Contoh WA Disadap dan Cara Mengetahuinya, Waspada 6 Tanda Mencurigakan Ini

Sejumlah kasus contoh WA disadap dilaporkan terjadi di berbagai daerah Indonesia sepanjang tahun 2023 hingga 2024.

oleh Laudia Tysara diperbarui 29 Agu 2024, 08:20 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2024, 08:20 WIB
Ilustrasi Chatbot WhatsApp Liputan6.com Cek Fakta untuk melawan hoaks
Ilustrasi membuka WhatsApp. (Liputan6.com/Tim Cek Fakta)

Liputan6.com, Jakarta - Penyadapan WhatsApp (WA) menjadi ancaman serius bagi privasi pengguna di era digital ini. Sejumlah kasus contoh WA disadap telah dilaporkan terjadi di berbagai daerah Indonesia sepanjang tahun 2023 hingga 2024. Para pelaku kejahatan siber memanfaatkan celah keamanan aplikasi pesan instan tersebut untuk mengakses informasi pribadi korban tanpa izin.

Motif di balik tindakan ilegal ini beragam, mulai dari kepentingan ekonomi hingga politik. Beberapa contoh WA disadap yang terungkap menunjukkan pelaku berusaha mendapatkan data sensitif seperti informasi keuangan, percakapan pribadi, hingga dokumen penting milik korban. Kasus-kasus ini menyoroti pentingnya kesadaran pengguna akan keamanan akun WhatsApp mereka.

Mengenali tanda-tanda WhatsApp yang disadap menjadi keterampilan krusial di tengah maraknya kejahatan siber. Pemahaman tentang contoh WA disadap dapat membantu pengguna mengidentifikasi adanya aktivitas mencurigakan pada akun mereka sedini mungkin. Bila begitu, langkah-langkah pencegahan dan penanganan dapat segera dilakukan untuk meminimalisir potensi kerugian.

Berikut Liputan6.com ulas contoh WA disadap dan tanda-tandanya, Kamis (29/8/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. OTP (One Time Password)

Ilustrasi WhatsApp, chat WA
Membuka chat WhatsApp. (Photo by syifa5610 on Freepik)

One Time Password (OTP) adalah kode keamanan yang terdiri dari enam angka dan dikirimkan melalui SMS saat seseorang berusaha mengakses akun WhatsApp. Munculnya pesan OTP tanpa diminta merupakan salah satu contoh WA disadap yang perlu diwaspadai.

Contoh kasus 1:

Seorang pengguna WhatsApp bernama Andi tiba-tiba menerima pesan OTP padahal dia tidak sedang mencoba login ke akunnya. Setelah diselidiki, ternyata ada pihak yang berusaha mengakses akun WhatsApp Andi dari perangkat lain.

Contoh kasus 2:

Lisa menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai petugas bank, meminta kode OTP WhatsApp dengan alasan verifikasi data. Lisa hampir memberikan kode tersebut sebelum menyadari bahwa ini adalah upaya penipuan untuk mengambil alih akun WhatsAppnya.

2. Keluar dari WhatsApp tiba-tiba

Jika Anda tiba-tiba terlogout dari aplikasi WhatsApp tanpa melakukannya sendiri, ini bisa menjadi salah satu contoh WA disadap. Kejadian ini mungkin disebabkan oleh adanya perangkat lain yang mencoba masuk ke akun Anda.

Contoh kasus 1:

Budi sedang chatting dengan temannya ketika tiba-tiba dia terlogout dari WhatsApp. Saat mencoba masuk kembali, dia mendapati ada perangkat asing yang terhubung ke akunnya melalui WhatsApp Web.

Contoh kasus 2:

Siti mengalami logout otomatis dari WhatsApp beberapa kali dalam sehari. Setelah diperiksa, ternyata ada upaya login berulang dari lokasi yang berbeda, menunjukkan adanya usaha penyadapan.

3. Pesan terbaca tanpa dibuka

Salah satu contoh WA disadap yang sering terjadi adalah adanya pesan yang sudah terbaca (centang biru) padahal Anda belum membukanya. Ini menandakan kemungkinan ada pihak lain yang mengakses percakapan Anda.

Contoh kasus 1:

Rina heran melihat pesan dari bosnya sudah bertanda centang biru, padahal dia yakin belum membukanya. Setelah ditelusuri, ternyata ada yang mengakses WhatsAppnya melalui WhatsApp Web tanpa sepengetahuannya.

Contoh kasus 2:

Doni mendapati beberapa pesan penting dari kliennya sudah terbaca, meskipun dia baru saja mengaktifkan ponselnya. Ini menjadi indikasi bahwa akun WhatsAppnya mungkin telah disadap.

4. Melakukan panggilan telepon tanpa izin

Adanya riwayat panggilan yang tidak dilakukan oleh pemilik akun juga bisa menjadi contoh WA disadap.

Contoh kasus 1:

Maya heran melihat ada riwayat panggilan ke nomor asing di WhatsAppnya, padahal dia yakin tidak pernah melakukan panggilan tersebut. Ini menjadi tanda bahwa akunnya mungkin telah diakses oleh orang lain.

Contoh kasus 2:

Farhan menerima protes dari temannya karena melakukan panggilan tengah malam, padahal saat itu Farhan sedang tidur. Setelah diperiksa, ternyata ada riwayat panggilan mencurigakan di akunnya.

 


5. Pesan terkirim sendiri

Contoh WA disadap lainnya adalah adanya pesan yang terkirim tanpa sepengetahuan pemilik akun. Hal ini bisa terjadi ketika penyusup menggunakan akun korban untuk mengirim pesan.

Contoh kasus 1:

Ani terkejut saat temannya menanyakan tentang pesan aneh yang dia kirim, padahal Ani tidak merasa mengirim apapun. Setelah dicek, ternyata ada riwayat pengiriman pesan yang tidak dia lakukan.

Contoh kasus 2:

Rudi menerima komplain dari rekan kerjanya tentang pesan tidak sopan yang dia kirim, padahal Rudi yakin tidak pernah mengirim pesan tersebut. Ini menjadi tanda bahwa akunnya mungkin telah disusupi.

6. Status WA asing

Munculnya status WhatsApp yang tidak dibuat oleh pemilik akun juga merupakan contoh WA disadap yang perlu diwaspadai.

Contoh kasus 1:

Clara kaget melihat status WhatsAppnya berisi konten promosi produk tertentu, padahal dia tidak pernah membuatnya. Ini menjadi indikasi bahwa akunnya telah diakses oleh pihak lain.

Contoh kasus 2:

Hadi mendapat pertanyaan dari teman-temannya tentang status liburan yang dia unggah, padahal Hadi sedang tidak bepergian. Setelah dicek, ternyata ada status misterius yang muncul di akunnya.


Cara Mencegah WA Disadap

Ilustrasi WhatsApp/WA
Membuka WhatsApp/WA. (Image by Tumisu from Pixabay)

1. Aktifkan verifikasi dua langkah (Two-Step Verification)

Mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah adalah langkah penting untuk mencegah WA disadap. Fitur ini menambahkan lapisan keamanan ekstra dengan meminta PIN setiap kali ada upaya login ke akun WhatsApp. Caranya:

  1. Buka WhatsApp dan klik ikon tiga titik di pojok kanan atas
  2. Pilih "Setelan" lalu "Akun"
  3. Tap "Verifikasi dua langkah" dan pilih "Aktifkan"
  4. Buat PIN enam digit dan konfirmasi
  5. Masukkan alamat email untuk pemulihan (opsional tapi sangat disarankan)

2. Rajin memeriksa perangkat yang terhubung

Secara rutin memeriksa perangkat yang terhubung ke akun WhatsApp dapat membantu mendeteksi adanya akses tidak sah. Langkah-langkahnya:

  1. Buka WhatsApp dan pilih ikon tiga titik
  2. Pilih "Perangkat tertaut"
  3. Periksa daftar perangkat yang terhubung
  4. Jika ada perangkat mencurigakan, segera pilih "Keluar" untuk memutuskan koneksi

3. Jangan memberikan kode OTP kepada siapapun

Kode OTP adalah kunci utama untuk mengakses akun WhatsApp. Penting untuk tidak pernah memberikan kode ini kepada siapapun, bahkan jika mereka mengaku sebagai pihak resmi. WhatsApp atau perusahaan lain tidak akan pernah meminta kode OTP Anda melalui telepon atau pesan.

4. Menggunakan kunci layar pada aplikasi WhatsApp

Menambahkan kunci layar khusus untuk aplikasi WhatsApp dapat mencegah akses tidak sah jika ponsel Anda jatuh ke tangan orang lain. Caranya:

  1. Buka WhatsApp dan pilih "Setelan"
  2. Pilih "Privasi" lalu "Kunci layar"
  3. Aktifkan fitur dan pilih metode penguncian (PIN, pola, atau sidik jari)

5. Selalu update aplikasi WhatsApp

Memastikan aplikasi WhatsApp selalu dalam versi terbaru penting untuk mendapatkan perbaikan keamanan terkini. Periksa secara berkala di Play Store atau App Store untuk pembaruan WhatsApp dan segera instal jika tersedia.

6. Berhati-hati dengan tautan dan file mencurigakan

Hindari membuka tautan atau mengunduh file dari sumber yang tidak dikenal melalui WhatsApp. Tautan atau file berbahaya bisa menjadi pintu masuk bagi peretas untuk mengakses akun Anda.

7. Gunakan WiFi dan jaringan yang aman

Hindari menggunakan WhatsApp melalui jaringan WiFi publik yang tidak aman. Jika terpaksa, gunakan VPN untuk mengenkripsi koneksi internet Anda.

8. Nonaktifkan fitur backup otomatis ke cloud

Meskipun praktis, backup otomatis ke layanan cloud bisa menjadi celah keamanan. Pertimbangkan untuk menonaktifkan fitur ini dan melakukan backup secara manual ke penyimpanan lokal.

9. Jangan menggunakan aplikasi WhatsApp modifikasi

Aplikasi WhatsApp modifikasi atau tidak resmi sering kali memiliki celah keamanan yang dapat dieksploitasi oleh peretas. Selalu gunakan aplikasi WhatsApp resmi dari Play Store atau App Store.

10. Edukasi diri tentang teknik social engineering

Banyak kasus penyadapan WhatsApp terjadi melalui manipulasi psikologis atau social engineering. Pelajari teknik-teknik yang sering digunakan oleh penipu agar Anda bisa lebih waspada.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya