Liputan6.com, Jakarta Makanan khas Gunung Kidul telah menjadi bagian penting dari warisan kuliner Yogyakarta yang menawarkan cita rasa unik dan autentik. Sebagai daerah yang terkenal dengan pantai-pantainya yang indah, Gunung Kidul juga menyimpan kekayaan kuliner yang beragam, mulai dari olahan singkong hingga hidangan laut yang menggugah selera.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Berbicara tentang makanan khas Gunung Kidul, tidak bisa dilepaskan dari peran singkong sebagai bahan dasar utama dalam berbagai hidangan tradisionalnya. Hal ini tidak mengherankan mengingat Gunung Kidul sempat dijuluki sebagai 'Kota Gaplek' karena produksi singkongnya yang melimpah.
Keunikan makanan khas Gunung Kidul terletak pada proses pengolahan yang masih tradisional dan penggunaan bahan-bahan lokal yang melimpah. Beberapa hidangan bahkan memiliki nilai sejarah yang dalam, seperti tiwul yang pernah menjadi makanan pokok masyarakat setempat di masa sulit.
Untuk referensi Anda, berikut ini telah Liputan6.com rangkum makanan-makanan khas Gunung Kidul yang enak dan menarik, pada Kamis (23/1).
Olahan Singkong Tradisional
1. Tiwul
Tiwul merupakan makanan pokok pengganti nasi yang terbuat dari olahan singkong. Proses pembuatannya dimulai dengan mengolah singkong menjadi tepung gaplek yang kemudian diolah menjadi tiwul. Makanan ini memiliki tekstur yang kenyal dan paling nikmat disantap dengan gudangan, ayam, sambal, atau ikan asin.
Saat ini, tiwul telah berkembang dengan berbagai varian rasa seperti gula Jawa, cokelat, pandan, nangka, keju, hingga kopi. Untuk memudahkan konsumen, tiwul juga tersedia dalam kemasan instan dengan harga sekitar Rp25.000.
2. Gathot
Gathot adalah makanan olahan dari singkong yang telah melalui proses fermentasi khusus hingga berwarna kehitaman. Proses pembuatannya membutuhkan waktu 2-3 hari penjemuran di bawah sinar matahari, dilanjutkan dengan perendaman 3-4 hari untuk menghilangkan racun.
Setelah proses fermentasi selesai, gathot dikukus dan disajikan dengan taburan kelapa parut. Hidangan ini menawarkan cita rasa yang unik dan dapat ditemukan dalam kemasan instan seharga Rp10.000.
3. Manggleng
Manggleng atau krecek adalah camilan berbahan dasar singkong yang memiliki tekstur renyah dan gurih. Pembuatannya melalui proses yang cukup panjang, dimulai dengan pemotongan singkong tipis-tipis, perendaman dua malam, lalu dibumbui dengan ketumbar, bawang putih, dan garam.
Makanan ini tersedia dalam beberapa varian rasa, seperti pedas, manis, dan pedas manis. Manggleng dapat dibeli dengan harga mulai dari Rp15.000 per bungkus.
Advertisement
Olahan Hasil Laut
4. Peyek Rumput Laut
Peyek rumput laut menjadi salah satu olahan khas pantai Gunung Kidul yang populer. Camilan ini memiliki tekstur renyah dengan aroma rumput laut yang khas dan rasa gurih yang menggugah selera.
Anda dapat menemukan peyek rumput laut di berbagai pantai di Gunung Kidul seperti Pantai Baron dan Pantai Indrayanti dengan harga sekitar Rp5.000 per bungkus.
5. Peyek Jingking
Jingking, yang merupakan anak kepiting berukuran mini yang hidup di pasir pantai, diolah menjadi peyek yang gurih. Hidangan ini menghadirkan cita rasa khas laut yang unik dan dapat dinikmati sebagai camilan atau lauk.
Peyek jingking dijual dengan harga terjangkau, berkisar antara Rp3.000-Rp10.000 per plastik dan mudah ditemukan di area sekitar pantai.
6. Peyek Udang
Peyek udang Gunung Kidul terkenal dengan penggunaan udang vaname berkualitas. Dalam satu peyek, konsumen bisa mendapatkan satu atau lebih udang utuh yang digoreng renyah bersama adonan tepung berbumbu.
Kudapan ini dibanderol dengan harga sekitar Rp25.000 per bungkus dan menjadi oleh-oleh favorit wisatawan.
7. Wader Krispi
Wader krispi merupakan olahan ikan kecil dari air payau yang dibalut tepung dan digoreng hingga renyah. Hidangan ini cocok sebagai camilan atau lauk pendamping nasi dengan sambal dan lalapan.
Dengan rasa gurih yang khas, wader krispi dijual dengan harga mulai dari Rp15.000 per bungkus di berbagai lokasi wisata pantai Gunung Kidul.
Olahan Unik dan Ekstrem
8. Walang Goreng
Walang goreng atau belalang goreng adalah kuliner ekstrem khas Gunung Kidul yang dibumbui dengan berbagai varian rasa mulai dari gurih, manis, hingga pedas. Teksturnya renyah dengan rasa yang mirip udang.
Belalang goreng dijual dalam kemasan stoples dengan harga Rp30.000-Rp50.000. Namun perlu diperhatikan bagi yang memiliki alergi karena bisa menimbulkan reaksi gatal.
9. Ungkrung Goreng
Ungkrung goreng terbuat dari kepompong ulat jati yang dibumbui garam dan bawang sebelum digoreng. Makanan ini bersifat musiman karena bergantung pada ketersediaan kepompong.
Saat tersedia, ungkrung goreng bisa dibeli dengan harga mencapai Rp70.000 per toples.
Advertisement
Makanan TradisionalÂ
10. Sompil
Sompil merupakan hidangan mirip lontong dengan bentuk unik menyerupai kerucut yang berasal dari Patuk, Gunung Kidul. Terbuat dari beras yang dibungkus daun pisang, sompil memiliki tekstur lebih lembut dibanding lontong biasa.
Makanan ini biasanya disajikan dengan sayur tempe lombok ijo, tempe dan tahu bacem, atau kadang dengan opor ayam dan gulai. Sompil menjadi bagian penting dalam kuliner tradisional Gunung Kidul.
11. Nasi Bledak
Nasi bledak atau nasi jagung adalah makanan pokok tradisional yang terbuat dari tepung jagung kukus. Proses pembuatannya melibatkan tahap pengeringan jagung, penggilingan, dan pengukusan yang cermat.
Hidangan ini biasa disajikan dengan sayur lombok, tempe tahu bacem, ikan wader goreng, dan sambal mentah. Keunikannya terletak pada daya tahan yang lebih lama dan sifatnya yang lebih mengenyangkan dibanding nasi biasa.
12. Tempe Mlanding
Tempe mlanding atau tempe lamtoro dibuat dari biji lamtoro-gung yang memiliki kandungan protein tinggi sekitar 30%. Melalui proses fermentasi, tempe ini tidak hanya menjadi lebih mudah dicerna tapi juga meningkat nilai gizinya.
Makanan ini sering dijadikan lauk dalam hidangan sehari-hari dan menjadi bukti kreativitas masyarakat Gunung Kidul dalam mengolah bahan pangan lokal menjadi makanan bergizi.
Setiap makanan khas Gunung Kidul ini tidak hanya menawarkan cita rasa unik tetapi juga menyimpan cerita tentang kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia. Dari olahan singkong hingga hasil laut, kuliner Gunung Kidul mencerminkan kekayaan budaya dan kreativitas masyarakatnya dalam menciptakan hidangan yang lezat dan bernilai gizi tinggi.