Liputan6.com, Jakarta Sholat jenazah merupakan salah satu kewajiban kolektif (fardhu kifayah) bagi umat Muslim terhadap saudara seiman yang telah meninggal dunia. Meski jarang dilakukan, pemahaman tentang niat sholat jenazah dan tata cara pelaksanaannya sangat penting bagi setiap Muslim. Sholat ini memiliki keunikan tersendiri karena dilaksanakan tanpa gerakan ruku', i'tidal, dan sujud seperti shalat pada umumnya.
Baca Juga
Advertisement
Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang niat sholat jenazah dan panduan lengkap mengenai tata cara pelaksanaannya, baik secara berjamaah maupun sendiri. Dengan memahami setiap aspek dari sholat jenazah, kita dapat melaksanakannya dengan benar dan khusyuk, sehingga memberikan manfaat bagi almarhum/almarhumah dan pahala bagi yang melaksanakannya.
Pemahaman yang baik tentang niat sholat jenazah tidak hanya penting untuk keabsahan ibadah, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada saudara Muslim yang telah berpulang. Mari kita pelajari bersama-sama seluk-beluk sholat jenazah ini, mulai dari niat hingga tata cara pelaksanaannya yang benar menurut syariat Islam, sebagaimana telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (10/10/2024).
Pengertian dan Hukum Sholat Jenazah
Sholat jenazah adalah sholat yang dilakukan untuk mendoakan seorang Muslim yang telah meninggal dunia. Berbeda dengan sholat wajib lima waktu, sholat jenazah memiliki karakteristik khusus dalam pelaksanaannya. Hukum melaksanakan sholat jenazah adalah fardhu kifayah, yang berarti jika sudah ada sebagian Muslim yang melaksanakannya, maka gugurlah kewajiban bagi yang lain.
Namun demikian, sholat jenazah tetap dianjurkan bagi siapa pun yang mengetahui kematian saudara Muslimnya. Hal ini karena sholat jenazah memiliki keutamaan yang besar, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
"Barangsiapa yang menghadiri jenazah hingga mensholatkannya, maka baginya (pahala) satu qirath. Dan barangsiapa yang menghadirinya hingga dimakamkan, maka baginya (pahala) dua qirath." (HR. Bukhari dan Muslim)
Advertisement
Niat Sholat Jenazah
Niat merupakan salah satu rukun terpenting dalam pelaksanaan sholat jenazah. Niat dilakukan bersamaan dengan takbiratul ihram (takbir pertama). Berikut adalah beberapa contoh niat sholat jenazah sesuai dengan kondisinya:
1. Niat Sholat Jenazah Sendirian (Untuk Jenazah Laki-laki)
أُصَلِّيْ عَلَى هٰذَا الـمَيِّتِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushalli 'alâ hâdzal mayyiti fardlan lillâhi ta'âlâ
Artinya: "Aku niat shalat atas jenazah (laki-laki) ini fardhu karena Allah ta'âlâ."
2. Niat Sholat Jenazah Sendirian (Untuk Jenazah Perempuan)
أُصَلِّي عَلَى هٰذِهِ الـمَيِّتَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushalli 'alâ hâdzihil mayyitati fardlan lillâhi ta'âlâ
Artinya: "Aku niat shalat atas jenazah (perempuan) ini fardhu karena Allah ta'âlâ."
3. Niat Sholat Jenazah Berjamaah (Sebagai Makmum)
أُصَلِّيْ عَلَى مَنْ صَلَّى عَلَيْهِ الْإِمَامُ مَأْمُومًا فَرْضًا لله تَعَالَى
Ushalli 'alâ man shalla 'alaihil imâmu ma'mûman fardlan lillâhi ta'âlâ
Artinya: "Aku niat shalat atas jenazah yang dishalati imam fardhu karena Allah ta'âlâ."
Tata Cara Sholat Jenazah
Sholat jenazah memiliki tata cara yang berbeda dengan sholat wajib lainnya. Berikut adalah panduan lengkap tata cara sholat jenazah:
1. Berdiri Menghadap Kiblat
Sholat jenazah dilakukan dengan berdiri menghadap kiblat. Jenazah diletakkan di depan jamaah, dengan posisi kepala jenazah di sebelah kanan imam (untuk jenazah laki-laki) atau di sebelah kiri imam (untuk jenazah perempuan).
2. Niat dan Takbiratul Ihram
Mulailah dengan niat sholat jenazah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bersamaan dengan mengangkat tangan untuk takbiratul ihram (takbir pertama).
3. Membaca Surat Al-Fatihah
Setelah takbir pertama, bacalah Surat Al-Fatihah dengan suara lirih. Dianjurkan untuk membaca ta'awwudz sebelum membaca Al-Fatihah, namun tidak perlu membaca doa iftitah.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙصِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm(i). Al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn(a). Ar-raḥmānir-raḥīm(i). Māliki yaumid-dīn(i). Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn(u), Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm(a), Ṣirāṭal-lażīna an'amta 'alaihim, gairil-magḍūbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn(a).
Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."
4. Takbir Kedua dan Membaca Shalawat
Setelah membaca Al-Fatihah, lakukan takbir kedua dengan mengangkat kedua tangan, kemudian bacalah shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Dianjurkan untuk membaca Shalawat Ibrahimiyah:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ
Allāhumma shalli 'alā sayyidinā Muhammadin, wa 'alā āli sayyidinā Muhammadin kama shallaita 'alā Ibrāhīma, wa 'alā āli Ibrāhīma, innaka hamīdun majīdun, wa barīk 'alā sayyidinā Muhammadin, wa 'alā āli sayyidinā Muhammadin kama baarakta 'alā Ibrāhīma, wa 'alā āli Ibrāhīma, fī al-'ālamīn
Artinya: "Ya Allah, berilah shalawat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, dan kepada keluarga junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Nabi Ibrahim AS, dan kepada keluarga Nabi Ibrahim AS. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Dan berilah keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, dan kepada keluarga junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, sebagaimana Engkau telah memberkahi Nabi Ibrahim AS, dan kepada keluarga Nabi Ibrahim AS, di seluruh alam semesta."
5. Takbir Ketiga dan Mendoakan Jenazah
Setelah membaca shalawat, lakukan takbir ketiga dengan mengangkat kedua tangan, kemudian bacalah doa untuk jenazah. Berikut adalah doa yang bisa dibaca untuk jenazah laki-laki:
اللَّهمَّ اغفرْ لهُ وارحمهُ ، وعافِهِ واعفُ عنهُ ، وأكْرِم نُزَلَهُ ، ووسِّع مُدَخلَهُ ، واغسلْهُ بالماءِ والثَّلجِ والبَردِ ، ونقِّهِ منَ الخطايا كما نقَّيتَ الثَّوبَ الأبيضَ منَ الدَّنسِ ، وأبدِلهُ دارًا خَيرًا مِن دارِهِ ، وأهلًا خَيرًا مِن أهلِهِ ، وزَوجًا خَيرًا مِن زَوجِهِ ، وأدخِلهُ الجنَّةَ ونجِّهِ منَ النَّارِ ـ وأَعِذْهُ مِن عذابِ القبرِ أَوْ مِن عَذَابِ النَّارِ
Allāhummaghfir lahu warhamhu, wa 'āfihi wa'fu 'anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi' madkhalahu, waghsilhu bilmāi wats-tsalji walbaradi, wanaqqihi minal khathāyā kamā yunaqqats tsaubu abyadlu minaddanasi, wa abdilhu dāran khairan min dārihi, wa ahlan khairan min ahlihi, wazaujan khairan min zaujihi, wa adkhilhul jannata wa najjihi minan nāri waa'izhu min 'azabil qabri au min 'azabi annār.
Artinya: "Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, lindungilah dia, dan maafkanlah dia. Muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah pintu masuknya, basuhlah dia dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah dia dari dosa-dosa, sebagaimana Engkau membersihkan pakaian putih dari kotoran. Gantikanlah dia dengan rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya, dan pasangan yang lebih baik dari pasangannya. Masukkanlah dia ke dalam surga dan selamatkanlah dia dari neraka dan siksa kubur."
Untuk jenazah perempuan, ganti semua kata ganti "hu" (dia laki-laki) menjadi "ha" (dia perempuan).
6. Takbir Keempat dan Doa Penutup
Setelah mendoakan jenazah, lakukan takbir keempat dengan mengangkat kedua tangan, kemudian bacalah doa penutup sebagai berikut:
اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَ اغْفِرْ لَنَا و لَهُ وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْاِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَآ اِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
Allahumma lā tahrimnā ajrahu wa lā taftinā ba'dahu wa ighfir lanā wa lahu wa liikhwānina alladzīna sabaqūna bil-īmān wa lā taj'al fi qulūbinā ghillan lilladzīna āmanū rabbanā innaka raūfun rakhīm.
Artinya: "Ya Allah, janganlah Engkau menghalangi kami dari pahalanya dan janganlah Engkau beri kami fitnah setelahnya. Ampunilah kami dan dia, dan saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dalam iman. Dan janganlah Engkau jadikan dalam hati kami kebencian terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Pengasih, Maha Penyayang."
7. Salam
Akhiri sholat jenazah dengan mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Assalāmu'alaikum wa rahmatullāhi wa barakātuh.
Artinya: "Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya terlimpah kepada kalian."
Advertisement
Perbedaan Sholat Jenazah Berjamaah dan Sendirian
Meskipun rukun dan tata cara dasarnya sama, ada beberapa perbedaan kecil antara pelaksanaan sholat jenazah secara berjamaah dan sendirian:
1. Posisi: Dalam sholat berjamaah, imam berdiri di depan jenazah sejajar dengan bagian kepala untuk jenazah laki-laki atau sejajar dengan bagian pinggang untuk jenazah perempuan. Makmum berbaris di belakang imam.
2. Niat: Niat sholat jenazah berjamaah sebagai makmum berbeda dengan niat sholat sendirian, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
3. Bacaan: Dalam sholat berjamaah, hanya imam yang mengeraskan takbir, sedangkan makmum mengikuti dengan suara lirih.
4. Gerakan: Makmum mengikuti gerakan imam, termasuk dalam mengangkat tangan saat takbir.
Tips Melaksanakan Sholat Jenazah dengan Khusyuk
Untuk memaksimalkan pahala dan manfaat sholat jenazah, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
1. Pelajari niat sholat jenazah dan hafalkan doa-doanya sebelum melaksanakan sholat.
2. Fokuskan pikiran pada makna bacaan dan doa yang diucapkan.
3. Hayati kondisi jenazah dan ingatlah bahwa suatu saat kita juga akan berada dalam posisi tersebut.
4. Jika sholat berjamaah, perhatikan imam dengan seksama untuk menyeragamkan gerakan.
5. Usahakan untuk ikhlas dalam melaksanakan sholat, semata-mata karena Allah SWT.
Keutamaan Melaksanakan Sholat Jenazah
Melaksanakan sholat jenazah memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
1. Mendapatkan pahala yang besar, seperti yang disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW.
2. Membantu meringankan beban dosa jenazah.
3. Menguatkan ikatan persaudaraan sesama Muslim.
4. Mengingatkan kita akan kematian dan kehidupan akhirat.
5. Melatih kepekaan sosial dan empati terhadap keluarga yang ditinggalkan.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Sholat Jenazah
1. Pastikan jenazah sudah dimandikan dan dikafani dengan benar sebelum disholatkan.
2. Jika jenazah lebih dari satu, posisikan jenazah laki-laki lebih dekat dengan imam.
3. Sholat jenazah bisa dilakukan di masjid, lapangan, atau tempat lain yang suci.
4. Tidak ada adzan atau iqamah sebelum sholat jenazah.
5. Jika terlambat mengikuti sholat jenazah berjamaah, lanjutkan saja mengikuti imam dan lengkapi takbir yang terlewat setelah imam salam.
Niat sholat jenazah dan tata cara pelaksanaannya merupakan pengetahuan penting yang harus dimiliki setiap Muslim. Dengan memahami dan melaksanakan sholat jenazah dengan benar, kita tidak hanya menunaikan kewajiban kolektif, tetapi juga mendapatkan pahala dan manfaat spiritual yang besar.
Penting untuk selalu mengingat bahwa sholat jenazah bukan sekadar ritual, tetapi juga bentuk kasih sayang dan penghormatan terakhir kepada saudara seiman yang telah berpulang. Dengan niat yang tulus dan pelaksanaan yang khusyuk, sholat jenazah menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperkuat ikatan persaudaraan dalam komunitas Muslim.
Advertisement