrasi ketiak/pixabay
ilustrasi ketiak/pixabay

Magnesium adalah mineral penting yang berperan dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk menjaga aroma tubuh tetap segar. Kekurangan magnesium bisa membuat tubuh lebih rentan terhadap bau tak sedap. Ini karena magnesium membantu menetralisir bau pada organ internal. 

Jadi, jika kadar magnesium dalam tubuh rendah, bau badan bisa menjadi salah satu tanda yang muncul. Untuk mengatasi masalah ini, perbanyak konsumsi sayuran hijau yang kaya akan magnesium dan kurangi konsumsi kafein serta alkohol yang dapat mengurangi kadar magnesium dalam tubuh.

2. Terlalu Banyak Konsumsi Kafein dan Gula

Konsumsi kafein dan gula berlebihan dapat menjadi alasan ketiak tetap bau meski sudah mandi. Kafein, selain mengurangi kadar magnesium, juga merangsang produksi keringat yang lebih banyak. Begitu pula dengan gula, yang tidak hanya berkontribusi pada penurunan magnesium, tetapi juga menciptakan lingkungan yang ideal bagi bakteri penyebab bau badan untuk berkembang. Mengurangi asupan kafein dan gula bisa membantu mengurangi bau ketiak yang tidak sedap.

3. Stres dan Pikiran yang Berlebihan

Ketika mengalami stres, tubuh cenderung memproduksi lebih banyak keringat, terutama dari kelenjar apokrin yang berperan dalam produksi keringat di daerah ketiak. Stres juga memicu tubuh untuk menghasilkan keringat yang lebih berminyak dan berbau karena tingginya kandungan lemak yang dipecah oleh bakteri menjadi asam, sehingga menimbulkan bau tidak sedap. Oleh karena itu, manajemen stres dan menjaga kesehatan mental juga penting dalam mengontrol bau badan.

4. Tidak Menjemur Handuk dengan Baik

Menjemur handuk setelah mandi ternyata bisa berpengaruh besar terhadap aroma tubuh. Handuk yang tidak dijemur di tempat dengan sirkulasi udara yang baik akan tetap lembap dan berpotensi berbau apek. Bau apek ini kemudian bisa menempel pada tubuh saat handuk digunakan untuk mengeringkan badan, membuat ketiak dan bagian tubuh lain tetap berbau meskipun sudah mandi bersih.

5. Terlalu Sering Konsumsi Makanan Pedas

Makanan Pedas Jadi Peluang Bisnis Menggiurkan Kuliner Nusantara
dok: ist

Makanan pedas memang nikmat, tetapi konsumsi berlebihan bisa menjadi alasan ketiak tetap bau meski sudah mandi. Makanan pedas meningkatkan suhu tubuh, yang kemudian memicu tubuh untuk mengeluarkan lebih banyak keringat sebagai respons alami untuk mendinginkan diri. Keringat yang lebih banyak berarti lebih banyak kesempatan bagi bakteri di kulit untuk memecah keringat menjadi senyawa yang berbau, terutama di daerah ketiak.

6. Obesitas

Orang dengan berat badan berlebih atau obesitas lebih rentan terhadap masalah bau badan. Hal ini disebabkan oleh adanya lebih banyak lipatan kulit di tubuh, yang menciptakan area lembap dan kurang terpapar udara. Kondisi ini sangat ideal bagi bakteri untuk berkembang biak dengan cepat, terutama di area seperti ketiak, sehingga menghasilkan bau yang tidak sedap.

7. Gangguan Metabolisme Tubuh

Tidak semua alasan ketiak tetap bau meski sudah mandi berasal dari kurangnya menjaga kebersihan. Bagi sebagian orang, bau badan yang menyengat bisa disebabkan oleh gangguan metabolisme yang disebut trimethylaminuria. Kondisi ini membuat tubuh tidak mampu memecah hormon trimetilamina, yang terdapat dalam beberapa jenis makanan. Hormon ini kemudian diekskresikan melalui keringat, urin, dan napas, menghasilkan bau yang amis dan menyengat, meskipun sudah mandi dengan baik.

8. Salah Pakai Antiperspiran

Menggunakan antiperspiran setelah mandi di pagi hari mungkin sudah menjadi kebiasaan yang dilakulan banyak orang, tetapi sebenarnya kurang efektif. Antiperspiran bekerja dengan menyumbat kelenjar keringat, dan cara terbaik menggunakannya adalah di malam hari sebelum tidur, ketika kelenjar keringat lebih kosong. Ini memungkinkan antiperspiran bekerja lebih efektif dalam menahan keringat dan mencegah bau sepanjang hari. Deodoran, yang hanya menutupi bau tanpa menghentikan keringat, lebih cocok digunakan setelah mandi untuk menambah perlindungan.

9. Rambut Ketiak

Pria mencukur bulu ketiak
Ilustrasi pria mencukur bulu ketiak. (iStockphoto)

Rambut ketiak bisa menjadi salah satu penyebab utama mengapa bau ketiak sulit dihilangkan. Rambut di area ketiak menjebak lebih banyak keringat dibandingkan kulit yang tidak berbulu, sehingga keringat tersebut memiliki lebih banyak waktu untuk bercampur dengan bakteri penyebab bau. Selain itu, kulit yang tertutup rambut juga lebih sulit dibersihkan secara menyeluruh, sehingga bakteri dan kotoran dapat tertinggal dan menyebabkan bau tidak sedap.

10. Pengobatan

Beberapa obat-obatan dapat memicu hiperhidrosis, atau keringat berlebih, yang pada gilirannya dapat menyebabkan bau badan yang lebih kuat. Obat-obatan yang biasa digunakan untuk mengobati Alzheimer, demensia, nyeri, depresi, kecemasan, dan OCD termasuk dalam kategori ini. 

Jika seseorang mengalami peningkatan bau badan secara tiba-tiba setelah memulai pengobatan baru, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter mungkin akan menyesuaikan dosis atau merekomendasikan penggantian obat. Selain itu, antiperspiran dengan resep dokter juga dapat membantu mengurangi keringat berlebih.

11. Ada Infeksi di Ketiak

Infeksi kulit di area ketiak, seperti folikel rambut yang terinfeksi atau bintik seperti jerawat yang berisi nanah, dapat menjadi penyebab bau badan yang menyengat, terutama jika bau tersebut hanya muncul di satu sisi ketiak. Infeksi ini dapat terjadi setelah mencukur, ketika folikel rambut menjadi tempat masuknya bakteri. Jika folikel rambut terinfeksi, hal ini bisa menyebabkan bau tidak sedap yang sulit dihilangkan meskipun sudah mandi.

12. Kondisi Medis Tertentu

Beberapa kondisi medis seperti diabetes, menopause, hipertiroidisme, penyakit ginjal, liver, dan beberapa infeksi virus atau bakteri dapat menyebabkan perubahan bau badan. Misalnya, menopause dan hipertiroidisme dapat meningkatkan produksi keringat, yang pada akhirnya menyebabkan bau badan lebih kuat meskipun kebersihan sudah dijaga dengan baik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya