Aprilia Tolak Bergabung dengan WorldSBK Meski Dorna Sports Meminta, Karena Menganggapnya sebagai Ajang 'kelas dua' MotoGP.

Dorna Sports, selaku pemegang hak komersial MotoGP dan WorldSBK, berharap Aprilia segera kembali berkompetisi di WorldSBK.

oleh Fardi Rizal diperbarui 15 Jan 2025, 17:24 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2025, 17:24 WIB
Aprilia Tolak Bergabung dengan WorldSBK Meski Dorna Sports Meminta, Karena Menganggapnya sebagai Ajang 'kelas dua' MotoGP.
Aprilia Tolak Bergabung dengan WorldSBK Meski Dorna Sports Meminta, Karena Menganggapnya sebagai Ajang 'kelas dua' MotoGP. - Bola.net... Selengkapnya

Dorna Sports, sebagai pemegang hak komersial MotoGP dan WorldSBK, menginginkan agar Aprilia segera kembali berkompetisi di WorldSBK. Akan tetapi, CEO Aprilia Racing, Massimo Rivola, menolak ide tersebut karena regulasi teknis saat ini dianggap tidak mendukung penjualan motor yang diproduksi secara massal.

WorldSBK pertama kali diselenggarakan pada tahun 1988. Dalam sejarahnya, Aprilia berhasil meraih 3 gelar juara dunia konstruktor dan 3 gelar juara dunia pembalap, yang diraih oleh Max Biaggi pada tahun 2010 dan 2012, serta Sylvain Guintoli pada tahun 2014. Aprilia kemudian menarik tim pabrikannya dari WorldSBK pada tahun 2015 dan sejak itu hanya berpartisipasi dengan tim independen.

Penampilan terakhir Aprilia di WorldSBK terjadi pada tahun 2018, ketika mereka bekerja sama dengan Shaun Muir Racing (SMR) dengan nama Milwaukee Aprilia. Sejak Massimo Rivola menjadi CEO pada tahun 2019, pabrikan asal Noale, Italia, ini menolak untuk kembali sebelum ada perubahan dalam regulasi teknis WorldSBK.

MotoGP Tidak Boleh lebih lambat dari WorldSBK

Aprilia Tolak Bergabung dengan WorldSBK Meski Dorna Sports Meminta, Karena Menganggapnya sebagai Ajang 'kelas dua' MotoGP.
WorldSBKAprilia Tolak Bergabung dengan WorldSBK Meski Dorna Sports Meminta, Karena Menganggapnya sebagai Ajang 'kelas dua' MotoGP. - Bola.net... Selengkapnya

Rivola tidak sependapat dengan peraturan teknis baru di MotoGP yang akan menurunkan kapasitas mesin dari 1000cc menjadi 850cc pada tahun 2027 untuk mengurangi kecepatan motor yang semakin meningkat. Menurutnya, seharusnya motor MotoGP tidak dibuat lebih lambat dibandingkan motor WorldSBK.

Saat ini, rekor top speed MotoGP adalah 366,1 km/jam oleh Brad Binder (KTM, 2023), sedangkan rekor top speed WorldSBK adalah 339,5 km/jam oleh Tom Sykes (Kawasaki, 2012). Rivola menyatakan, "Bikin motor MotoGP terlalu lamban bukan sesuatu yang cerdas. Alasan utama saya adalah kami tak boleh lebih lamban dari superbike," melalui wawancara dengan Speedweek pada Jumat (10/1/2025).

Di sisi lain, Aprilia tidak tertarik untuk kembali ke WorldSBK, karena mereka berpendapat bahwa motor-motor di ajang tersebut seharusnya lebih menyerupai motor yang dapat dibeli oleh masyarakat umum. Dengan demikian, para produsen yang terlibat dapat menunjukkan kepada publik bahwa motor mereka memang pantas untuk dimiliki.

WorldSBK Dianggap Sebagai 'Kelas Dua' Dibandingkan MotoGP

Masa depan yang saya bayangkan untuk WorldSBK adalah dengan menerapkan aturan superstock. Mereka harus tetap menggunakan nama kejuaraan yang menarik tersebut, tetapi menghilangkan berbagai indikator dan kaca spion, lalu langsung berlomba. "Itulah pesan yang ingin disampaikan tiap pabrikan, karena dengan begitu mereka juga bisa menjual motor-motornya," ujar Rivola.

Kami juga memerlukan pembatasan biaya untuk mesin yang diproduksi secara massal. Rasanya aneh jika motor seharga 45.000 euro diizinkan berlomba dengan motor yang hanya 25.000 euro. Kami tidak tertarik pada WorldSBK karena saat ini mereka terlihat seperti Seri B dari MotoGP. "Jika mereka membuat aturan yang adil, maka saya bakal senang berada di sana," tambahnya.

Perlu dicatat, ketika Aprilia memenangkan WorldSBK, mereka menggunakan motor RSV4 1000 di bawah kepemimpinan Gigi Dall'Igna, yang sekarang menjabat sebagai General Manager Ducati Corse. Sementara itu, motor RSV4 1100 milik Aprilia saat ini tidak sesuai dengan regulasi WorldSBK, yang hanya mengizinkan motor 1000cc dengan mesin 4 silinder.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang menggunakan Artificial Intelligence dari Bola.net

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya