Kalender Februari 2025 Lengkap dengan Pasaran Jawa

Penjelasan lengkap tentang Kalender Jawa Februari 2025, termasuk weton, pasaran, dan kaitannya dengan tradisi Jawa.

oleh Andre Kurniawan Kristi diperbarui 27 Jan 2025, 18:17 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2025, 18:17 WIB
Ilustrasi tahun kabisat, kalender Februari
Ilustrasi tahun kabisat, kalender Februari. (Image by Vectonauta on Freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Kalender Jawa tetap menjadi panduan penting bagi masyarakat Jawa yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya leluhur. Pada Februari 2025, kalender ini menghadirkan penanggalan lengkap yang meliputi weton dan pasaran, yang masih banyak digunakan dalam tradisi sehari-hari. Penanggalan ini juga diselaraskan dengan kalender Hijriah, menjadikannya relevan bagi kebutuhan modern.

Dalam budaya Jawa, weton memiliki makna yang lebih dari sekadar hari lahir. Sistem ini digunakan untuk menentukan berbagai aspek penting kehidupan, seperti pemilihan hari baik, jodoh, dan nasib. Maka, tak heran jika Kalender Jawa Februari 2025 menjadi referensi penting bagi banyak orang.

Melalui artikel ini, Anda akan menemukan penjelasan mendalam tentang tanggal-tanggal di bulan Februari 2025 dalam kalender Jawa, lengkap dengan detail pasaran, weton, dan makna filosofis di baliknya. Simak pembahasan berikut untuk memahami lebih jauh.

1. Penanggalan Kalender Jawa Februari 2025: Weton dan Pasaran

Februari 2025 dimulai pada hari Sabtu Wage yang bertepatan dengan 2 Ruwah 1958 atau 2 Sya'ban 1446 Hijriah. Tanggal ini menjadi awal dari siklus penanggalan yang berlanjut hingga akhir bulan pada Jumat Legi, 29 Ruwah 1958 atau 29 Sya'ban 1446 Hijriah. Dalam tradisi Jawa, bulan Ruwah dikenal sebagai bulan penuh persiapan spiritual menjelang Ramadan.

Setiap hari di kalender Jawa terdiri dari kombinasi hari dan pasaran, seperti Wage, Kliwon, Legi, Pahing, dan Pon. Kombinasi ini dikenal sebagai pancawara atau siklus lima hari, yang memiliki nilai khusus dalam perhitungan waktu masyarakat Jawa. Misalnya, Senin Legi yang jatuh pada tanggal 3 Februari sering diasosiasikan dengan momentum baik untuk memulai usaha kecil.

2. Kalender Februari 2025 Lengkap dengan Pasaran Jawa

  • Sabtu Wage, 1 Februari 2025 = 2 Ruwah 1958 Ja
  • Minggu Kliwon, 2 Februari 2025 = 3 Ruwah 1958 Ja
  • Senin Legi, 3 Februari 2025 = 4 Ruwah 1958 Ja
  • Selasa Pahing, 4 Februari 2025 = 5 Ruwah 1958 Ja
  • Rabu Pon, 5 Februari 2025 = 6 Ruwah 1958 Ja
  • Kamis Wage, 6 Februari 2025 = 7 Ruwah 1958 Ja
  • Jumat Kliwon, 7 Februari 2025 = 8 Ruwah 1958 Ja
  • Sabtu Legi, 8 Februari 2025 = 9 Ruwah 1958 Ja
  • Minggu Pahing, 9 Februari 2025 = 10 Ruwah 1958 Ja
  • Senin Pon, 10 Februari 2025 = 11 Ruwah 1958 Ja
  • Selasa Wage, 11 Februari 2025 = 12 Ruwah 1958 Ja
  • Rabu Kliwon, 12 Februari 2025 = 13 Ruwah 1958 Ja
  • Kamis Legi, 13 Februari 2025 = 14 Ruwah 1958 Ja
  • Jumat Pahing, 14 Februari 2025 = 15 Ruwah 1958 Ja
  • Sabtu Pon, 15 Februari 2025 = 16 Ruwah 1958 Ja
  • Minggu Wage, 16 Februari 2025 = 17 Ruwah 1958 Ja
  • Senin Kliwon, 17 Februari 2025 = 18 Ruwah 1958 Ja
  • Selasa Legi, 18 Februari 2025 = 19 Ruwah 1958 Ja
  • Rabu Pahing, 19 Februari 2025 = 20 Ruwah 1958 Ja
  • Kamis Pon, 20 Februari 2025 = 21 Ruwah 1958 Ja
  • Jumat Wage, 21 Februari 2025 = 22 Ruwah 1958 Ja
  • Sabtu Kliwon, 22 Februari 2025 = 23 Ruwah 1958 Ja
  • Minggu Legi, 23 Februari 2025 = 24 Ruwah 1958 Ja
  • Senin Pahing, 24 Februari 2025 = 25 Ruwah 1958 Ja
  • Selasa Pon, 25 Februari 2025 = 26 Ruwah 1958 Ja
  • Rabu Wage, 26 Februari 2025 = 27 Ruwah 1958 Ja
  • Kamis Kliwon, 27 Februari 2025 = 28 Ruwah 1958 Ja
  • Jumat Legi, 28 Februari 2025 = 29 Ruwah 1958 Ja.

3. Makna Weton dan Relevansinya dalam Tradisi Jawa

Dalam tradisi Jawa, weton tidak hanya digunakan untuk menandai hari lahir, tetapi juga untuk memahami karakter seseorang. Contohnya, orang yang lahir pada Minggu Kliwon diyakini memiliki karakter kepemimpinan yang kuat. Selain itu, weton sering digunakan untuk menentukan kecocokan pasangan dan memilih hari baik untuk pernikahan.

Kepercayaan terhadap weton juga masih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama di pedesaan. Misalnya, seorang petani mungkin memeriksa kalender Jawa untuk menentukan hari yang tepat memulai tanam padi. Hal ini mencerminkan bagaimana budaya dan tradisi tetap berperan penting di era modern.

Lebih dari itu, perhitungan weton kerap dikaitkan dengan primbon Jawa, yang berisi berbagai ramalan tentang kehidupan manusia, mulai dari rezeki hingga kesehatan. Ini menjadi bukti bahwa tradisi leluhur terus diwariskan dari generasi ke generasi.

4. Pasaran Jawa dan Siklus Pancawara

Pasaran Jawa terdiri dari lima siklus hari: Kliwon, Legi, Pahing, Pon, dan Wage. Kombinasi hari pasaran ini menciptakan pola unik dalam kalender Jawa. Contohnya, Jumat Wage yang jatuh pada 21 Februari menjadi momen istimewa untuk beberapa ritual keagamaan tertentu.

Menurut masyarakat Jawa, setiap pasaran memiliki energi dan karakteristiknya sendiri. Misalnya, Kliwon sering diasosiasikan dengan energi spiritual yang kuat, sedangkan Wage lebih cocok untuk kegiatan fisik seperti kerja keras. Hal ini membuat pasaran menjadi pedoman dalam merencanakan aktivitas harian.

Di masa kini, banyak orang masih menyertakan pasaran dalam penanggalan mereka. Bahkan, pasar tradisional di Jawa masih menggunakan pasaran sebagai acuan jadwal operasional, misalnya Pasar Wage yang ramai pada hari Wage.

5. Peran Kalender Jawa dalam Kehidupan Sehari-Hari

Meskipun banyak masyarakat Jawa sudah mengadopsi kalender Masehi, kalender Jawa tetap relevan untuk berbagai keperluan. Salah satunya adalah dalam memilih hari baik untuk acara besar, seperti pernikahan atau upacara adat. Selain itu, kalender ini juga digunakan untuk menghitung weton seseorang sebagai panduan menentukan nasib.

Bahkan, kalender Jawa memiliki nilai spiritual yang tinggi. Dalam bulan Ruwah, misalnya, banyak masyarakat yang melakukan ziarah kubur atau mempersiapkan diri secara rohani sebelum memasuki bulan Ramadan. Ini menunjukkan bagaimana kalender ini menghubungkan tradisi dengan kehidupan religius.

Kementerian Agama juga mencatat bahwa integrasi kalender Jawa dengan kalender Hijriah memberikan fleksibilitas lebih dalam penggunaannya, terutama untuk masyarakat Muslim yang juga memegang tradisi Jawa.

Q: Apa itu weton dalam kalender Jawa?

A: Weton adalah kombinasi hari lahir seseorang dengan pasaran Jawa, yang digunakan untuk memahami karakter, nasib, dan menentukan hari baik.

Q: Apa saja hari pasaran dalam kalender Jawa?

A: Hari pasaran dalam kalender Jawa terdiri dari lima siklus: Kliwon, Legi, Pahing, Pon, dan Wage.

Q: Apa makna bulan Ruwah dalam kalender Jawa?

A: Bulan Ruwah merupakan bulan persiapan spiritual, sering digunakan untuk ziarah kubur dan mempersiapkan diri menjelang Ramadan.

Q: Mengapa kalender Jawa masih relevan hingga sekarang?

A: Kalender Jawa tetap relevan karena digunakan untuk menentukan hari baik, acara adat, dan sebagai simbol warisan budaya masyarakat Jawa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya