Makanan yang Dilarang untuk Mencegah Penyakit Jantung, Sering Dikonsumsi Tanpa Disadari

Hindari 10 makanan ini agar terhindar dari penyakit jantung. Kenali makanan pantangan dan ubah gaya hidup Anda sekarang!

oleh Nurul Diva diperbarui 12 Nov 2024, 17:43 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2024, 17:43 WIB
Junk Food dan Makanan Berlemak
Ilustrasi Junk Food Credit: pexels.com/EnginAkyurt

Liputan6.com, Jakarta Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit kronis yang menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia. Meskipun pengobatan dan perubahan gaya hidup dapat membantu mengendalikan gejalanya, namun tidak semua pasien memahami pentingnya menghindari pantangan makanan yang dapat memperburuk kondisi ini. Mengonsumsi makanan yang tepat dapat membantu mencegah penumpukan plak dan menjaga kesehatan pembuluh darah.

Makanan yang dilarang bagi penderita penyakit jantung umumnya adalah jenis makanan yang tinggi lemak jenuh, kolesterol, garam, dan gula. Pola makan yang tidak sehat dapat memicu penyumbatan arteri serta meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui jenis-jenis makanan yang harus dihindari agar kesehatan jantung tetap terjaga.

Dalam artikel ini, kami akan membahas 10 jenis makanan pantangan yang wajib dihindari untuk mencegah penyakit jantung semakin parah. Simak penjelasan berikut ini untuk memahami makanan apa saja yang perlu dihindari dan mengapa mengubah pola makan menjadi lebih sehat sangat dianjurkan bagi penderita penyakit jantung.

 

Makanan Tinggi Kolesterol

resep bakwan jagung ayam goreng
ilustrasi gorengan/Image by Freepik

Kolesterol jahat adalah salah satu penyebab utama penyumbatan arteri yang dapat memicu penyakit jantung. Makanan seperti daging berlemak, gorengan, dan produk susu tinggi lemak termasuk dalam kategori ini. Lemak jenuh dalam makanan tersebut berkontribusi pada penumpukan plak di pembuluh darah, yang menghambat aliran darah menuju jantung. Jika tidak dikendalikan, kondisi ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

Makanan Tinggi Gula

es krim vanilla
Ilustrasi es krim vanilla (Sumber: pixabay)

Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan obesitas, yang merupakan faktor risiko signifikan untuk penyakit jantung. Gula berlebih sering ditemukan dalam makanan penutup seperti kue, es krim, dan permen. Bahkan buah-buahan kering dengan tambahan gula juga harus dihindari.

Gula berlebihan dalam darah dapat meningkatkan kadar insulin, yang pada akhirnya mempengaruhi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Terkadang, kita tidak menyadari telah mengkonsumi gula dalam jumlah banyak terutama yang dicampurkan ke dalam minuman kemasan.

Daging Olahan

Ilustrasi sosis. (Unsplash/Rachel Clark)
Ilustrasi sosis. (Unsplash/Rachel Clark)

Daging olahan seperti sosis, kornet, dan daging asap mengandung nitrit dan garam sebagai bahan pengawet. Kandungan garam yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga memaksa jantung bekerja lebih keras.

Proses pengawetan juga menambah risiko pembentukan plak di arteri. Oleh sebab itu, penderita penyakit jantung disarankan untuk menghindari konsumsi daging olahan. Jika tetap nekat, resiko penyumbatan arteri akan semakin tinggi dan meningkatkan resiko fatal bagi penderita jantung yang tidak terdeteksi.

Daging Merah Berlemak

Daging merah seperti daging sapi dan kambing dikenal memiliki kadar lemak jenuh yang tinggi. Lemak jenuh ini dapat meningkatkan kolesterol LDL (kolesterol jahat), yang menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah. Konsumsi daging merah sebaiknya dibatasi atau dihindari sama sekali, terutama jika tidak dapat mengurangi lapisan lemak sebelum dimasak.

Makanan Asin

Garam adalah musuh utama bagi penderita penyakit jantung, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat hipertensi. Asupan garam yang tinggi dapat menyebabkan tekanan darah meningkat, mengurangi aliran darah yang kaya oksigen ke jantung.

Camilan asin seperti keripik kentang dan makaroni gurih sebaiknya diganti dengan camilan sehat seperti buah-buahan atau yogurt tanpa tambahan gula. Tak jarang, orang-orang mengkonsumsi camilan renyah tinggi garam itu secara tidak sadar sehingga memperbesar resiko penyakit jantung.

Makanan Cepat Saji

Fast food seperti burger, pizza, dan kentang goreng kaya akan lemak jenuh, kalori, dan natrium. Konsumsi makanan cepat saji secara berlebihan tidak hanya meningkatkan kadar kolesterol, tetapi juga membuat jantung bekerja lebih keras. Oleh karena itu, sangat penting untuk membatasi konsumsi fast food dan menggantinya dengan pilihan yang lebih sehat seperti salad atau makanan panggang.

Margarin dan Mayonaise Tinggi Lemak

Produk seperti margarin dan mayonaise sering kali mengandung lemak trans, yang dapat meningkatkan kolesterol jahat dalam tubuh. Lemak trans diketahui dapat memperburuk kondisi jantung dengan meningkatkan risiko aterosklerosis. Sebagai alternatif yang lebih sehat, gunakan minyak zaitun atau yogurt rendah lemak dalam masakan Anda.

Minuman Manis dan Berenergi

Minuman dengan tambahan gula tinggi, termasuk soda dan minuman berenergi, harus dihindari oleh penderita penyakit jantung. Minuman ini dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan meningkatkan risiko obesitas. Selain itu, kandungan kafein dalam minuman berenergi juga dapat memperburuk kondisi jantung dengan meningkatkan tekanan darah.

Karbohidrat Olahan

Roti putih, pasta, dan nasi putih adalah contoh karbohidrat olahan yang sebaiknya dihindari. Karbohidrat ini memiliki indeks glikemik tinggi yang dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Lonjakan gula darah yang terus-menerus akan memaksa jantung bekerja lebih keras, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.

. Sayuran dengan Saus Krim

Meskipun sayuran sehat untuk jantung, beberapa jenis sayuran yang disajikan dengan saus krim atau mayonaise dapat menjadi pantangan. Saus krim mengandung lemak jenuh dan kalori tinggi yang bisa memicu kenaikan kadar kolesterol. Sebagai gantinya, pilih sayuran segar tanpa tambahan saus atau gunakan saus rendah lemak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya