Panduan Doa Sesudah Buka Puasa: Bacaan, Waktu & Keutamaannya

Penjelasan yang tepat tentang waktu dan tata cara membaca doa sesudah buka puasa.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 21 Jan 2025, 11:40 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2025, 11:40 WIB
Ilustrasi buka puasa bersama
Ilustrasi buka puasa bersama. (Photo Copyright by Freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Bagi umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, memahami dan mengamalkan doa sesudah buka puasa merupakan bagian penting dari ritual berbuka. Doa sesudah buka puasa tidak hanya menjadi penanda berakhirnya puasa pada hari tersebut, tetapi juga sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan selama menjalankan ibadah puasa.

Meskipun banyak yang telah mengetahui tentang keutamaan berdoa saat berbuka, masih banyak yang belum memahami kapan waktu yang tepat untuk membaca doa sesudah buka puasa. Beberapa orang membacanya sebelum berbuka, sementara yang lain membacanya setelah selesai menyantap makanan berbuka. Pemahaman yang tepat tentang waktu dan tata cara membaca doa sesudah buka puasa akan memaksimalkan keberkahan ibadah puasa kita.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang berbagai aspek doa sesudah buka puasa, mulai dari bacaan yang shahih berdasarkan hadits, waktu yang tepat untuk membacanya, hingga keutamaan yang terkandung di dalamnya. Dengan memahami dan mengamalkan doa sesudah buka puasa dengan benar, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah puasa kita di bulan Ramadhan.

Lebih jelasnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber bacaan doa sesudah buka puasa dan keutamaannya, pada Selasa (21/1).

Keutamaan Doa Saat Berbuka Puasa

Ilustrasi makan bersama keluarga, buka puasa
Ilustrasi makan bersama keluarga, buka puasa. (Photo Copyright by Freepik)... Selengkapnya

Berdoa ketika berbuka puasa memiliki kedudukan yang istimewa dalam Islam. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh HR Tirmidzi, dimana Rasulullah SAW bersabda:

ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا فَوْقَ الْغَمَامِ وَتُفَتَّحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ

"Tsalatsatun laa turaddu da'watuhum: al-imamul 'adil, wash-sha'imu hina yufthir, wa da'watul mazhlumi yarfa'uha fauqal ghamami wa tufattahu laha abwabus sama'i"

Artinya: "Tiga orang yang doanya tidak tertolak: seorang pemimpin yang adil, seorang yang berpuasa saat berbuka dan doa orang yang terzalimi, doanya diangkat di atas awan dan pintu-pintu langit dibukakan."

Hadits ini menunjukkan betapa istimewanya momentum berbuka puasa sebagai waktu yang mustajab untuk berdoa. Saat berbuka puasa, seorang muslim berada dalam kondisi yang penuh dengan keberkahan, dimana ia telah menyelesaikan ibadah puasa dengan penuh kesabaran dan ketaatan kepada Allah SWT.

Selain itu, moment berbuka puasa juga merupakan waktu dimana seorang hamba berada dalam kondisi yang rendah hati dan penuh pengharapan kepada Allah SWT. Kondisi ini menjadikan doa yang dipanjatkan lebih berpeluang untuk dikabulkan oleh Allah SWT.

Keistimewaan doa saat berbuka puasa juga tercermin dari dibukanya pintu-pintu langit, sebagaimana disebutkan dalam hadits tersebut. Ini menandakan bahwa momentum berbuka puasa merupakan waktu yang sangat tepat untuk memanjatkan berbagai permohonan kepada Allah SWT.

 

Bacaan Doa Sesudah Buka Puasa yang Shahih

Terdapat beberapa versi doa berbuka puasa yang shahih yang diriwayatkan dari para sahabat Rasulullah SAW. Berikut adalah beberapa bacaan doa yang dapat diamalkan:

1. Doa Riwayat Mu'adz bin Zuhrah

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

"Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu"

Artinya: "Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezeki yang Engkau berikan kami berbuka."

Doa ini merupakan salah satu yang paling populer dan sering diamalkan oleh umat Muslim. Kesederhanaan lafadznya membuat doa ini mudah dihafal dan diamalkan, namun tetap mengandung makna yang sangat dalam tentang pengabdian kepada Allah SWT.

2. Doa Riwayat Abdullah bin Umar

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

"Dzahabadzh dzhama-u wabtallatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah"

Artinya: "Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, insyaAllah."

Doa ini khususnya dianjurkan dibaca ketika berbuka puasa dengan air, sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Fathul Mu'in. Hal ini sesuai dengan kandungan doanya yang menyebutkan tentang hilangnya rasa haus dan basahnya urat-urat.

3. Doa Lengkap dari Kitab Hasyiyah Iqna

اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ

"Allahumma laka shumtu wa 'ala rizqika afthartu, wa bika amantu, wa bika 'alaika tawakkalatu, dzahabadzh dzhama-u wabtalatil-'uruqu wa tsabatal-ajru insyaa-Allah. Ya wasi'al-fadhli ighfirli alhamdulillahilladzi hadani fashumtu, wa razaqani fa-afthartu"

Artinya: "Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa. Dengan rezeki-Mu aku membatalkannya. Kepada-Mu aku berpasrah. Dahaga telah pergi. Urat-urat telah basah dan insyaAllah pahala sudah tetap. Wahai Dzat Yang Luas Karunia, ampuni aku. Segala puji bagi Tuhan yang memberi petunjuk padaku, lalu aku berpuasa. Dan segala puji Tuhan yang memberiku rezeki, lalu aku membatalkannya."

Waktu yang Tepat Membaca Doa Berbuka Puasa

Berdasarkan penjelasan dari para ulama, terdapat beberapa pendapat mengenai waktu yang tepat untuk membaca doa berbuka puasa. Menurut Syekh Abu Bakar Muhammad Syatha dalam Hasyiyah I'anatut-thalibin, waktu yang paling tepat untuk membaca doa buka puasa adalah setelah selesai berbuka. Hal ini sesuai dengan makna yang terkandung dalam doa tersebut yang mengandung ungkapan syukur atas nikmat berbuka yang telah diterima.

Namun, Said bin Muhammad Ba'ali dalam Kitab Busyra al-Karim memberikan kelonggaran dengan menyatakan bahwa membaca doa buka puasa diperbolehkan ketika akan berbuka. Meski demikian, beliau tetap menegaskan bahwa yang lebih utama adalah membacanya setelah berbuka dengan menggunakan lafadz "Allahumma laka shumtu wa ala rizqika afthartu."

Pemilihan waktu membaca doa setelah berbuka ini juga sejalan dengan kondisi spiritual seorang muslim yang telah merasakan nikmat berbuka puasa. Dalam keadaan telah terpenuhi dahaganya dan telah merasakan karunia Allah SWT, seorang hamba akan lebih khusyuk dalam berdoa dan mengungkapkan rasa syukurnya.

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya