Liputan6.com, Jakarta Ramadhan Sananta merupakan seorang pemain sepak bola muda yang tengah menarik perhatian publik. Namanya tidak tercantum dalam daftar Timnas Indonesia U-24 untuk Asian Games, yang mengejutkan banyak penggemar.
Hal ini cukup mengecewakan, mengingat Sananta telah menunjukkan performa gemilang sebagai penyerang utama dalam berbagai turnamen sebelumnya. Keputusan untuk tidak menyertakan Sananta dalam skuad Asian Games ternyata berasal dari klubnya, Persis Solo. Klub tersebut memilih untuk menahan Sananta agar tetap bermain di level klub, mengingat mereka sedang menghadapi krisis penyerang.
Lantas, bagaimana perjalanan karier Ramadhan Sananta dari awal hingga saat ini? Berikut adalah ulasan lengkap mengenai perjalanan karier Ramadhan Sananta sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (12/11/2024):
Advertisement
1. Awal Karier dan Pendidikan Sepak Bola Ramadhan Sananta
Sananta memulai karier sepak bolanya melalui pendidikan formal yang membawanya ke berbagai akademi dan program pelatihan. Sejak usia remaja, ia telah menunjukkan potensi luar biasa di lapangan dengan aktif mengikuti pelatihan di Asian Schools Football, sebuah akademi sepak bola yang berfokus pada pengembangan bakat muda di Kepulauan Riau. Langkah awal ini menjadi fondasi yang kuat untuk perkembangan keterampilan sepak bolanya.
Pada tahun 2020, Sananta bergabung dengan Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Kepulauan Riau. Di PPLP, ia memiliki kesempatan untuk meningkatkan teknik dan mental bermainnya dalam suasana yang lebih kompetitif. Selama dua tahun berlatih dan bertanding di PPLP, Sananta mengumpulkan pengalaman berharga yang berkontribusi pada pembentukan karakter permainannya sebagai seorang striker.
Advertisement
2. Karier Profesional Pertama di PS Harjuna Putra
Pada tahun 2021, Sananta memulai karier profesionalnya dengan bergabung bersama PS Harjuna Putra, sebuah klub yang berkompetisi di Liga 3. Meski levelnya masih di liga bawah, pengalaman ini memberikan banyak pelajaran bagi Sananta untuk menghadapi pertandingan dengan tingkat persaingan lebih ketat.
Tak berselang lama, potensinya yang terlihat di lapangan menarik perhatian klub-klub di level lebih tinggi. Baru beberapa bulan bersama PS Harjuna Putra, ia mendapatkan tawaran untuk bergabung di Liga 1, yang merupakan divisi tertinggi di sepak bola Indonesia. Langkah Sananta naik kelas dari Liga 3 ke Liga 1 menandakan perkembangan signifikan dalam kariernya, membuka kesempatan untuk tampil di panggung yang lebih besar.
3. Karier Profesional Pertama di PS Harjuna Putra
Sananta akhirnya bergabung dengan Persikabo 1973 pada awal 2022. Bermain di Liga 1 bersama Persikabo 1973 menjadi lompatan besar bagi pemain muda ini, yang saat itu baru berusia 19 tahun. Meski hanya tampil dalam empat pertandingan selama lima bulan, pengalamannya melawan klub-klub besar seperti Bali United dan Persija Jakarta menambah jam terbangnya di liga elit.
Namun, waktu bermain yang terbatas membuat Sananta memutuskan untuk mencari peluang lebih besar di klub lain. Langkah ini menunjukkan tekadnya untuk terus berkembang dan mendapatkan peran lebih signifikan di lapangan. Persikabo menjadi batu loncatan penting yang memperkenalkannya pada atmosfer Liga 1, memberikan bekal pengalaman yang ia bawa dalam karier selanjutnya.
Advertisement
4. Bersinar Bersama PSM Makassar di Liga 1 2022-2023
Pada musim 2022-2023, Sananta bergabung dengan PSM Makassar, dan inilah momen di mana namanya semakin dikenal. Di bawah bimbingan pelatih PSM, ia tampil lebih sering dan mendapat banyak kepercayaan untuk turun ke lapangan. Sananta berhasil mencetak 11 gol dari 28 pertandingan, membawa PSM meraih gelar juara Liga 1 musim tersebut.
Aksinya yang konsisten membuat Sananta menjadi salah satu pemain kunci di tim, terutama dengan kemampuannya mencetak gol. Penampilannya yang luar biasa ini mengantarkan Sananta sebagai salah satu striker muda potensial di Indonesia. Keberhasilannya membawa PSM meraih gelar Liga 1 semakin memantapkan posisinya sebagai penyerang andalan.
5. Pengalaman Pertama di Timnas Senior pada 2022
Kesuksesannya di PSM Makassar membuka jalan bagi Sananta ke Timnas Indonesia. Pada September 2022, ia dipanggil oleh pelatih Shin Tae-yong untuk bergabung dalam skuad Garuda dalam pertandingan persahabatan melawan Curacao di FIFA Matchday. Laga ini menjadi debutnya bersama Timnas Senior, sebuah momen yang tidak terlupakan bagi Sananta.
Pertandingan debutnya ini menambah kepercayaan dirinya dan memotivasi untuk terus berkontribusi bagi Timnas Indonesia. Meski baru tampil, Sananta langsung menunjukkan potensinya sebagai striker yang bisa diandalkan. Debut bersama Timnas menjadi bukti keseriusannya dalam mengembangkan karier di level internasional.
Advertisement
6. Prestasi di SEA Games 2023
Pada SEA Games 2023, Sananta kembali menunjukkan taringnya dengan mencetak lima gol, menjadikannya salah satu top skor turnamen. Bersama Timnas Indonesia U-22, ia berhasil membawa pulang medali emas, prestasi yang sangat membanggakan bagi Tanah Air.
Gol-gol yang ia cetak membawa Timnas Indonesia unggul dalam pertandingan penting, termasuk melawan tim kuat seperti Thailand. Peran Sananta sebagai pencetak gol terbanyak di turnamen ini membuktikan kualitasnya sebagai striker. SEA Games menjadi salah satu momen yang meneguhkan posisi Sananta sebagai penyerang muda berbakat di Indonesia.
7. Kontroversi dengan Persis Solo dan Absen di Asian Games 2024
Meski prestasinya gemilang, Sananta tidak diizinkan oleh klubnya, Persis Solo, untuk bergabung di Timnas Indonesia U-24 dalam Asian Games 2024. Keputusan ini menimbulkan kontroversi, karena banyak pihak berharap Sananta bisa memperkuat Timnas di ajang internasional tersebut.
Persis Solo mengklaim mereka membutuhkan Sananta untuk kompetisi domestik mengingat krisis penyerang tengah yang tengah dialami klub. Keputusan ini dipandang sebagai langkah untuk menjaga performa klub di liga. Meski absen di Asian Games, Sananta tetap menjadi idola dan diharapkan kembali ke Timnas pada ajang selanjutnya.
Advertisement