Liputan6.com, Jakarta Jakarta, sebagai ibukota Indonesia, sering kali menyimpan banyak misteri dan tantangan yang tak terduga. Dalam suasana yang penuh teka-teki ini, film 'The Shadow Strays' hadir untuk mengajak penontonnya menyelami sisi gelap kota tersebut.
Disutradarai oleh Timo Tjahjanto, film ini menawarkan pengalaman yang sarat ketegangan dan drama emosional yang mendalam. Dengan peluncurannya di Netflix pada 17 Oktober, film ini berhasil menarik perhatian, masuk dalam jajaran 10 besar film non-Inggris di lebih dari 80 negara.
Baca Juga
Keberhasilan 'The Shadow Strays' tidak hanya terletak pada adegan aksinya yang menegangkan, tetapi juga pada kedalaman karakter yang dihadirkan. Cerita yang disajikan tidak hanya berfokus pada pertarungan fisik, tetapi juga menggali perjuangan batin dari para karakternya.
Advertisement
Dengan aktor utama yang kuat dan sinematografi yang memukau, 'The Shadow Strays' berhasil menciptakan atmosfer yang menggugah emosi. Mari kita telusuri lebih dalam tentang karakter-karakter kompleks dan perjalanan mereka dalam film yang penuh ketegangan ini.
Dari Penulis ke Layar, Ini Visi Timo Tjahjanto
Sebagai sutradara sekaligus penulis, Timo Tjahjanto menuangkan ambisinya ke dalam film ini. Ia menyatakan bahwa 'The Shadow Strays' tidak hanya menampilkan aksi, tetapi juga menggambarkan cinta dan pengorbanan.
Timo menjelaskan bahwa karakter utama, 13, memiliki latar belakang yang suram, namun di tengah kegelapan tersebut, dia menemukan harapan saat bertemu dengan Monji.
Advertisement
Karakter yang Menyentuh Hati
Film ini menampilkan karakter-karakter dengan kepribadian yang rumit. 13, diperankan oleh Aurora Ribero, tampak kuat namun menyimpan kelembutan yang mendalam. Hana Malasan, yang memerankan Umbra, menjelaskan bahwa hubungan mereka melampaui sekadar hubungan mentor dan murid, membentuk ikatan emosional yang kuat.
"Keduanya saling melengkapi, meskipun sering kali memiliki pandangan yang bertolak belakang," katanya.
Peran Adipati Dolken sebagai Prasetyo
Adipati Dolken memerankan Prasetyo, seorang polisi yang terjebak dalam korupsi tetapi berusaha melindungi orang-orang terkasihnya. "Saya ingin menggambarkan karakter yang memiliki dimensi manusiawi dan emosional," ungkap Adipati.
Menurutnya, meskipun Prasetyo tampak sebagai antagonis, tindakannya didorong oleh kasih sayang dan rasa tanggung jawab terhadap keluarganya.
Advertisement
Koreografi Aksi yang Memukau
Salah satu daya tarik utama dari film 'The Shadow Strays' adalah koreografi pertarungan yang menakjubkan. Para pemeran pengganti, seperti Muhammad Irfan dan Trisna Irawan, memadukan berbagai macam teknik beladiri untuk menghasilkan aksi yang mengesankan.
Irfan menyatakan, “Kami mengembangkan koreografi yang khas dengan memanfaatkan keahlian unik dari setiap aktor.”
Latihan Intensif para Pemeran
Aurora dan Hana mengikuti latihan fisik intensif untuk mempersiapkan diri mereka. Aurora, yang mengaku sering menangis di belakang layar, menunjukkan keseriusannya dalam menjalani perannya.
"Keteguhan Aurora selama latihan sangat mengagumkan," kata Irfan, menyoroti dedikasi yang diperlukan untuk menghidupkan karakter 13.
Advertisement
Menghadirkan Jakarta dalam Layar
Film ini menampilkan Jakarta sebagai latar yang hidup dan penuh dinamika. Dengan detail yang cermat, penonton diajak merasakan suasana ibu kota yang penuh dengan kontras.
Dari adegan kejar-kejaran di jalan hingga aksi tembak-menembak yang mendebarkan, 'The Shadow Strays' menawarkan pengalaman menonton yang tak terlupakan.