8 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Merusak Kebahagiaan Anda

Kebiasaan-kebiasaan ini dapat menyebabkan seseorang merasa tidak bahagia.

oleh Mochamad Rizal Ahba Ohorella diperbarui 09 Sep 2024, 10:08 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2024, 10:08 WIB
wanita juli rutinitas
Melakukan kegiatan sehari-hari./Copyright Image by freepik

Liputan6.com, Jakarta Dalam perjalanan hidup, ada beberapa kebiasaan yang tanpa disadari dapat menjadi penghalang bagi kebahagiaan. Kebiasaan-kebiasaan ini menggerogoti kesehatan mental dan emosional, membuat seseorang terjebak dalam lingkaran ketidakbahagiaan.

Sering kali tanpa disadari, seseorang terjebak dalam kebiasaan-kebiasaan yang justru menjauhkan diri dari kebahagiaan. Kebiasaan-kebiasaan ini, meski tampak sepele, dapat memengaruhi kesehatan mental dan emosional. Berikut adalah delapan kebiasaan yang perlu dihindari karena dapat membuat seseorang tidak bahagia.

Penting untuk menyadari bahwa kebiasaan sehari-hari memiliki dampak besar terhadap kesejahteraan emosional dan mental. Tanpa disadari, beberapa pola perilaku dapat menjadi penghalang utama dalam mencapai kebahagiaan. Dengan memahami dan menghindari kebiasaan-kebiasaan ini, seseorang dapat membuka jalan menuju kehidupan yang lebih bahagia dan memuaskan, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin(9/9/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Menyembunyikan Emosi dan Menghindari Konflik

wanita juli jalan di tangga
Menjalani kehidupan./Copyright freepik.com/author/freepik

Banyak orang cenderung memendam emosi dan menghindari masalah. Mereka beranggapan bahwa dengan menahan perasaan seperti marah, sedih, atau kecewa, masalah tersebut akan hilang dengan sendirinya. Namun, kenyataannya, emosi yang dipendam hanya akan menumpuk dan menjadi beban emosional yang semakin berat.

Tindakan ini dapat menyebabkan stres berkepanjangan dan memicu gangguan kesehatan mental seperti kecemasan atau depresi. Jika terus-menerus menghindari masalah, seseorang akan merasa semakin tidak bahagia karena tidak ada solusi yang diambil. Lebih baik belajar untuk menghadapi perasaan dan masalah dengan bijak. Mencari solusi atau berbicara dengan orang terpercaya bisa membantu meringankan beban.


2. Kelebihan dalam Perfeksionisme

wanita juli ditinggalkan
Merana./Hak cipta freepik.com/pembuat tirachardz

Perfeksionisme sering kali dianggap sebagai kebiasaan yang baik, namun jika dilakukan secara berlebihan, ini bisa menghalangi kebahagiaan. Individu yang perfeksionis cenderung menetapkan standar yang sangat tinggi untuk diri mereka sendiri, sehingga ketika hasil yang dicapai tidak sesuai dengan harapan, mereka merasa gagal dan tidak puas. Ini menciptakan siklus stres, kecemasan, dan kekecewaan.

Tidak ada yang sempurna di dunia ini, dan menerima ketidaksempurnaan adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan. Fokuslah pada kemajuan, bukan pada kesempurnaan. Ketika anda bisa menghargai usaha dan proses, kebahagiaan akan lebih mudah ditemukan.


3. Menilai Diri Sendiri dengan Orang Lain

wanita juli bahagia tapi sedih
Merasa murung./Copyright Image by benzoix on Freepik

Membandingkan diri dengan orang lain adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan ketidakbahagiaan. Di zaman media sosial, sangat mudah untuk membandingkan pencapaian, penampilan, atau gaya hidup anda dengan orang lain. Sayangnya, tindakan ini sering kali membuat seseorang merasa kurang berharga dan tidak puas dengan kehidupannya sendiri.

Setiap individu memiliki perjalanan hidup yang unik, dan membandingkan diri dengan orang lain hanya akan menimbulkan perasaan iri dan rendah diri. Fokuslah pada diri sendiri dan apresiasi pencapaian-pencapaian kecil yang telah diraih. Ketika anda berhenti membandingkan diri dengan orang lain, kebahagiaan akan lebih mudah dicapai.


4. Mengabaikan Kesehatan Tubuh

wanita juli sedih di kamar
Merasa sedih./Copyright Image by rawpixel.com on Freepik

Kesehatan fisik dan kebahagiaan saling terkait dengan sangat erat. Mereka yang mengabaikan kesehatannya, seperti jarang melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi makanan tidak bergizi, atau kurang tidur, sering kali merasa tidak bahagia. Kondisi fisik yang buruk dapat mengakibatkan penurunan energi, perubahan suasana hati yang tidak stabil, dan masalah mental seperti stres atau kecemasan.

Menjaga tubuh dengan baik adalah salah satu cara utama untuk mempertahankan kesehatan mental dan emosional. Melakukan olahraga secara teratur, mengonsumsi makanan sehat, dan mendapatkan tidur yang cukup adalah langkah-langkah sederhana namun efektif untuk meningkatkan kebahagiaan.


5. Melupakan Waktu untuk Diri Sendiri

Fimela - Stres
gambar stres kerja/hak cipta fimela

Sering kali, dalam hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari, seseorang lupa untuk menyediakan waktu untuk dirinya sendiri. Terus-menerus terlibat dengan pekerjaan, keluarga, atau tanggung jawab lainnya tanpa memberikan waktu istirahat bagi diri sendiri dapat mengakibatkan kelelahan fisik dan mental. Ini adalah salah satu kebiasaan yang dapat memicu ketidakbahagiaan dalam jangka panjang.

Menyisihkan waktu untuk diri sendiri sangat penting demi menjaga keseimbangan hidup. Baik itu dengan menjalani hobi, bermeditasi, atau sekadar beristirahat, waktu untuk diri sendiri adalah momen untuk memulihkan energi serta menenangkan pikiran.


6. Sulit Memaafkan Diri dan Orang Lain

Fimela - Stres
Gambar kesedihan/dilindungi Fimela

Salah satu kebiasaan yang sering kali menghalangi kebahagiaan seseorang adalah kesulitan untuk memaafkan. Baik itu memaafkan diri sendiri atas kesalahan masa lalu, ataupun memaafkan orang lain yang pernah melukai. Perasaan dendam dan penyesalan hanya akan menjadi beban emosional yang berat, menghambat seseorang untuk menikmati hidup dengan sepenuhnya.

Belajar memaafkan penting bukan hanya untuk orang lain, tetapi juga untuk diri sendiri. Memaafkan membuka jalan bagi penyembuhan dan pembebasan dari rasa sakit emosional. Ketika anda mampu memaafkan, hati menjadi lebih ringan, dan kebahagiaan lebih mudah dirasakan.


7. Tidak Memperhatikan Hubungan dengan Orang Lain

Fimela - Stres
Gambar Stres/hak cipta fimela

Manusia adalah makhluk sosial, dan berhubungan dengan orang lain merupakan bagian penting dari kebahagiaan. Mengisolasi diri atau mengabaikan interaksi sosial bisa menyebabkan perasaan kesepian dan ketidakbahagiaan. Kadang-kadang, kesibukan pekerjaan atau perasaan terlalu mandiri membuat seseorang menjauh dari teman, keluarga, atau lingkungan sosialnya.

Interaksi sosial yang positif, seperti berbicara dengan teman atau menghabiskan waktu bersama keluarga, dapat meningkatkan suasana hati dan memberikan dukungan emosional yang diperlukan. Jangan abaikan pentingnya menjalin hubungan dengan orang lain. Koneksi sosial yang sehat adalah salah satu kunci utama kebahagiaan.


8. Memiliki Pikiran Negatif dan Terlalu Keras pada Diri Sendiri

pekerja stres
gambar./fimela/adrian putra

Pikiran negatif dan kritik berlebihan terhadap diri sendiri dapat merusak kebahagiaan individu. Seseorang yang selalu memandang sisi negatif dari setiap situasi atau terlalu keras pada dirinya sendiri sering kali merasa tidak puas dan tidak bahagia. Kebiasaan ini dapat membuat seseorang merasa tidak cukup baik, tidak kompeten, atau tidak layak untuk merasakan kebahagiaan.

Kebiasaan-kebiasaan di atas merupakan beberapa penyebab umum ketidakbahagiaan yang sering kali tidak disadari oleh banyak orang. Dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan ini dan lebih fokus pada menjaga kesehatan mental serta emosional, kebahagiaan akan lebih mudah dicapai.

Lanjutkan Membaca ↓

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya